Anda di halaman 1dari 4

Nama : 

1. Abdullah Rizky Adam Safero (01)


2. Aorinka Anendya Chazanah (20)
3. Azzan Dwi Riski (30)
4. Briant Audiera (34)
Kelas : XII RPL 1

MENILAI PERKEMBANGAN USAHA/PERUSAHAAN YAHOO

Siapa yang tidak kenal Yahoo? Perusahaan Teknologi yang sempat menjadi "Raksasa
Internet" hingga nasibnya sekarang. Layanan mailing list Yahoo Group telah ditutup
pada 15 Desember 2020. Pengumuman ini sekaligus merupakan akhir perjalanan
layanan email berkelompok yang telah berusia lebih dari 20 tahun itu.

Yahoo merupakan salah satu perusahaan digital yang dulu sempat merasakan masa-
masa keemasan bersama Yahoo Messenger atau YM, yang merupakan fitur chatting
besutan perusahaan ini dan dulu sempat populer di kalangan anak muda. Tidak berhenti
sampai di sana, Yahoo kembali melebarkan sayap dengan meluncurkan mesin pencari
website sekitaran tahun 1994an, dan layanan email, hingga kumpulan berita online.
Yahoo menjadi perusahaan digital tersukses pada saat itu, banyak pengguna
menggunakan fitur-fitur Yahoo untuk membuat email, mencari informasi, hingga
berkomunikasi.
 
Perkembangan teknologi yang begitu besar akhirnya melahirkan banyak perusahaan
sejenis, salah satunya adalah Google. Kehadiran Google dengan sejuta inovasinya
membuat Yahoo merasa tersaingi dan kalah populer di kemudian hari. Perkembangan
Google pada akhirnya membuat Yahoo menyerah dan dikabarkan bangkrut. Segala aset
dan fasilitas perusahaan dijual oleh pimpinannya dengan dalih agar brand Yahoo tetap
hidup meskipun di bawah naungan perusahaan lain.
 
Setelah lama berjuang, akhirnya pada tanggal 13 Juni 2017 silam, Yahoo secara resmi
sudah dijual ke sebuah perusahaan operator seluler asal Amerika bernama Verizon
dengan harga sebesar USD 4,48 miliar atau hampir Rp 60 triliun. Meskipun terbilang
murah, namun menjual adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk
menyelamatkan Yahoo. Pembelian Yahoo juga sempat mengalami penawaran harga
yang cukup berbelit, pasalnya situs ini telah mengalami peretasan sampai ratusan juta
akun. Hingga akhirnya, kurang lebih Rp 60 triliun merupakan kesepakatan akhir. 
 
Tanda-tanda kebangkrutan Yahoo dimulai pada tahun 2008 hingga tahun 2015, karena
disebabkan nilai penjualan Yahoo mengalami penurunan pada waktu itu. Masalahnya
adalah perusahaan tidak bisa mengantisipasinya. Terlebih berbagai bidang termasuk
iklan sudah dikuasai Google dan aplikasi media sosial lainnya. Akhirnya pendapatan
perusahaan menurun hari demi hari. Jajaran petinggi Yahoo mengaku tidak dapat
mengantisipasinya lagi, hingga akhirnya perusahaan yang berdiri sejak lama ini
menyatakan bangkrut.
 

POIN POIN KESALAHAN YAHOO 

1. Menolak Membeli Google

Kesalahan pertama adalah Yahoo yang menolak membeli Google seharga 1 juta dollar.
Peristiwa penolakan ini terjadi pada tahun 1998, disaat Google masih merintis seluruh
inovasinya. Mereka masih merangkak, tetapi sudah dalam posisi siap untuk berlari.

Nah sayangnya Yahoo masih menganggap Google sebagai anak baru yang minim
pengalaman. Mungkin rasa jumawa telah menutup mata Yahoo untuk melihat potensi
yang terpampang nyata dari anak baru ini.

Dan hasilnya kini terjawab sudah, Google menjadi salah satu perusahaan startup
terbesar di dunia dengan profit hingga 46,07 miliar dollar. Bisa dibayangkan jika saja
Yahoo mau menyisihkan satu juta dollarnya untuk mensupport Google 22 tahun yang
lalu, mungkin kini mereka akan kecipratan keuntungannya hingga berlipat-lipat….

