Anamnesis
Keluhan utama klien dengan karsinoma bronkhogenik biasanya bervariasi seperti keluhan batuk,
batuk produktif , batuk darah , dan sesak nafas . riwayat penyakit saat ini biasanya keluhan
hampir sama dengan jenis penyakit paru lain dan tidak mempunyai awitan (onset ) yang khas .
sering kali karsinoma ini menyerupai pneumonitis yang tidak dapat di tanggulangi. Batuk
merupakan gejala umum yang sering kali di abaikan oleh klien atau dianggap sebagai akibat
merokok atau bronchitis. Bila karsinoma bronchus berkembang pada klien dengan bronchitis
kronis , batuk akan timbul lebih sering dan volume sputum bertambah.
Riwayat penyakir sebelumnya, walaupun tidak terlalu spesifik biasanya akan di dapatkan
adanya keluhan batuk jangka panjang dan penurunan berat badab secara signifikan. Terdapat
juga bukti bahwa anggota keluarga dari klien dengan kanker paru beresiko lebih besar
mengalami penyakit ini , walaupun masih belum dapat di pastikan apakah hal ini benar-benar
karena factor herediter atau karena factor-faktor familial.
Pengkajian Psiko-Sosio-Spiritual
B1.(Breathing)
Inspeksi
Secara umum biasanya klien tampak kurus , terlihat batuk,dengan atau tanpa peningkatan
produksi secret. Pergerakan bias asimetris aapabila terjadi komplikasi efusi pleura dengan
hemoragi. Nyeri dada dapat timbul dalam berbagai bentuk tetapi biasanya dialami sebagai rasa
sakit atau tidak nyaman akibat penyebaran neoplastik ke mediastinum. Selain itu , dapat pula
timbul nyeri pleuritis bila terjadi serangan sekunder pada pleura akibat penyebaran neoplastik
atau pneumonia. Gejala-gejala umum seperti anoreksia, lelah dan berkurangnya berat badan
merupakan gejala-gejala lanjutan.
Palpasi
Auskultasi
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Radiologi
Nodula soliter terbatas yang disebut coin lesion pada radiogram dada sangat penting dan
mungkin merupakan petunjuk awal untuk mendeteksi adanya karsinoma bronkhogenik meskipun
dapat juga di temukan pada banyak keadaan lainnya. Penggunaan CT Scan mungkin dapat
memberikan bantuan lebih lanjut dalam membedakan lesi-lesi yang di curigai.
Bronkhoskopi
Bronkhoskopi yang di sertai biopsy adalah teknik yang paling baik dalam mendiagnosis
karsinoma sel skuamosa yang biasanya terletak di daerah sentral paru. Pelaksanaan bronkhoskopi
yang paling sering adalah menggunakan bronkhoskopi serat optik. Tindakan bertujuan sebagai
tindakan diagnostik,caranya dengan mengambil sampel langsung ke tempat lesi untuk dilakukan
pemeriksaan sitologi.
Sitologi
Biopsi kelenjar skalemus adalah cara terbaik untuk mendiagnosis sel-sel kanker yang tidak
terjangkau oleh bronkhoskopi. Pemeriksaan sitologi sputum , dilasan bronchus ,dan pemeriksaan
pleura juga memainkan peranan penting dalam menegakkan diagnosis kanker paru.
Pemeriksaan histology maupun penetapan stadium penyakit sangat penting untuk menentukan
prognosis dan rencana pengobatan. Penentuan stadium kanker paru di bagi 2 ,yakni pembagian
stadium dari segi anatomis untuk menentukan ruasnya penyebaran tumor dan kemungkinannya
untuk di oprasi dan stadium dari segi fisiologis untuk menentukan kemampuan klien untuk
bertahan terhadap berbagai pengobatan antitumor. Pembagian stadium tumor berdasarkan system
TNM* untuk kanker paru dilakukan oleh American Joint Committee on Cancer (AJCC) yang
dapat dilihat pada table 7-1a dan 7-1b. system TNM merupakan metode yang di terima secara
luas untuk menentukan perluasan kanker.
Ukuran tumor dan histology di tentukan secara radiologi dan pemeriksaan jaringan.
Sebagai tambahan , medistinoskopi sering kali juga berguna untuk menetukan diagnosis dan
memisahkan tumor –tumor yang dapat atau tidak dapat di operasi. Uji-uji dengan gallium di
lakukan untuk mendeteksi metastasi ke distal termasuk sidik tulang ; sidik otak; pemeriksaan
fungsi hati ; dan sidik hati,limpa , dan tulang.
Prognosis
Prognosis secara keseluruhan bagi klien dengan karsinoma bronkhogenik adalah buruk
( kelangsungan hidup 5 tahun) dan hanya sedikit meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini ,
meskipun telah di perkenalkan agen-agen kemoterapi yang baru.
Diagnostik utama untuk mendiagnostik kanker paru adalah radiologi,bronkhoskopi,dan sitologi
Tabel 7-1a pembagian stadium tumor berdasarkan system TMN untuk kanker paru ( AJCC,1997)
Tabel 7-1b pembagian hasil tumor berdasarkan system TNM untuk kanker paru, (AJCC,1997)