Anda di halaman 1dari 2

The Glory of Christ (Kemuliaan Kristus)

Oleh: Ps. Djohan Rusli

Pembacaan firman Tuhan hari ini dari Matius 17:1-8, dari ayat-ayat ini kita melihat kebenaran yang ada di
dalamnya yaitu Yesus berubah rupa untuk menunjukkan kemuliaan-Nya:
1. Keadaan-keadaan yang mengiringi peristiwa itu (Matius 17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa
Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang
tinggi. Di situ mereka sendiri saja). Para saksi mata dalam peristiwa itu Petrus, Yakobus, Yohanes, mereka adalah
murid-murid-Nya yang utama dan jumlah 3 orang adalah jumlah yang memadai untuk menyaksikan apa yang akan
mereka lihat, karena atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Mereka naik ke
sebuah gunung yang tinggi, menggambarkan tempat yang rahasia, sehingga apa yang dibicarakan atau dilakukan
tidak diketahui orang lain.
2. Yesus berubah rupa di depan mata mereka (Matius 17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata
mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang).
Perubahan yang terjadi adalah badan jasmani-Nya tetap sama, namun sifat dan penampilan luar dari badan-Nya itu
berubah secara luar biasa. Ia tidak berubah menjadi roh, tetapi badan-Nya, yang sebelumnya tampak dalam
kelemahan dan kehinaan, kini tampil dalam kuasa dan kemuliaan. Yesus berubah rupa (metamorphōthē,
metamorfosa), ketika itu Kristus adalah Allah sekaligus manusia, Ia memasang selubung untuk menutupi
kemuliaan ke-Allah-an-Nya, namun ketika berubah rupa, Ia menanggalkan selubung itu dan memberikan kepada
murid-murid-Nya sekelibat pandangan akan kemuliaan-Nya. Berubah rupa di sini menunjukkan bahwa Allah
adalah terang (1Yoh. 1:5), bersemayam di dalam terang (1Tim. 6:16), dan berselimutkan terang (Mzm. 104:2).
Oleh sebab itu, saat Kristus muncul di dalam rupa ke-Allah-an-Nya, Ia muncul di dalam terang, Kristus adalah
Sang Terang. Ketika berada di dunia, Ia bercahaya di dalam kegelapan, dan oleh karenanya dunia tidak mengenal-
Nya (Yoh. 1:5, 10). Akan tetapi, pada saat perubahan rupa ini, Terang itu bercahaya dari dalam kegelapan.
Perubahan rupa-Nya tampak dalam dua hal yaitu wajah-Nya bercahaya seperti matahari, wajah itu bercahaya
seperti matahari ketika ia bersinar dengan sangat terik, begitu jelas, begitu terang, karena Ia adalah Sang Surya
Kebenaran, Terang Dunia. Wajah Musa hanya bercahaya seperti bulan, yang sinarnya hanya merupakan
pinjaman/pantulan. Tetapi, wajah Kristus bercahaya seperti matahari, yang punya cahaya sendiri, dan cahaya
Kristus tampak lebih terang-benderang dan gemilang, karena memancar dengan tiba-tiba. Selain itu pakaian-Nya
menjadi putih bersinar seperti terang. Seluruh tubuh-Nya berubah, sebagaimana wajah-Nya, sehingga pijar-pijar
terang, yang memancar ke luar melalui setiap bagian pakaian-Nya, membuat pakaian itu putih dan berkilauan.
Cahaya yang bersinar pada wajah Musa begitu lemah, sehingga cahaya itu dapat dengan mudahnya disembunyikan
oleh selubung yang tipis. Namun sedemikian mulia-Nya tubuh Kristus itu, sampai-sampai pakaian-Nya pun turut
diterangi olehnya.
3. Orang-orang lain yang ikut menemani-Nya dalam peristiwa tersebut (Matius 17:3 Maka nampak
kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia). Ada orang-orang kudus yang sudah dimuliakan
yang menemani-Nya, yaitu Musa dan Elia, dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi, yaitu Petrus, Yakobus,
dan Yohanes. Di sini kita melihat suatu penggambaran yang hidup mengenai Kerajaan Kristus, yang terdiri dari
orang-orang kudus di sorga dan orang-orang kudus di bumi. Kerajaan Kristus ini menjadi tempat bagi roh-roh
orang-orang benar yang telah dijadikan sempurna, orang-orang yang mati di dalam Kristus tidak binasa, tetapi
secara terpisah ada dalam suatu keadaan yang lain, dan akan muncul ketika ada kesempatan. Orang-orang kudus
yang sudah dimuliakan akan mengenali satu sama lain di sorga. Keduanya berbicara dengan Kristus. Kristus
memiliki persekutuan dengan orang-orang yang diberkati, dan tidak akan menjadi orang asing bagi para anggota
perkumpulan yang mulia itu. Sekarang Kristus akan dimeteraikan dalam jabatan kenabian-Nya, dan oleh karenanya
kedua nabi agung itu adalah orang-orang yang paling tepat untuk menemani-Nya, sebab mereka akan menyerahkan
seluruh kehormatan dan kepentingan mereka kepada-Nya, karena pada zaman akhir ini Allah telah berbicara
kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya (Ibr. 1:2).
4. Kesukaan dan kepuasan besar para murid ketika mereka memandang kemuliaan Kristus (Matius
17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah
kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia"). Di sini Petrus
mengungkapkan kegirangan yang mereka rasakan dalam peristiwa ini. Meskipun berada di atas gunung yang
tinggi, tempat yang menyusahkan, tidak menyenangkan, suram dan dingin, namun betapa bahagianya berada di
tempat ini. Persekutuan dengan Kristus merupakan kesukaan bagi anak-anak Tuhan, semua murid Tuhan Yesus
memandang diri mereka berbahagia bila berada bersama-Nya di gunung yang kudus. Betapa berbahagianya berada
di sini di tempat Kristus berada, dan ke mana pun Ia membawa kita bersama-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.
Betapa berbahagianya berada di tempat ini, menyingkir dan menyendiri bersama Kristus, untuk berada di sini dan
memandang keindahan Tuhan Yesus.
5. Kesaksian mulia dari Allah Bapa kepada Yesus Kristus (Matius 17:5 Dan tiba-tiba sedang ia
berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang
berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia"). Kesaksian ini datang,
dengan turunnya awan yang terang sebagai tanda kehadiran Allah yang merupakan zaman terang, kasih, dan
kebebasan. Di sini tidak ada guruh, atau kilat, atau bunyi sangkakala, seperti pada waktu hukum Taurat diberikan
kepada Musa, tetapi hanya suara, suara yang tenang, dan suara itu tidak dihantarkan dengan angin kencang, atau
gempa bumi, atau api, seperti ketika Allah berbicara kepada Elia (1Raj. 19:11-12). Musa dan Elia adalah para saksi
bahwa pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, dengan cara yang
berbeda dari yang sebelumnya dipakai-Nya untuk berbicara kepada Musa dan Elia. Dan kesaksian yang dibawa
dari sorga ini yaitu Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia. Ini adalah rahasia
agung Injil dinyatakan dan kewajiban besar dari Injil dituntut, dan ini merupakan syarat bagi kita untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan melalui Kristus, yaitu dengarkanlah Dia. Allah tidak berkenan kepada siapa
pun di dalam Kristus selain kepada mereka yang mendengarkan-Nya. Kristus kini tampak dalam kemuliaan, dan
semakin banyak kemuliaan Kristus yang kita saksikan, semakin banyak alasan yang akan kita dapati untuk
mendengarkan Dia. Kita berjalan dengan iman, yang timbul karena pendengaran, bukan karena penglihatan (2Kor.
5:7). Musa dan Elia sekarang berada bersama-Nya; hukum Taurat dan para nabi. Sampai sekarang dikatakan,
"Baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu" (Luk. 16:29). Dengarkan Dia, bukan Musa atau Elia, mereka
melihat semuanya itu diserahkan kepada Kristus, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
6. Ketakutan yang melanda para murid ketika mendengar suara ini, dan Yesus menguatkan/
menghibur mereka (Matius 17:6-7 Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan.
Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: "Berdirilah, jangan takut!"). Jamahan
Kristus sanggup menghalau ketakutan murid-murid, sehingga mereka menjadi tenang, kuat dan terhibur. Kita tidak
perlu takut dengan apapun yang datang di dalam hidup kita, selama Yesus bersama dengan kita.
7. Penglihatan hilang dan mereka tidak melihat seorangpun kecuali Yesus (Matius 17:8 Dan ketika
mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorangpun kecuali Yesus seorang diri). Ayat ini mengajarkan
kepada kita untuk fokus hanya kepada Yesus saja, bukan yang lain.
Kesimpulan: Ketika kita memandang kemuliaan Kristus, maka kita akan dipenuhi dengan kesukaan dan
kepuasan; kita ingin terus berada di dekat-Nya; kita dilepaskan dari ketakutan dan diberi kekuatan serta
penghiburan. Tuhan Yesus memberkati.

Anda mungkin juga menyukai