Dok : 001-PENJ-KPR/CB/MKT
TUJUAN
1. Sebagai pedoman dalam setiap proses penjualan unit rumah dan penerimaan uang
konsumen
2. Memberikan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pembayaran angsuran uang
muka (Down Payment)
3. Memberikan kemudahan bagi Sales Force dan Sales Counter dalam setiap proses penjualan,
baik secara kredit ataupun cash bertahap
DEFINISI
- Booking Fee adalah sejumlah uang yang ditetapkan sesuai Kebijakan Komite Penjualan, yang
dibayarkan oleh Konsumen dan berfungsi sebagai tanda bukti komitmen Konsumen untuk
mengunci Blok / Kavling yang akan dibeli dan berlaku selama jangka waktu yang telah
ditetapkan dalam Kebijakan Komite Penjualan
- Pembayaran konsumen adalah pembayaran angsuran uang muka atau pembelian cash yang
pembayarannya dilakukan secara bertahap oleh konsumen dengan tahapan tertentu
- APK = Aplikasi Pengajuan Kredit
- BI Checking = pengecekan menyeluruh terhadap sejarah perbankan Calon Konsumen yang
dilakukan oleh Bank penyedia kredit yang menunjukan apakah Calon Konsumen tersebut
pernah atau tidak memiliki kredit sebelumnya, baik itu kredit yang masih berjalan maupun
kredit macet
- SPR = Surat Pemesanan Rumah (terdiri dari 5rangkap: rangkap 1 untuk Bank, rangkap 2 untuk
Konsumen, rangkap 3 untuk file bagian Marketing, rangkap 4 untuk file bagian Finance,
rangkap 5 untuk file bagian Teknik)
- DP = Down Payment / Uang Muka
- PPJB = Perjanjian Pengikatan Jual Beli
- AJB = Akta Jual Beli
- Harga Closing = Harga jual yang ditetapkan antara Developer dengan Konsumen
- Komite Penjualan = Manajemen PT. Kenzie Griya Parahita (Komisaris, Direktur, Manajer
Keuangan, Manajer Pemasaran, dan Supervisor Pemasaran)
- SF = Sales Force
- SC = Sales Counter
- Broker properti = pihak ketiga yang menjembatani investor atau pembeli dan penjual.
- KPR = Kredit Pemilikan Rumah adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau
kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan berupa rumah
- BAST = Berita Acara Serah Terima adalah dokumen yang dibuat sebagai tanda bukti bahwa
serah terima kunci telah dilakukan antara Developer dengan Konsumen
- BPHTB = Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (pajak pembeli)
- NJOP = Nilai Jual Objek Pajak yang ditentukan oleh pemerintah
- Turun Plafon = plafon KPR yang disetujui Bank lebih rendah dari plafon KPR yang diajukan
PT. KENZIE GRIYA PARAHITA No. Dok : 001-PENJ-KPR/CB/MKT
RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup kegiatan mulai dari penerimaan aplikasi pemesanan rumah, proses survey
kelayakan calon konsumen, persetujuan Komite Penjualan, administrasi aplikasi pengajuan kredit
perumahan & cash tempo hingga monitoring pembayaran angsuran DP konsumen atau cash
bertahap dan proses KPR.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
PENJUALAN KREDIT (KPR)
1. SF, SC, Broker properti meminta Calon Konsumen untuk mengisi APK (2lapis) dan ditandatangani,
kemudian APK copy diberikan kepada calon konsumen untuk kemudian ditukar dengan SPR jika
permohonan disetujui. Kemudian selama proses survey (7hari), form original akan diajukan kepada
Komite Penjualan untuk disetujui sesuai dengan hasil survey. Fotokopi KTP Suami – Istri wajib
disertakan pada saat pengajuan APK karena akan dipergunakan untuk survey BI Checking.
2. Meminta Calon Konsumen untuk membayarkan Booking Fee sesuai yang tertera di dalam Brosur
sesuai klasifikasi rumah sebagai berikut :
Rumah Minimalis Modern (Komersil) : booking fee Rp. 2,000,000
Rumah Sederhana Sehat : booking fee Rp. 1,000,000
Atau menurut Kebijakan Perusahaan.
