Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PADA MASA PRENATAL

Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi


Perkembangan

Dosen pembimbing : Herni Kurnia, SST, M.Keb

Disusun oleh :

Ai Siska Rosmiati (P20624519002)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
A. Studi Kasus

Subyek dalam kasus ini bernama AR, AR merupakan remaja berusia 15


tahun yang memiliki kesempatan mengenyam dunia pendidikan hanya sampai
Sekolah Dasar saja. 2 tahun yang lalu AR menyelesaikan pendidikannya di tingkat
Sekolah Dasar. Karena faktor ekonomi, AR tidak dapat melanjutkan
pendidikannya. Remaja dengan postur mungil, wajah manis dan kulit putih ini,
saat ini tengah hamil 5 bulan dan masih menunggu janji-janji yang diberikan oleh
pacarnya untuk bertanggungjawab atas kehamilannya.

AR adalah anak pertama dari tiga bersaudara. AR memiliki 2 adik laki-


laki, yaitu kelas 4 Sekolah Dasar dan usia 3 tahun. Orang tua AR sudah bercerai
satu tahun yang lalu. Saat ini SI dan kedua adiknya tinggal bersama nenek AR
yang berasal dari keluarga ibunya. Sejak kecil, AR sudah tinggal bersama
neneknya. Tidak setiap hari AR dapat bertemu dengan ibunya. AR sudah tinggal
dan diasuh oleh neneknya sejak AR berusia kurang lebih 5 tahun. Saat ini Ibu AR
bekerja sebagai pelayan toko.

AR adalah anak yang pendiam. Meskipun pendiam, AR masih mau


berbagi kisah pada peneliti mengenai apa yang dialami dan dirasakan AR. AR
menuturkan bahwa dia sudah memiliki pacar sejak kelas 5 Sekolah Dasar. Pacar
AR yang pertama dan kedua adalah anak Sekolah Menengah Pertama. Saat itu AR
dan pacarnya masih sebatas “pacaran monyet” atau pacaran anak kecil yang tidak
pernah kencan atau sebagainya. Pacar AR yang ketiga adalah laki-laki yang sudah
bekerja sebagai supir truk yang umurnya berbeda 12 tahun lebih tua dari AR yang
sampai saat ini masih memberikan janji-janjinya, bahkan janji untuk
bertanggungjawab akan perbuatan yang dia dan AR lakukan sampai AR saat ini
sudah dalam kondisi hamil.

Dengan hanya sebatas janji-janji akan bertanggung jawab tanpa ada


kepastian yang diberikan oleh pacar AR, pada saat ini AR hanya bisa menunggu
dan bersabar tanpa bisa memaksa ataupun menuntut kepada pacarnya untuk
bertanggung jawab. Alasannya, pertama karena AR yang hanya tinggal bersama
nenek nya dan tidak begitu dipeulikan oleh orang tuanya. Kedua, umur AR yang
masih sangat muda sehingga tidak memiliki keberanian untuk menuntut kepada
pacarnya untuk bertanggung jawab. Ketiga, tidak ada kerabat ataupun orang
terdekat yang mau membantu permasalahan yang sedang dialami oleh AR.

Bahkan untuk saat ini AR tidak begitu mempedulikan kehamilannya


dikarenakan oleh berbagai faktor yang diantaranya, usianya yang masih sangat
muda sehingga masih belum paham dan mengerti apa yang harus ia lakukan, yang
ia pedulikan hanyalah bagaimana ia bisa mencari uang untuk mencukupi
kebutuhan nenek nya serta kedua adiknya. Dengan usia yang masih sangat muda
juga membuat AR lebih banyak melamun dan diam akan keadaannya yang tengah
mengandung, serta ia juga dilanda ketakutan dan kebingungan dengan nasibnya
yang masih belum mengetahui kedepannya akan bagaimana, bahkan AR sempat
kepikiran untuk menggugurkan janin yang tengah dikandung olehnya.

B. Penatalaksanaan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari remaja yang hamil diluar nikah :
1. Penyesuaian diri remaja hamil diluar nikah
Penyesuaian diri yang dimaksud adalah bagaimana remaja tersebut dapat
menyesuaikan diri dengan kondisinya saat ini, dapat mengatasi segala
permasalahan yang dihadapi. Yang dibahas dalam penyesuaian diri disini
meliputi perasaan remaja saat mengetahui kehamilannya, sikap yang
diambil setelah mengetahui kehamilannya, keinginan untuk
keberlangsungan hidup berikutnya, dan dukungan yang menguatkan
remaja tersebut untuk dapat bertahan sampai saat ini. Dari beberapa
pembahasan tersebut, dapat kita ketahui apakah subyek sudah dapat
menerima dan menyesuaikan dirinya dengan keadaan dirinya saat ini.
2. Penyesuaian sosial remaja hamil diluar nikah
Penyesuaian sosial yang dimaksudkan adalah bagaimana remaja tersebut
dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sosial setelah hamil.
Didalam pembahasan ini memuat upaya apa yang dilakukan remaja untuk
dapat menyesuaikan dirinya pada lingkungan, tentang sikap yang
dilakukannya terhadap respon masyarakat, serta respon orang tua, sahabat,
dan tetangga saat mengetahui bahwa remaja tersebut hamil.
Sikap seorang bidan dalam menghadapi kasus diatah diantaranya :

1. Melakukan pendekatan kepada remaja tersebut agar berani terbuka serta


mengatakan apa yang sedang terjadi sebenarnya, serta berani untuk
mengambil sikap untuk mendapatkan pertanggung jawaban dari pacarnya
tersebut.

2. Memberikan pendidikan serta edukasi bagaimana seharusnya seorang ibu


hamil menjaga kandungannya seperti, menjaga serta mengatur pola makan
agar ibu dan janinnya tetap sehat.

3. Memberitahukan perubahan fisik yang terjadi saat hamil, diantaranya


adalah timbul masalah pada saluran pencernaan, mudah lelah, terjadi
pembengkakan di kaki dan pergelangan, nyeri pada kaki, sesak napas dan
seperti mau pingsan, serta pengeluaran cairan payudara (colostrum).

4. Memberitahukan perubahan psikologis yang terjadi saat hamil, stres


selama masa reproduksi dapat dihubungkan dengan tiga aspek, yaitu stres
di dalam individu, stres yang disebabkan oleh pihak lain dan stres yang
disebabkan oleh penyesuaian terhadap tekanan sosial. Stres yang terjadi
dalam diri sendiri biasanya disebabkan oleh adanya kegelisahan terhadap
kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilanya.

5. Mengikut sertakan peran keluarga serta orang terdekat untuk


memperhatikan remaja tersebut agar memberi suport atas kehamilannya
serta menjaganya agar tidak melakukan hal-hal lain yang tidak diinginkan.
Karena suport dan dukungan dari keluarga serta orang-orang terdekat
sangat diperlukan untuk mengurangi stress pada ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai