Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI PADA ORANG DEWASA

DISUSUN OLEH
Kelompok :4

1. Ketut Dila Padmayani (P07120019009)


2. Ni Putu Ayu Sri Purnama Dewi (P07120019010)
3. Made Sriasih (P07120019009)

Kelas 2.1

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

D3 KEPERAWATAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Komunikasi
Keperawatan dengan judul materi ‘‘Komunikasi pada Orang Dewasa’’.
Tujuan Makalah ini dibuat agar pembaca dapat memperluas pengetahuan serta
memahami materi yang kami sajikan.

Makalah ini kiranya kurang sempurna, tetapi isi di dalamnya memuat


pembahasan yang cukup jelas serta mudah dimengerti bagi para pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, serta sumber buku
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat menambah wawasan yang lebih luas bagi pembaca.
Tentunya makalah ini memiliki kelebihan serta kekurangan, sehingga kritik dan
saran sangat diperlukan dalam penulisan makalah ini.

Denpasar, 23 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2

2.1 Pengertian Terapi Penyembuhan Mind............................................ 2

2.2 Manfaat Terapi Pikiran Tubuh.….................................................... 2

2.3 Jenis-Jenis Terapi Penyembuhan Mind.............................................3

2.3.1 Hipnoterapi.....................................................................................3

2.3.2 Reiki..............................................................................................11

BAB III PENUTUP............................................................................................18

3.1 Simpulan...........................................................................................18

3.2 Saran.................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1.2 RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud terapi penyembuhan mind ?
2. Apa saja manfaat terapi pikiran tubuh ?
3. Apa saja jenis – jenis terapi penyembuhan mind ?
1.3 TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari terapi penyembuhan mind.
2. Untuk mengetahui manfaat terapi pikiran tubuh.
3. Untuk mengetahui jenis – jenis terapi penyembuhan mind.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi Pada Orang Dewasa 


            Menurut Erikson 1985,pada orang dewasa terjadi tahap hidup intimasi VS isolasi,
dimana pada tahap ini orang dewasa mampu belajar membagi perasaan cinta
kasih,minat,masalah dengan orang lain.  Orang dewasa sudah mempunyai sikap-sikap
tertentu,pengetahuan tertentu, bahkan tidak jarang sikap itu sudah sangat lama menetap
pada dirinya, sehingga tidak mudah untuk merubahnya. Juga pengetahuan yang selama
ini dianggapnya benar dan bermanfaat belum tentu mudah digantikan dengan
pengetahuan baru jika kebetulan tidak sejalan dengan yang lama. Tegasnya orang dewasa
bukan seperti gelas kosong yang dapat diisikan sesuatu. 
Oleh karena itu dikatakan bahwa kepada orang dewasa tidak dapat diajarkan
sesuatu untuk merubah tingkah lakunya dengan cepat. Orang dewasa belajar kalau ia
sendiri dengan belajar, terdorong akan tidak puas lagi dengan perilakunya yang sekarang,
maka menginginkan suatu perilaku lain dimasa mendatang, lalu mengambil langkah
untuk mencapai perilaku baru itu.
Dari segi psikologis, Orang dewasa dalam situasi komunikasi mempunyai sikap-sikap
tertentu yaitu :
1. Komunikasi adalah sutu pengetahuan yang diinginkan oleh orang dewasa itu sendiri,
maka orang dewasa tidak diajari tetapi dimotivasikan untuk mencari pengetahuan
yang lebih muktahir.
2. Komunikasi adalah suatu proses emosional dan intelektual sekaligus, manusia punya
perasaan dan pikiran.
3. Komunikasi adalah hasil kerjasama antara manusia yang saling member dan
menerima,akan belajar banyak,karena pertukaran pengalaman, saling
mengungkapkan reaksi dan tanggapannya mengenai suatu masalah. 

2.2 Suasana dalamKomunikasi


            Dengan adanya factor tersebut yang mempengaruhi efektifitas komunikasi orang
dewasa, maka perhatian dicurahkan pada penciptaan suasana komunikasi yang
diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. 
Suasanadalam berkomunikasi dengan orang dewasa yaitu : 
1. Suasana Hormat menghormati 
            Orang dewasa akan mampu berkomunikasi dengan baik apabila pendapat
pribadinya dihormati,ia lebih senang kalau ia lebih turut berfikir dan mengemukakan
fikirannya.
2. Suasana Saling Menghargai 
            Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, system nilai yang dianut perlu
dihargai. Meremehkan dan menyampingkan harga diri mereka akan dapat menjadi
kendala dalam jalannya komunikasi.
3. Suasana Saling Percaya
            Saling mempercayai bahwa apa yang disampaikan itu benar adanya akan
dapat membawa hasil yang diharapkan
4. Suasana Saling Terbuka 
            Terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan orang
lai, Hanya dalam suasana keterbukaan segala alternative dapat tergali. 

Komunikasi verbal dan non verbal adalah sling mendukung satu sama lain.
Seperti pada anak-anak,perilaku non verbal sama pentingnya pada orang dewasa. Expresi
wajah,gerakan tubuh dan nada suara member tanda tentang status emosional dari orang
dewasa. Tetapi harus ditekankan bahwa orang dewasa mempunyai kendala hal-hal ini.
Orang dewasa yang dirawat di rumah sakit merasa tidak berdaya, tidak aman dan
tidak mampu dikelilingi oleh tokoh-tokoh yang berwenang. Status kemandirian mereka
telah berubah menjadi status dimana orang lain yang memutuskan kapan mereka makan
dan kapan mereka tidur. Ini merupakan pengalaman yang mengancam dirinya, dimana
orang dewasa tidak berdaya dan cemas, dan ini dapat terungkap dalam bentuk kemarahan
dan agresi. Dengan dilakukan komunikasi yang sesuai dengan konteks pasien sebagai
orang dewasa oleh para professional,pasien dewasa akan mampu bergerak lebih jauh dari
imobilitas bio psikososialnya untuk mencapai penerimaan terhadap maslahnya. 

http://khoirotunniswah6.blogspot.com/2013/06/komunikasi-pada-orang-dewasa-untuk.html

Anda mungkin juga menyukai