Salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur atas karunia Tuhan Yang
Maha Esa, yang mana berkat tuntunan dan kemudahan dari-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Model Pembelajaran Montessori” ini
tanpa halangan yang berarti.
Penyusunan makalah ini didasarkan atas pemenuhan tanggung jawab tugas
yang diberikan dan ditujukan sebagai sarana penampung informasi berdasarkan
judul yang kami tinjau secara lugas.
Terlepas dari hal tersebut, kami menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan dari berbagai segi. Kritik dan saran akan sangat kami
perlukan agar makalah ini dapat disempurnakan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran Montesorri?
2. Bagaimana implementasi model pembelajaran Montesorri pada
pendidikan anak usia dini?
3. Apa kekurangan dan kelebihan model pembelajaran Montesorri?
Ciri dari metode ini adalah penekanan pada aktivitas pengarahan diri
pada anak dan pengamatan klinis dari guru (sering disebut "direktur" atau
"pembimbing"). Metode ini menekankan pentingnya penyesuaian dari
lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya, dan peran
aktivitas fisik dalam menyerap konsep akademis dan keterampilan praktik.
Ciri lainnya adalah adanya penggunaan peralatan otodidak (koreksi diri)
untuk memperkenalkan berbagai konsep.
B. Sejarah
Dr. Maria Montessori mengembangkan "Metode Montessori" sebagai
hasil dari penelitiannya terhadap perkembangan intelektual anak yang
mengalami keterbelakangan mental. Dengan berdasar hasil kerja dokter
Perancis, Jean Marc Gaspard Itard dan Edouard Seguin, ia berupaya
membangun suatu lingkungan untuk penelitian ilmiah terhadap anak yang
memiliki berbagai ketidakmampuan fisik dan mental. Mengikuti keberhasilan
dalam perlakuan terhadap anak-anak ini, ia mulai meneliti penerapan dari
teknik ini pada pendidikan anak dengan kecerdasan rata-rata.
Pada usia lima tahun pada umumnya anak-anak baik secara fisik maupun
kejiwaan sudah siap untuk belajar hal-hal yang semakin tidak sederhana dan
berada pada waktu yang cukup lama di sekolah. Setelah apada usia 2-3 tahun
mengalami perkembangan yang cepat. Pada usia enam tahun, pada umumnya
anak-anak telah mengalami perkembangan dan kecakapan bermacam-macam
keterampilan fisik. Mereka sudah dapat melakukan gerakan-gerakan seperti
meloncat, melompat, menangkap, melempar, dan menghindar. Pada
umumnya mereka juga sudah dapat naik sepeda mini atau sepeda roda tiga.
Kadang-kadang untuk anak-anak tertentu keterampilan-keterampilan ini telah
dikuasainya pada usia 4-5 tahun.
Perlu diingat juga bahwa minat anak pada sesuatu itu tidak berlangsung
lama, karena itu guru dan orang tua harus pandai menciptakan kegiatan yang
bervariasi dan tidak menerapkan disiplin kaku dengan rutinitas yang
membosankan. Anak pada masa ini juga akan berkembang kecerdasannya
dengan cepat kalau diberi penghargaan dan pujian yang disertai kasih sayang,
dengan tetap memberikan pengertian kalau mereka melakukan kesalahan atau
kegagalan. Dengan kasih sayang yang diterima, anak-anak akan berkembang
emosi dan intelektualnya, yang penting adalah pemberian pujian dan
penghargaan secara wajar.
Montessori Tradisional
Child has freedom to move and work Child assigned seat and follows
within classroom. specific
class periods.
http://aninsh.blogspot.com/2016/12/model-pembelajarn-
montessori.html#:~:text=Metode%20pembelajaran%20montessori
%20merupakan%20metode,oleh%20seorang%20penganut%20agama
%20katholik.&text=Menurut%20filsafat%20Dr.%20Montessori%2C
%20anak,(pikiran)%20mereka%20dalam%20lingkungan. (diakses pada 16
Februari 2021 pukul 04.45 WIB)
http://www.parenting.co.id/article/usia.sekolah/ciriciri.metode.sekolah.montessori
/001/004/244 (diakses pada 15 Februari 2021 pukul 19.15 WIB)
http://gallerypendidikan.blogspot.com/2009/11/implementasi-konsep-montessori-
pada.html (diakses pada 15 Februari 2021 pukul 19.21 WIB)