DISUSUN OLEH :
PUTRI SINTYA RAHAYU
170210091
PROGRAM STUDI
S1 KEPERAWATAN
A. Definisi
Keluarga baru di mulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami istri
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga
masing-masing, secara psikologis keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru.
(Harmoko, hal 52; 2012).
Tahap II mulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi
berusia 30 bulan. Transisi ke masa menjadi orangtua adlah salah satu kunci dalam
siklus kehidupan keluarga. Dengan kelahiran anak pertama, keluarga menjadi
kelompok trio, membuat sistem yang permanen pada keluarga untuk pertama kalinya
(yaitu, sistem berlangsung tanpa memerhatikan hasil akhir dari pernikahan).
( McGoldrick, Heiman, & Carter, 1993 dalam Marilyn M. Friedman, hal 108: 2010)
c. Tahap III ( keluarga dengan anak prasekolah/ families with prescholl)
Tahap III siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 21/2
tahun dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat ini dapat terdiri dari tiga
sampai lima orang, dengan posisi pasangan suami-ayah, istri-ibu, putra-saudara laki-
laki, dan putri- saudara perempuan. Keluarga menjadi lebih kompleks dan berbeda
( Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal 111: 2010
d. Tahap IV ( keluarga dengan anak sekolah/ families with children)
Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun
dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas sekolah,
masing-masing anak memiliki aktifitas di sekolah, masing-masing akan memiliki
aktifitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas
berbeda dengan anak. (Harmoko, hal 56; 2012)
e. Tahap V ( keluarga dengan anak remaja/ families with teenagers)
Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap V dari siklus atau perjalanan
kehidupan keluarga dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung selama enam atau tujuh
tahun, walaupun dapat lebih singkat jika anak meningglakan keluarga lebih awal atau
lebih lama jika anak tetap tinggal di rumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun.
Anak lainnya yang tinggal di rumah biasanya anak usia sekolah. Tujuan utama
keluarga pada tahap anak remaja adalah
melonggrakan kebebasan remaja yang lebih besar dalam mempersiapkan diri menjadi
seorang dewasa muda. (Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal 115:
2010)
f. Tahap VI ( keluarga dengan anak dewasa/ launching center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lama tahap ini
bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga
dan tetap tinggal bersama orangtua. Tujuan utama pada tahap ini adalah
mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepaskan anaknya
untuk hidup sendiri. (Harmoko, hal 59; 2012)
g. Tahap VII ( keluarga usia pertengahan/ middle age families)
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meningglakan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Beberapa pasangan pada
fase ini akan dirasakan sulit karena masalah usia lanjut, perpisahan dengan anak, dan
perasaan gagal sebagai orang tua. Pada tahap ini semua anak meninggallkan rumah,
maka pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktifitas.
(Harmoko, hal 60; 2012)
h. Tahap VIII ( keluarga usia lanjut)
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan pensiun salah satu
atau kedua pasangan, dan berakhir dengan kematian pasangan lainnya. (Duvall &
Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal 122: 2010)
Lingkungan
Umpan Balik
Gambar di atas dapat diuraikan sebagai berikut (Harmoko, hal 15; 2012):
a. Masukan (input) terdiri atas: anggota keluarga, fungsi keluarga, aturan dari
keluarga (masyarakat) sekitar (luas), budaya, agama, dan sebagainya.
Secara umum ada dua pola komunikasi dalam keluarga yaitu sistem terbuka
dan sitem tertutup. Sistem terbuka pola komunikasi dilakukan secara langsung,
jelas, spesifik, tulus, jujur dan tanpa hambatan. Sedangkan pola komunikasi
seitem tertutup adalah tidak langsung, tidak jelas, tidak spesifik, tidak selaras,
saling menyalahkan, kacau dan membingungkan.
b. Aturan keluarga
E. Struktur Keluarga
Struktur keluarga oleh Friedman dalam (Harmoko, hal 19; 2012) sebagai berikut
a. Struktur komunikasi
a) Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak dapat
mempersatukan annggota keluarga.
b) Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem
nilai dalam keluarga.
c) Budaya, kumpulan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
a. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu
rumah di tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/
keduanya dapat bekerja di laur rumah.
b. Extended Family
Suami istri yang sudah berumur da tidak mempunyai anak, keduanya/slah satu
bekerja di rumah.
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan anak-
anaknya dapat tinggal di rumah/ di luar rumah.
g. Dual Carier
h. Commuter Married
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk menikah.
j. Three Generation
k. Institutional
l. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-
anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam satu kesatuan
keluarga dan tiap indivisu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah
orang tua dari anak-anak.
n. Unmarried paret and child
o. Cohibing Cauple
G. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
1)Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong
5)Bertanggung jawab
I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. E
2. Alamat dan No. Telp : Kp. Pondok Sentul RT.009 RW.10
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Security
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
5. Komposisi Keluarga
Status Imunisasi
Hubungan Polio DPT Hepatitis
N Pendidi Ca
Jk Dengan Umur BC Ket.
o kan mp
KK G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
ak
Genogram
Tn.N
85 th
Tn. E Ny.Y
48 th 31 th
: meninggal : serumah
: Laki-laki : menikah
6. Tipe Keluarga.
Tipe kelurga Tn. E adalah tipe extended family dengan keluarga inti ada
ayah ibu dan 3 anak serta 1 ayahnya. Ny.Y kesehariannya menjadi PRT dan IRT,
anak pertama bersekolah SD kelas 5 dan anak kedua bersekolah SD kelas 2 dan
si bungsu belum bersekolah.
7. Suku Bangsa.
Keluarga Tn. E adalah dari suku betawi, keluarga Tn.E sering
mengonsumsi ikan asin dan sesuatu yang pedas sebagai pelengkap makanan.
8. Agama.
Agama yang dianut oleh Tn. E beserta keluarga adalah Islam. Keluarga Tn.
E biasanya melakukan shalat 5 waktu dirumah. Tn. E dan Ny. Y jarang
melaksanakan shalat berjamaah, Tn E kurang aktif didalam kegiatan mushalla
dan juga jarang ikut dalam kepengurusan mushalla. Namun agama tetap menjadi
sumber kekuatan bagi keluarga.
Ruang
Kamar Tn. Makan
N
Kamar Ruang
Utama Tamu
V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Efektif
Tn.E dan Ny. Y mengatakan sangat bahagia dengan perkawinan mereka,
jarang sekali ada pertengkaran dan apabila ada kesalah pahaman langsung
dibicarakan/ dimusyawarahkan bersama.
Tn.E dan Ny. Y mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada anak –
anak, Tn.E sangat menyayangi istri dan anaknya.
25. Fungsi Sosialisasi
Tn.E dan Ny.Y bertanggung jawab merawat dan membesarkan anaknya
dan juga memberi perhatian kepada lingkungan sekitar, keluarga mudah
berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
c. Latihan fisik
Kegiatan Latihan fisik keluarga Tn. E jarang kecuali Ny.Y yang kadang jalan
pagi dan melakukan aktivitas rumah tangga.
d. Kebiasaan Penggunaan obat – Obatan
Kebiasaan keluarga kalau sakit, Ny.Y , Tn.E dan Tn.N dan anak- anak pergi
berobat ke puskesmas atau keklinik terdekat.
keluarga mengatasi masalah kesehatan yang terjadi dan dapat memberikan solusi
yang tepat terhadap masalah kesehatan, dan jasa dengan adanya kunjungan rumah
kesehatan.
