PNEUMOTHORAX DI RUANG FLAMBOYAN RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2020
Oleh: ANITA INDAHNIATI 20010095
Pembimbing Materi Pembimbing Lapangan
(Ela Susilawati, S.Kp, M.Kep) ( )
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TANGERANG SELATAN 2020 RESUME KEPERAWATAN
IDENTIFIKASI PASIEN
Nama : Tn. M Tanggal Masuk : 15/02/2020
Umur : 36 Tahun No. RM :
Jenis Kelamin : Laki-Laki Diagnosa Medis : Meningitis TB
Pendidikan : SMA/SMK Penanggung Jawab : Ny. T
Pekerjaan : Karyawan Swasta Tanggal Pengkajian : 21/02/2020
Agama : Islam
DATA FOKUS
Keluhan Utama : Nyeri di sekitar area insisi WSD
Tanda-Tanda Vital : TD : 110/80 mmHg S : 36,20C
N : 78 x/menit RR : 24 x/menit
RENPRA
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL EVALUASI
Risiko Infeksi Tanda- tanda Pemantauan tanda Mengetahui S : Klien b.d Efek vital dalam vital tekanan darah, tidak Prosedur batas normal Observasi : nadi, mengeluh Invasif TD : 120/80 1. Monitor tekanan pernapasan, gatal dan DS : Klien mmHg darah suhu pada panas di area mengatakan N : 60-100 2. Monitor nadi pasien berada luka area insisi x/menit 3. Monitor dalam batas O : Jaringan dibersihkan RR: 16-24 pernapasan normal atau luka tampak dan diganti x/menit 4. Monitor suhu tidak. membaik dan perban setiap S : 36,5 – tubuh tidak terdapat pagi oleh 37,5 0C Terapeutik : pus petugas 1. Atur interval A : Masalah kesehatan pemantauan teratasi DO : Kulit di sesuai kondisi sebagian area insisi pasien P : Lanjutkan tampak 2. Dokumentasikan intervensi kemerahan hasil pemantauan Edukasi : 1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 2. Informasikan hasil pemantauan
Merawat luka Perawatan Area Melihat proses
agar tidak Insisi perbaikan terjadi infeksi jaringan pada luka apakah tampak tanda – tanda infeksi (dolor, kalor, tumor, rubor, fungsio laesa). Nyeri Akut b.d Mengurangi Manajemen Nyeri Merangsang S : Klien agen skala nyeri Observasi : otak mengatakan pencedera fisik dari skala 4 ke 1. Identifikasi memproduksi nyeri DS : Klien skala 2 lokasi, lebih banyak berkurang mengatakan karakteristik, hormone dari skala 4 nyeri di sekitar durasi, frekuensi, endorphin ke skala 2 area insisi kualitas, sehingga nyeri O : Klien DO : Klien intensitas nyeri dapat tampak lebih tampak 2. Identifikasi skala berkurang tenang meringis nyeri Skala nyeri 2 Skala nyeri 4 3. Identifikasi RR: 22 RR: 24 respon nyeri non x/menit x/menit verbal N : 68 N: 78 x/menit 4. Monitor terapi x/menit komplamenter A : Masalah yang sudah teratasi diberikan sebagian 5. Monitor efek P : Lanjutkan samping intervensi penggunaan analgetik Terapeutik : 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Edukasi : 1. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri Kolaborasi : 1. Kolaborasi pemberian analgetik Pola Nafas Memperbaiki Manajemen Jalan Agar bronkus S : Klien Tidak Efektif ekspansi paru Nafas mengalami mengatakan b.d Hambatan Observasi : pelebaran sudah tidak Upaya Nafas 1. Monitor pola sehingga sesak DS : Klien napas ekspansi paru O : RR : 22 mengatakan 2. Monitor bunyi membaik x/menit sesak saat napas tambahan WSD masih masuk RS Terapeutik : terpasang DO : 1. Posisikan Semi- A : Masalah Terpasang Fowler atau teratasi WSD di Fowler sebagian sebelah kanan 2. Berikan oksigen, P : Lanjutkan RR : 24 jika perlu intervensi x/menit Kolaborasi : 1. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu