Anda di halaman 1dari 6

249

PA04
KAJIAN KESELAMATAN DAN KEMANFAATAN TENORM PADA INDUSTRI MINYAK DAN GAS
BUMI DI INDONESIA
Veronica Tuka
Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif
e-mail: t.veronika@bapeten.go.id

ABSTRAK. KAJIAN KESELAMATAN DAN KEMANFAATAN TENORM PADA INDUSTRI MINYAK


DAN GAS BUMI DI INDONESIA. Telah dilakukan kajian untuk melihat pengembangan regulasi yang lebih tepat
dalam melaksanakan pengawasan terhadap TENORM yang dihasilkan oleh industri minyak dan gas. Kajian ini
menggunakan metode deskriptif, data dan informasi diperoleh dari hasil analisis terhadap sampel, tanggapan
penghasil TENORM terhadap regulasi yang ada dan kajian dari bahan pustaka. Kajian mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang ada di Indonesia dan standar IAEA. Hasil kajian menunjukan bahwa diperlukan
pengembangan regulasi yang lebih tepat guna terhadap TENORM yang dihasilkan oleh industri minyak dan gas.
Pengembangan regulasi tidak hanya dilakukan oleh satu instansi saja tetapi diperlukan koordinasi yang baik antar
instansi yang berwenang terhadap TENORM.

Kata kunci: Penyimpanan TENORM, Minyak dan Gas, Keselamatan Radiasi.

ABSTRACT. SAFETY AND USE TENORM STUDY ON OIL AND GAS INDUSTRY IN INDONESIA. A
studied has been carried out to see the development of more precise regulation in conducting surveillance of TE-
NORM produced by the oil and gas industry. This study uses descriptive methods, data and information obtained
from the analysis of samples, TENORM-producing responses to existing regulations and studies of library materials.
The review refers to existing legislation in Indonesia and IAEA standards. The results of the study indicate that a
more appropriate regulatory development is needed for TENORM produced by the oil and gas industry. Develop-
ment of regulation is not only done by one agency only but required good coordination between authorized institu-
tion to TENORM

Keywords: TENORM Storage, Oil and Gas, Radiation Safety.

I. PENDAHULUAN campuran senyawa-senyawa organik dan mineral


Technologically Enhanced Naturally padat dalarn air dengan hidrokarbon cair yang
Occurring Radioactive Material (TENORM) adalah terpisah dari minyak dan gas pada alat-alat produksi.
zat radioaktif alam yang dikarenakan kegiatan Pembahasan tentang TENORM di industri
manusia atau proses teknologi terjadi peningkatan non nuklir khususnya di minyak dan gas di Indonesia,
Paparan Potensial jika dibandingkan dengan keadaan sudah banyak disajikan dalam tulisan, antara lain
awal [1].TENORM adalah bahan radioaktif yang tulisan tentang Pengelolaan Limbah NORM/
diambil dari alam (batuan, tanah, dan mineral) dan TENORM dari kegiatan industri non nuklir disajikan
terkonsentrasi atau naik kandungan radioaktivitasnya oleh Djarot S. Wisnubroto [4], Potensi NORM pada
sebagai akibat dari kegiatan industri. TENORM industri non nuklir di Indonesia oleh Kunto Wiharto
dijumpai di pertambangan uranium, pembangkit dan Syarbaini [3], Penentuan potensi risiko
listrik tenaga batubara, produksi pupuk, produk TENORM pada industri non nuklir disajikan oleh
konsumsi, industri petambangan logam dan mineral Bunawas dan Syarbaini [5], lalu tentang
dan industri minyak dan gas [2]. Mekanisme penyimpanan lestari limbah TENORM dari industri
pembentukan TENORM pada setiap industri minyak dan gas bumi disajikan oleh Sucipta [6]. Pada
berbeda-beda tergantung pada jenis kegiatan industri Seminar Keselamatan Nuklir tahun 2016 dalam salah
tersebut. satu makalah, penulis membahas tentang Petugas
Pada industri minyak dan gas bumi ada dua Proteksi Radiasi (PPR) pada penyimpanan TENORM
jenis by product utama yang terbentuk yaitu kerak air [7], tulisan ini membahas tentang salah satu
(scale) dan lumpur (sludge) [3]. Kerak air merupakan persyaratan izin penyimpanan TENORM yaitu
garam-garam sulfat dan karbonat yang mengendap penghasil TENORM jika ingin melakukan
pada permukaan dalam alat-alat produksi seperti penyimpanan, salah satu persyaratannya adalah
BaSO4, CaSO4 dan CaCO3, ketebalan kerak air antara mempunyai PPR bidang industri tingkat 3 khusus
beberapa milimeter sampai satu inci, terkadang kerak TENORM dan tata cara penyimpanan TENORM.
air tersebut mampu menyumbat aliran pipa yang Dari tulisan yang disajikan oleh para penulis
berdiameter besar. Sedangkan lumpur adalah diatas diketahui bahwa, TENORM dapat memberikan
250

kontribusi paparan radiasi baik secara eksterna tahap sebagai berikut: pengamatan penapisan
maupun interna kepada para pekerja dan masyarakat (Screening survey) untuk penentuan daerah
di sekitar daerah kerja serta lingkungan. Oleh karena terindikasi TENORM dan penentuan titik-titik
pengawasan TENORM perlu mendapat perhatian daerahnya (hot spot area); Pengambilan sampel
yang serius untuk mengurangi paparan radiasi TENORM; dan, Analisis laboratorium untuk
eksterna dan mencegah terjadinya paparan radiasi penentuan jenis dan konsentrasi radionuklida yang
interna akibat masuknya radionuklida melalui jalur terkandung di dalam TENORM.
pencernaan (makanan, minuman) dan jalur Untuk melengkapi analisis potensi bahaya,
pernafasan sehingga dampak radiologi dari pengamatan di lapangan dilakukan ke beberapa
TENORM terhadap pekerja, masyarakat dan perusahaan migas yang berlokasi di Duri (Pekanbaru
lingkungan dapat dikendalikan. Riau) dan Balikpapan (Kalimantan Timur). Hasil
Untuk mengendalikan risiko radiasi tersebut pengukuran akan ditampilkan pada BAB III.
maka dibutuhkan pengawasan. Telah tersedia
beberapa regulasi baik yang diterbitkan oleh 2.2 Kemanfaatan
BAPETEN sebagai badan pengawas maupun oleh Kemanfaatan yang dimaksud dalam tulisan
instansi berwenang lainnya, seperti SKK Migas, ini adalah mengenai manfaat ekonomi terhadap pipa-
KLHK untuk mengawasi dan mengatur TENORM. pipa bekas atau lahan yang mengandung TENORM
Peraturan BAPETEN berfokus pada aspek dengan caramengendalikan administrasi, yang men-
keselamatan radiasi untuk melindungi pekerja, cakupkeberlanjutan pendanaan, aspek penerimaan
masyarakat dan lingkungan hidup. limbah TENORM dan prosedurnya. Penghasil
Dari hasil pembahasan yang disajikan oleh TENORM tetap harus memperhitungkan dengan
para penulis di atas dan hasil kunjungan lapangan cermat pendanaan untuk mengelola TENORM
yang dilakukan oleh penulis, maka penulis menyusun tersebut, apakah pipa bekas lebih baik di buang
makalah ini yang akan mengkaji keseimbangan langsung atau dibersihkan terlebih dahulu untuk
antara risiko dalam pemanfaatan terhadap kerugian digunakan kembali. Informasi mengenai kemanfaatan
yang muncul dari TENORM yang dihasilkan oleh diperoleh dari pengamatan di lapangan dan diskusi
industri minyak dan gas. Karena TENORM memiliki dengan para pekerja dan manajemen perusahaan.
potensi untuk menyebabkan paparan eksternal dan Kemanfaatan ini tentunya harus dievalusi dengan
internal terhadap pekerja. Hal ini penting guna Perka Nomor 16 Tahun 2013 [4], yang menyatakan
mengembangkan pengawasan yang lebih tepat lebih bahwa TENORM harus disimpan di tempat yang
jauh lagi mengembangkan regulasi yang lebih tepat. memenuhi persyaratan keselamatan; dan, masa izin
Kajian ini dibatasi pada aspek regulasi dan tidak penyimpanan TENORM diberikan untuk periode 5
mendiskusikan tugas dan fungsi berbagai instansi tahun dan dapat diperpanjang.
yang berwenang terkait TENORM.Dari kajian aspek
regulasi dilihat apakah regulasi yang ada saat ini 2.3 Kajian Regulasi
sudah dapat menjawab masalah yang dihadapi oleh Kajian regulasi dilakukan dengan
penghasil TENORM. menganalisis cakupan regulasi yang ada, serta
relevansinya dengan kemanfaatan dan risiko.
II. POKOK BAHASAN Regulasi keselamatan radiasi terkait TENORM
2.1. Identifikasi Potensi Bahaya dimuat dalam beberapa Peraturan Undang Undang
Potensi bahaya pada TENORM yang sebagai berikut:
dibicarakan dalam tulisan ini adalah potensi bahaya a. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014,
radiasi. Potensi tersebut dapat diterima manusia tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan
secara ekternal maupun internal. Secara eksternal, Beracun (B3) [8];
radiasi gamma diterima oleh masyarakat atau pekerja b. Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 16 Tahun
2013 tentang Keselamatan Radiasi dalam
berasal dari radionuklida dalam TENORM yang
penyimpanan TENORM [9].
berada di luar tubuh manusia. Sedangkan, secara c. Peraturan Kepala BAPETEN No. 9 Tahun 2009
internal partikel TENORM yang mengandung tentang Intervensi Terhadap Paparan Yang
radionuklida tersuspensi dan terbawa masuk ke berasal dari TENORM [1].
dalam tubuh pada waktu bernafas (inhalasi), atau d. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007
melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Kea-
TENORM melalui air tanah dan air permukaan. manan Sumber Radioaktif. Pada pasal 49
ayat(3) dan pasal 59 ayat (2) yang mengatur ten-
Dalam menentukan risiko radiasi yang
berasal dari TENORM ini, telah dilakukan beberapa
251

tang persyaratan keselamatan paparan radiasi


yang berasal dari TENORM.
e. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY
AGENCY, Radiation Protection and Safety of
Radiation Sources: International Basic Safety
Standards, IAEA General Safety Requirements
Part 3, IAEA, Vienna (2014)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Kajian keselamatan
Kajian keselamatan diperoleh dengan
melaksanakan kunjungan lapangan, pada tahun 2005
kunjungan lapangan dan pelaksanaan pengukuran
dilakukan di perusahan minyak dan gas yang "Sumber: Laporan kunjungan lapangan ke Duri
berlokasi di Duri (Pekanbaru, Riau), sedangkan pada (2005)"
tahun 2013 dilakukan di Balikpapan (Kalimantan Gambar 2. Lokasi Penyimpanan Pipa bekas hasil
Timur). penambangan minyak [5]
Pengukuran terhadap keberadaan TENORM
dilakukan dengan alat ukur yang terkalibasi, laju
paparan setiap sampel diukur pada jarak 5 cm dari
permukaan sampel, dari pengukuran yang dilakukan
di diperoleh beberapa informasi sebagai berikut:
a. Pipa migas yang tidak digunakan kembali telah
mengandung scale yang yang cukup tebal (2 – 10
cm) (Gambar 1). Scale tersebut memberikan
paparan radiasi 2,70 - 4,00 µSv/jam pada jarak 5
cm dari permukaan pipa yang mengandung
TENORM (pengukuran di siku pipa atau
pertemuan pipa)
b. Lokasi penyimpanan TENORM, berupa pipa
pipa bekas, laju paparan radiasi 0,50 - 0,70
µSv/jam (Gambar 2.) "Sumber: Laporan kunjungan lapangan ke
c. Sludge (lumpur) hasil Migas, laju paparan Balikpapan (2013)"
radiasi 0,10 - 0,20 µSv/jam (Gambar 3.) Gambar 3. Lumpur hasil Minyak dan Gas [6]
d. Gudang penyimpanan sludge hasil Migas, laju
paparan radiasi yang terukur 0,20 - 0,30 µSv/jam
(Gambar 4.)
Gambar-gambar berikut menunjukkan
pengukuran yang dilakukan di lapangan.

Scale

"sumber: Laporan kunjungan lapangan ke Duri "Sumber: Laporan kunjungan lapangan ke


(2005)” Balikpapan (2013)"
Gambar 1. Pipa yang mengandung TENORM Gambar 4. Gudang Penyimpanan lumpur hasil
hasil penambangan minyak (kerak air) Minyak dan Gas [6]
[5]
Survey ke lapangan dalam rangka penentuan
risiko radiasi yang berasal dari TENORM dilakukan
dengan cara: menentukan lokasi dimana TENORM
252

berada yang dilakukan untuk menentukan titik-titik


daerah TENORM, jika didapatkan lokasi atau 3.2 Kemanfaatan
TENORM dengan laju paparan yang signifikan, laju Berdasarkan hasil diskusi dengan penghasil
paparan setiap sampel diukur pada jarak 5 cm dari TENORM dan tinjauan ke lapangan, diperoleh
permukaan sampel, maka diambil sampel yang informasi bahwa secara ekonomis mereka hendak
berupa kerak air dan lumpur untuk dianalisis di menggunakan kembali pipa pipa bekas yang masih
laboratorium yang terakreditasi. Dari hasil analisis baik dan membuang secara permanen terhadap pipa
terhadap sampel diperoleh besaran konsentrasi pipa bekas yang sudah tidak dapat digunakan
aktivitas, yaitu seperti ditunjukan dalam Tabel 1. kembali. Dalam hal ini, beberapa pertanyaan yang
diajukan oleh penghasil TENORM antara lain adalah
Tabel 1. Hasil Analisis Sampel Migas sebagai berikut: Apa yang harus dilakukan jika ingin
Nama Konsentrasi Aktivitas (Bq/kg atau menggunakan kembali pipa bekas yang mengandung
Sampel Bq/l) TENORM? Bagaimana cara pembuangan pipa bekas
Ra- Ra-228 Th-228 K-40 yang mengandung TENORM jika sudah tidak akan
226 digunakan lagi? dan, Berapa lama sludge yang
Kerak 7537 76246 48811 4664 ± mengandung TENORM harus disimpan?
Air 6± ± 853 ± 319 448 Sesuai dengan Perka BAPETEN Nomor 16
569 Tahun 2013, pemegang izin penyimpanan
Lumpu 4059 3178 ± 3791 ± 139 ± 14 TENORM, selama masa berlakunya izin, dapat
r ± 24 32 17 memanfaatkan TENORM untuk kegiatan tertentu
Tanah 1486 3796 ± 3537 ± 328,37 ± dengan melakukan beberapa tahap berikut:
± 141 359 332 31,60 - Membuat laporan ke BAPETEN, jika akan
*
Waktu paro Ra-226 = 1600 tahun, Ra-228 = 5,75 memanfaatkan TENORM, laporan paling sedikit
berisi:
tahun, Th-228 =1913 tahun, K-40 = 1,28 x 109 tahun" 1. jenis dan lokasi pemanfaatan;
Sumber: laporan kunjungan lapangan ke Duri (2005) 2. jumlah TENORM yang akan dimanfaatkan;
dan Balikpapan (2013)" 3. kandungan radioaktivitas dalam TENORM
berdasarkan hasil analisis laboratorium yang
Tabel 2. Nilai Batas Exemption Level untuk terakreditasi;
TENORM 4. asal TENORM; dan
5. rencana pengelolaan sisa dan/atau limbah
Organisasi Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40
pemanfaatan TENORM.
(Bq/kg) (Bq/kg) (Bq/kg) (Bq/kg)
Untuk pembuangan pipa bekas, penghasil
GSR Part 10.000 10.000 1000 105
3 (IAEA) TENORM harus menyediakan tempat penyimpanan
"Sumber: IAEA, Radiation Protection and Safety of yang memberikan perlindungan terhadap publik dari
Radiation Sources: International Basic Safety bahaya paparan radiasi dan kontaminasi serta
Standards, General Safety Requirements (GSR)-Part lingkungan hidup dari bahya kontaminasi secara
3, Viena, 2014" [10] permanen Jika mereka menginginkan membuang
pipa bekas secara permanen, mereka harus
Dari informasi di atas baik informasi dari memperoleh informasi kemana mereka harus
pengukuran laju paparan di lokasi maupun hasil membuang.
analisis sampel, diperoleh bahwa TENORM di Sedangkan untuk penyimpanan kerak air
pertambangan berpotensi menghasilkan limbah maupun pipa bekas sudah diatur dalam peraturan
TENORM dan paparan radiasi di tempat kerja lebih yang dikeluarkan oleh BAPETEN, yaitu dengan masa
dari 3 kali paparan radiasi latar, sehingga wajib izin 5 tahun dan dapat diperpanjang.
melakukan analisis keselamatan radiasi meliputi Kemanfaatan yang dimaksud dalam tulisan
pemantauan radiasi di tempat kerja dan pengukuran ini adalah mengenai manfaat ekonomi terhadap pipa-
limbah TENORM secara rutin. Dari hasil analisis pipa bekas atau lahan yang mengandung TENORM
sampel terlihat bahwa radionuklida yang ada dengan caramengendalikan administrasi, yang men-
memiliki waktu paruh yang panjang, hal ini akan cakupkeberlanjutan pendanaan, aspek penerimaan
menyebabkan penghasil TENORM harus limbah TENORM dan prosedurnya. Penghasil
menyimpanannya dengan jangka waktu yang panjang TENORM tetap harus memperhitungkan dengan
juga. Begitu juga dengan konsentrasi aktivitasnya cermat pendanaan untuk mengelola TENORM
untuk scale jauh melebihi exemption level (tingkat tersebut, apakah pipa bekas lebih baik di buang
yang dikecualikan).
253

langsung atau dibersihkan terlebih dahulu untuk Penghasil TENORM, setelah melakukan
digunakan kembali analisis keselamatan radiasi untuk TENORM, hasil
analisisnya harus disampaikan ke BAPETEN.
3.3. Kajian Regulasi Berdasarkan Radiation Protection and Safe-
Dalam menangani TENORM terdapat beberapa ty of Radiation Sources: International Basic Safety
regulasi mengatur tentang TENORM diantaranya Standards, IAEA General Safety Requirements Part 3
adalah yang disebutkan pada point 2.3. Batas kontrol (lisensi) untuk kegiatan
Regulasi yang diterbitkan oleh Kementerian NORM/TENORM didasarkan pada konsentrasi
Lingkungan Hidup dan Kehutanan [8] mengatur aktivitas radionuklida yang terjadi secara alami
tentang limbah B3 yang mengandung TENORM, dalam bahan baku dan limbah yang dihasilkan.
yaitu Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 memberlakukan batas kontrol untuk K40 dan
dilarang melakukan Pemanfaatan Limbah B3 radionuklida yang terjadi secara alami dari peluruhan
terhadap Limbah B3 dari sumber tidak spesifik dan seri U238 dan Th232, konsentrasi aktivitas untuk K40
sumber spesifik yang memiliki tingkat kontaminasi adalah 10 Bq/g dan untuk deret uranium dan thorium
radioaktif lebih besar dari atau sama dengan 1 adalah 1 Bq/g.
Bq/cm2 dan/atau konsentrasi aktivitas sebesar: Hasil pembahasan tentang regulasi terkait
a. 1 Bq/gr ; atau TENORM, kemanfaatan dan risiko bahaya radiasi
b. 10 Bq/gr untuk kalium. dari TENORM yang dihasilkan, diperoleh bahwa
Pelarangan dimaksudkan untuk melindungi
regulasi yang ada belum mengatur berapa lama
manusia dan makhluk hidup lainnya dari paparan
penghasil TENORM harus menyimpannya, selain
Limbah B3 yang berasal dari TENORM yang
dengan jangka waktu penyimpanan selama 5 tahun
mengandung radioaktivitas tertentu.
dan dapat diperpanjang, mereka harus berulang-ulang
Berdasarkan peraturan Kepala BAPETEN
memperpanjang izin penyimpanan TENORM
Nomor 16 Tahun 2013 [9] menyatakan bahwa untuk
tersebut. Tempat penyimpanan TENORM yang
mengatasi potensi bahaya TENORM berupa bahaya
terdapat di perusahaan adalah tempat penyimpanan
radiasi dan kontaminasi, maka penghasil TENORM
sementara, Sampai saat ini, mereka menunggu
harus melakukan:
tempat penyimpanan akhir (landfill). Penetapan
a. membangun fasilitas penyimpanan TENORM
tempat penyimpanan akhir tidak dapar diatur hanya
pada lokasi yang tidak mudah dijangkau oleh
publik; oleh satu lembaga saja tetapi harus saling
b. mengendalikan akses ke fasilitas penyimpanan berkoordinasi antara penghasil TENORM,
TENORM; dan BAPETEN, instansi berwenang yang menangani
c. memasang tanda radiasi pada fasilitas TENORM dan Pemerintah Daerah. Regulasi untuk
penyimpanan TENORM. menetapkan tempat penyimpanan akhir tidak hanya
d. menghindari atau meminimalisasi potensi diatur dalam bentuk Peraturan Kepala tetapi harus
penyebaran TENORM ke lingkungan melalui
dalam bentuk Peraturan Pemerintah dan masing-
air, angin atau udara;
e. membangun sistem untuk mencegah masing instansi yang berwenang terhadap TENORM
kontaminasi air permukaan dan air tanah; dan harus berkoordinasi, sehingga keputusan yang
f. membangun fasilitas penyimpanan TENORM diambil merupakan keputusan bersama. Hal ini
pada lokasi jauh dari jangkauan air pasang sangat membantu penghasil TENORM untuk
(gelombang) dan bebas banjir. menyimpan TENORM di tempat penyimpanan akhir.
Sedangkan berdasarkan Peraturan Kepala Jika masalah penyimpanan akhir tidak
BAPETEN Nomor 9 Tahun 2009 [1]: diselesaikan secara terpadu, maka TENORM yang
(1) Penghasil TENORM harus melakukan analisis dihasilkan akan menjadi beban negara, yaitu jika
keselamatan radiasi untuk TENORM untuk
perusahaan penghasil TENORM tersebut bubar atau
setiap lokasi TENORM yang dimiliki atau
berada di dalam penguasaannya. masa kontraknya habis, dan mereka belum
(2) Analisis keselamatan radiasi untuk TENORM menangani TENORMnya secara tepat, maka
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling TENORM tersebut dapat menjadi beban bagi negara.
sedikit meliputi: Di Malaysia, TENORM ditemukan dalam
a. jenis dan proses kegiatan yang dilaksanakan; lumpur dari industri minyak dan gas. TENORM
b. jumlah atau kuantitas TENORM;
lainnya adalah slag timah yang dihasilkan dari
c. jenis dan tingkat konsentrasi radionuklida;
dan peleburan timah, dan ilmenit, zirkon, dan monazit
d. paparan radiasi dan/atau kontaminasi yang dihasilkan dari pengolahan tailing timah
tertinggi di permukaan TENORM. (disebut amang secara umum). diatur oleh Undang-
Undang Lisensi Energi Atom, 1984 (Act 304).
254

Pengendalian regulasi atas kegiatan yang terkait UCAPAN TERIMA KASIH


dengan pembuangan bahan yang mengandung Terima kasih kepada pembimbing penulisan
NORM ditunjukkan di bawah ini: karya ilmiah dan para pengajar diklat penulisan karya
ilmiah.
i. Bahan baku dan limbah <1 Bq/g – d
kecualikan dari regulasi, bahan baku
mengandung aktivitas konsentrasi U238 dan Th232 DAFTAR PUSTAKA
di bawah 1 Bq/g dengan ketentuan: [1] BAPETEN, Peraturan Kepala Badan Pengawas
No. 9 Tahun 2009 tentang Intervensi Terhadap
a. Diverifikasi oleh otoritas negara Paparan Yang berasal dari TENORM, Jakarta,
pengekspor yang tidak ada kontrol regulasi 2009.
atas bahan mentah; dan [2] Kunto Wiharto dan Syarbaini, 2003, Potensi
b. Surat tugas dari otoritas negara asal untuk NORM pada industri non nuklir di Indonesia,
menerima kembali limbahnya Prosiding Seminar Aspek Keselamatan Radiasi
ii. Bahan mentah dan limbah > 1 Bq/g dan Lingkungan pada Industri Non Nuklir,
mengandung NORM, pembuangan harus dengan halaman 1 - 13.
persetujuan badan pengawas. [3] INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY
AGENCY (IAEA), Extent of Environmental
IV. KESIMPULAN Contamination by Naturally Occuring
Berdasarkan kajian keselamatan, kajian Radioactive Material (NORM) and
kemanfaatan dan kajian regulasi menunjukan bahwa Technological Options for Mitigation, IAEA,
TRS-419, Vienna, 2003
masalah penyimpanan TENORM harus diselesaikan
[4] Djarot S. Wisnubroto, 2003, Pengelolaan
secara terpadu, sehingga diperlukan pengembangan Limbah NORM/TENORM dari Kegiatan
regulasi yang lebih tepat guna terhadap TENORM Industri Non Nuklir, Prosiding Seminar Aspek
yang dihasilkan oleh industri minyak dan gas. Keselamatan Radiasi dan Lingkungan pada
Pengembangan regulasi tidak hanya Industri Non Nuklir, halaman 49 - 59.
dilakukan oleh satu instansi saja tetapi diperlukan [5] Bunawas dan Syarbaini, 2005, Penentuan potensi
risiko TENORM pada industri non nuklir,
koordinasi yang baik antar instansi yang berwenang
Buletin Alara, Volume 6 Nomor 3, April 2005,
terhadap TENORM, masing masing instansi yang halaman 143 - 150.
berwenang terhadap TENORM harus saling [6] Sucipta, 2009, Penyimpanan Lestari Limbah
berkoordinasi dalam meninjau peratutan yang ada, TENORM dari Industri Minyak dan Gas Bumi,
sehingga peraturan hasil tinjauan dapat lebih Buletin Limbah Volume 13 Nomor 1, halaman 1
diaplikasikan oleh penghasil TENORM. - 10.
Regulasi yang perlu dipertimbangkan [7] Veronica Tuka, dkk, 2016, Petugas Proteksi
Radiasi Penyimpanan TENORM, Prosiding
adalah: Perka Nomor 16 tahun 2013, dalam perka ini
Keselamatan Nuklir 2016 ISNI: 1412-3258, 56-
disebutkan bahwa izin penyimpanan TENORM
1.
adalah selama 5 tahun dan dapat diperpanjang, saat
[8] KLHK, Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun
penulis melakukan kunjungan lapangan ke salah satu
2014, tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya
penghasil TENORM, mereka menanyakan sampai dan Beracun (B3), Jakarta, 2014.
berapa lama kami harus menyimpan TENORM dan [9] BAPETEN, Peraturan Kepala BAPETEN Nomor
bagaimana jalan keluarnya jika mereka 16 Tahun 2013 tentang Keselamatan Radiasi
menginginkan pembuangan TENORM mereka secara dalam penyimpanan TENORM, Jakarta 2013.
tetap ketempat yang disediakan oleh pemerintah [10] INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY
misalnya. AGENCY (IAEA), Radiation Protection and
Safety of Radiation Sources: International Basic
Safety Standards, General Safety Requirements
(GSR)-Part 3, Viena, 2014.

Anda mungkin juga menyukai