Disusun Oeh :
2018/2019
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
operasional” adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk
menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu.
3
berbagai pedoman pelayanan kesehatan serta melalui penyediaan SDM (Sumber Daya
Manusia) yang memiliki kompetensi dalam bidang medikolegal.
4
Undang-Undang tentang Keperawatan berisi 13 Bab dan 66 pasal yang salah satunya
bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan pelindungan hukum serta untuk
meningkatkan, mengarahkan, dan menata berbagai perangkat hukum yang mengatur
penyelenggaraan Keperawatan dan Praktik Keperawatan yang bertanggung jawab, akuntabel,
bermutu, dan aman sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu
pasal yang memuat tentang pengawasan dan perlindungan hukum terhadap perawat, adalah
sebagai berikut (Kemenkumham RI, 2014b) :
- Pasal 56
Pembinaan dan pengawasan Praktik Keperawatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 55
diarahkan untuk:
a. meningkatkan mutu Pelayanan Keperawatan,
b. melindungi masyarakat atas tindakan Perawat yang tidak sesuai denganstandar dan
c. memberikan kepastian hukum bagi Perawat dan masyarakat.
Jadi jelas bahwa lingkup perlindungan hukum terhadap tenaga kesehatan dalam
melaksanakan tugas dan profesinya mencakup banyak elemen dan disiplin ilmu kesehatan yang
sangat bervariasi. Seluruh aspek hukum dalam peraturan hukum kesehatan menjadi perangkat
hukum yang secara khusus menentukan perilaku keteraturan/perintah, keharusan/larangan
perbuatan sesuatu itu berlaku bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan usaha kesehatan. Tentu
jelas bahwa keberadaan perlindungan hukum ini bukan untuk menghilangkan segala tanggung
jawab hukum atas perbuatan yang dilakuan tenaga kesehatan. Namun lebih kepada perimbangan
pada hak dan kewajiban dari tenaga kesehatan terkait tindakan pelayanan yang dilakukan.
Dari hal diatas dapat dipahami bahwa tindakan seorang tenaga kesehatan tidak lepas dari
risiko secara medis maupun hukum baik yang disengaja atau tidak sengaja. Jika pelanggaran
hukum dilakukan secara sengaja maka fasilitas kesehatan atau tenaga kesehatan sebagai subjek
hukum terlibat dalam rangkaian proses hukum yang panjang sebagai bentuk pertanggung
jawaban didepan hukum namun jika kejadian yang terjadi tidak disengaja dan bahkan diluar
wewenang dikarenakan kelalaian pasien atau pelanggaran atas perjanjian terpapeutik misalnya,
maka perlu ada perlindungan untuk memastikan terjadi keadilan pada petugas dan pasien.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perlindungan hukum terhadap tenaga kesehatan telah dilakukan oleh pemerintah
melalui berbagai produk hukum berupa undang-undang sehingga petugas kesehatan
memliki kepastian hukum dan jaminan dalam melakukan tindakan medis yang
diperlukan dalam menangani pasien sepanjang dilakukan sesuai standar kompetensi
juga SOP yang ada difasilitas kesehatan.
Pengawasan kepada petugas kesehatan penting untuk memastikan bahwa terjadi
keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam implementasinya dipelayanan untuk
memberi jaminan kemanan sesuai kemampuan dalam masing-masing sebab ada
perangkat hukum dalam konteks KUHPerdata yang dapat mengikat jika melakukan
pelanggaran sekecil apapun.
3.2 Saran
Mengingat tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya memiliki peran penting
dalam pelayanan kesehatan serta mendapatkan perlindungan hukum, maka
perlindungan tenaga kesehatan merupakan kewajiban bagi pasien sebagai konsumen
untuk senantiasa menghormati atau memeperhatikan hak-hak dan kewajiban tenaga
kesehatan.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/32328452/PENGAWASAN_DAN_PERLINDUNGAN_TENAGA_
KESEHATAN_PADA_FASILITAS_KESEHATAN_DALAM_KONTEKS_HUKUM_PERDA
TA. Diakses pada 06 Mei 2020
Hendrik. (2016). Etika & Hukum Kesehatan. Jakarta: EGC.Kemenkumham RI. (1999). Diakses
pada 06 Mei 2020