Anda di halaman 1dari 26

Lampiran 1.

Metode Pengambilan Contoh Air Pemeriksaan Mikrobiologi


(SNI 06-2412-1991)

Pengambilan contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi dapat dilakukan


pada air permukaan dan air tanah dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Siapkan botol yang volumenya paling sedikit 100 mL dan telah disterilkan
pada suhu120°C selama 15 menit atau dengan cara sterilisasi lain;
2. Ambil contoh dengan cara memegang botol steril bagian bawah dan
celupkan botol steril + 20 cm di bawah permukaan air dengan posisi mulut
botol berlawanan dengan arah aliran.

Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada


Permukaan Secara Langsung

64
Lampiran 2. Pengambilan Sampel

65
Lampiran 3. Lokasi Pengambilan Sampel

Kode
No. Jenis Sampel Koordinat pH Salinitas Suhu
Sampel

1 Air Laut KA1 S: 06° 18’ 23,9” 7,21 27 ‰ 38°C


E: 108° 22’ 07,6”

2 Air Laut KA2 S: 06° 18’ 19,8” 7,9 25 ‰ 37°C


E: 108° 22’ 17,9”

3 Sedimen Lempung KS1 S: 06° 18’ 54,4” 8,06 22 ‰ 38°C


E: 108° 22’ 10,4”

4 Sedimen Pasir KS2 S: 06° 19’ 03,4” 8,25 22 ‰ 38°C


E: 108° 22’ 11,9”

66
Lampiran 4. Komposisi Media Pertumbuhan Bakteri

Media Komposisi Jumlah Referensi

CaCO3 5 gram
NH4NO3 2,5 gram
Na2HPO4.7H2O 1 gram
Stone Mineral Salt
KH2PO4 0,5 gram
Solution + Ekstrak (Sharpley 1966)
MgSO4.7H2O 0,5 gram
Ragi (SMSSe)
MnCl2.7H2O 0,2 gram
Ekstrak ragi 0,01% (b/v)
Akuades 1 liter
CaCO3 5 gram
NH4NO3 2,5 gram
Na2HPO4.7H2O 1 gram
Stone Mineral Salt KH2PO4 0,5 gram
Solution + Ekstrak MgSO4.7H2O 0,5 gram
Ragi (SMSSe) padat MnCl2.7H2O 0,2 gram
Ekstrak ragi 0,01% (b/v)
Bacto agar 15 gram
Akuades 1 liter

67
Lampiran 5. Proses Isolasi Bakteri

Menuangkan media Sampel

Diencerkan sampai 10-7 dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Tabung 10-7 dan 10-6 disebar ke media Diinkubasi pada suhu 30°C
menggunakan L-Glass

68
Lampiran 6. Prosedur Pewarnaan Gram Bakteri

Prosedur pewarnaan gram, yaitu:


1. Biakan murni bakteri yang akan diidentifikasi, dioleskan pada objek gelas,
difiksasi dengan 3x melewati api Bunsen
2. Olesan bakteri yang telah menempel / kering dan dingin, kemudian ditetesi
dengan larutan karbol-gentian-violet, dibiarkan selama 5 menit
3. Zat warna berlebih kemudian dibuang dan dibilas dengan akuades
4. Selanjutnya olesan dibubuhi dengan larutan lugol, didiamkan selama kira-
kira 1-3 menit
5. Lugol dibuang dan preparat dicuci dengan alkohol 96%, sampai warna
gentian violet lepas
6. Olesan dibubuhi dengan air fuchsin dibiarkan selama 1-2 menit
7. Terakhir olesan bakteri dicuci dengan akuades dan dikeringkan dalam
temperatur kamar, kemudian dilakukan pengamatan dengan menggunakan
mikroskop
8. Pengamatan di bawah mikroskop dilakukan dengan menambahkan 1 tetes
minyak imersi di atas gelas objek untuk menghindari indeks bias pada saat
pengamatan.
9. Pengamatan morfologi dan warna sel serta gram bakteri. Bakteri Gram
positif berwarna ungusedangkan jika warna sel berwarna merah
menandakan bakteri tersebut bakteri Gram negatif.

69
Lampiran 7. Hasil Pewarnaan Gram

KS1 1.1

KS1 1.2

KS1 1.3

KS1 1.4

70
71

KS1 1.5

KS1 1.6

KS1 1.7

KS1 1.8
72

KS1 1.9

KS1 1.10

KS1 1.11

KS1 1.12
73

KS1 1.13

KS1 1.14

KA1 1.1

KA1 1.2
74

KA1 1.3

KA2 1.1

KS2 1.1
Lampiran 8. Hasil Uji Emulsifikasi

KS1 1.1 KS1 1.2 KS1 1.3

KS1 1.4 KS1 1.5 KS1 1.6

KS1 1.7 KS1 1.8 KS1 1.9

75
76

KS1 1.10 KS1 1.11 KS1 1.12

KS1 1.13 KS 1.14 KA1 1.1

KA1 1.2 KA1 1.3 KA2 1.1


77

KS2 1.1
Lampiran 9. Prosedur Pengukuran Bobot Minyak Mentah dengan Metode
Gravimetri (SNI 06-6989.10-2004)

a) Contoh uji dipindahkan ke corong pisah. Menentukan volume contoh uji


seluruhnya (berat contoh uji ditimbang). Bilas botol contoh uji dengan 30
mL kloroform dan tambahkan pelarut pencuci ke dalam corong pisah.
b) Dikocokdengan kuat selama 2 menit. Biarkan lapisan memisah, keluarkan
lapisan air.
c) Lapisan pelarut dikeluarkan melalui corong yang telah dipasang kertas
saring dan 10 g Na2SO4 anhidrat, yang keduanya telah dicuci dengan
pelarut, ke dalam labu bersih yang telah ditimbang.
d) Jika tidak dapat diperoleh lapisan pelarut yang jernih (tembus pandang),
dan terdapat emulsi lebih dari 5 mL, lapisan pelarutdisentrifugasi selama 5
menit pada putaran 2400 rpm. Bahan yang disentrifugasi dipindahkan ke
corong pisah dan lapisan pelarut dikeringkan melalui corong dengan kertas
saring dan 10 g Na2SO4, yang keduanya telah dicuci sebelumnya, ke
dalam labu bersih yang telah ditimbang.
e) Lapisan air dan emulsi sisa atau padatan dalam corong pisah digabungkan.
Ekstraksi 2 kali lagi dengan pelarut 30 mL tiap kalinya, sebelumnya dicuci
dahulu wadah contoh uji dengan tiap bagian pelarut.
f) Langkah pada butir e) diulangi lagi jika terdapat emulsi dalam tahap
ekstraksi berikutnya.
g) Ekstrak dalam labu destilasi yang telah ditimbang digabungkan, termasuk
cucian terakhir dari saringan dan Na2SO4 anhidrat dengan tambahan 10
mL sampai dengan 20 mL pelarut.
h) Destilasi pelarut dalam penangas air pada suhu 85°C. Untuk
memaksimalkan perolehan kembali pelarut dilakukan destilasi.
i) Saat terlihat kondensasi pelarut berhenti, labu dari penangas air
dipindahkan. Labu didinginkan dalam desikator selama 30 menit sampai
labu kering dan timbang sampai diperoleh berat tetap.

78
Lampiran 10. Hasil Total Plate Count (TPC)

Jam Jumlah Koloni Tiap Cawan Petri Jumlah Bakteri


Isolat 7 8 9
ke- 10 10 10 (CFU/ml)
KS1 1.6 10 5 3 1.200.000.000
0 KS1 1.11 8 5 2 860.000.000
KA1 1.1 5 3 1 450.000.000
KS1 1.6 287 189 152 57.923.333.333
12 KS1 1.11 35 30 33 12.116.666.667
KA1 1.1 17 15 10 3.890.000.000
KS1 1.6 300 263 211 80.100.000.000
24 KS1 1.11 61 47 36 13.770.000.000
KA1 1.1 60 36 30 11.400.000.000
KS1 1.6 300 270 230 86.666.666.667
36 KS1 1.11 109 97 88 32.930.000.000
KA1 1.1 108 95 70 26.860.000.000
KS1 1.6 287 271 235 88.323.333.333
48 KS1 1.11 189 177 163 60.863.333.333
KA1 1.1 178 171 158 58.960.000.000
KS1 1.6 295 260 200 76.316.666.667
60 KS1 1.11 235 213 200 74.550.000.000
KA1 1.1 200 193 188 69.766.666.667
KS1 1.6 289 258 181 69.896.666.667
72 KS1 1.11 295 270 200 76.650.000.000
KA1 1.1 289 260 181 69.963.333.333

79
Lampiran 11. Hasil Total Plate Count (TPC) Isolat KS1 1.6

Jam Jumlah Koloni Tiap Cawan Petri Jumlah Bakteri


7 8 9
ke- 10 10 10 (CFU/ml)
0 10 5 3 1.200.000.000
2 25 10 10 3.750.000.000
4 55 31 30 11.216.666.667
6 100 74 53 20.466.666.667
8 235 100 63 25.116.666.667
10 259 158 79 32.463.333.333
12 287 189 152 57.923.333.333
14 298 253 182 70.093.333.333
16 300 261 198 75.700.000.000
18 289 277 199 76.530.000.000
20 280 289 202 77.900.000.000
22 300 256 207 78.533.333.333
24 300 263 211 80.100.000.000

80
Lampiran 12. Hasil Pengukuran Bobot Minyak Mentah dengan Metode
Gravimetri

Berat Botol + Bobot


Kode Jam Berat Botol
No sampel kering Minyak
Sampel ke- (gram)
(gram) (gram)
1 Tanpa isolat 119,2063 120,1505 0,9442

2 KS1 1.6 24 119,9839 120,505 0,5211

3 KS1 1.6 48 117,6851 118,1203 0,4352

4 KS1 1.6 72 119,6116 119,9827 0,3711

5 KS1 1.11 24 119,2569 119,9709 0,7140

6 KS1 1.11 48 117,0923 117,6867 0,5944

7 KS1 1.11 72 116,6929 117,1992 0,5063


8 KA1 1.1 24 119,5036 120,3513 0,8477
9 KA1 1.1 48 122,1101 122,7075 0,5974
10 KA1 1.1 72 119,0654 119,5841 0,5187

81
Lampiran 13. Perhitungan Kadar Total Petroleum Hydrocarbon (TPH)

Keterangan: A = berat labu + ekstrak (mg)


B = berat labu kosong (mg)

1. Kadar TPH Awal sebelum ditambahkan Bakteri Penghasil Biosurfaktan

= 6294,67 mg/L

2. Kadar TPH dengan isolat KS1 1.6 setelah inkubasi 24 jam

= 3474 mg/L

3. Kadar TPH dengan isolat KS1 1.6 setelah inkubasi 48 jam

= 2901,33 mg/L

4. Kadar TPH dengan isolat KS1 1.6 setelah inkubasi 72 jam

= 2474 mg/L

82
83

5. Kadar TPH dengan isolat KS1 1.11 setelah inkubasi 24 jam

= 4760 mg/L

6. Kadar TPH dengan isolat KS1 1.11 setelah inkubasi 48 jam

= 3962,67 mg/L

7. Kadar TPH dengan isolat KS1 1.11 setelah inkubasi 72 jam

= 3375,33 mg/L

8. Kadar TPH dengan isolat KA1 1.1 setelah inkubasi 24 jam

= 5651,33 mg/L

9. Kadar TPH dengan isolat KA1 1.1 setelah inkubasi 48 jam

= 3982,67 mg/L
84

10. Kadar TPH dengan isolat KA1 1.1 setelah inkubasi 72 jam

= 3458 mg/L
Lampiran 14. Perhitungan Persentase Biodegradasi Minyak Bumi

Keterangan: % B = persentase biodegradasi


BMo = bobot minyak bumi awal (g)
BMn = bobot minyak bumi akhir (g)

1. Persentase biodegradasi minyak bumi dengan isolat KS1 1.6 setelah


inkubasi 24 jam

2. Persentase biodegradasi minyak bumi dengan isolat KS1 1.6 setelah


inkubasi 48 jam

3. Persentase biodegradasi minyak bumi dengan isolat KS1 1.6 setelah


inkubasi 72 jam

85
86

4. Persentase biodegradasi minyak bumi dengan isolat KS1 1.11 setelah


inkubasi 24 jam

5. Persentase biodegradasi minyak bumi dengan isolat KS1 1.11 setelah


inkubasi 48 jam

6. Persentase biodegradasi minyak bumi dengan isolat KS1 1.11 setelah


inkubasi 72 jam

7. Persentase biodegradasi minyak bumi dengan isolat KA1 1.1 setelah


inkubasi 24 jam
87

8. Persentase biodegradasi minyak bumi dengan isolat KA1 1.1 setelah


inkubasi 48 jam

9. Persentase biodegradasi minyak bumi dengan isolat KA1 1.1 setelah


inkubasi 72 jam
Lampiran 15. Hasil Identifikasi Bakteri

88
RIWAYAT HIDUP

Fika Andina dilahirkan di Bandung pada tanggal 6 Juli


1991 dari pasangan Enang Ridwansah dan Lastri Sulastri.
Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara. Pada
tahun 1996 Penulis menempuh pendidikan Taman Kanak-
Kanak di TK Pravitasari Kota Bandung. Tahun 1997
melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Sukapura
2 Kota Bandung. Tahun 2003 melanjutkan pendidikan
Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 8 Kota
Bandung. Setelah itu, melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menegah Atas di SMA
Negeri 24 Kota Bandung dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 Penulis
diterima sebagai Mahasiswi di Program Studi Ilmu Kelautan di Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Jatinangor, melalui jalur
SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Selama kuliah penulis aktif dalam mengikuti ajang Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) setiap tahun yang dimulai pada tahun 2010. PKM yang pernah
diikuti yaitu PKM Penerapan Teknologi, PKM Kewirausahaan, dan PKM
Penelitian. Selama kuliah, Penulis pernah menjadi Asisten Praktikum Mata Kuliah
Mikrobiologi Laut tahun 2012, Pengantar Farmakologi Laut tahun 2012, dan
Ekotoksikologi Perairan tahun 2012. Penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi
fakultas dan universitas, diantaranya adalah menjadi Staff Biro Ekonomi
KewirausahaanFKDF (Forum Komunikasi Dakwah Islam Fakultas) UNPAD
tahun 2010, Kepala Divisi Keputrian PERMADANI (Persaudaraan Mahasiswa
dalam Nuansa Islami) tahun 2011, Kepala Divisi Syiar PERMADANI tahun 2012,
Kepala Bidang Bioteknologi Divisi Keprofesian LK MAHAIKA (Lembaga
Keprofesian Mahasiswa Ilmu Kelautan) tahun 2012, dan Staff Departemen PKM
(Pengabdian Kepada Masyarakat) tahun 2012. Penulis juga terlibat dalam
kepanitiaan PAB (Penerimaan Anggota Baru) Angkatan 2010, MABIM (Masa
Bimbingan) Angkatan 2011 dan 2012 serta Pemilihan Umum Mahasiswa 2010-
2011 KEMA FPIK UNPAD.

89

Anda mungkin juga menyukai