3. Selama proses survey (7hari), Calon Konsumen diminta untuk melengkapi data-data dan berkas-
berkas sebagai berikut:
Jika Calon Konsumen adalah Karyawan:
Fotokopi KTP Suami – Istri
Fotokopi Kartu Keluarga
Fotokopi Surat Nikah / Catatan Sipil
Fotokopi NPWP
Pas Foto 3x4 (3lembar)
Original Slip Gaji 3 bulan terakhir Suami – Istri
Fotokopi Surat Keterangan Kerja (pertama dan terakhir) Suami – Istri
Fotokopi Rekening Koran 3 bulan terakhir Suami – Istri
9. Selesai proses wawancara, bagian Marketing akan langsung berdiskusi dengan pewawancara
mengenai kemungkinan besar apakah Konsumen bisa lolos proses analisa atau tidak. Hasil diskusi ini
akan dipergunakan sebagai dasar untuk menerbitkan SPK kepada bagian Teknik
10. Setelah proses analisa selesai, pihak Bank akan menerbitkan SP3K sebagai surat persetujuan
pemberian kredit bagi Konsumen yang lolos analisa dan berisikan plafon KPR, besaran cicilan, jangka
waktu cicilan, serta biaya administrasi KPR. Bagi Konsumen yang dianggap gagal oleh analis, maka
konsumen yang bersangkutan tidak dapat lagi meneruskan proses KPR.
11. SP3K kemudian diserahkan kepada Konsumen pada hari yang sama, sebagai bahan pertimbangan
Konsumen untuk melanjutkan sampai ke proses Akad Kredit atau mengajukan banding / mundur.
Pengajuan banding / mundurnya konsumen dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
Turunnya nominal plafon KPR yang terlalu jauh dari pengajuan dengan yang disetujui oleh Bank
(kurang lebih Rp 50,000,000,-)
Berkurangnya jangka waktu cicilan dan berakibat pada tingginya besaran cicilan yang tidak sesuai
dengan kemampuan Konsumen
Besarnya biaya administrasi KPR yang dikeluarkan oleh Bank
12. Pada hari yang sama setelah Konsumen setuju atas SP3K yang telah terbit, Konsumen akan dibantu
dibuatkan rekening atas nama Konsumen pada Bank Penyedia Kredit dan Konsumen diwajibkan
untuk mentransfer ke rekeningnya sejumlah uang sesuai yang tercantum dalam biaya administrasi
KPR dalam SP3K dan mentransfer ke rekening perusahaan (berbentuk titipan) sesuai dengan
kebijakan perusahaan mengenai BPHTB
13. Untuk persiapan akad lebih lanjut, bagian marketing harus mengajukan pembayaran pajak atas unit
yang akan akad dan biaya LPA (appraisal) kepada bagian Finance. Kemudian dipersiapkan berkas –
berkas yang langsung dikirimkan kepada Notaris berupa fotokopi KTP, fotokopi NPWP, fotokopi KK,
fotokopi buku nikah / catatan sipil. Kemudian membuat surat permohonan akad yang ditujukan
kepada RM Mortgage Bank Penyedia Kredit
14. Pada hari dan jam yang ditentukan untuk akad, Konsumen diharapkan hadir dengan membawa
materai Rp 6,000,- sejumlah 6lembar yang akan dipergunakan dalam berkas – berkas akad. Akad
akan dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu antara Konsumen dengan pihak Bank kemudian
dilanjutkan antara Konsumen dengan pihak Notaris
15. Selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari setelah akad, akan dilangsungkan serah terima unit antara pihak
Developer dengan pihak Konsumen, oleh karena itu bagian Marketing harus membuat undangan
serah terima unit 3 (tiga) hari sebelum tanggal serah terima unit dan dikirimkan kepada Konsumen.
Kemudian bagian Marketing wajib meminta berkas akad (copy untuk Konsumen) dari pihak Bank,
yang akan diserahkan bersamaan dengan serah terima unit.
16. Pada saat serah terima unit, hal – hal yang harus diserahkan dari pihak Developer kepada pihak
Konsumen adalah sebagai berikut:
Ceklis unit
Gambar teknik
Berkas akad dari Bank
Pompa air
Token listrik
PT. KENZIE GRIYA PARAHITA No. Dok : 001-PENJ-KPR/CB/MKT
Kunci
BAST