Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pencegahan Primer, Sekunder, Tersier Bagi Pasien HIV/AIDS

1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer berfokus pada upaya pencegahan faktor resiko

sebelum proses penyakit dimulai. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah

memberikan pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS, cara penularan dan cara

pencegahan, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perilaku

yang lebih sehat dengan cara menghindari narkoba, setia pada pasangan dan

menghindari hubungan seksual sebelum waktunya. Salah satu teori untuk upaya

pencegahan HIV/AIDS yaitu Teori atau metode ABCDE yaitu pencegahan

yang dilakukan untuk mengurangi kasus HIV/AIDS dengan menghindari faktor

risiko dan transmisinya. (Peraturan panglima nomor Kep/680/VIII/2012):

Abstinence adalah tidak melakukan berhubungan sex dengan orang lain selain

pasangan. Abstinence merupakan prinsip awal untuk mencegah tertular virus

HIV/AIDS.

Dengan menerapkan abstinence berhubungan dengan selain pasangan

akan melindungi kita dari penyebaran HIV/AIDS. Be faithful setia melakukan

hubungan seks hanya dengan satu pasangan saja. Condom artinya gunakan

kondom saat berhubungan seks. Hal ini biasanya dianjurkan untuk melakukan

perilaku sex berisiko tinggi selain dengan pasangan yang berguna untuk
mencegah tertularnya virus HIV/AIDS. Don’t inject drug Tidak menyuntik

narkoba secara bergantian dengan alat suntik yang sama. Education Pemberian

informasi yang benar tentang HIV/AIDS sehingga terjadi pemahaman yang

benar tentang HIV/AIDS sehingga dengan pengetahuan yang dimiliki

diharapkan bisa dan mau melakukan tindakan pencegahan terhadap penularan

HIV.

2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder berfokus pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA)

agar tidak mengalami komplikasi atau kondisi yang lebih buruk. Pencegahan ini

dilakukan melalui pembuatan diagnosa dan pemberian intervensi yang tepat

sehingga dapat mengurangi keparahan kondisi dan memungkinkan ODHA tetap

bertahan melawan penyakitnya.

Pencegahan sekunder terdiri dari teknik skrining dan pengobatan

penyakit pada tahap dini. Hal ini dilakukan dengan menghindarkan atau

menunda keparahan akibat yang ditimbulkan dari perkembangan penyakit; atau

meminimalkan potensi tertularnya penyakit lain.

3. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier dilakukan ketika seseorang teridentifikasi terinfeksi

HIV/AIDS dan mengalami ketidakmampuan permanen yang tidak dapat

disembuhkan. Pencegahan ini terdiri dari cara meminimalkan akibat penyakit

atau ketidakmampuan melalui intervensi yang bertujuan mencegah komplikasi

dan penurunan kesehatan.


Kegiatan pencegahan tersier ditujukan untuk melaksanakan rehabilitasi,

dari pada pembuatan diagnosa dan tindakan penyakit. Perawatan pada tingkat

ini ditujukan untuk membantu ODHA mencapai tingkat fungsi setinggi

mungkin, sesuai dengan keterbatasan yang ada akibat HIV/AIDS.

Tingkat perawatan ini bisa disebut juga perawatan preventive, karena di

dalamnya terdapat tindak pencegahan terhadap kerusakan atau penurunan

fungsi lebih jauh. Misalnya, dalam merawat seseorang yang terkena HIV/AIDS,

disamping memaksimalkan aktivitas ODHA dalam aktivitas sehari-hari di

masyarakat, juga mencegah terjadinya penularan penyakit lain ke dalam

penderita HIV/AIDS; Mengingat seseorang yang terkena HIV/AIDS

mengalami penurunan imunitas dan sangat rentan tertular penyakit lain.


BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Terdapat tiga cara dalam pencegahan HIV/AID yaitu pencegahan

primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada tindakahan

pencegahan seerti memberikan edukasi mengenai HIV/AIDS, sedangka pada

pencegahan sekunder berfokus pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) agar

tidak mengalami komplikasi atau kondisi yang lebih buruk seperti penegakan

diagnose, dan pencegahan tersier dilakukan ketika seseorang teridentifikasi

terinfeksi HIV/AIDS dan mengalami ketidakmampuan permanen yang tidak

dapat disembuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Yuhan Wirahayu, Arwinda dan Prijino Satyabakti. 2014. Pencegahan


HIV/AIDS Pada anggota TNI-AL Dilihat Dari Pengetahuan Sikap dan
Tindakan.  https://e-journal.unair.ac.id/index.php/JBE/article/download/172/42.
Diakses pada tanggal 27 Juni 2020.

Ida Faridah, Solihari. 2020. Pengetahuan dan Sikap Tentang HIV/AiDS dan
Upaya Pencegahan HIV/AIDS.
https://jurnal.stikesyatsi.ac.id/index.php/kesehatan/article/download/129/89.
Diakses pada tanggal 27 Juni 2020.

Anda mungkin juga menyukai