Definisi
Banyak definisi yang diuraikan tentang keluarga sesuai dengan perkembangan sosial
masyarakat. Berikut ini akan dikemukakan pengertian keluarga dalam Harmoko (2012) :
a. Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama
lain.
b. Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan
budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial
dari tiap anggota.
c. Menurut WHO (1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
d. Menurut Bergess (1962), keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai ikatan
perkawinan, keturunan/hubungan sedarah atau hasil adopsi, anggota tinggal bersama
dalam satu rumah, anggota berinteraksi dan komunikasi dalam peran sosial, serta
mempunyai kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari masyarakat, tetapi mempunyai
keunikan tersendiri.
e. Menurut Helvie (1981), keluarga adalah sekelompok manuasia yang tinggal dalam satu
rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
f. Menurut Departemen kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu
masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Lingkungan
Umpan Balik
Gambar di atas dapat diuraikan sebagai berikut (Harmoko, hal 15; 2012):
a. Masukan (input) terdiri atas: anggota keluarga, fungsi keluarga, aturan dari keluarga
(masyarakat) sekitar (luas), budaya, agama, dan sebagainya.
b. Proses (throughput) merupakan proses yang terjadi dalam melaksanakan fungsi
keluarga.
c. Keluaran (output) adalah hsil dari suatu proses yang berbentuk perilaku keluarga
yang terdiri atas perilaku sosial, perilaku kesehatan, perilaku sebagai warga negara,
dan lain-lain
d. Umpan balik (feedback) adalah pengontrol dalam masukan dan proses yang berasal
dari keluaran.
Karakteristik keluarga sebagai sistem
Berikut ini akan dijelaskan mengenai karakteristik keluarga sebagai suatu sistem
(Harmoko, hal 17; 2012)
a. Pola komunikasi keluarga
Secara umum ada dua pola komunikasi dalam keluarga yaitu sistem terbuka dan
sitem tertutup. Sistem terbuka pola komunikasi dilakukan secara langsung, jelas,
spesifik, tulus, jujur dan tanpa hambatan. Sedangkan pola komunikasi seitem tertutup
adalah tidak langsung, tidak jelas, tidak spesifik, tidak selaras, saling menyalahkan,
kacau dan membingungkan.
b. Aturan keluarga
a) Sistem terbuka: hasil musyawarah, tidak ketinggalan zaman, berubah sesuai
kebutuhan keluarga, dan bebas mengeluarkan pendapat.
b) Sitem tertutup: ditentukan tanpa musyawarah tidak sesuai perkembangan zaman,
mengikat, tidak sesuai kebutuhan dan pendapat terbatas.
c. Perilaku anggota keluarga
a) Sistem terbuka: sesuia dengan kemampuan keluarga memiliki kesiapan, mampu
berkembang sesuai kondisi. Harga diri:percaya diri, mengikat, dan mampu
mengembangkan dirinya.
b) Sistem tertutup: memiliki sikap melawan, kacau, tidak siap (selalu bergantung),
tidak berkembang, harga diri: kurang percaya diri, ragu-ragu, dan kurang dapat
dukungan untuk mengembangkan.
E. Struktur Keluarga
Struktur keluarga oleh Friedman dalam (Harmoko, hal 19; 2012) sebagai berikut
a. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara
jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki kekuatan.
Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan pesan secara jelas
dan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan balik. Penerima pesan
mendengarkan pesn, memberikan umpan balik, dan valid.
b. Struktur peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan. Jadi, pada
struktur peran bisa bersifat formal atau informal. Posisi/ status adalah posisi individu
dalam masyarakat misal status sebagai istri/ suami.
c. Struktur kekuatan
Kemampuan dari individu untuk mengontrol, memengaruhi, atau mengubah perilaku
orang lain. Hak (legitimate power), ditiru (referent power), keahlian (exper power),
hadiah (reward power_, paksa (coercive power), dan effektif power.
d. Strukur nilai dan norma
a) Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak dapat
mempersatukan annggota keluarga.
b) Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam
keluarga.
c) Budaya, kumpulan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan
dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
G. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis
anggota keluarga (Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
b. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak sebagai anggota
masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota keluarga (Marilyn M.
Friedman, hal 86: 2010)
c. Fungsi reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi dan untuk
keberlangsungan hidup masyarakat (Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
d. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya (Marilyn M.
Friedman, hal 86: 2010)
e. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan
(Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
H. Tugas Keluarga
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-
masing
4) Sosialisasi antara para anggotanya
5) Pemeliharaan antara keterlibatan anggota keluarga
6) Pengaturan jumlah anggota keluarga
7) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya