Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Teori Keperawatan Jean Watson


Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang
saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk
hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang
meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan
psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Filosofi Jean Watson, yang pada akhirnya terkenal dengan sebutan “J.W”,
berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang
berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Watson,2011).
Tindakan Keperawatan yang mengacu langsung pada pemahaman hubungan
antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan
peningkatan dan mengembalikan kesehatan, serta pencegahan terjadinya
penyakit.
Model Watson dibentuk melingkupi Proses Asuhan Keperawatan,
Pemberian bantuan kepada Klien dalam mencapai atau mempertahankan
kesehatan dan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan
berkaitan dengan proses perawatan manusia. Proses perawatan manusia
membutuhkan Perawat yang mampu memahami perilaku dan respon manusia
terhadap masalah kesehatan yang aktual atau potensial, kebutuhan manusia,
dan bagaimana manusia merespon terhadap orang lain, dan kekurangan serta
kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri.
Selain itu, perawat juga memberikan kenyamanan dan perhatian, serta empati
pada klien dan keluarganya. Asuhan perawatan tergambar pada seluruh faktor-
faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan
pada klien dan keluarganya.

SKEMA KEBUTUHAN DASAR JEAN WATSON

B. Teori Human Caring

Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah

“human science and humancare”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam

keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif

humanistik yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Oleh

karena itu, perawat perlu mengembangkan filososfi humanistik dan sistem nilai

serta seni yang kuat. Filosofi humanistik dan sistem nilai ini memberi fondasi
yang kokoh bagi ilmu keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu

perawat mengembangkan visi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan

berpikir kritis. Pengembangan keterampilan berpikir kritis dibutuhkan dalam

asuhan keperawatan, namun fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan

pengobatan penyakit.

C. Asumsi Dasar Tentang Ilmu Keperawatan Jean Watson

Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut :

1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara

interpersonal.

2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya faktor carative yang

menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.

3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan

perkembangan individu dan keluarga.

4. Respons asuhan keperawatan tidak hanya menerima seseorang

sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi

padanya nantinya.

5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan

kemungkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi

seseorang untuk memilih kegiatan yang tebaik bagi dirinya dalam waktu

yang telah ditentukan.

6. Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) daripada

curing (mengobati).

7. Praktik caring merupakan pusat keperawatan.


D. Faktor Carative Teori Jean Watson

Struktur dibangun dari sepuluh faktor carative yaitu :

1. Membentuk sistem nilai humanistik-alturistik.

2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).

3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.

4. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust).

5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative.

6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistemantis dalam

pengambilan keputusan.

7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.

8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan memperbaiki

mental, sosiokultural, dan spiritual.

9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

10. Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomenologis.

E. Kebutuhan Untuk Bertahan (Biophysical)

Kebutuhan untuk bertahan atau biophysikal adalah kebutuhan mendasar

manusia yang harus dipenuhi. Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi dengan cepat

maka akan mengganggu kesehatan manusia itu sendiri. Makanan dan minuman

merupakan hal penting dalam proses hidup manusia dimana makanan dan

minuman merupakan sumber energi bagi manusia dalam melakukan setiap

aktivitas hidupnya. Kebutuhan eliminasi juga harus dipenuhi, yaitu kebutuhan

untuk buang air besar dan kecil. Kebutuhan ini juga sangat penting dalam

proses kehidupan manusia, jika tidak dipenuhi manusia akan merasakan sakit

pada bagian-bagian vital seperti sakit saat kencing karena terlalu lama menahan
buang air kecil. Kebutuhan ventilasi juga tidak kalah pentingnya karena

kebutuhan ventilasi adalah kebutuhan tubuh dalam mengatur keluar masuknya

udara didalam tubuh. Jadi, kebutuhan mendasar dari manusia yaitu kebutuhan

biophysical harus dan sangat penting untuk dilakukan karena jika tidak segera

dilakukan akan berpengaruh pada kesehatan dan aktivitas tubuh.

F. Kebutuhan Fungsional (Psikofisial)

Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan tubuh dalam menjaga fungsi-fungsi

tubuh. Kebutuhan ini menurut waston digolongkan kedalam kebutuhan tingkat

rendah karena bisa dengan mudah dilakukan. Kebutuhan ini juga tidak kalah

pentingnya dengan kebutuhan biophysical. Kebutuhan fungsional didalamnya

mengatur tentang kebutuhan tubuh akan aktivitas tubuh dan istirahat serta

kebutuhan tubuh akan seksualitas. Kebutuhan aktivitas tubuh sebagai contoh

adalah dalam bermain dan berolahraga atau dalam bergerak. Kebutuhan untuk

beristirahat adalah dengan tidur atau bersantai. Sedangkan kebutuhan tubuh

akan seksualitas adalah ketertarikan seorang individual dengan lawan jenisnya,

timbul rasa ingin memiliki satu dengan yang lain dan rasa ingin diperhatikan

dan memperhatikan. Semua kebutuhan diatas wajib dipenuhi tetapi tergantung

individu memprioritaskannya.
DAFTAR PUSTAKA

Aini, N. (2018). TEORI MODEL KEPERAWATAN: Keperawatan (Vol. 1).


UMMPress.

Potter,Patricia A. 2015. Fundamentalis of nursing : concepts.process,and


practice.Jakarta : EGC .

Anda mungkin juga menyukai