2. Tidak Merelakan 1 Miliar Untuk Facebook

Di tahun 2006, hampir saja Yahoo membeli Facebook. Namun Semel menurunkan
tawaran dari USD 1 miliar ke USD 850 juta. Mark Zuckerberg yang sebenarnya memang
kurang berniat menjual Facebook akhirnya benar-benar mantap menolak tawaran
Yahoo.

Seperti diketahui, Google dan Facebook kemudian menjadi raksasa yang melahap bisnis
Yahoo. Kedua perusahaan itu tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu alasan mengapa
Yahoo terpuruk di kemudian hari.

3. Tidak Mempunyai Situs Peramban Atau Browser

Sebagai mesin pencari terbesar di era 90an, Yahoo ternyata tidak pernah memiliki situs
peramban atau browser sendiri. Mereka justru lebih senang bekerjasama dengan
browser pihak lain misalnya Bing dan Mozilla. Pada tahun 2012, Yahoo memang pernah
meluncurkan fitur bernama Axis. Namun Axis bukanlah browser murni, melainkan
berstatus ekstensi, add-ons atau plugin yang tidak bisa berdiri sendiri dan tetap
mengandalkan browser lain.
4. Penutupan Geocities Pada Tahun 2009

Tepatnya pada tahun 1999, Yahoo untuk yang pertama kali memiliki layanan penyedia
hosting gratis berbasis penyimpanan data seperti Blog atau website yang bernama
Geocities. Layanan ini layaknya seperti Blogger dan WordPress pada saat itu. Sayangnya
tanpa alasan yang jelas,10 tahun kemudian yakni di tahun 2009 layanan Geocities resmi
dihentikan Yahoo. Padahal situs tersebut sudah memiliki anggota lebih dari 10 juta
orang. Keputusan tersebut banyak disayangkan berbagai pihak. Layanan Geocities
sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh Yahoo untuk memasang iklannya seperti yang
dilakukan Google dengan layanan Blogger miliknya.

5. Mengakuisisi Tumblr

Setelah menutup Geocities, Yahoo kemudian mengakuisisi Tumblr pada tahun 2013 saat
Marrisa Mayer menjabat sebagai CEO. Bersama Yahoo, Tumblr hadir dengan dua
cirikhas, bisa digunakan untuk keperluan blog serta sebagai media sosial. Namun
keputusan Yahoo mengakuisisi Tumblr dinilai sangat terlambat sekali. Sebab para
webmaster sudah begitu familiar dengan platform Blogger dan WordPress. Selain
ituTumblr juga tidak memiliki kelebihan yang jelas dibandingkan dua platform tersebut.

6. Tidak Memiliki Jejaring Sosial

Yahoo memang banyak mengakuisisi situs jejaring sosial seperti Flickr, Koprol, Delicious,
Tumblr, dan lain sebagainya tetapi justru banyak mengalami kegagalan dan banyak situs
yang kemudian ditutup. Selain itu, kepopularitasan berbagai jejaring sosial milik Yahoo
juga kalah populer dibandingkan Facebook dan Twitter. Beberapa tahun yang lalu,
Yahoo Messenger, merupakan salah satu jejaring sosial milik Yahoo yang sempat
populer namun setelah adanya perangkat smartphone—layanan Yahoo Messenger
justru dirasa ketinggalan zaman dan jarang digunakan hingga situs ini akhirnya ditutup.
Sedangkan pihak kompetitor yakni Google memiliki jejaring sosial G+ dan Hangout
yang terbilang cukup sukses.

KESIMPULAN 
Yahoo sebenarnya berpotensi sukses jika saja mereka dapat berinovasi lebih dulu
dibandingkan dengan para pesaing. Yahoo juga kerap melakukan hal yang tidak perlu,
misalnya seperti mengakuisisi Tumblr yang dirasa sudah sangat terlambat.
Keterlambatan inovasi membuat Yahoo semakin terpuruk, apalagi mereka tidak benar-
benar mengembangkan layanan yang mereka miliki dan justru malah kebanyakan
menutupnya. Yahoo juga tidak bisa melihat peluang dengan baik ketika menolak untuk
membeli google yang pada saat itu masih bernilai hanya jutaan dollar.
Berbeda dengan Google yang memiliki berbagai inovasi dan terbilang sukses hingga
sekarang. Google juga memanfaatkan penyedia layanan hosting gratis miliknya, yaitu
Blogger untuk menampilkan iklan online. Mereka juga mempunyai sistem operasi
sendiri yakni Android, dan pembelian aplikasinya juga harus melalui Google Market.
 

Anda mungkin juga menyukai