Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG PEMBERDAYAAN KLIEN DALAM PENYAKIT

STROKE

Disusun oleh :

Dewa Maulana Nusantara (33412001135)

Fauzan (33412001138)

Putri Duilusi Ana Andriyani (33412001149)

Maulidiyah (33412001121)

Fitria Risma (33412001132)

POLITEKNIK NEGERI MADURA

DIII KEPERAWATAN

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PEMBERDAYAAN KLIEN DALAM PENYAKIT
STROKE ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu rahayu Yuliana
pada mata kuliah konsep dasar keperawatan. Selain itu ,makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang PEMBERDAYAAN KLIEN DALAM PENYAKIT STROKE bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Rahayu Yuliana selaku dosen konsep dasar keperawatan
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan mata kuliah.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian stroke
B. Faktor resiko stroke
C. Penyebab stroke
D. Gejala stroke
E. Diagnosis stroke
F. Komplikasi stroke
G. Pengobatan stroke
H. Pencegahan stroke

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang
akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (Stroke hemoragik).
Tanpa darah ,otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada
sebagian area otak akan mati.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini seperti faktor resiko stroke, penyebab stroke,
gejala stroke, diagnosis stroke, komplikasi stroke, pengobatan stroke, dan pencegahan
stroke??
C. Tujuan
Tujuan makalah ini untuk mengetahui pengertian stroke, faktor resiko, penyebab, gejala,
dan pencegahan Stroke yang terjadi pada pasien.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat
penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah,
otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area
otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang
rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati
hanya dalam hitungan menit. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan
tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.

B. Faktor Risiko Stroke


Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke. Selain stroke, faktor risiko ini juga
dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Faktor-faktor tersebut meliputi:

 Faktor kesehatan, yang meliputi:


o Hipertensi.
o Diabetes.
o Kolesterol tinggi.
o Obesitas.
o Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi jantung, atau
aritmia.
o Sleep apnea.
o Pernah mengalami TIA atau serangan jantung sebelumnya.
 Faktor gaya hidup, yang meliputi:
o Merokok.
o Kurang olahraga atau aktivitas fisik.
o Konsumsi obat-obatan terlarang.
o Kecanduan alkohol.
 Faktor lainnya:
o Faktor keturunan. Orang yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami stroke,
berisiko tinggi mengalami penyakit yang sama juga.
o Dengan bertambahnya usia, seseorang memiliki risiko stroke lebih tinggi dibandingkan
orang yang lebih muda.

 
C. Penyebab Stroke
Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis stroke, yaitu:

 Stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan
oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat
berkurang. Kondisi ini disebut juga dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2
jenis, stroke trombotik dan stroke embolik.
 Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan
menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang
memengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut meliputi hipertensi yang tidak terkendali,
melemahnya dinding pembuluh darah, dan pengobatan dengan pengencer darah. Stroke hemoragik
terdiri dari dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral dan subarachnoid.

D. Gejala Stroke
Tiap bagian otak mengendalikan bagian tubuh yang berbeda-beda, sehingga gejala stroke
tergantung pada bagian otak yang terserang dan tingkat kerusakannya. Itulah mengapa gejala
atau tanda stroke bisa bervariasi pada tiap pengidap. Namun, umumnya stroke muncul secara
tiba-tiba. Ada tiga gejala utama stroke yang mudah untuk dikenali, yaitu:

 Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu tersenyum karena mulut atau mata
terkulai.
 Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya
lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan.
 Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meskipun penderita
terlihat sadar.

Beberapa gejala dan tanda stroke lainnya, yaitu:

 Mual dan muntah.


 Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan pusing berputar
(vertigo).
 Penurunan kesadaran.
 Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak.
 Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.
 Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.

E. Diagnosis Stroke
Bila mengalami gejala seperti di atas, segera ke rumah sakit untuk mendapat penanganan. Agar
bisa menentukan jenis penanganan yang paling tepat bagi pengidap stroke, dokter akan
mengevaluasi terlebih dahulu jenis stroke dan area otak yang mengalami stroke.

Sebagai langkah awal diagnosis, dokter bertanya kepada pasien atau anggota keluarga pasien
tentang beberapa hal, yang meliputi:

 Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pasien lakukan ketika gejala
tersebut muncul.
 Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
 Apakah pasien pernah mengalami cedera di bagian kepala.
 Memeriksa riwayat kesehatan pengidap dan keluarga pengidap terkait penyakit jantung, stroke
ringan (TIA), dan stroke.

Kemudian, dokter melakukan pemeriksaan fisik pasien secara keseluruhan, yang biasanya
diawali dengan memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan bunyi bising abnormal di pembuluh
darah leher dengan menggunakan stetoskop.

Dokter juga bisa merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti tes darah, CT scan, MRI,
elektrokardiografi, USG doppler karotis, dan ekokardiografi.

F. Komplikasi Stroke
Stroke dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, dan sebagian besar komplikasi
tersebut berakibat fatal. Beberapa jenis komplikasi yang mungkin muncul, antara lain:

 Deep vein thrombosis. Sebagian orang akan mengalami penggumpalan darah di tungkai yang
mengalami kelumpuhan. Kondisi tersebut dikenal sebagai deep vein thrombosis. Kondisi ini
terjadi akibat terhentinya gerakan otot tungkai, sehingga aliran di dalam pembuluh darah vena
tungkai terganggu. Hal ini meningkatkan risiko untuk terjadinya penggumpalan darah. Deep vein
thrombosis dapat diobati dengan obat antikoagulan.
 Sebagian pengidap stroke hemoragik dapat mengalami hidrosefalus, yaitu menumpuknya cairan
otak di dalam rongga jauh di dalam otak (ventrikel). Dokter bedah saraf akan memasang sebuah
selang ke dalam otak untuk membuang cairan yang menumpuk tersebut.
 Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu refleks menelan, akibatnya makanan
dan minuman berisiko masuk ke dalam saluran pernapasan. Masalah dalam menelan tersebut
dikenal sebagai disfagia. Disfagia dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.

G. Pengobatan Stroke
Pengobatan khusus yang diberikan pada pengidap stroke tergantung pada jenis stroke yang
dialaminya, stroke iskemik atau stroke hemoragik.

 Pengobatan stroke iskemik. Penanganan awal akan berfokus untuk menjaga jalan napas,
mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah.
 Pengobatan stroke hemoragik. Pada kasus stroke hemoragik, pengobatan awal bertujuan untuk
mengurangi tekanan pada otak dan mengontrol perdarahan. Ada beberapa bentuk pengobatan
terhadap stroke hemoragik, antara lain dengan mengonsumsi obat-obatan dan operasi.
 Pengobatan TIA (Transient Ischemic Attack). Pengobatan TIA bertujuan untuk menurunkan
faktor risiko yang dapat memicu timbulnya stroke, sehingga penyakit jantung tersebut dapat
dicegah. Obat-obatan akan diberikan oleh dokter untuk mengatasinya. Dalam beberapa kasus,
prosedur operasi endarterektomi karotis diperlukan jika terdapat penumpukan lemak pada arteri
karotis.

 
H. Pencegahan Stroke
Cara mencegah stroke yang utama adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu,
kenali dan hindari faktor risiko yang ada, serta ikuti anjuran dokter. Berbagai tindakan
pencegahan stroke, antara lain:

 Menjaga pola makan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak dapat
meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan risiko menimbulkan hipertensi yang dapat
memicu terjadinya stroke. Hindari konsumsi garam yang berlebihan. Konsumsi garam yang ideal
adalah sebanyak 6 gram atau satu sendok teh per hari. Makanan yang disarankan adalah makanan
yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan serat. Seluruh nutrisi tersebut bisa
diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian utuh, dan daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa
kulit.
 Olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran
darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat
badan serta tekanan darah pada tingkat yang sehat.
 Berhenti merokok. Perokok berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena stroke, karena rokok dapat
mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal. Tidak merokok berarti
juga mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan
jantung.
 Hindari konsumsi minuman beralkohol. Minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika
dikonsumsi secara berlebihan, seseorang rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke, seperti
diabetes dan hipertensi. Konsumsi minuman beralkohol berlebihan juga dapat membuat detak
jantung menjadi tidak teratur.
 Hindari penggunaan NAPZA. Beberapa jenis NAPZA dapat menyebabkan penyempitan arteri
dan mengurangi aliran darah.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit stroke adalah penyakit dengan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani
secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Kondisi ini
menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat
berfungsi dengan baik
B. Saran
Untuk orang yang mempunyai penyakit stroke harus bisa menjaga pola makan,
olahraga secara teratur, berhenti merokok, hindari konsumsi minuman beralkohol,
hindari penggunaan NAPZA.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/kesehatan/stroke
https://www.alodokter.com/stroke

Anda mungkin juga menyukai