Anda di halaman 1dari 3

A. Status sosial ekonomi keluarga Penghasilan keluarga Tn.A sebesar Rp.920.

000 penghasilan
didapatan dari anak pertamanya yang berkerja untuk memenuhi kebutuhan bulanan keluarga
karena Tn.A sudah lama tidak berkerja sejak adanya gangguan pada matanya sehingga Tn.A
lebih sering menghabiskan waktunya dirumah bersama cucu dan anak-anaknya.
B. aktifitas rekreasi keluarga.
Keluarga Tn.Amengatakan disaat libur Tn.A selalu jalan” bersama keluarga.akan tetapi dimassa
pandemi ini Tn.A selalu menghabiskan waktu dirumah bersama keluarga.
C. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. A menikah dengan Ny. S dan dikaruniai 2 anak .Tn. A dan Ny. S tinggal dan menetap
di tanopol hingga anak-anaknya mulai beranjak dewasa pada umur 60 tahun.sedangkan istri
Tn.A menderita penyakit rematik.
D. Riwayat keluarga sebelumnya Tn. A mengatakan bahwa dalam keluarganya penyakit yang
diderita oleh orang tua dan saudaranya kebanyakan dan hipertensi.
E. Lingkugan dan denah rumah
Rumah yang ditempati saat ini adalah rumah pribadi rumah sepeninggalan orang tua Tn. A.
rumah ini terdiri dari 3 kamar tidur,1 kamar mandi, ruang tamu dan teras. Keadaan rumah Tn.A
bersih, perabotan rumah tertata rapi kamar mandi bersih, terdapat ventilasi di rumah Tn.A.
terdapat pembuangan sampah yang tertutup sehingga tidak ada lalat yang berkerumun.
Keluarga. Penerangan rumah Tn.A baik cahaya yang masuk kedalam rumah juga baik keluarga
tidak memiliki pembuangan air kotor sehingga keluarga Tn.A membuang sisa air mencuci ke got
yang berada disamping dapur. Setiap hari Tn.A selalu membuka pintu dan jendela rumahnya
agar sirkulasi rumahnya selalu baik.

Dapur kamar
mandi

Kamar 3 Kamar 2

Ruang kamar1
TV
Ruang tamu Ruang tamu

Pintu

Halaman
F. Karakteristik tetanggan dan komunitasnya
tetangga dan komunitas Keluarga Tn.A tinggal tidak pernah ada masalah dengan tetangga
disekitar rumahnya. Komunitas antara keluarga Tn.A dan tetanggan selalu baik saling tolong
menolong.
G. perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Keluarga Tn.A mengetahui tempat
untuk memeriksakan kesehatannya yaitu dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan salah
satunya poswindu yang ada di kelurahan utan panjang setiap sebulan sekali dan Tn.A juga
menggunakan puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya.
H. Mobilitas geografis keluarga Sebelum istri pertama Tn.A meninggal sekeluarga tinggal di bogor
tetapi setelah istri Tn.A meninggal anak-anak dan Tn.A merantau kejakarta dan menempati
rumah peninggalan orang tuanya setelah Tn.A menikah dengan Ny.B keluarga memutuskan
tinggal dan menetap di kelurahan utan panjang.
I. sistem pendukung keluarga Tn.A selalu memberikan dukungan kepada anggota keluarganya
yang berhasil dan begitupun anak-anak dan istrinya selalu memberikan dukungan kepada Tn.A
dalam memeriksakan kesehatannya salah satunya dengan mengantarkan Tn.A ke puskesmas
terdekat. keluarga Tn.A saling memberikan dukungan baik dukungan moral dan materi.

2. STRUKTUR KELUARGA.

A. pola komunikasi keluarga.


Pola komunikasi keluarga Tn. A tidak menentu karena seluruh anggota keluarga memiliki
aktivitas yang berbeda dengan kegiatannya masing-masing. Biasanya mereka berinteraksi
saat malam hari seperti sedang menonton tv atau hanya duduk diruang tamu sehingga
dapat berinteraksi satu sama lain. Interaksi antar keluarga adalah secara terbuka. Sehingga
ketika ada masalah pada salah satu anggota keluarga dapat terselesaikan secara
musyawarah. Biasanya keluarga berdiskusi tentang perkerjaan dan kondisi Tn. A. Tidak ada
konflik antar keluarga saling menghargai satu sama lain.
B. struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn A saat berbicara selalu bertatap mata karena bagi Tn. A ketika berbicara
dengan lawan bicara akan lebih sopan jika bertatap mata lansung. Sifat komunikasi keluarga
Tn.A adalah terbuka tidak ada yang di tutupi satu sama lain. Bahasa yang sering keluarga
Tn.A gunakan adalah bahasa indonesia.
C. struktur peran.
Ny.B berperan sebagai ibu bagi anak-anaknya. Tn.A berperan sebagai kepala keluarga
Ketika ada masalah keluarga Tn. A menyelesaikannya secara musyawarah dan yang
menggambil keputusan tetaplah Tn. A karena Tn. A adalah kepala keluarga. Tetapi Tn. A
kadang membutuhkan bantuan orang lain dalam memecahkan masalah kesehatannya
seperti meminta bantuan dengan anak perempuan pertamanya untuk mengantarkannya ke
puskesmas untuk berkonsultasi masalah kesehatannya. DanTn. A mempercayakan anak
perempuan pertamanya untuk merawat kesehatannya dirumah.
3. STRUKTUR NILAI DAN NORMA BUDAYA
Tn. A menganut suku betawi (jakarta) sedangkan istri Ny. B menganut suku sunda budaya
yang dominan pada keluarga Tn.A Adalah betawi keluarga Tn. A tidak menganut
kepercayaan yang bertentangan bagi kesehatan dan nilai norma serta tidak menganut nilai-
nilai kepercayaan yang dilarang oleh agama yang menurut keluarga bertentangan. Karna
persepsi keluarga terhadap kesehatan adalah hal yang paling penting sehingga ketika ada
anggota keluarga terutama Tn. A mengeluh sakit maka keluarga langsung bergeggas
membawanya ke rumah sakit terdekat.
4. FUNGSI KELUARGA.
1. fungsi afektif. Keluarga Tn.A selalu bersyukur dan bangga jika salah satu dari anggota
keluarganya berhasil Tn. A akan sangat sedih jika anggota keluarganya gagal sakit
meninggal. Tn.A saling menyayangi antara satu sama lain dan selalu menjaga anakanaknya
agar tidak terpengaruh dalam hal yang kurang baik.
2. fungsi sosialisasi Keluarga Tn.A memperbolehkan anak-anaknya bergaul tetapi Tn.A tetap
membatasi agar anaknya tidak berpengaruh dalam pergaulan yang kurang baik. Hubungan
Tn.A dengan anaknya selalu baik-baik saja. Komunikasi baik dan tidak ada masalah.
3. fungsi keperawatan kesehatan.
a) kemampuan keluarga mengenal masalah. Tn.A belum mengetahui apa itu katarak
yang Tn.A Ketahui katarak adalah mata yang menjadi buram saat melihat tidak
fokus dalam melihat suatu objek. Tn. A tidak mengetahui penyebab katarak yang
Tn.A tau katarak terjadi karena faktor usia. Tn.A pernah memeriksaan matanya ke
puskesmas dan dari hasil pemeriksaannya Tn.A positif terkena Katarak di kedua
matanya dan dokter menyarankan untuk operasi katarak tetapi Tn.A tidak mau
dioperasi karena Tn.A merasa takut. Tn.A tidak tau apa yang akan terjadi
selanjutnya jika Tn.A tidak ditangani.
b) kemampuan keluarga mengambil keputusan. Jika Tn.A merasa pandangannya mulai
seperti ada yang menghalangi maka anak Tn.A membawanya ke puskesmas untuk
memeriksakan matanya. Jika anaknya tidak dirumah Tn. A pergi ke puskemas
bersama istirnya.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga. Jika Tn.A merasa pandangannya
kurang jelas maka keluarga membawa Tn.A ke puskesmas untuk memeriksakan
matanya.
d) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan. Keluarga Tn.A rajin membersihkan
kamar mandi agar tidak licin dan membahayakan keselamatan Tn.A keluarga juga
menjauhkan Tn.A dari benda tajam. istri Tn.A.

Anda mungkin juga menyukai