MENENTUKAN SKORING
Azharuddin SNR19214008
Frenky SNR19214018
2020
ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny.S DENGAN MASALAH KESEHATAN
TB PARU
A. Data Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Ny. S
b. Umur : 68 th
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Penerima Pesanan Kue
d. Pendidikan Kepala keluarga : Pendidikan terakhir tidak sekolah
e. Alamat dan Nomor telfon : Jln. Danau sentarum Gg. Wonosobo . rt 003 rw
038. Kelurahan sungai jawi. Kecamatan pontianak kota.
2. Komposisi anggota keluarga
Hub. Dgn
No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan
kk
1 Tn. Iwan 35 Th L Anak ke - 1 SD BURUH
2 Ny. Ade 29 Th P Istri SD IRT
Tn.Iwan
3 An. Oman 7½ Th L Anak SD PELAJAR
Tn.Iwan
4 Ny. Norma 28 Th P Anak ke - 2 SD BURUH
5 Tn. Rosidin 41 Th L Suami SD BURUH
Ny.Norma
3. Genogram
= laki – laki
= perempuan
= perempuan
= keturunan
4. Tipe keluarga
Keluarga inti (Nuclear Family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
dalam satu rumah.
5. Suku Bangsa
a. Keluarga merupakan suku melayu
b. Bahasa yg digunakan adalah bahasa melayu
c. Dalam keluraga tidak ada nilai-nilai tertentu dan nilai agama yang
bertentangan dengan kesehatan
6. Agama
a. Agama yg dianut keluarga adalah islam
b. Kekuatan keluarga dalam menjalankan kegiatan agama adalah kurang taat.
Yg paling taat beribadah dan selalu mengikuti pengajian adalah ny. S
7. Status sosial Ekonomi keluarga
a. Rata-rata penghasilan anggota keluarga ± Rp 1.000.000,- perbulan
b. Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan : kebutuhan harian, kebutuhan
makanan, bayar pajak, bayar rekening listrik, dan biaya transportasi
c. Tabungan khusus kesehatan tidak ada.
d. Barang (harta benda) yg dimiliki keluarga hanya rumah dan beberapa
perabot rumah tangga seperti televisi.
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur karena tidak
memiliki dana. Dalam keluarga Ny.S memanfaatkan waktu luangnya
denganmengikuti pengajian didaerah rumahnya. Keluarga Ny. Stidak memiliki
waktu khusus untuk berolahraga, biasanya olahraga yang dilakukan dengan
jalan-jalan kecil ke pasar setiap pagi.
C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
a. Ukuran Rumah : 40m2
b. Kondisi luar dan dalam rumah : Lantai di rumah menggunakan semen.
Atap rumah menggunakan asbes. Bagian-bagian rumah terdapat ruang
tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang bergabung dengan WC
tampak gelap, tidak ada ahaya yang dapat masuk, lembab.
c. Kebersihan Rumah : Kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan kotor
d. Ventilasi Rumah : rumah dengan luas < 10% luas lantai dengan
pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada siang
hari.
e. Saluran Pembuangan Air Limbah : Keluarga mempunyai saluran
pembuangan air limbah di belakang rumah dengan kondisi mengalir
melalui selokan dan berakhir ke sungai/kali.
f. Air Bersih : Keluarga mempunyai sumber air pompa tangan. Untuk
keperluan air minum keluarga Ny. Smembeli air minum yang sudah
matang diwarung. Keadaan air tidak berwarna, tidak berasa, tidak ada
endapan, dan tidak berbau.
g. Pengelolaan Sampah : Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka.
