Anda di halaman 1dari 6

PT. KENZIE GRIYA PARAHITA No.

Dok : 001-PENJ-KPR/CB/MKT

STANDARD OPERATIONAL Revisi : 00


PROCHEDURE Tgl Efektif :

“PENJUALAN KREDIT & CASH Halaman : 06


BERTAHAP”

TUJUAN

1. Sebagai pedoman dalam setiap proses penjualan unit rumah dan penerimaan uang
konsumen
2. Memberikan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pembayaran angsuran uang
muka (Down Payment)
3. Memberikan kemudahan bagi Sales Force dan Sales Counter dalam setiap proses penjualan,
baik secara kredit ataupun cash bertahap

DEFINISI

- Booking Fee adalah sejumlah uang yang ditetapkan sesuai Kebijakan Komite Penjualan, yang
dibayarkan oleh Konsumen dan berfungsi sebagai tanda bukti komitmen Konsumen untuk
mengunci Blok / Kavling yang akan dibeli dan berlaku selama jangka waktu yang telah
ditetapkan dalam Kebijakan Komite Penjualan
- Pembayaran konsumen adalah pembayaran angsuran uang muka atau pembelian cash yang
pembayarannya dilakukan secara bertahap oleh konsumen dengan tahapan tertentu
- APK = Aplikasi Pengajuan Kredit
- BI Checking = pengecekan menyeluruh terhadap sejarah perbankan Calon Konsumen yang
dilakukan oleh Bank penyedia kredit yang menunjukan apakah Calon Konsumen tersebut
pernah atau tidak memiliki kredit sebelumnya, baik itu kredit yang masih berjalan maupun
kredit macet
- SPR = Surat Pemesanan Rumah (terdiri dari 5rangkap: rangkap 1 untuk Bank, rangkap 2 untuk
Konsumen, rangkap 3 untuk file bagian Marketing, rangkap 4 untuk file bagian Finance,
rangkap 5 untuk file bagian Teknik)
- DP = Down Payment / Uang Muka
- PPJB = Perjanjian Pengikatan Jual Beli
- AJB = Akta Jual Beli
- Harga Closing = Harga jual yang ditetapkan antara Developer dengan Konsumen
- Komite Penjualan = Manajemen PT. Kenzie Griya Parahita (Komisaris, Direktur, Manajer
Keuangan, Manajer Pemasaran, dan Supervisor Pemasaran)
- SF = Sales Force
- SC = Sales Counter
- Broker properti = pihak ketiga yang menjembatani investor atau pembeli dan penjual.
- KPR = Kredit Pemilikan Rumah adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau
kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan berupa rumah
- BAST = Berita Acara Serah Terima adalah dokumen yang dibuat sebagai tanda bukti bahwa
serah terima kunci telah dilakukan antara Developer dengan Konsumen
- BPHTB = Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (pajak pembeli)
- NJOP = Nilai Jual Objek Pajak yang ditentukan oleh pemerintah
- Turun Plafon = plafon KPR yang disetujui Bank lebih rendah dari plafon KPR yang diajukan
PT. KENZIE GRIYA PARAHITA No. Dok : 001-PENJ-KPR/CB/MKT

STANDARD OPERATIONAL Revisi : 00


PROCHEDURE Tgl Efektif :

“PENJUALAN KREDIT & CASH Halaman : 06


BERTAHAP”

RUANG LINGKUP

Prosedur ini mencakup kegiatan mulai dari penerimaan aplikasi pemesanan rumah, proses survey
kelayakan calon konsumen, persetujuan Komite Penjualan, administrasi aplikasi pengajuan kredit
perumahan & cash tempo hingga monitoring pembayaran angsuran DP konsumen atau cash
bertahap dan proses KPR.

