6 Diagram Alir :
(bila Diperlukan)
7 Unit Terkait : 1. Poli MTBS
PNEUMONIA
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksana :
KEJANG DEMAM
1 Pengertian : Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh yang di sebab kan oleh proses eksternal.
2 Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan bagi pasien kejang Demam
di Puskesmas Karya Mukti.
3 Kebijakan : Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Karya Mukti
No.445/C.VII.SOP.35/XVI/P1601140201/2017.
4 Referensi : Buku Bagan Manajemen Terpadu Balit Sakit,Kemenkes RI:Jakarta
2015
5 Prosedur : 1. Pasien datang
2. Pasien mendaftar di loket dan mendaftar kartu status;
3. Pasien ke ruang MTBS;
4. Persiapan alat : Stetoskop, timbangan bayi, thermometer,
sound timer dan ldi lakukan pemeriksaan
5. Apabila di dapatkan penyakit yang berhubungan dengan
kesehatan keluarga atau masyarakat ,maka pasien di rujuk
ruang puskesmas ,apabila di dapati pasien dengan gejala
gawat darurat maka pasien di rujuk ke UGD;
6. Petugas melakukan pencatatan ke dalam buku status
pasien;
7. Menganjurkan pasien untuk segera datang ke fasilitas
kesehatan jika sakit bertambah parah atau tidak kunjung
sembuh ;
8. Petugas membereskan alat;
9. Pasien pulang;
6 Diagram Alir :
(bila Diperlukan)
7 Unit Terkait : Unit Gawat Darurat
KEJANG DEMAM
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksana :
1 Pengertian : Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan akut sebagian atau
seluruh periosteum telinga tengah (Kapita Selekta Kedokteran,
1999)
2 Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pada penderita Otitis Media
Akut di Puskesmas Karya Mukti.
3 Kebijakan : Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Karya Mukti
No.445/C.VII.SOP.35/XVI/P1601140201/2017.
4 Referensi : Buku Bagan Manajemen Terpadu Balit Sakit,Kemenkes RI:Jakarta
2015
5 Prosedur : 1. Pasien datang
2. Pasien mendaftar di loket dan mendaftar kartu status;
3. Pasien ke ruang MTBS;
4. Persiapan alat : Stetoskop, timbangan bayi, thermometer,
sound timer dan ldi lakukan pemeriksaan
5. Petugas menentukan diagnose;
6. Apabila didapatkan penyakit yang berhubungan dengan
kesehatan keluarga atau masyarakat, maka pasien di rujuk
ke ruang puskesmas, atau apapbila di dapatipasien dengan
gejala gawat darurat maka pasien di rujuk ke UGD;
7. Petugas memberi terapi fenolgliserol 3x2 tetes , amoxilin syr
3x1;
8. Menganjurkan pasien untuk segera datang ke fasilitas
kesehatan jika sakit bertambah parah atau tidak kunjung
sembuh;
9. Petugas melakukan pencatatan (Memasukan ke buku status
pasien);
10. Petugas memebereskan alat;
11. Pasien pulang;
6 Diagram Alir :
(bila Diperlukan)
7 Unit Terkait : Poli MTBS
DEMAM
No. Dokumen : 445/ C.VII.SOP.35/XVI/
P601140201/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 25 februari 2017
Halaman : 1 /3
1 Pengertian : Demam adalah apabila terjadi peningkatan suhu tubuh 37.5 C atau
lebih.
2 Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan bagi pasien Demam di Puskesmas
Karya Mukti.
3 bijakan : Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Karya Mukti
No.445/C.VII.SOP.35/XVI/P1601140201/2017.
4 Referensi : Buku Bagan Manajemen Terpadu Balit Sakit,Kemenkes RI:Jakarta 2015
5 Prosedur : 1. Pasien datang
2. Pasien mendaftar di loket dan mendaftar kartu status;
3. Pasien ke ruang MTBS;
4. Persiapan alat : Stetoskop, timbangan bayi, thermometer, sound timer
dan ldi lakukan pemeriksaan
5. Petugas menentukan diagnosis;
6. Apabila didapatkan penyakit yang berhubungan dengan kesehatan
keluarga atau masyarakat, maka pasien di rujuk ke ruang puskesmas,
atau apapbila di dapatipasien dengan gejala gawat darurat maka pasien
di rujuk ke UGD;
7. Petugas memberi terapi paracetamol di berikan selama 3 hari
6 Diagram :
Alir (bila
Diperlukan)
7 Unit Terkait : Poli MTBS
1.
MILIARIA
1 Pengertian : Miliaria disebut juga biang keringat adalah penyakit yang sering
terjadi pada anak anak yang biasa nya terbentuk ruam kemerahan
yang sangat gatal dan akan membuat anak menangis dan tidak
nyaman .penyakit ini lebih sering terjadi pada saat musim panas.
2 Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan bagi pasien dengan miliaria
dipuskesmas karya mukti.
3 Kebijakan : Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Karya Mukti
No.445/C.VII.SOP.35/XVI/P1601140201/2017.
4 Referensi : Depkes RI .2001.Penilaian Dan Klasiikasi Anak Sakit Umur 2 Bulan
Sampai 5 Tahun.DepkesRI Jakarta.
Depkes RI. 2008 Buku Bagan Manajemen Terpadu Balit Sakit. Jakarta
:Depkes RI
5 Prosedur/Langka 12. Pasien datang
h-langkah 13. Pasien mendaftar di loket dan mendaftar kartu status;
14. Pasien ke ruang MTBS;
15. Persiapan alat : Stetoskop, timbangan bayi, thermometer, sound
timer dan ldi lakukan pemeriksaan
16. Petugas menentukan diagnosis;
17. Apabila didapatkan penyakit yang berhubungan dengan kesehatan
keluarga atau masyarakat, maka pasien di rujuk ke ruang
puskesmas, atau apapbila di dapatipasien dengan gejala gawat
darurat maka pasien di rujuk ke UGD;
18. Petugas memberi terapi paracetamol di berikan selama 3 hari
MILARIASIS
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksana :
6 Diagram Alir :
(bila Diperlukan)
7 Unit Terkait : Seluruh unit pelayanan
JUMBLAH
Compliance Rate
Pelaksana/Auditor
DEMAM DENGAN MALARIA
har Jenis
i Obat
<5kg 6-9 11- 18- 31- 41- >60
kg 17 kg 30 kg 40 kg 59 kg kg
-3
CAMPAK
BB Kloramfenikol (180mg/ml)
5kg 1.0 ml = 180mg
7kg 1.5 ml = 270mg
13kg 2.5 ml = 450mg
18kg 3.5 ml = 630mg
6. Diagram Alir
PASIEN DATANG
PENDAFTARAN KONSELING
POLI MTBS
LABORATORIUM
APOTIK
RUJUK UGD
PASIEN PULANG
PEMULANGAN PASIEN
7 . Unit terkait :
1. Ugd
2. Ruang rawat inap
3. Rawat bersalin
RUJUKAN PASIEN EMERGENSI
2. RAWAT BERSALIN
PENDIDIKAN / PENYULUHAN PASIEN
7 . Unit terkait :
1. UGD
2. RUANG KIA-KB
3. RUANG RAWAT INAP
4. RUANG PERSALINAN
MONITORING TINDAKAN PEMBEDAHAN
2. RUANG KIA- KB
3. RUANG BERSALIN
RUJUKAN TERKAIT ISI INFORMASI
2. RUANG KIA- KB
3. RUANG BERSALIN
RUJUKAN TERKAIT PENYIMPANAN INFORMASI
5 Prosedur :
1. Petugas melakukan pemeriksaan kepada pasien.
2. Dalam keadaan tertentu,petugas harus merujuk pasien
bila dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil yang tidak
sesuai dengan kemampuan atau kompetensi yang
dimiliki oleh puskesmas.
3. Petugas menjelaskan kepada pasien dan/atau keluarga
pasien tentang alasan alasaan kenapa pasien tersebut
harus di rujuk dengan cara komunikasi dua arah (Tanya
jawab)
4. Bila perlu,petugan menggunakan alat bantu untuk
membantu menjelaskan sehingga pasien dan/atau
keluarga pasien bias paham dan jelas
5. Bila sudah di jelaskan;petugan menyiapkan surat
persetujuan dari penolakan rujukan serta surat
pengantar rujukan bila bersrdia.
3. RUANG BERSALIN
PELAYANAN KLINIS
3. RUANG BERSALIN
Pemeliharaan peralatan
2. RUANG persalinan
STERILISASI ALAT
2. RUANG persalinan
2. RUANG persalinan
4. RUANG PEMERIKSAAN
PELAYAN KLINIS
2. RUANG persalinan
4. RUANG PEMERIKSAAN
5.RUANG KIA-KB
PEMBENTUKAN TEAM ANTAR PROPESI
2. RUANG persalinan
PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
2. RUANG persalinan
4. RUANG PEMERIKSAAN
5.RUANG KIA-KB
2. RUANG persalinan
1 Pengertian : Tinea Barbae adalah infeksi yang di batasi pada area wajah dan
leher yang berjanggut.
2 Tujuan Sebagai acuan/ panduan petugas agar dapat melakukan
penanganan Tinea Barbae dengan baik dan benar.
3 Kebijakan : Keputusan Kepal Puskesmas No.445/C.VII.Sk .
/XVI/P1601140201/2017. Tentang kebijakan pelayanan klinisi
tentang kewajiban untuk menjamin kesinambungan dalam
pelayanan
4 Referensi : Peraturan mentri kesehatan RI NO.5 Tahun 2014 tentang panduan
praktik klinis babi Dokter di fasilitas pelayanan primer.
5 Prosedur : a. Alat dan bahan,kertas resep,rekam medis,dan
laboratorium.
b. Langkah langkah.
1. Petugas memanggil pasien sesuai nomer urut.
2. Petugas menimbang berat badan pasien dan tanda
TTV pasien.
3. Petugas melakukan anamneses pada pasien.
4. Petugas menanyakan keluhan utama pasien.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunnjang sesderhana (objektif).
6. Petugas menegakan diagnose berdasarkan
anamnesis dan hasil pemeriksaan.
7. Petugas memberikan penatalaksanaan komperehensif
a. Hygene diri harus terjaga dan pemakaian
handuk/pakaian secara bersamaan harus di
hindari.
b. Untuk lesi terbatas,di berikan pengobatan topical
yaitu dengan anti fungsi topical seperti krim
klotrimazol,mikonajol,di lanjutkan 1-2 minggu untuk
mencegah rekurenci.
c. Untuk penyakit tersebut luas atau resisten
terhadap terapi topical,di lakukan pengobatan
secara sistemik.
1. Griceo Fulvit dapat di berikan dengan dosis 0,5-1
ssgram untuk orang dewasa dan 0,25-o,5 g untuk
anak, sehari atau 10-25 mg/kgbb/hari terbagi
dalam 2 dosis.
2. Golongan Azol seperti ,ketonidazol
200mg/hr,pengobatan di berikan selama 10-14 hari
pada pagi hari setelah makan.
d. Pasien di rujuk apabila penyakit tidak kunjung sembuh dalam kurun waktu 10-14 hari
setelah terapi.
6.Bagan alir.
7.Unit terkait.
a. pendaftaran.
ERISIPELAS
7.unit terkait
1. Unit Gawat Darurat
2. R.Rawat Inap
3. R.Pemeriksaan
4. R.KIA-KB
5. R.Persalinan