RESUME PERUBAHAN FISIOLOGIS PERSALINAN KALA I, II, III DAN IV
1. KALA I (Kala Pembukaan)
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur sampai pembukaan lengkap (10 cm). pada kala 1 ini terjadi perubahan uterus, dimana Kontraksi berawal dari salah satu cornu, kemudian menyebar kesamping dan kebawah. Akhir kala I interval kontraksi 2-3 menit dengan lama kontraksi 50-60 detik, segmen atas rahim (SAR) menebal dan segmen bawah rahim (SBR) meregang sehingga semakin tipis, penipisan servik dan pembukaan servik. Untuk primigravida biasanya terjadi selama 12 jam sedangkan untuk multigravida biasanya terjadi selama 8 jam dengan perhitungan primigravida 1cm/jam, sedangkan untuk multigravida 2 cm/jam. 2. KALA II (Kala Pengeluaran) Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahir bayi, setelah pembukaan lengkap kemudian kepala janin turun masuk PAP, menimbulkan rasa mengedan. Ibu ingin BAB, tekanan pada rektum dengan tanda anus membuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan kemudian vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his dan mengedan yang terpimpin maka lahirlah kepala dan seluruh badan janin. His makin kuat, setiap 2-3 menit, lama kontraksi 50-70 detik, Ketuban pecah, Ibu mengejan. Akhir kala II, kepala membuka pintu lahir dan Kepala ke luar pintu lahir. Lama kala II untuk primigravida + 50 menit sedangkan untuk multigravida + 20 menit. Setelah bayi lahir tali pusarnya akan dipotong kemudian IMD. 3. KALA III (Kala Uri) Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Fase pelepasan plasenta ada 2, Pelepasan secara schultze, Pelepasan dimulai pada bagian tengah, tidak ada perdarahan sebelum plasenta lahir. Dan Pelepasan secara Duncan, Pelepasan dimulai dari pinggir plasenta. Setelah fase pelepasan placenta kemudian fase pengeluaran plasenta. Tanda pelepasan plasenta, uterus bundar, perdarahan ± 250 cc, tali pusat memanjang dan fundus uteri naik. 4. KALA IV (2 jam setelah plasenta lahir) Dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam setelah post partum, observasi atau asuhan yang diberikan pada kala IV ialah pada 1 jam pertama dilakukan pemeriksaan TTV, perdarahan, urine, memeriksa bayi dan kontraksi setiap 15 menit sekali. Sedangkan pada satu jam terakhir dilakukan setiap 30 menit sekali. Perubahan-perubahan pada serviks terjadi segera setelah bayi lahir, bentuk serviks agak menganga seperti corong. Serviks berwarna merah kehitaman karena penuh dengan pembuluh darah. Muara serviks yang berdilatasi sampai 10 cm sewaktu persalinan akan menutup secara perlahan dan bertahan. Setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada hari ke-5pascamelahirkan, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dibandingkan keadaan sebelum hamil. Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan, dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur. Dengan menurunnya hormon estrogen, progesteron, dan Human Plasenta Lactogen Hormon setelah plasenta lahir, prolaktin dapat berfungsi membentuk ASI dan mengeluarkannya ke dalam alveoli bahkan sampai duktus kelenjar ASI. Isapan langsung pada puting susu ibu menyebabkan refleks yang dapat mengeluarkan oksitosin dari hipofisis sehingga mioepitel yang terdapat di sekitar alveoli dan duktus kelenjar ASI berkontraksi dan mengeluarkan ASI kedalam sinus yang disebut “let down refleks” .