Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KOMUNITAS SOSIALISASI BAHAYA MEROKOK

DI KALANGAN ANAK USIA SEKOLAH

DI SMA.N.1 KAIRATU

OLEH

KELOMPOK 10

1. SISILIA RUKUWA
2. JULIAT.MAKATITAL
3. SUNARNI SAMAL
4. YUNI KARTIKA NURLLET
5. RAHMAT.T.PELUPESSY
6. ZAINAL.A.WAKANNO

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MALUKU HUSADA

KAIRATU

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah siswa remaja yang sedang mengalami masa
transisi atau masa peralihan. Dapat dimengerti bahwa akibat yag luas dari masa peralihan
masa remaja ini sangat rentan sekali dengan kenakalan remaja, karena pada masa ini anak
masih labil dalam menentukan mana hal yang positif dan mana yang negatif atau mana
yang baik dan mana yang buruk. Masa remaja merupakan segmen perkembangan yang
sangat penting, pada masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis,
yang ditandai dengankecenderungan muncul perilaku-perilaku menyimpang. Fase remaja
merupakan fase yang sangat penting. Menurut Konopka (dalam Yusuf 2016:184) masa
remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun, (b) remaja madya: 15-18 tahun, dan (c)
remaja akhir: 19-22 tahun. Remaja sebagai individu sedang dalam proses perkembangan
ke arah kematangan atau kemandirian, baik secara fisik maupun mentalnya.Untuk
mencapai kematangan tersebut, remaja memerlukan bimbingan yang terarah, baik dari
orang tua maupun guru disekolah. Perkembangan adalah suatu proses ke arah yang lebih
sempurna dan tidak begitu saja dapat di ulang kembali. Menurut banyak ahli psikologi
perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat khas mengenai gejala psikologis yang
muncul. Percepatan perkembagan dalam masa remaja yang berhubungan dengan
pemasakan seksualitas, juga mengakibatkan suatu perubahan dalam perkembangan sosial
remaja. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan lurus dengan
harapan dan nilai-nilai yang dianut karena banyak faktor penghambatnya. Faktor
penghambat ini bisa bersifat internal dan eksternal. Faktor penghambat yang bersifat
eksternal: yang berasal dari luar lingkungan. Lingkungan yang bersifat tidak kondusif
seperti ketidakstabilan dalam kehidupan sosial politik, krisis ekonomi, perceraian orang
tua, sikap dan perlakuan orang tua dan otoriter atau kurang memberikan kasih sayang dan
pelecehan nilai-nilai moral atau agama dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat.
Semakin baik lingkungan yang diharapkan akan semakin baik periaku remaja. Namun
sebaliknya, iklim lingkungan yang tidak sehat tersebut cenderung memberikan dampak
yang kurang baik bagi perkembangan remaja. Banyak remaja yang meresponnya dengan
sikap dan perilaku yang kurang wajar atau menyimpang seperti merokok ataupun hal-hal
lainnya. Perubahan dari masa remaja ke masa dewasa merupakan masa sulit untuk orang
tua maupun guru karena pada masa ini menimbulkan banyak pertentangan dengan orang
tua. Namun yang terjadi dilapangan menunjukkan bahwa perubahan sikap dan perilaku
yang terjadi pada masa remaja merupakan akibat dari perubahan sosial, siswa sudah
berani terang-terangan merokok di jalan ketika memakai seragam sekolah, di kantin, dan
mereka juga membawa rokok di dalam tas sekolahnya, selain itu juga siswa juga berani
merokok di dalam kelas ketika guru tidak berada di dalam
1.2 Tujuan
a. Tujuan umum
a. Meningkatkan kesadaran siswa sekolah menengah pertama akan bahaya merokok.
b. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang maanfat yang diperoleh jika hidup sehat
tanpa merokok.
b. Tujuan khusus
a. Untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya merokok
b. Memotivasi siswa untuk menerapakan perilaku hidup sehat tanpa merokok
c. Siswa dapat menerapkan kebiasan sehari-hari tanpa merokok
1.3 Manfaat
Manfaat jangka pendek yang diharapkan adalah meningkatnya kesadaran siswa
sehingga tidak merokok lagi, dan dalam jangka panjang diharapkan terjadi penurunan
jumlah perokok khususnya pada siswa SMA.N.1.Kairatu kelas I,II Dan III
BAB II

TARGET DAN SASARAN

2.1 Target Kegiatan

Target yaitu pelajar kelas X SMA N.1 KAIRATU. Pelajar di pilih karena
merupakan masa-masa tersebut merupakan usia rentan untuk mencoba hal baru dan
gampang dipengaruhi oleh lingkungan, termasuk mencoba merokok. Hasil riset juga
menunjukkan bahwa sebanyak 21% para pelajar mulai menghisap rokok sejak 1
bulan terakhir. Sehingga pelajar merupakan target yang tepat untuk sosialisasi.

2.2 Sasaran

yang menjadi sasaran adalah kelas X SMA N.1 KAIRATU


BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Bentuk dan Tema Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk


penyuluhan kesehatan dengan tema kegiatan “BAHAYA MEROKOK”.

3.2 Waktu dan Tempat

Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 28 maret 2021 di
Ruang Kelas X SMA.N.1 KAIRATU Sekolah tersebut terletak di Jalan Nadjamudin,
Kelurahan Limba U Dua, Kecamatan kairatu kabupaten seram bagian barat .

3.3 Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan menggunakan Metode Ceramah dan Diskusi. Pemateri


memberikan materi dalam bentuk ceramah dengan bantuan Power Point yang berisi
materi. Selanjutnya dilakukan diskusi dengan peserta terkait materi yang diberikan.

3.4 Peserta Kegiatan


Peserta kegiatan merupakan seluruh siswa kelas X SMA.N.1.KAIRATU.

3.5 Materi Kegiatan


Materi kegiatan berisi tentang pengertian,penyebab jenis-jenis rokok,
kandungan rokok,cara berhent merokok dan manfaat berhenti merokok.Adapun
materi presentasi yang disampaikan dalam power poin.
A. Konsep bahaya merokok

1. Pengertian
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70-120 mm, dengan
diameter 10 mm, yang berisi daun-daun tembakau yang telah di cacah. Rokok dibakar
disalah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dihirup melalui mulut
pada ujung lain. Bahan dasar rokok adalah tembakau. Tembakau terdiri dari berbagai
bahan kimia yang dapat membuat seseorang ketagihan, walaupun mereka tidak ingin
mencobanya lagi. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan
dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokokpun sudah
diketahui dengan jelas (Wikipedia, 2016).
2. Zat-zat yang Terkandung dalam Rokok
Di dalam rokok banyak sekali zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Rokok yang sedang terbakar menghasilkan lebih dari 4000 zat kimia; banyak di
antaranya yang bersifat toksik dan sekitar 40 zat kimia menyebabkan kanker.
Senyawa-senyawa ini tetap berada di udara sebagai asap tembakau yang dihirup oleh
orang lain di kawasan tersebut. Zat-zat berbahaya tersebut diantaranya adalah
Aceton,Naftalen,Arsenik,Tar,Metanol,Vinyl chlorida,Fenol Butane,Potassium
Nitrat ,Polonium,Amonia,DDT,Hidrogen sianida,Nikotin,Cadmium,Karbon
monoksida Jaya, 2016
3. Tipe Perokok
a. Perokok sedang, yaitu mereka yang merokok sekitar 10-19 batang rokok sehari
b. Perokok ringan, yaitu mereka yang merokok sekitar 1-9 batang rokok sehari
c. Perokok Pasif Perokok pasif adalah mereka yang sebenarnya tidak merokok tetapi
berada di sekeliling perokok dan menghirup asap rokok yang dihembuskan oleh
perokok (Nasution,2011 dalam Gultom, 2017).
d. Perokok Aktif
Perokok aktif adalah orang yang menghisap rokok secara langsung. Berdasarkan
jumlah rokok yang dihisap, perokok aktif dikategorikan atas beberapa tipe, antara
lain:
e. Perokok berat, yaitu mereka yang merokok sekitar 20 batang sehari
4. Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya:

1. Faktor orangtua dan keluarga: “Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah
bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia,
dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan
hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-
anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia” (Baer &
Corado,2012, “Atkinson, Pengantar psikologi,” para 294). Selain itu, anak-anak
yang mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan
mencontoh orang tuanya.
2. Temanku merokok: Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok,
kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya. “Diantara
remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih
sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok” (AlBachri,2012).
3. Pribadiku: Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin
juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain
alasan tersebut, konformitas sosial juga menjadi pemicu. “Orang yang memiliki
skor tinggi pada tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna
dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah” (Atkinson, 2012).
4. Iklan rokok ternyata: Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan gambaran
bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk
ikut berperilaku seperti itu.
5. Penyakit-penyakit akibat merokok

Pada satu batang rokok kurang lebih mengandung ‘tujuh ribuh zat kimia yang

berbahaya’, dan 200 diantaranya berdampak memberi kerusakan pada sel di dalam

tubuh” (Saktyowati, 2018). Rokok dan asapnya diketahui bisa menyebabkan berbagai

macam penyakit yang beberapa diantaranya bahkan terbilang mematikan.Umumnya

tidak ada satu pun organ di dalam tubuh yang tidak terpengaruh oleh asap rokok,

karenanya hampir semua bagian tubuh bisa rusak oleh rokok. Hal ini karena didalam

satu batang rokok mengandung 4.000 senyawa kimia diantaranya termasuk racun

‘toksik’ atau karsinogenik dapat menyebabkan kanker dan lain-lain.


Inilah daftar beberapa penyakit, yang disebabkan oleh rokok yaitu

1. Kanker paru: Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh

rokok. Hal ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru.

Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh

abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan

meninggal akibat kanker paru.

2. Kanker kandung kemih: Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen,

perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari senyawa 2 naphthylamine dalam

rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung kemih.

3. Kanker payudara: Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan

kanker payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada

usia 20 tahun, dan 5 tahun, sebelum ia hamil pertama kali berisiko terkena kanker

payudara.

4. Kanker serviks: Sekitar 30 persen, kematian akibat kanker serviks disebabkan

oleh merokok. Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena

infeksi oleh virus menular seksual.

5. Kanker kerongkongan: Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari

sel-sel esophagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80

persen, kasus kanker esophagus telah dikaitkan dengan merokok.

6. Kanker pencernaan: Meskipun asap rokok masuk kedalam paru-paru, tetapi ada

beberapa asap yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker

‘gastrointestinal’ (pencernaan).

7. Kanker ginjal: Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin

dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia

berbahaya lainnya seperti karbon monoksida dan tar menyebabkan perubahan


denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang

disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak

sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.

8. Kanker mulut: Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui

perokok 6 kali, lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang

yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50

kali lipat, lebih besar.

9. Kanker tenggorokan: Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan

melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.

10. Penyakit jantung koroner: Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan

oleh rokok dan akan memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes

mellitus. “Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat

dan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil

oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih

banyak”. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka

bisa menyebabkan serangan jantung.

11. Aterosklerosis: Nikotin dalam asap rokok yang mempercepat “penyumbatan

arteri” yang biasa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan

menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang menyebabkan

arterosklerosis.

12. Penyakit paru obstruktif kronik: Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi

sehingga membuat seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80% kasus PPOK

disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema

“sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli” dan bronchitis

kronis “batuk dengan banyak lender yang terjadi terus-menerus selama 3 bulan”.
13. Gangguan medis lainnya: Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh

rokok seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, gangguan kesuburan,

memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami

degenerasi macula yaitu hilangnya penglihatan secara bertahap, katarak, menjadi

lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dan gusi, mengembangkan

sariawan di usus serta merusak penampilan.

6. Ciri-ciri seorang perokok berikut:

1. Bibir dan gusi menjdi hitam.

2. Kulit jadi hitam.

3. Mata merah.

4. Kuku membiru.

5. Pipi perokok terlihat kempok.

6. Mudah terserang penyakit batuk.

7. Nafas bau.

8. Perokok terlihat tenang dengan asiknya mengisap rokok.

8. Efek dari rokok juga menimbulkan:

1. Gigi menjadi kuning karena noda dari nikotin.

2. Mengganggu penciuman.

3. Mengganggu pengecapan.

4. Infeksi pada tenggorokan.

5. Borok usus.

6. Impotensi.

7. Dan masih banyak lagi efek yang ditimbulkan akibat Rokok.

9. Bagaiaman berhenti merokok?

Para perokok ringan, yang sangat berkeinginan untuk untuk menghentikan kebiasaan

merokok, akan dapat berhasil dalam usaha mereka bila menggunakan cara mereka
sendiri yang paling sesuai untuk mereka. Setiap orang yang ingin berhenti merokok

memerlukan suatu cara yang sesuai untuk masing-masing Menteri Kesehatan tahun

2016, meneliti bahwa “Nikotin adalah zat yang paling membuat orang ketagihan

sehingga berhenti merokok tidaklah mudah walaupun motifasinya amat tinggi”

(Diwandjono, 2017).Perokok menyadari bahwa upaya awal untuk menghentikan

kebiasaan merokok seringkali tidak berhasil sehingga perokok yang ingin berhenti

harus siap untuk melakukan usaha berkali kali. Upaya berulang kali ini penting

artinya karena akan berupa intervensi awal.Setiap orang harus mencoba

berbagaiteknik intervensi untuk menentukan mana yang paling sesuai, dengan

menyadari bahwa mungkin diperlukan tiga sampai empat kali percobaan sebelum

menemukan cara yang sesuai.Harus dijelaskan kepada setiap perokok yang berupaya

untuk menghentikan kebiasaannya bahwa gagal sekali dan mengulangi kembali

bukanlah berarti kegagalan program, melainkan hanya suatu hambatan kecil menuju

suatu langkah yang akhirnya menuju keberhasilan. Seringkali program menghentikan

kebiasaan merokok mahal biayanya atau tidak dapat dijangkau oleh sebagian besar

penduduk. Oleh karena itu para petugas pemeliharaan kesehatan, keluarga dan teman

menjadi mekanisme pendukung bagi sebagian besar perokok yang ingin berhenti

merokok. Program umum yang dapat direkomendasikan oleh para profesional

pemeliharaan kesehatan tidak memerlukan biaya atau tambahan, selain keinginan kuat

dari para perokok serta keluarga dan teman-teman.

10. Berikut ini beberapa tips untuk berhenti merokok:

1. Tanyalah pada diri sendiri, apakah ada teman, saudara, atau tetangga yang menderita

salah satu penyakit di atas.

2. Bayangkan jika penyakit tersebut menyerang diri kita sendiri.

3. Jika keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan seperti

berjalan-jalan atau lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau hobi Anda.
4. Jika berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau nyaman, maka

katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak mungkin bisa mengatasi

masalah yang ada.

5. Untuk mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga, teman, dan saudara untuk

membantu mengalihkan perhatian dari rokok.

6. Jika ingin berhenti merokok harus menetapkan tindakan yang akan dipilih atau

perilaku apa yang paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.

7. Buatlah pernyataan untuk berhenti merokok, kemudian bacalah pernyataan tentang

niat berhenti merokok di depan teman atau saudara atau anggota keluarga yang akan

menjadi pengingat agar keinginan berhenti merokok tercapai.


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu area dalam keperawatan


komunitas yang lebih difokuskan dalam upaya pencegahan dan penatalaksanaan penyakit
menular dengan menekankan pada upaya preventif dan promotif.
Perspektif dalam keperawatan sekolah adalah bagaimana mengintegrasikan konsep
kesehatan dalam kurikulum sekolah melalui berbagai usaha dalam penemuan dini
gangguan kesehatan (case finding), upaya pemeliharaan kesehatan dan lingkungan
sekolah. Perawat kesehatan sekolah berperan dalam melaksanakan EPSDT (Early and
periodic screening, diagnosis and treatment health problem).
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan program kesehatan sekolah
komprehenshif yaitu suatu kebijakan prosedur dan aktivitas yang dirancang untuk
melindungi dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan siswa dan sivitas sekolah
yang meliputi:
1. Pelayanan kesehatan
2. Pendidikan kesehatan
3. Peningkatan kesehatan lingkungan
4. Aktivitas latihan fisik
5. Pelayanan bimbingan dan konseling psikologis
6. Pelayanan makanan yang sehat untuk sivitas sekolah
7. Pelayanan pekerja sosial
8. Tenaga promosi kesehatan
9. Ketertiban orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan sekolah

 Upaya pelayanan untuk meningkatkan kesehatan sekolah dapat berupa:


1. Pengkajian dan screening siswa sekolah secara periodik
2. Penemuan kasus (case finding)
3. Pelayanan konseling pada siswa sekolah
4. Kegiatan promosi kesehatan
5. Upaya pencegahan penyakit
6. Melakukan manajemen kasus
7. Pelayanan rehabilitasi
8. Pelayanan keperawatan dan emergensi
Sebagai area keperawatan yang lebih menekankan pada upaya preventif dan
promotif, maka upaya pendidikan kesehatan lebih menekankan pada upaya
meningkatkan perilaku hidup sehat (kognitif dan afektif) dengan lingkup pendidikan
meliputi:
1. Kebutuhan pemenuhan gizi (nutrisi)
2. Pemeliharaan dan peningkatan kebersihan diri (personal hygiene)
3. Aktivitas dan latihan
4. Keamanan dan pencegahan terjadinya kecelakaan atau injuri
5. Pengenalan kesehatan reproduksi remaja dan seksualitas
6. Pengenalan kehidupan berkeluarga
7. Upaya meningkatkan hubungan interpersonal
8. Pencegahan perilaku kekerasan
9. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan komunitas
10. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan lingkungan
11. Pertumbuhan dan perkembangan
12. Penyakit menular dan aspek pencegahannya
13. Pencegahan dan kontrol penyakit kronik, kesehatan mental dan emosional.
14. paya pencegahan penyalahgunaan obat dan narkotika (NAFZA)
15. Pengenalan proses menua dan kematian
Proses Keperawatan Kesehatan Sekolah
3.1 Pengkajian
 Dimensi fisik
a. Usia :
Kelompok siswa yang diambil untuk sampel adalah mulai dari kelas 1– 2,
dengan rentan usia 15-17 tahun
Usia/Tahun (Siswa)
Usia/Tahun Kelas
15 tahun 3
16 tahun 4
17 tahun 5
Data Tenaga Kerja/Staf
Jabatan Kelompok Umur Jumlah
<20 20-29 30-39 40-49 50-59 >59
Kepala Sekolah - - - - 1 - 1
Guru - 6 6 7 15 - 34
Tenaga - - 4 - - 4
Administrasi
TOTAL 39
Tidak terdapat siswa yang memiliki keterlambatan perkembangan dan tidak
ada isu perkembangan spesifik yang behubungan dengan perkembangan seksual
siswa

b. Genetik :
No Jenis Kelamin Kelas Jumlah Total
1 L 3 12 30
P 18
2 L 4 12 32
P 20
3 L 5 15 32
P 17
4 L 6 16 31
P 15
TOTAL : 125
Rata-rata siswa di SMA.N.1 Kairatu bersuku Ambon
c. Fungsi fisiologis :
 Masalah Kesehatan 3 Bulan Terakhir
No Penyakit Jumlah
1 Batuk 26
2 Kuku memburuh 15
3 Mata merah 10
4 Amandel 5
5 Pusing 18
TOTAL

d. Lingkungan Fisik
Setelah dilakukan pengkajian pada lingkungan fisik SMa.N.1.Kairatu ,
diperoleh hasil yaitu keadaan umum sekolah baik, sumber air dari PDAM dan
sumur bor. Flora yang ada disekitar terawat dengan baik. Kamar mandi tampak
kurang bersih, air dikamar mandi jarang dikuras sehingga terdapat jentik-jentik
didalam air. Pencahayaan dikamar mandi baik. Selain itu juga, kondisi siswa
secara keseluruhan juga tampak baik, meskipun masih banyak siswa yang
penampilannya kurang rapi seperti bajunya tidak dimasukan dll.
Tipe sekolah pemanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.
Tersedia tempat sampah disetiap sudut kelas, memiliki 24 ruang kelas, 1
laboratoium, 1 ruang UKS, tempat ibadah (musolah), tempat olahraga dan
fasilitas yang baik, tedapat 2 kantin dan terdapat tempat parker.

e. Pola konsumsi :
Siswa dan staf pada SMA.N.1 Kairatu sering mengkonsumsi makanan
dari kantin sekolah, ada beberapa siswa dan staf yang membawa bekal dari
rumah, ataupun membeli dari warung di luar sekolah. Hasil pengkajian siswa
mengatakan ketika makan sering lupa mencuci tangan, dan ada pula yang
mengatakan merasa malas karena kadang sudah sangat lapar dan ingin segera
makan.
Saat dilakukan pengkajian siswa SMA. memiliki kebiasaan merokok,
namun terdapat >10 orang staf yang memiliki kebiasaan merokok

f. Latihan dan aktivitas :


Waktu istrahat disekolah digunakan siswa untuk pergi ke kantin atau
duduk bersama di gazebo, ada yang memilih tetap di kelas dan ada pula yang
bermain di sekitar halaman sekolah.
Pada saat waktu pelajaran olahraga siswa selalu didampingi oleh guru
maple kesehatan jasmani, untuk mengatur dan memantau serta menjamin
keamanan siswa pada saat berolahraga.

g. Dimensi sistem kesehatan :


Terdapat UKS di lingkungan sekolah dimana UKS ini berfungsi sebagai
tempat pemberian pertolongan petama bagi warga sekolah yang sakit.

3.2 Diagnosis Keperawatan Komunitas (Kesehatan Sekolah)


Kebutuhan akan pendidikan kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang perilaku sehat

3.3 Intervensi Keperawatan


 Diagnose
Kebutuhan akan pendidikan kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang perilaku hidup sehat
 Tujuan
Untuk meningkatkan perilaku sehat dengan cara menerapkan perilaku hidup sehat tanpa
rokok
 Kriteria Hasil
 Siswa-siswi mampu memahami bahaya merokok
 Siswa-siswi mampu hidup sehat tanpa rokok
 Intervensi
 Berikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
1) Penkes dilakukan menggunakan SAP (Satuan Acara Penyuluhan) :
- Defenisi bahaya merokok
- Zat-zat yang Terkandung dalam Rokok
- Tipe perokok
- Penyebab merokok
- Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya
- Penyakit-penyakit akibat merokok
- Berikut ini beberapa tips untuk berhenti merokok

Anda mungkin juga menyukai