Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling
luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, 
kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli
perubahan internal atau lingkungan eksternal). Kulit adalah organ sensorik dalam
hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan
dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar
minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai
anatomi sistem yg menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis)
yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang
mendasari (hypodermis atau subcutis).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Selain kulit, ada
pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut adalah
organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di
bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lapisan kulit


Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan.
Lapisan kulit terdiri dari:
2.1.1 Epidermis
Epidermis ialah bagian luar kulit yang agak tipis, terdiri dari jaringan
epitel skuamosa bertingkat yang megalami keratinisasi. Biasanya
epidermis berupa permukaan yang berbatasan dengan dunia luar. Jaringan
ini tidak memiliki pembuluh darah dan sel-selnya sangat rapat. Kulit yang
halus seperti kulit leher memiliki epidermis yang tipis, sedangkan kulit
yang tebal seperti telapak tangan memiliki epidermis yang tebal.
Epidermis merupakan epitel berlapis gepeng yang terdiri  dari lima
lapisan, dari dalam ke luar terdiri dari:
1. Stratum korneum
Merupakan lapisan permukaan epidermis. Terdiri dari puluhan lapis sel
yang sudah mati berbentuk pipih dan penuh dengan keratin. Stratum
korneum membentuk lapisan kedap air yang dapat menahan serangan
mikroorganisme, cahaya, sentuhan, zat kimia, dan sebagainya. Stratum ini
selalu luluh (contohnya ketombe, lapisan-lapisan kotoran yang terlepas di
permukaan kulit/daki) dan kemudian diganti oleh laipsan dibawahnya.
Hal ini terjadi karena stratum basalis selalu mengadakan mitosis, sel-sel
baru didorong keatas, kemudian mati dan luluh. Waktu yang diperlukan
untuk melengkapi proses ini sekitar 2-3 minggu.
2. Startum granulosum
Terdiri dari beberapa lapis sel yang sudah memipih dan menunjukkan
tanda-tanda kematian sel karena kekurangan nutrein. Hal ini disebabkan
epidermis tidak mengandung pembuluh darah, sehingga nutrein berasal
dari difusi makanan dari lapisan dermis di bawahnya. Makin jauh dari
dermis, nuterin makin sedikit, sehingga akhirnya sel-sel akan mati. Sel-sel
stratum granulosum mengandung suatu zat yang disebut keratohialin,
merupakan cikal bakal dari keratin (zat tanduk). Keratin ialah suatu

2
protein kedap air yang terdapat pada permukaan luar kulit. Keratin ini
merupakan protein keras dan resillien, serta anti air.
3. Stratum spinosum
Disebut juga lapisan sel spina atau tanduk. Terdiri dari beberapa lapis sel.
Di bawah mikroskop sel-sel ini terlihat memiliki tonjolan-tonjolan (duri)
yang meneyerupai spina dan saling melekat dengan sel lainnya. Spina
adalah bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom. Diskus
merkel untuk rasa raba terletak di dalam stratum spinosum.
4. Stratum basalis
Disebut juga stratum germinativum yang terdiri dari satu lapis sel
kolumner, terletak diatas membran basalis. Sel-sel ini selalu mengadakan
mitosis dimana pembelahan selnya berlangsung cepat pada lapisan
ini.  Sel-sel hasil mitosis kemudian didorong ke atas menjadi lapisan-
lapisan sel diatas stratum basalis
5. Stratum lucidum
Terdiri dari beberapa lapis sel mati yang jernih, tembus cahaya karena
mengandung eledin. Eledin ialah suatu zat antara keratohialin dan keratin.
Stratum lucidum hanya terdapat pada kulit yang tebal seperti telapak
tangan dan kaki.

2.1.2 Dermis
Terletak dibawah epidermis. Terdiri dari jaringan ikat yang mengandung
serat-serat elastis dan kolagen. Dermis pada kelopak mata sangat tipis,
sehingga kulit kelopak mata dapat melipat,tetapi dermis sangat tebal pada
telapak tangan dan kaki. Didalam dermis terdapat ujung-ujung
syaraf/reseptor, pembuluh darah, pembuluh lymph, kelenjar dan folikel
rambut.
 Wilayah Papiler
Daerah papiler terdiri dari jaringan ikat longgar areolar. Ini adalah
nama untuk proyeksi fingerlike yang disebut papila, yang
memperpanjang ke arah epidermis. Papila menyokong dermis dengan
permukaan "bergelombang" yang interdigitates dengan epidermis,
memperkuat hubungan antara dua lapisan kulit.Di telapak tangan,
jari, telapak, dan jari kaki, pengaruh papila memproyeksikan ke
epidermis membentuk kontur di permukaan kulit. Ini disebut

3
pegunungan gesekan, karena mereka membantu tangan atau kaki
untuk memahami dengan meningkatkan gesekan. Pegunungan
Gesekan terjadi pada pola (lihat: sidik jari) yang secara genetik dan
epigenetically ditentukan dan karenanya unik untuk individu,
sehingga memungkinkan untuk menggunakan sidik jari atau jejak
kaki sebagai alat identifikasi.
 Wilayah Reticular
Wilayah reticular terletak jauh di daerah papiler dan biasanya lebih
tebal. Ini terdiri dari jaringan ikat padat tidak teratur, dan menerima
namanya dari padatnya konsentrasi serat kolagen, elastis, dan
retikuler yang menenun sepanjang itu. Serat-serat protein
memberikan dermis sifat kekuatan, dan elastisitas. Selain ini juga
yang terletak di wilayah retikuler adalah akar rambut, kelenjar
sebaceous, kelenjar keringat, reseptor, kuku, dan pembuluh darah.
Tinta tato ada di dermis. Tanda peregangan dari kehamilan juga
terletak di dalam dermis.

2.1.3 Hipodermis (subkutan lapisan adiposa)


Terletak di bawah kulit, terdiri dari jaringan ikat jarang dan jaringan lemak.
Serat-serat dari dermis menembus masuk ke dalam lapisan sub kutan dengan
demikian kulit menempel erat ke lapisan sub kutan. Sedangkan lapisan sub
kutan melekat lagi ke jaringan dibawahnya, misalnya pada facia otot dan
periosteum tulang.

2.2 Struktur Tambahan Integumentum


2.2.1 Kuku
Kuku ialah kulit yang telah berubah. Merupakan epidermis berbentuk
zat tanduk yang terdapat pada ujung-ujung jari kaki dan jari tangan.
Seperti rambut, kuku dapat tumbuh karena terdapat lapisan germinal
pada akar kuku. Pada umumnya kuku berwarna merah jambu karena
warna merah pembuluh darah yang berada di bawahnya.
Kuku tertanam didalam palung kuku. Dermisnya memuat  garis-garis
lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Palung kuku
mendapat pelayanan persarafan berlimpah dan banyak mengandung
pembuluh darah. Bagian proximal kuku terletak di dalam lipatan kulit

4
yang merupakan bagian paling tipis dalam daerah ini. Bagian putih
yang disebut lunula karena bentuknya seperti setengah bulan,
merupakanawal kuku tumbuh maju. Badan kuku ialah bagian yang
tidak ditutup dan yang dengan kuat terikat dalam palung kuku. Ujung
distal kuku bebas dan setiap sisi dibatasi  oleh lipatan kulit.

2.2.2 Rambut
Rambut atau pili ada pada hampir seluruh bagian tubuh, tetapi
sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna,
atau tersamar. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat.
Rambut ini tertanam dikulit kepala, alis dan bulu mata, ketika masa
pubertas rambut ini akan menggantikan posisi rambut vellus diarea
ketiak dan pubis sebagai bagian dari karakteristik seksual
sekunder.Bagian-bagian rambut:
a. Batang rambut
Terdiri dari sel-sel yang mengandung udara pada rambut putih.
Lapisan sel terluar mengandung keratin.
b. Akar rambut
Bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Akar rambut memiliki
struktur yang sama dengan batang rambut. Disekeliling akar rambut
terdapat  folikel rambut yang terdiri dari lapisan epidermis. Ujung
folikel membentuk suatu lekukan disebut papila akar rambut. Papila
berisi pembuluh darah yang memberi nutrein pada rambut yang
sedang tumbuh. Papila akar rambut diselaputi oleh satu lapisan sel-
sel germinal. Folikel rambut terbentuk karena pertumbuhan ke dalam
dari epidermis sewaktu fetus berumur 4 bulan. Dari folikel ini
kemudian tumbuh rambut, mula-mula terbentuk halus
disebut lanugo yang terdapat pada bayi yang baru lahir. Kemudian
lanugo dan rambut-rambut lainnya pada bayi luluh dan diganti
dengan rambut-rambut yang lebih kasar dan kuat.
Pada beberapa tempat tidak terdapat  rambut, seperti pada telapak
tangan dan kaki, organ-organ lain seperti bagian tertentu alat
kelamin, bibir dan sebagainya. Akar dan batang rambut tersusun dari
tiga lapisan epitelium yaitu: Kurtikel, lapisan terluar yang tersusun
dari sel-sel mati yang bersisik, korteks, yaitu lapisan tengah yang

5
terkeratinisasi, membentuk bagian utama batang rambut. Bagian ini
mengandung jumlah pigmen beragam yang menentukan warna
rambut dan sebuah medula atau aksis sentral, tersusun dari dua
sampai tiga lapisan sel. Pertumbuhan medula buruk bahkan sering
kali tidak terjadi, terutama pada rambut pirang.

2.2.3 Kelenjar
A. Kelenjar keringat (Sudorifera)
Menghasilkan keringat terutama terdiri dari air, garam-garam urea,
sedikit asam amino, asam lemak, dan amoniak.Berdasarkan struktur dan
lokasinya kelenjar keringat dibagi menjadi 2  jenis yaitu:
 Kelenjar keringat ekrin adalah kelenjar tubuler simpel dan berpilin
serta tidak berhubungan dengan folikel rambut. Kelenjar ini
penyebarannya meluas keseluruh tubuh, terutama pada telapak
tangan, telapak kaki, dan dahi.
 Kelenjar keringat apokrin adalah kelenjar keringat terspesialisasi
yang besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas.
Kelenjar ini ditemukan pada aksila, areola payudara dan regia
anogenital.
 Kelenjar apokrin yang ditemukan di lipatan ketiak dan area
anogenital memiliki duktus yang membuka ke bagian atas folikel
rambut
 Kelenjar seruminosa pada saluran pada telinga. Hasil kelenjar
ceruminose dengan kelenjar sebasea ialah cerumen (kotoran telinga)
 Kelenjar mamae adalah kelenjar apokrin termodifikasi yang
mengalami spesialisasi untuk memproduksi susu.
B. Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum yang baisanya dialirkan ke folikel
rambut. Kelenjar sebasea, rambut, dan kelenjar keringat apokrin
membentuk unit pilosebasea, tetapi hanya terbentuk pada rambut di area
genitalia, bibir, puting susu, dan areola.

2.2.4 Sistem Persarafan Kulit


a. Korpuskula Paccini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.
Korpuskula Pacini (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada
telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendon,

6
ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar
(panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat
dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang.
b. Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan ujung saraf peraba.
c. Korpuskula Ruffini, merupakan ujung saraf perasa panas.
Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula
sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung
ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan
mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendon golgi.
d. Ujung saraf Krause, merupakan ujung saraf perasa dingin.
Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan
genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut.
Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron.
Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di
dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi
tetap diselubungi dengan sel schwann. Seratnya mungkin bercabang atau
berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembung
sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan
bertambahnya usia.Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang
peka terhadap dingin.
e. Korpuskula Meissner, merupakan ujung saraf peraba.
Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada
ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu
panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron
dan lebarnya sekitar 40 mikron.
f. Lempeng Merkel, merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan
ringan.
Sel-sel Merkel (bersama dengan badan Meissner) terdapat di lapisan kulit
superfisial, dan ditemukan kluster di bawah lengkungan ujung-ujung jari
yang menyusun sidik jari. Pada kulit berambut, ujung saraf Merkel
membentuk kluster ke dalam struktur epitelial khusus yang disebut “touch
domes” atau “lempeng rambut”. (Beberapa tipe mekanoreseptor lain, seperti
badan Paccini dan ujung-ujung Ruffini. terutama ditemukan di jaringan
subkutan). Reseptor Merkel juga terdapat pada kelenjar mammae.
g. Ujung saraf tanpa selaput (telanjang), merupakan perasa sakit.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem integumentum adalah sistem pelindung yang melapisi tubuh dan
terdiri atas kuku, rambut kulit beserta unsur yang terkait seperti kelenjar
minyak dan keringat. Mengingat besarnya bagian yang dilindungi, sebagian
besar ilmuan kerap menyebutnya sebagai sistem yang terbesar yang ada
ditubuh manusia. Agar menjaga kondisi dan fungsi yang ada dalam tubuh
tetap beralan dengan baik, sistem integumentum saling bekerja sama dan
saling melengkapi dengan
sistem lainnya

Anda mungkin juga menyukai