Biasanya sampah-sampah rumah tangga tersebut di ikat dengan kantong
plastik hitam dan setiap pagi di buang ditempat pembuangan sampah yang
ada di daerah rumahnya.
h. Kepemilikan rumah : Status rumah milik pribadi
i. Kamar mandi & WC tergabung
j. Denah rumah
SPAL
Kamar
mandi +
Ruang WC
tengah
+ Kamar Tengah
Dapur
Ruang
Kamar depan Tamu
D. Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi
a. Cara dan jenis komunikasi yang dilakukan keluarga
Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga yaitu secara
langsung, sifat komunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga secara
tertutup. Anggota keluarga yang paling dominan berbicara adalah Tn. I,
bahasa yang sering digunakan oleh anggota keluarga yaitu bahasa
Indonesia
b. Cara keluarga memecahkan masalah
Cara atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara
musyawarah
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga
apabila salah satu anggota keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap
kehilangan yaitu berduka, namun selama ini keluarga saling menguatkan
dan menjaga satu sama lain
2. Fungsi Sosialisasi
Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi
masyarakat dan tidak ada yang cukup berpengaruh di masyarakat di
keluarga Ny. S. Terdapat konflik di masyarakat yaitu An. T nakal sehingga
dijauhi oleh tetangga. Keluarga mengggunakan faktor-faktor penunjang
untuk memecahkan masalah kesehatannya yaitu dengan cara berobat ke
Puskesmas Alianyang atau ke Puskesmas pal tiga. Anggota keluarga yang
mempunyai keterampilan khusus adalah Ny. Syaitu terampil membuat kue.
Anggota keluarga yang tidak bisa membaca dan menulis adalah Ny.
Skarena tidak pernah sekolah
3. Fungsi perawatan kesehatan :
Keluarga Ny. S, khususnya Ny. M dahulu tidak mengikuti keluarga
berencana (KB). Jumlah anak dalam keluarga Ny. Sberjumlah 2 orang.
Anggota keluarga ada yang mengikuti program KB yaitu Ny. N yaitu
menggunakan suntik KB dalam 3 bulan sekali. Efek sampingnya berat
badan menjadi lebih gemuk
F. Stress dan koping keluarga
Stress yang dihadapi keluarga Tn. K adalah apabila keluarga tidak memiliki dana
pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan terdapat anggota keluarga yang sakit.
Penanggulangan masalah kesehatan dalam keluarga diatasi secara bersama-sama.
Jika terdapat anggota keluarga yang mengalami masalah, keluarga berusaha
mencari jalan keluar dengan membicarakannya dengan anggota keluarga yang
lain.
G. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
Ny. Susia 68 tahun, berat badan 46 kg, tinggi badan 147 cm, kesadaran
compos mentis, tekanan darah 120/70 mmHg, Nadi 80 x/menit, frekuensi
pernafasan 20 x/menit, Suhu 36.40C, warna kulit sawo matang, rambut putih
beruban, konjungtiva an-anemis, sklera an-ikterik, mulut tidak terdapat sariawan,
gigi karies, telinga, hidung, dan tenggorokan tidak ada kelainan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening. Hasil auskultasi bunyi paru
vesikuler, tidak ada bunyi gallop dan murmur pada jantung, pada palpasi perut
datar dan lemas, tidak ada benjolan di kepala.
Tn. I usia 35 tahun, jenis kelamin laki-laki, berat badan 45 kg, tinggi badan
175 cm, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 88x/menit,
Suhu 36,80C,frekuensi pernafasan 25x/menit, irreguler. Pada inspeksi rambut
pendek ikal, warna hitam, rambut kusam. Tn. I tampak sekali-kali batuk dan
sesak, dada sedikit kiposis, mata simetris, sklera an-ikterik, konjungtiva an-
anemis, tidak menggunakan alat bantu penglihatan, ekstremitas atas bawah tidak
ada kelainan, hasil pemeriksaan auskultasi, bunyi jantung tidak terdengar gallop
atau murmur, bunyi nafas vesikuler namun ronki terdengar halus. Bunyi wheezing
tidak ada. Pada palpasi abdomen datar dan lemas, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening dan tiroid.
Ny. Ade usia 29 tahun, jenis kelamin perempuan. Berat badan 45 kg, tinggi
badan 152 cm. Tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 80x/menit, suhu tubuh 35,9 0C,
frekuensi pernafasan 20x/menit, reguler. Pada pemeriksaan inspeksi kepala:
rambut panjang, hitam dan ikal, tidak ada ketombe. Mata simetris, sklera tidak
ikterik, konjungtiva an-anemis, ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.
Pada pemeriksaan auskultasi, bunyi paru tidak terdengar wheezing dan ronki.