KEBIJAKAN

1. Ketentuan pembayaran Booking Fee :


 Pembayaran Booking Fee dilakukan pada saat pembuatan Form Pengajuan Kredit
 Masa berlaku Booking Fee adalah 7 hari terhitung sejak tanggal pembayarannya, jika
Pengajuan Kredit ditolak oleh Developer atau Konsumen membatalkan pengajuan
sebelum 7 hari maka Booking Fee akan dikembalikan sepenuhnya. Namun jika
pembatalan dilakukan sepihak oleh Konsumen setelah lewat jangka waktu 7 hari,
maka Booking Fee dianggap hangus dan tidak dapat dikembalikan
2. Ketentuan pembayaran angsuran DP :
 Jangka waktu pembayaran angsuran DP maksimal 4 bulan dengan ketentuan
pembayaran sebagai berikut :
 Satu (1) kali bayar diawal (bulan pertama) setelah 7 hari dari pembayaran
Booking Fee.
 Dua (2) kali bayar dalam 4 bulan, yaitu bulan pertama dan bulan kedua atau
bulan pertama dan bulan ketiga.
 Tiga (3) kali bayar dalam 4 bulan, yaitu bulan pertama, kedua dan ketiga.
 Empat (4) kali bayar dalam 4 bulan yaitu setiap bulan.
 DP Minimal 10% atau 20% dari Harga Jual
3. Setiap aplikasi penjualan kredit atau cash bertahap baik dari SF, SC maupun broker properti,
wajib dilakukan survey.
4. Semua penjualan kredit atau cash bertahap yang telah disetujui Komite Penjualan harus
dibuatkan SPR (Surat Pemesanan Rumah) dan PPJB (Pengikatan Perjanjian Jual Beli).
5. Setiap keterlambatan pembayaran cash bertahap, konsumen dikenakan denda sebesar satu
(1)% /hari dari jumlah pembayaran.
6. BPHTB bersifat titipan kepada perusahaan yang akan dibayarkan melalui notaris, jika ada
kelebihan akan dikembalikan kepada Konsumen dan jika ada kekurangan maka akan
ditagihkan kembali kekurangannya kepada Konsumen. Penentuan kepastian jumlah BPHTB
baru dapat dihitung setelah NJOP per kavling diketahui, besaran titipan adalah sebagai
berikut:
 Untuk Rumah Komersil adalah “Harga Rumah dikurangi Rp 60,000,000,- dikalikan
5%”
PT. KENZIE GRIYA PARAHITA No. Dok : 001-PENJ-KPR/CB/MKT

STANDARD OPERATIONAL Revisi : 00


PROCHEDURE Tgl Efektif :

“PENJUALAN KREDIT & CASH Halaman : 06


BERTAHAP”

 Untuk Rumah Subsidi adalah “Harga Rumah dikalikan 2%”


7. Pembatalan oleh pihak Calon Konsumen dalam masa survey (7hari) setelah APK, Booking Fee
dikembalikan dengan potongan sebesar 10% sebagai biaya admin. Pembatalan oleh pihak
Developer, Booking Fee dikembalikan penuh.
8. Pembatalan oleh pihak Konsumen dalam masa analisis (7-30hari) setelah wawancara,
Booking Fee dianggap hangus dan DP dikembalikan dengan potongan sebesar 1% dari harga
jual.
9. Jika setelah proses analis Konsumen dinyatakan gagal oleh Bank, maka Booking Fee dianggap
hangus dan DP dikembalikan dengan potongan sebesar 1% dari harga jual.

PROSEDUR
PENJUALAN KREDIT (KPR)

Penerimaan aplikasi Kredit Rumah


Pelaksana : SF, SC, Broker property, adm MKT, Spv MKT, AVP, PRD

1. SF, SC, Broker properti meminta Calon Konsumen untuk mengisi APK (2lapis) dan ditandatangani,
kemudian APK copy diberikan kepada calon konsumen untuk kemudian ditukar dengan SPR jika
permohonan disetujui. Kemudian selama proses survey (7hari), form original akan diajukan kepada
Komite Penjualan untuk disetujui sesuai dengan hasil survey. Fotokopi KTP Suami – Istri wajib
disertakan pada saat pengajuan APK karena akan dipergunakan untuk survey BI Checking.

2. Meminta Calon Konsumen untuk membayarkan Booking Fee sesuai yang tertera di dalam Brosur
sesuai klasifikasi rumah sebagai berikut :
 Rumah Minimalis Modern (Komersil) : booking fee Rp. 2,000,000
 Rumah Sederhana Sehat : booking fee Rp. 1,000,000
 Atau menurut Kebijakan Perusahaan.

3. Selama proses survey (7hari), Calon Konsumen diminta untuk melengkapi data-data dan berkas-
berkas sebagai berikut:
 Jika Calon Konsumen adalah Karyawan:
 Fotokopi KTP Suami – Istri
 Fotokopi Kartu Keluarga
 Fotokopi Surat Nikah / Catatan Sipil
 Fotokopi NPWP
 Pas Foto 3x4 (3lembar)
 Original Slip Gaji 3 bulan terakhir Suami – Istri
 Fotokopi Surat Keterangan Kerja (pertama dan terakhir) Suami – Istri
 Fotokopi Rekening Koran 3 bulan terakhir Suami – Istri

 Jika Calon Konsumen adalah Wiraswasta:


PT. KENZIE GRIYA PARAHITA No. Dok : 001-PENJ-KPR/CB/MKT

STANDARD OPERATIONAL Revisi : 00


PROCHEDURE Tgl Efektif :

“PENJUALAN KREDIT & CASH Halaman : 06


BERTAHAP”

 Fotokopi KTP Suami – Istri


 Fotokopi Kartu Keluarga
 Fotokopi Surat Nikah / Catatan Sipil
 Fotokopi NPWP
 Pas Foto 3x4 (3lembar)
 Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) / Surat Keterangan Usaha (SKU)
 Fotokopi Laporan Keuangan 6 bulan terakhir
 Fotokopi Rekening Koran 6 bulan terakhir Suami – Istri
4. Setelah selesai proses survey, hasil survey akan diajukan kepada Komite Penjualan untuk kemudian
diminta persetujuannya dan dari hasil persetujuan maka:
 Jika APK ditolak, maka Booking Fee sepenuhnya dan semua berkas Calon Konsumen akan
dikembalikan
 Jika APK disetujui, maka akan dibuatkan SPR yang ditandatangani oleh Komite Penjualan
 Jika Calon Konsumen membatalkan secara sepihak sebelum masa 7 (tujuh) hari berlalu, maka
Booking Fee akan dikembalikan dengan potongan sebesar 10% untuk biaya administrasi
5. SPR yang telah ditandatangani oleh Komite Penjualan akan diberikan kepada Konsumen untuk
ditandatangani bersamaan dengan PPJB, PPJB dibuat dua rangkap (rangkap pertama ditanda tangani
oleh pihak Developer di atas materai dan diberikan kepada pihak Konsumen, kemudian rangkap
kedua ditanda tangani oleh pihak Konsumen di atas materai dan diberikan kepada pihak Developer).
PPJB berfungsi sebagai dokumen pengikat antara pihak Penjual (Developer) dengan pihak Pembeli
(Konsumen) yang sah secara hukum. Pada tahap ini Konsumen wajib membayarkan DP / cicilan DP
pertama (jika DP dicicil / sesuai PPJB) dan dibuatkan tanda terima pembayaran
6. SPR rangkap pertama akan diajukan kepada Bank bersama dengan data – data dan berkas – berkas
Konsumen untuk kemudian diproses oleh Bank, SPR rangkap kedua akan diserahkan kepada
Konsumen dan ditukar dengan APK yang dipegang oleh Konsumen, SPR rangkap ketiga akan
diarsipkan oleh bagian Marketing (bersama dengan copy berkas Konsumen), SPR rangkap keempat
akan diarsipkan oleh bagian Finance (bersama dengan semua tanda bukti penerimaan pembayaran
yang berhubungan dengan Konsumen tersebut), SPR rangkap kelima akan dipergunakan sebagai
surat persiapan pembangunan unit oleh bagian Teknik (SPK diterbitkan menyusul setelah proses
wawancara)
7. Paling cepat 2 (dua) hari atau setiap hari Jumat setelah pengajuan berkas Konsumen ke Bank, akan
dilakukan wawancara antara pihak Bank dengan Konsumen (Suami – Istri). Selesai proses wawancara,
bagian Marketing wajib menanyakan kepada Loan Services Bank mengenai peluang Konsumen untuk
lolos proses analisa sehingga bisa diterbitkan SPK kepada bagian Teknik untuk mulai proses
pembangunan
8. Setelah proses wawancara, maka pihak Bank akan menganalisa kemampuan bayar cicilan kredit
Konsumen dan jika perlu akan diadakan survey ke tempat kerja / usaha Konsumen. Lamanya proses
analisa oleh pihak Bank berkisar antara 7 (tujuh) hari kerja sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja
setelah proses wawancara berlangsung, tergantung pada kelengkapan data dan berkas Konsumen
PT. KENZIE GRIYA PARAHITA No. Dok : 001-PENJ-KPR/CB/MKT

STANDARD OPERATIONAL Revisi : 00


PROCHEDURE Tgl Efektif :

“PENJUALAN KREDIT & CASH Halaman : 06


BERTAHAP”

9. Selesai proses wawancara, bagian Marketing akan langsung berdiskusi dengan pewawancara
mengenai kemungkinan besar apakah Konsumen bisa lolos proses analisa atau tidak. Hasil diskusi ini
akan dipergunakan sebagai dasar untuk menerbitkan SPK kepada bagian Teknik
10. Setelah proses analisa selesai, pihak Bank akan menerbitkan SP3K sebagai surat persetujuan
pemberian kredit bagi Konsumen yang lolos analisa dan berisikan plafon KPR, besaran cicilan, jangka
waktu cicilan, serta biaya administrasi KPR. Bagi Konsumen yang dianggap gagal oleh analis, maka
konsumen yang bersangkutan tidak dapat lagi meneruskan proses KPR.
11. SP3K kemudian diserahkan kepada Konsumen pada hari yang sama, sebagai bahan pertimbangan
Konsumen untuk melanjutkan sampai ke proses Akad Kredit atau mengajukan banding / mundur.
Pengajuan banding / mundurnya konsumen dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
 Turunnya nominal plafon KPR yang terlalu jauh dari pengajuan dengan yang disetujui oleh Bank
(kurang lebih Rp 50,000,000,-)
 Berkurangnya jangka waktu cicilan dan berakibat pada tingginya besaran cicilan yang tidak sesuai
dengan kemampuan Konsumen
 Besarnya biaya administrasi KPR yang dikeluarkan oleh Bank
12. Pada hari yang sama setelah Konsumen setuju atas SP3K yang telah terbit, Konsumen akan dibantu
dibuatkan rekening atas nama Konsumen pada Bank Penyedia Kredit dan Konsumen diwajibkan
untuk mentransfer ke rekeningnya sejumlah uang sesuai yang tercantum dalam biaya administrasi
KPR dalam SP3K dan mentransfer ke rekening perusahaan (berbentuk titipan) sesuai dengan
kebijakan perusahaan mengenai BPHTB
13. Untuk persiapan akad lebih lanjut, bagian marketing harus mengajukan pembayaran pajak atas unit
yang akan akad dan biaya LPA (appraisal) kepada bagian Finance. Kemudian dipersiapkan berkas –
berkas yang langsung dikirimkan kepada Notaris berupa fotokopi KTP, fotokopi NPWP, fotokopi KK,
fotokopi buku nikah / catatan sipil. Kemudian membuat surat permohonan akad yang ditujukan
kepada RM Mortgage Bank Penyedia Kredit
14. Pada hari dan jam yang ditentukan untuk akad, Konsumen diharapkan hadir dengan membawa
materai Rp 6,000,- sejumlah 6lembar yang akan dipergunakan dalam berkas – berkas akad. Akad
akan dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu antara Konsumen dengan pihak Bank kemudian
dilanjutkan antara Konsumen dengan pihak Notaris
15. Selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari setelah akad, akan dilangsungkan serah terima unit antara pihak
Developer dengan pihak Konsumen, oleh karena itu bagian Marketing harus membuat undangan
serah terima unit 3 (tiga) hari sebelum tanggal serah terima unit dan dikirimkan kepada Konsumen.
Kemudian bagian Marketing wajib meminta berkas akad (copy untuk Konsumen) dari pihak Bank,
yang akan diserahkan bersamaan dengan serah terima unit.
16. Pada saat serah terima unit, hal – hal yang harus diserahkan dari pihak Developer kepada pihak
Konsumen adalah sebagai berikut:
 Ceklis unit
 Gambar teknik
 Berkas akad dari Bank
 Pompa air
 Token listrik
PT. KENZIE GRIYA PARAHITA No. Dok : 001-PENJ-KPR/CB/MKT

STANDARD OPERATIONAL Revisi : 00


PROCHEDURE Tgl Efektif :

“PENJUALAN KREDIT & CASH Halaman : 06


BERTAHAP”

 Kunci
 BAST

Anda mungkin juga menyukai