Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH RUANG LINGKUP DAN KEGUNAAN SOSIOLOGI

ANTROPOLOGI

DISUSUN OLEH :

1. DIAN WINATA BR. TARIGAN ( P01031220051)


2. GLORIA ELSHADAY MARPAUNG ( P010312257)
3. JUNI ENTI SUPRIANTI ( P01031220062)
4. MARITO OCTAVIANI MANURUNG (P01031220064)
5. NOVA ARIANTI Br. BANGUN ( P01031220067)
6. SITI SARAH (P01031220074)

DOSEN PENGAMPUH : ERLINA NASUTION,S.Pd, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI SARJANA
TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, dan hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana, semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembacanya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
melindungi segala usaha kita. Amin.

Medan,  23 February 2021

Kelompok 2

 
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Suatu tinjauan sosiologis berarti sorotan yang didasarkan pada hubungan antar manusia,
hubungan antar kelompok serta hubungan antar manusia dengan kelompok , didalam proses
kehidupan bermasyarakat. Didalam pola hubungan-hubungan tersebut yang lazim disebut
interaksi sosial, anak dan remaja merupakan salah satu pihak, disamping adanya pihak-pihak
lainnya. Pihak-pihak tersebut saling memengaruhi, terbentuklah kepribadian-kepribadian tertentu
sebagai akibatnya. Proses saling memengaruhi melibatkan unsur-unsur yang baik benar, serta
unsur-unsur lain yang dianggap salah dan buruk. Unsur-unsur lain yang berpengaruh biasanya
tergantung pada mentalitas pihak yang menerima. Artinya, sampai sejauh manakah pihak
penerima mampu menyaring unsur-unsur lain yang diterimanya melalui proses pengaruh-
mempengaruhi.

Didalam proses interaksi yang melibatkan anak dan remaja, terjadi proses sosialisasi. Sosialisasi
tersebut merupakan suatu kegiatan yang bertujuan agar pihak yang dididik atau diajak, kemudian
mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dan dianut oleh masyarakat. Tujuan pokok
adanya sosialisasi tersebut bukanlah semata-mata agar kaidah-kaidah dan nilai-nilai diketahui
serta dimengerti. Tujuan akhir adalah agar manusia bersikap dan bertindak sesuai dengan kaidah-
kaidah dan nilai-nilai yang berlaku serta agar yang bersangkutan menghargainya.
Didalam proses sosialisasi khususnya yang tertuju pada anak dan remaja, terdapat berbagai pihak
yang mungkin berperan. Pihak-pihak tersebut dapat disebut sebagai lingkungan-lingkungan
sosial tertentu dan pribadi-pribadi tertentu. Tinjauan sosiologis lebih memusatkan perhatian pada
lingkungan ini tanpa mengabaikan peranan pribadi-pribadi yang tidak mustahil mempunyai
pengaruh yang lebih besar.

I.2. Rumusan Masalah

Rumusan Masalalah makalah ini sebagai berikut :

1. Apa saja Ruang Lingkup dari Sosiologi Antropologi?


2. Apa saja Ruang Lingkup dari Antropologi Pendidikan?
3. Apa saja Kegunaan Antropologi

I.3. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan makalah ini yaitu untuk memahami tentang :

1. Mengetahui Ruang Lingkup dari Sosiologi Antropologi?


2. Mengetahui Ruang Lingkup dari Antropologi Pendidikan?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Ruang Lingkup dari Sosiologi Antropologi

 Ruang Lingkup Sosiologi

Ruang lingkup sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya Karena mencakup semua interaksi
yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok
dengankelompokdalamlingkunganmasyarakat.Sosiologi mengkaji beberapa hal, diantaranya:

1. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berkaitan dengan produksi,
distribusi, dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam.
2. Masalah kewenangan, yaitu pihak-pihak yang membuat kebijakan berkaitan dengan apa
yang dialami warganya.
3. Persoalan sejarah, yaitu dengan catatan kronologis, misalnya usaha dan kegiatan manusia
beserta prestasinya yang berdokumentasikan. Sosiologi mempersatukan data yang beragam
dari beberapa ilmu pengetahuan lain sebagai dasar pengetauan.

Dengan demikian, sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian-kejadian sejarah, sepanjang


kejadian itu memberikan keterangan beserta urutan tentang proses kelangsungan hidup
kelompok-kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu kelembagaan dapat dipelajari
sehubungan dengan penyingkapan faktor-faktor, prinsip-prinsip, dan keanekaragaman hubungan
yang meliputi kejadian dan riwayat lembaga tersebut.

 Ruang Lingkup Antropologi

Antropologi sebagai salah satu cabang ilmu sosial mempunyai bidang kajian sendiri yang dapat
dibedakan dengan ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, ilmu ekonomi, ilmu politik, kriminologi
dan lain-lainnya. Antropologi juga dapat dikelompokkan ke dalam cabang ilmu humaniora
karena kajiannya yang terfokus kepada manusia dan kebudayaannya. Seperti halnya yang terjadi
di Universitas Indonesia, di mana pada masa awal terbentuknya Jurusan Antropologi ini berada
di bawah Fakultas Sastra. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, ketika muncul
anggapan bahwa antropologi cenderung memiliki fokus pada masalah sosial dari keberadaan
manusia, maka jurusan antropologi ini pun pada tahun 1983 pindah di bawah Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Saat ini beberapa universitas di Indonesia mempunyai Jurusan
Antropologi, di antaranya adalah di Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Gajah Mada
(UGM), Universitas Andalas (Unand), Universitas Cendrawasih (Uncen), dan Universitas
Udayana (Unud). Sebagaimana sudah dijelaskan bahwa, secara umum dapat dikatakan
antropologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dari segi keragaman fisiknya,
masyarakatnya, dan kebudayaannya, namun demikian, di beberapa tempat, negara, dan
universitas, antropologi sebagai ilmu mempunyai penekanan-penekanan tertentu sesuai dengan
karakteristik antropologi itu sendiri dan perkembangan masyarakat di tempat, negara, dan
universitas tersebut. Seperti yang pernah diungkapkan Koentjaraningrat bahwa ruang lingkup
dan dasar antropologi belum mencapai kemantapan dan bentuk umum yang seragam di semua
pusat ilmiah di dunia. Menurutnya, cara terbaik untuk mencapai pengertian akan hal itu adalah
dengan mempelajari ilmu-ilmu yang menjadi pangkal dari antropologi, dan bagaimana garis
besar proses perkembangan yang mengintegrasikan ilmu-ilmu pangkal tadi, serta mempelajari
bagaimana penerapannya di beberapa negara yang berbeda. 

1. Ruang Lingkup dari Antropologi Pendidikan

Ruang Lingkup Antropologi Pendidikan

Ralphlinton dalam Shomad (2009:3) menganggap kebudayaan adalah warisan sosial. Warisan
sosial tersebut mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi bagi penyesuaian diri dengan masyarakat.
Kedua,fungsibagipenyesuaiandiridenganlingkungan. Lebih lanjut, Shomad (2009:3-4),
menjelaskan implementasi pendidikan sebagai penyesuaian diri dengan masyarakat, lingkungan
dan kebudayaan sebagai bentuk ruang lingkup antroplogi pendidikan berlangsung dalam proses:

A. Proses sosialisasi:

Proses ini dimulai sejak bayi baru lahir. Bayi berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya,
hingga terjadi komunikasi timbal balik dan seterusnya hingga ia tumbuh dan berkembang.
Adapun yang menjadi sorotan dalam proses sosialisasi yaitu:

1. Adanya konflik oleh ketidakharmonisan antara keinginan pribadi, anak dengan tuntutan
norma dan aturan yang berlaku
2. Perbedaan status ekonomi dan letak geografis

B. Proses Enkulturasi

Enkulturasi, artinya pembudayaan. Yang dimaksud adalah proses pembudayaan anak agar
menjadi manusia berbudaya. Dalam proses ini pranata, yaitu sistem norma atau aturan-aturan
mengenai suatu aktivitas masyarakatyangkhusus.(Koentjaraningrat,1980:164).
Adapun yang biasa menjadi kajian dalam proses ini, yaitu:

1. Perbedaan jenis kelamin


2. Perbedaan umur
3. Perbedaan/perubahan status (inisiasi)
4. Proses Internalisasi

C. Proses internalisasi

yaitu proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial (pengetahuan budaya) sebagai isi
kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku sehari-hari selama hayat masih
dikandungbadan.Dalam proses ini kita mendapatkan adanya perbedaan pada masing-masing
individu berupa perbedaan kepribadian dan pengalaman.

Kegunaan Sosiologi dan Antropologi

 Kegunaan Sosiologi
A. Kegunaan Sosiologi Dalam Pembangunan

Pembangunan adalah perubahan yang dilakukan dengan terencana dan terarah. Proses
pembangunan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik secara spiritual
maupun material. Dalam pembangunan, Sosiologi berfungsi untuk memberikan data sosial yang
diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan

Kegunaan Sosiologi dalam Pembangunan Sosial:

1. Untuk mencapai taraf hidup lebih baik, diperlukan cara struktural dan spiritual.
Struktural yaitu perencanaan, pembentukan dan evaluasi lembaga kemasyarakatan,
prosedur serta pembangunan fisik. Spiritual yaitu pembentukan watak dan pendidikan,
khususnya cara berpikir terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Prioritas utama dalam pembangunan adalah perbaikan ekonomi secara menyeluruh dan
merata, baik pada lapisan elit maupun lapisan bawah. Secara sosiologis, hasil
pembangunan hendaknya dapat dinikmati seluruh masyarakat, terutama masyarakat
miskin.

B. Kegunaan Sosiologi Dalam Pemecahan Masalah Sosial

 Fungsi sosiologi dalam pemecahan masalah sosial adalah untuk bisa mempelajari interaksi
sosial yang terjadi di dalam masyarakat, kemudian mempelajari konflik sosial dan cara
mengatasinya, mempelajari dan mengamati perubahan sosial di masyarakat dan juga
memberikan penjelasan kepada semua lapisan masyarakat bahwa setiap individu itu berbeda dan
unik. Selain itu fungsi sosiologi adalah untuk melakukan penelitian sosial terhadap fenomena
yang tengah terjadi di dalam masyarakat.

Sebagai ilmu tentang masyarakat, sosiologi mempunyai peranan besar dalam upaya-upaya
pemecahan masalah sosial. Bahkan upaya pemecahan masalah sosial secara terperinci dipelajari
dalam kajian sosiologi. Oleh karena itu, sosiologi menyuguhkan metode-metode sosial yang
mampu menjadi metode penanggulangan masalah-masalah tersebut. Selain itu, metode dan
analisis yang ada dalam masyarakat tidak mampu mengimbangi cepatnya perubahan-perubahan
yang terjadi. Untuk memecahkan kesulitan ini, pengetahuan sosiologi menyuguhkan beberapa
metode yang dirasa tepat dalam menanggulangi masalah sosial.

Ada dua metode untuk menanggulangi masalah sosial, yaitu:

1. Metode Preventif

Metode Preventif Metode preventif dilakukan dengan mengadakan penilaian yang mendalam
terhadap gejala-gejala sosial.

2. Metode Represif
Metode adalah proses penanggulangan secara langsung terhadap masalah sosial yang sedang
tumbuh dan dirasakan masyarakat.

 C.Kegunaan Sosiologi Dalam Perencanaan Sosial  

  Perencanaan sosial merupakan kegiatan untuk mempersiapkan masa depan individu di


masyarakat. Tujuannya untuk  mengatasi kemungkinan munculnya masalah-masalah saat
terjadinya perubahan. Perencanaan sosial bersifat antisipatif, maksudnya: bersifat mencegah,
mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin terjadi.

Kegunaan Sosiologi dalam Perencanaan Sosial:

1. Sosiologi mengkaji perkembangan kebudayaan masyarakat dari taraf tradisional sampai


pada taraf modern.

2. Sosiologi mengkaji hubungan manusia dengan alam sekitarnya, hubungan antar golongan
dalam masyarakat, dan mempelajari proses perubahan dalam masyarakat.

3. Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang objektif sehingga pelaksanaan perencanaan


sosial diharapkan lebih sedikit penyimpangannya.

4. Perencanaan sosial secara sosiologi merupakan alat untuk mengetahui perkembangan


kehidupan masyarakat. Dengan demikian, perencanaan tersebut bermanfaat dalam
menghimpun kekuatan.

D. Kegunaan Sosiologi Dalam Penelitian

Penelitian merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ilmu. Dalam sosiologi, penelitian
berguna untuk memberikan gambaran mengenai kehidupan masyarakat. Kegiatan penelitian
dalam sosiologi, biasanya mengkaji berbagai gejala yang ada di masyarakat. Dengan penelitian,
akan diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah sosial yang baik. Dari data yang dihasilkan
dari penelitian sosiologis, pengambil keputusan dapat menyusun rencana penyelesaian suatu
masalah sosial, seperti cara untuk mencegah kenakalan remaja dan mengatasi masalah
pengangguran, maupun meningkatkan rasa solidaritas antarwarga yang semakin memudar.

Fungsi Sosiologi dalam penelitian sosial:

1. Metode-metode penelitian yang dimiliki sosiologi dapat diterapkan pada hampir semua
aspek kehidupan manusia, terutama aspek yang berhubungan dengan interaksi
antarindividu dalam kelompok masyarakat.

2. Informasi sosiologi yang disajikan selalu diperoleh melalui metode-metode ilmiah yang
sudah teruji dan tidak diragukan manfaatnya. Sosiologi secara kategoris ternyata tidak
lebih rendah daripada ilmu-ilmu lainnya. Oleh karena itu, para ahli sosiologi banyak yang
dilibatkan dalam bidang telah ilmiah, khususnya sebagai pencari data.

B.Kegunaan Antropologi
1. Antropologi budaya banyak memberikan bahan-bahan, pandangan, teori, pendapat
sehingga dapat secara metodis menghadapi segala gejala yang timbul dalam masyarakat
yang terus berkembang.

2. Antropologi budaya memberikan pengetahuan tentang perkembangannya baik sebagai


ilmu dan penerapannya dalam penelitian dari segi kehidupan manusia.

3. Antropologi dapat mengarahkan pembangaunan bangsa dan negara secara baik.

  

BAB III

PENUTUP

III. 1. Kesimpulan

 Ruang lingkup sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya Karena mencakup semua
interaksi yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta
kelompok dengan kelompok dalam lingkungan masyarakat.
 Antropologi sebagai salah satu cabang ilmu sosial mempunyai bidang kajian sendiri yang
dapat dibedakan dengan ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, ilmu ekonomi, ilmu politik,
kriminologi dan lain-lainnya.
 Bentuk rung lingkup antropologi pendidikan terjadi didalam proses, yaitu :

Proses sosialosasi, proses ini dimulai sejak bayi baru lahir. bayi berinteraksi dengan orang-orang
sekitarnya, hingga dewasa, sehingga terjadilah komunikasi timbal balik.

Proses Enkulturasi,  yaitu proses pembudayaan anak agar menjadi manusia berbudaya.

Proses Internalisasi, yaitu proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial sebagai isi
kepribadian yang dinyatakan dalam prilaku sehari-hari selama hayat masih dikandung badan.
Kegunaan Sosiologi dalam pemecahan masalah sosial adalah untuk bisa mempelajari interaksi
sosial yang terjadi di dalam masyarakat, kemudian mempelajari konflik sosial dan cara
mengatasinya, mempelajari dan mengamati perubahan sosial di masyarakat dan juga
memberikan penjelasan kepada semua lapisan masyarakat bahwa setiap individu itu berbeda dan
unik. Selain itu fungsi sosiologi adalah untuk melakukan penelitian sosial terhadap fenomena
yang tengah terjadi di dalam masyarakat.

 Kegunaan Antropologi memanfaatkan dan membangun pengetahuan dari ilmu sosial, biologi,


humaniora dan fisik. ... Sedangkan aspek sosial seperti bahasa, budaya, politik, keluarga dan
agama). Kegunaan antropologi adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang manusia
baik secara fisik (biologis) maupun secara sosio-kultural

III.2. Saran

Seharusnya di sekolah-sekolah juga perlu mengembangkan antropologi pendidikan kurikulum


agar anak didik serta pendidiknya mengerti dan paham asal-usul mengapa kebudayaan di
sekeliling kita diadakan, apa makna dibalik kebudayaan tersebut, apa manfaat dari kebudayaan
tersebut, relevankah kebudayaan itu dengan kehidupan dan kepercayaan umat manusia sebagai
manusia yang beragama masa kini.

 
DAFTAR PUSTAKA

http://sitiaidamakalah.blogspot.com/4juli2010

http://opixdarut.blogspot.com/2013/01/hubungan-antara-sosiologi-pendidikan.html

http://id.shvoong.com/social-sciences/anthropology/2185428-ruang-lingkup-
antropologi/#ixzz2OoCCTKMW12 Juli, 2011

http://tanggihpratama.blogspot.com/2012/03/makalah-antropologi-pendidikan-dan.html
 

Anda mungkin juga menyukai