Palpasi abdomen teraba janin usia 5 bulan. Bunyi pernafasan vesikuler, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening dan tiroid.
An. O usia 7 ½ tahun, jenis kelamin laki-laki. Pekerjaan sebagai pelajar kelas
2 SD.tinggi badan 104 cm, berat badan 20 kg, denyut nadi 88x/menit, frekuensi
pernafasan 18x/menit, reguler, suhu tubuh 35,90C. Tampak kurus, rambut pendek
ikal, warna hitam, tidak berketombe. Kulit sawo matang. Mata simetris, sklera an-
ikterik, konjungtiva an-anemis, ekstremitas atas bawah tidak ada kelainan. Pada
pemeriksaan auskultasi bising usus positif normal, bunyi jantungtidak terdengar
gallop dan murmur. Palpasi abdomen datar dan lemas, hepar dan spleen tidak
teraba. Tidak ada pembesaran pada kelenjar getah bening dan tiroid. Pada
pemeriksaan perkusi, abdomen terdengar bunyi tympani.
Ny. N usia 28 tahun jenis kelamin perempuan, berat badan 51 kg, tinggi
badan 152 cm, tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36 0C,
pernafasan 20x/menit, reguler. Pada pemeriksaan inspeksi didapat data rambut
pendek ikal, warna hitam, tidak berketombe. Kulit sawo matang. Mata simetris,
sklera an-ikterik, konjungtiva an-anemis, ekstremitas atas bawah tidak ada
kelainan. Pada pemeriksaan auskultasi bising usus positif normal, bunyi jantung
tidak terdengar gallop dan murmur. Palpasi abdomen datar dan lemas, hepar dan
spleen tidak teraba. Tidak ada pembesaran pada kelenjar getah bening dan tiroid.
Pada pemeriksaan perkusi, abdomen terdengar bunyi tympani.
Tn. R usia 41 tahun jenis kelamin laki-laki, berat badan 50 kg, tinggi badan
155 cm, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 84x/menit, pernafasan 22x/menit,
reguler, suhu 360C. Pada pemeriksaan inspeksi didapat data rambut pendek ikal,
warna hitam, tidak berketombe. Kulit sawo matang. Mata simetris, sklera an-
ikterik, konjungtiva an-anemis, ekstremitas atas bawah tidak ada kelainan. Pada
pemeriksaan auskultasi bising usus positif normal, bunyi jantungtidak terdengar
gallop dan murmur. Palpasi abdomen datar dan lemas, hepar dan spleen tidak
teraba. Tidak ada pembesaran pada kelenjar getah bening dan tiroid. Pada
pemeriksaan perkusi, abdomen terdengar bunyi tympani.
ANALISA DATA
MASALAH KEMUNGKINAN
NO DATA FOKUS
KEPERAWATAN ETIOLOGI
1 Keluarga Ny.S Dengan Masalah Resiko terjadinya Ketidakmampuan
Kesehatan TB Paru pada Tn. I penularan TB Paru keluarga merawat
Data Subjektif: pada anggota anggota keluarga
- Tn. I mengatakan sakit TB Paru keluarga yang lain yang sakit
sejak 2 ½ tahu yang lalu
- Tn. I mengatakan obatnya diminum
secara teratur selama 6 bulan pada 2
½ tahun yang lalu, namun masih
menjadi perokok aktif
- Klien mengatakan dalam 1 hari
menghabiskan rokok 12 batang/hari
- Tn. I mengatakan tidak pernah
periksa ke Puskesmas lagi sejak
obatnya habis 6 bulan.
- Tn. I mengatakan saat ini sedang
masuk angin, flu, dan batuk-batuk
Data Objektif:
- Kesadaran compos mentis
- Tanda-tanda vital: TD 110/70
mmHg, Nadi 8ox/menit, Pernafasan
25x/menit, irreguler, bunyi nafas
sedikit ronki, Suhu 360C
- Berat Badan 45 kg, TB 175 cm
- Tn. I tampak kurus, kondisi rumah
sempit, pencahayaan redup, udara
lembab, gelap, dan kotor
1) Sifat masalah,
Dikelompokkan menjadi ancaman kesehatan, tidak / kurang sehat dan keadaan
sejahtera.
