Disusun oleh:
Muhammad sahal
184140314111024
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
RINGKASAN
.
Di lingkungan pendidikan perguruan tinggi, mahasiswa merupakan suatu
elemen penting untuk mendukung jalanya proses pemerintahan kampus, tetapi
kesadaran akan berpartisipasi dalam menyampaikan aspirasi mulai terkikis sedikit
demi sedikit.
Bukan hanya itu, komunikasi dan relasi yang terikat dengan mahasiswa
UB masih sangan minim, padahal kebutuhan relasi dan komunikasi antar
mahasiswa sangan diperlukan adanya, untuk memperoleh informasi inrormasi
yang dibutuhkan sekarang atau masa yang akan datang. Perlu langkah ynag besar
untuk membangun sebuah relasi yang kuat antar mahasiswa UB, dan tentunya
membutuhkan kolaborasi antar mahasiswa dan lembaga untuk mewujudkan hal
tersebut.
Karena hal itulah penulis dengan penuh semangat dan motivasi tinggi
ingin menjadi salah satu pengemban perubahan dan melaksanakan tugas mulia ini.
Dengan Visi “Terciptanya DPM UB yang professional, aktif, aspiratif dan inovatif
dengan mengedepankan kekeluargaan”, penulis akan berusaha semaksimal dan
seoptimal mungkin untuk menjadikan Universitas Brawijaya menjadi lebih baik
melalui kontribusi dalam DPM UB.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa merupakan insan intelektual yang akan menjadi generasi penerus
bangsa di masa depan. Dalam mengembangkan dirinya, mahasiswa tidak hanya
bisa memanfaatkan ruang kuliah sebagai tempat belajar, berhimpun dalam
organisasi kemahasiswaan juga merupakan sarana belajar bagi setiap mahasiswa
untuk bisa mengembangkan kemampuan intelektual, kemampuan sosial dan
kemampuan religiusnya.
Di lingkungan Pendidikan Tinggi, mahasiswa menjadi komponen utama.
Kehidupan kampus (pemerintahan mahasiswa) merupakan representasi dari
miniatur Negara Indonesia. Pemerintahan mahasiswa merupakan sarana penting
untuk mahasiswa mengaplikasikan diri sebagai future leader. Bahwa sejatinya
mahasiswa adalah jantung demokrasi. Pernyataan ini hampir sepenuhnya benar
mengingat kedudukan mahasiswa yang berdiri sebagai poros tengah, yakni oposisi
demokratis. Organ-organ pemerintahan tingkat universitas maupun fakultas
terbagi menjadi 2 kekuasaan, yakni eksekutif (dijalankan oleh BEM) dan
legislatif (dijalankan oleh DPM).
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) menjadi wadah legislatif dari seluruh
mahasiswa untuk menampung aspirasi yang dimiliki sehingga terjadi perbaikan
secara berkala untuk kemajuan yang lebih baik bagi mahasiswa dan universitas.
Selain itu DPM bersama dengan BEM juga menjadi jembatan penghubung antara
mahasiswa dan rektorat/dekanat untuk mewujudkan kesejahteraan di lingkungan
kampus.
Hal ini menjadi semangat penulis untuk bergerak menanamkan rasa
kebersamaan dalam memulai lembaga legislatif yang menjunjung tinggi nilai-nilai
aspiratif serta nilai norma dan akhlak yang baik sebagai mahasiswa.
Universitas ini semula berstatus swasta, dengan embrio sejak tahun 1957,
yaitu berupa Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang
Universitas Swasta Sawerigading, Makasar. Kedua fakultas itu perkembangannya
nampak kurang menggembirakan, sehingga di kalangan mahasiswa timbul
keresahan.
Beberapa orang dan tokoh mahasiswa yang menyadari hal ini kemudian
mengadakan pendekatan-pendekatan kepada para pemuka masyarakat. Akhirnya,
pada suatu pertemuan yang mereka lakukan di Balai Kota Malang pada tanggal 10
Mei 1957, tercetus gagasan untuk mendirikan sebuah Universitas
kotapraja (Gemeentelijke Universiteit) yang diharapkan lebih dapat menjamin
masa depan para mahasiswa.
1. Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan dengan jalan membaca literatur-literatur
yang berkaitan dan menunjang penulisan ini, berupa pustaka cetak maupun
elektronik (data-data internet).
2. Dokumenter
Studi dokumentasi dilakukan dengan jalan membaca laporan-
laporan penulisan sebelumnya serta artikel yang diakses dari internet, buku
maupun jurnal yang sesuai dengan permasalahan. Pada metode ini penulis
hanya memindahkan data yang relevan dari suatu sumber atau dokumen
yang diperlukan.
3. Intuitif Subjektif
Menurut Simogaki dan Ghofar (1999) intuitif subjektif merupakan
perlibatan pendapat penulis atas masalah yang sedang dibahas.
4.3.2 Misi
4.1 Kesimpulan
Mahahasiswa merupakan masyarakat intelektual. Memilki 3 peran
strategis yaitu agen control sosial, agen perubah, dan generasi penerus masa
depan. Kebanyakan kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya bersikap apatis,
solidaritas yang kurang dan minder untuk menyampaikan aspirasinya. Maka perlu
dilakukan penyehatan pencerah moral di kalangan mahasiswa, salah satunya
berperan dan berkontribusi dalam pergerakan mahasiswa yang progesif.
Untuk menjadikan DPM UB yang lebih baik, diusung sebuah visi baru
bertajuk ” Terciptanya DPM UB yang professional, aktif, aspiratif dan inovatif
dengan mengedepankan kekeluargaan”.
4.2 Saran
Mahasiswa sebagai masyarakat intelektual hendaknya memiliki kesadaran
tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat, cakap dan mandiri dalam
memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan, cakap memangku jabatan atau
pekerjaan di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA