Anda di halaman 1dari 2

Hemostasis primer terdiri dari pembuluh darah dan trombosit, disebut hemostasis primer karena

pertama terlibat dalam proses penghentian darah bila terjadi perdarahan, diawali dengan vasokontriksi
pembilih darah dan pembentukan plak trombosit yang menutup luka dan menghentikan perdarahan.

Adhesi Platelet • Setelah terjadi cedera ➔ platelet akan berkontak dengan kolagen dan endothelium
yang terkena cedera • Proses ini akan memicu inflamasi dan platelet akan mengeluarkan psedopodnya •
Protein kontraktil kemudian akan mengalami kontraksi dan mengeluarkan granul-granul • Platelet
kemudian menjadi lengket dan menempel pada kolagen

Aktivasi Platelet • Platelet kemudian akan mensekresikan ADP dan Thromboxane A2 yang kemudian
akan mengaktivasi platelet lainnya.

Aggregasi Platelet • Platelet yang telah teraktivasi dan menjadi lengket kemudian akan menempel
antara satu sama lain ➔ membentuk aggregasi • Setelah adhesi ➔ aggregasi kemudian akan terbentuk
sumbatan yang bersifat sementara • Kemudian akan terjadi inhibisi untuk terbentuknya sumbatan lebih
lanjut oleh prostasiklin yang menghambat thromboxane

Hemostasis sekunder terdiri dari faktor pembekuan dan anti pembekuan, yang akhir dari mekanisme
hemostasis sekunder adalah terbentuknya benang fibrin. Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh
darah atau jaringan lain, vasokonstriksi dan sumbat trombosit belum cukup untuk mengkompensasi luka
ini. Maka, terjadilah hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan faktor koagulasi. Hemostasis
sekunder ini mencakup pembentukan jaring-jaring fibrin. Hemostasis sekunder ini bersifat delayed dan
long-term response. Kalau proses ini sudah cukup untuk menutup luka, maka proses berlanjut ke
hemostasis tersier

Sistem koagulasi dibagi menjadi dua, yaitu sistem intrinsik dan sistem ekstrinsik. Reaksi awal pada
sistem intrinsik adalah konversi faktor XII inaktif menjadi faktor XII aktif (XIIa). Aktivasi ini dikatalisis oleh
kininogen HMW dan kalikrein. Faktor XII aktif kemudian mengaktifkan faktor XI, dan faktor XI aktif
mengaktifkan faktor IX. Faktor IX yang aktif membentuk suatu kompleks dengan faktor VIII aktif.
Kompleks IXa dan VIIIa mengaktifkan faktor X. Fosfolipid dari trombosit dan Ca2+ diperlukan untuk
mengaktifkan faktor X secara sempurna. Sementara sistem ekstrinsik dipicu oleh pelepasan faktor III
(tromboplastin) dari jaringan yang mengaktifkan faktor VII. Faktor III dan faktor VIIa mengaktifkan faktor
IX dan X. Dengan adanya fosfolipid, Ca2+, dan faktor V, maka faktor X akan mengkatalisis konversi
protrombin menjadi trombin. Selanjutnya trombin mengkatalisis konversi fibrinogen menjadi fibrin.

Hemostasis tersier yaitu mekanisme hemostasis lanjut yang diperankan oleh darah, dimana bekuan
atau hemostatic plug yang sudah terbentuk akan dihancurkan dalam sistem fibrinolysis. System
fibrinolisis akan diaktifkan untuk melakukan penghancuran fibrin yang sudah terbentuk agar tidak
menjadi penghalang aliran darah dan menyebabkan lisis dari fibrin dan dan endotel menjadi utuh
kenbali. Hemostasis tersier ini bertujuan untuk mengontrol agar aktivitas koagulasi tidak berlebihan.
Hemostasis tersier melibatkan sistem fibrinolisis.Pada proses mekanisme, hemostasis ini adalah suatu
proses fisiologis yang kompleks yang mempertahankan fluiditas darah melalui mekanisme
peroakoagulasi dan antikoagulasi yang ada dalam tubuh. Ketidakseimbangan dari dua komponen ini
akan mempredisposisikan pasien terhadap perdarahan atau trombosis. Proses ini perlu dimengerti
untuk memprediksikan konsekuensi patologis dan klinis sebelum mengimplementasikan intervensi
medis apapun.

fibrinolisis merupakan mekanisme pecahnya benang fibrin (salah satu agen pembeku darah yang
diproduksi dalam darah sebagai produk akhir koagulasi). Darah juga mengandungenzim fibrinolitik yang
berguna mecegah pembentukan gumpalan atau pembekuan darah pada area yang tidak terluka,
sehingga tidak akan menghalangi aliran darah, dan juga enzim ini akan menghancurkan fibrin bila luka
telah sembuh. Trombosis merupakan pembentukan gumpalan atau bekuan darah yang tidak normal,
yang terjadi bila terdapat gangguan pada jalur pembekuan darah dan pemecahan fibrin

Fibrinolisis adalah mekanisme fisiologis yangbekerja secara konstan dengan sistimpembekuan darah
untuk menjamin lancarnya aliran darah ke organ perifer atau jaringan tubuh Koagulasi dan fibrinolisis
merupakan mekanisme yang saling berkaitan erat sehingga seorang tidak dapat membicarakan masalah
koagulasi tanpa di sertai dengan fibrinolisis demikian juga sebaliknya.dalam system koagulasis dan
fibrinolisis terdapat system lain yang mengatur agar kedua proses tidak langsung berlebihan

Anda mungkin juga menyukai