2) Kemungkinan masalah dapat diubah
kemungkinan berhasilnya mengurangi masalah atau mencegah masalah bila
dilakukan tindakan keperawatan dan kesehatan. Dikelompokan menjadi mudah,
sebagian dan tidak dapat di ubah.
3) Potensi masalah dapat dicegah
Adalah bagaiamana sifat dan beratnya masalah yang akan timbul yang dapat
dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan.
Dikelompokan menjadi tinggi, cukup dan rendah.
4) Masalah yang menonjol
Adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal beratnya dan
mendesaknya suatu masalah untuk diatasi melalui intervensi keperawatan dan
kesehatan.
SKALA UNTUK MENYUSUN MASALAH KEPERAWATAN
KELUARGASESUAI DENGAN PRIORITAS
Skoring :
1) Tentukan skor untuk tiap criteria
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot Skor X Bobot
Angka tertinggi
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria. Skor tertinggi adalah 5 sama dengan
seluruh bobot
SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Kriteria jumlah
Kemungkina Potensi
No Diagnosa Sifat n Masalah masalah Menonjolnya
masalah untuk di untuk masalah
pecahkan dicegah
1 Resiko terjadinya
penularan TB
Paru pada
anggota keluarga
yang lain b/d 1 2 1 1
Ketidakmampuan x 1=0,3 x 2=2 x 1=0,3 x 1=0,5 3,1
3 2 3 2
keluarga
merawat anggota
keluarga yang
sakit
2 Tidak efektifnya
bersihan jalan
nafas pada
keluarga Ny.S
Khususnya Tn. I
b.d 3 1 2 1
ketidakmampuan x 1=1 x 1=0,5 x 1=0,6 x 1=0,5 2,6
3 2 3 2
keluarga
merawat anggota
keluarga dengan
masalah penyakit
TB Paru
3 Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
pada keluarga
Ny.S Skhususnya
An.O b/d 3 1 2
Ketidakmampuan x 1=1 x 1=0,5 x 1=0,6 0 2,1
3 2 3
keluarga
merawat anggota
keluarga dengan
masalah gizi
kurang
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain b/d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada keluarga Ny.S Khususnya Tn. I b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah penyakit TB Paru.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Ny.S khususnya An.O b/d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah gizi kurang.
RENCANA KEPERAWATAN
2 Tidak efektifnya Setelah Setelah dilakukan 1. Jelaskan cara Respon verbal, sikap Keluarga dapat
bersihan jalan nafas dilakukan pertemuan 2x45’ perawatan, dan psikomotor menjelaskan cara
pada keluarga Ny. S tindakan keluarga mampu pencegahan keluarga tentang perawatan dan
Khususnya Tn. I b/d keperawatan melakukan penyakit TB Paru lingkungan yang pencegahan penularan
ketidakmampuan selama 2 minggu perawatan pada 2. Ajarkan klien cara dapat mendukung TB Paru,
keluarga merawat diharapkan jalan anggota keluarga batuk efektif dan penyembuhan mendemonstrasikan
anggota keluarga nafas Tn. I yang menderita membuang dahak penyakit TB Paru cara batuk efektif dan
dengan masalah efektif penyakit TB Paru yang benar pembuangan dahak
penyakit TB Paru dengan cara 3. Tanyakan kembali pada pasien TB Paru
menjelaskan cara cara perawatan,
perawatan dan pencegahan
pencegahan penyakit TB Paru
penularan TB Paru, 4. Anjurkan keluarga
mendemonstrasika mempraktekkan
n cara batuk efektif kembali cara batuk
dan pembuangan efektif dan
dahak pada pasien membuang dahak ke
TB Paru tempatnya
5. Berikan
reinforcement
positif atas hasil
yang dicapai
3 Perubahan nutrisi Setelah Setelah diberikan 1. Menyebutkan jenis Respon verbal dari Penyebab dari gizi
kurang dari dilakukan penjelasan 1x45 sumber gizi keluarga Ny. kurang adalah
kebutuhan tubuh tindakan menit, keluarga 2. Menunjukkan Stentang cara makanan kurang
pada keluarga keperawatan mampu merawat contoh sumber gizi perawatan anak gizi bergizi dalam waktu
Ny.SSkhususnya keluarga selama An. O dengan gizi 3. Menjelaskan contoh kurang lama, anak sering
An.O b/d 2 minggu kurang dengan menu gizi seimbang sakit, kebiasaan
Ketidakmampuan kunjungan, cara: Menyebutkan untuk tumbuh makan anak yang
keluarga merawat diharapkan jenis sumber gizi, kembang anak salah
anggota keluarga keluarga Ny. menunjukkan 4. Menjelaskan cara
dengan masalah gizi Smampu contoh sumber gizi, mengolah makanan
kurang merawat anggota menjelaskan contoh dengan benar
keluarga dengan menu, gizi 5. Memberikan
gizi kurang seimbang untuk kesempatan pada
tumbuh kembang keluarga untuk
anak, dan cara bertanya
mengolah makanan 6. Beri reinforcement
dengan benar positif atas usaha
keluarga Ny. S
IMPLEMENTASI
Sesuai dari hasil pengkajian tanggal 2 Mei 2011 dan di identifikasi adanya
masalah kesehatan yaitu TB Paru pada Tn.I dan penulis merumuskan masalah
keperawatan serta menyusun perencanaan bersama keluarga dengan menyepakati
waktu untuk melakukan tindakan keperawatan.
Implementasi yang penulis lakukan untuk mengatasi masalah kesehatan TB paru
pada Tn.I pada tanggal 10 Mei 2011 jam 09.15 WIB:
1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang TB paru
Respon: Tn.I mengatakan TB paru adalah penyakit plek.
2. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang TB paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
3. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penyebab TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan penyebabnya karena menghisap aroma pentol
korek api kayu.
4. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang penyebab TB
paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
5. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan tanda dan gejala TB paru adalah sesak nafas dan
batuk-batuk.
6. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang tanda dan gejala
TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
7. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara penularan TB paru yaitu jika kita minum
pada gelas yang sama.
8. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara penularan
TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
9. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mengetahui seseorang
terkena TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mengetahui seseorang terkena TB paru yaitu
dengan cara berobat ke Puskesmas.
10. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mengetahui
seseorang terkena TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
11. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan agar tidak
menular kepada orang lain
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegah agar tidak menular kepada orang
lain yaitu jangan minum pada gelas yang sama, nanti bisa menular penyakit
TB paru.
12. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara pencegahan
agar tidak menular kepada orang lain
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
13. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mencegah dan
mengobati TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegahnya dengan cara minum jangan
pada gelas yang sama dan cara mengobatinya dengan berobat ke
Puskesmas.
14. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mencegah
dan mengobati TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
15. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang obat-obatan TB Paru dan
efek sampingnya
Respon:Tn.I mengatakan tidak nafsu makan dan air kencingnya berwarna
kuning saat minum obat OAT.
16. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang obat-obatan TB
Paru dan efek sampingnya
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
17. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat
tidak teratur atau terputus
Respon: Tn.I mengatakan akibat bila tidak minum obat tidak teratur atau
terputus yaitu nanti bisa kambuh lagi dan makin parah penyakitnya.
18. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang akibat bila
minum obat tidak teratur atau terputus
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
EVALUASI
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya
sudah berhasil dicapai. Melalui evaluasi memungkinkan untuk memeonitor “kealpaan” yang
terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan, dan pelaksanaan. (Ignatavicius &
Bayne. dalam Proses & dokumentasi keperawatan konsep dan praktek.2001: 71).
Dokumentasi dalam evaluasi biasanya dicantumkan dalam 2 jenis evaluasi
a. Proses (formatif)
Evaluasi yang dilakukan langsung setelah intervensi keperawatan dilakukan, hasil
evaluasinya dicantumkan dengan metode SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa,
Planning)
b. Hasil (sumatif )
Fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku dan status kesehatan pada akhir
tindakan keperawatan. (Nursalam. 2001: 74)
Evaluasi dapat menentukan apakah tujuan tercapai atau tidak, sehingga evaluasi selalu
berkaitan dengan tujuan.