Pemeriksaan Fisik
- Kepala Benjolan (-), lesi Benjolan (-), lesi Benjolan (-), lesi Benjolan (-), lesi Benjolan (-), Benjolan (-), lesi
(-) (-) (-) (-) lesi (-) (-)
- Rambut Ikal, tidak rontok Lurus, rontok Lurus, rontok Lurus, rontok Ikal, rontok Lurus, rontok
sedikit sedikit sedikit sedikit sedikit
- Mata Konjunctiva Konjunctiva tidak Konjunctiva tidak Konjunctiva tidak Konjunctiva Konjunctiva tidak
tidak anemis anemis sklera tidak anemis sklera tidak anemis sklera tidak tidak anemis anemis sklera
sklera tidak ikterik, penglihatan ikterik, penglihatan ikterik, penglihatan sklera tidak tidak ikterik,
ikterik, baik. baik. baik. ikterik, penglihatan baik
penglihatan penglihatan
sedikit buram. baik.
- Telinga Cerumen (-), Cerumen (-), Cerumen (-), Cerumen (-), Cerumen (-), Cerumen (-),
pendengaran pendengaran baik. pendengaran baik. pendengaran baik. pendengaran pendengaran baik.
sudah menurun. baik.
Polip (-), sinusitis
- Hidung Polip (-), Polip (-), sinusitis Polip (-), sinusitis Polip (-), sinusitis Polip (-), (-), lendir (-),
sinusitis (-), (-), lendir (-), (-), lendir (-), (-), lendir (-), sinusitis (-), penciuman baik
lendir (-), penciuman baik penciuman baik penciuman baik lendir (-),
penciuman baik penciuman
baik
Lidah bersih,
- Mulut Lidah bersih, Lidah bersih, nafas Lidah bersih, nafas Lidah bersih, nafas Lidah bersih, nafas tidak
nafas tidak tidak berbau, tidak berbau, tidak berbau, nafas tidak berbau, jumlah
berbau, jumlah jumlah gigi jumlah gigi jumlah gigi berbau, dan gigi lengkap tidak
gigi lengkap lengkap tidak ada lengkap tidak ada lengkap tidak ada geraham ada sariawan.
tidak ada sariawan. sariawan. sariawan. belakang
sariawan. bagian atas
dan bawah
gigi belum
lengkap, tidak
ada sariawan.
Kuku bersih
- Kuku Kuku bersih Kuku bersih Kuku bersih Kuku bersih Kuku kurang pendek dan
pendek dan pendek dan terawat pendek dan terawat pendek dan terawat bersih dan terawat dengan
terawat dengan dengan baik dengan baik dengan baik kurang baik
baik terawat
dengan baik
Bersih, turgor
- Kulit Bersih, turgor Bersih, turgor baik Bersih, turgor baik Bersih, turgor baik Bersih, turgor baik kulit teraba
kulit melmbat kulit teraba hangat kulit teraba hangat kulit teraba hangat baik kulit hangat dan suhu
teraba hangat dan dan suhu 36oC dan suhu 36,4oC dan suhu 36,7oC teraba hangat 36oC
suhu 36,5oC dan suhu 36oC
2 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
3 Payudara/ Thorax Tidak ada Tidak ada teraba Tidak ada teraba Tidak ada teraba Tidak ada Tidak ada teraba
benjolan benjolan, bentuk benjolan, bentuk benjolan, bentuk teraba benjolan, bentuk
berbentuk simetris tidak ada simetris tidak ada simetris tidak ada benjolan, simetris tidak ada
simetris tidak ada lesi dan lecet. lesi dan lecet. lesi dan lecet. bentuk lesi dan lecet.
lesi dan lecet. simetris
4 Sistem pernafasan Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas
mengi, sesak vesikuler frekuensi vesikuler frekuensi vesikuler frekuensi veikuler, vesikuler
nafas, rasa dada 20x/mnt tidak ada 20x/mnt tidak ada 20x/mnt tidak ada frekuensi 18 frekuensi 20x/mnt
tertekan, wheezing dan wheezing dan wheezing dan x/mnt, tidak tidak ada
frekuensi nafas ronchi ronchi ronchi ada wheezing wheezing dan
30 kl/i, takipneau dan ronchi ronchi
5 Sistem TD: 150/100 TD: 120/80 mmHg, TD: 100/80 mmHg, TD: 100/80 mmHg, TD: TD: 120/80
kardiovaskular mmHg, nadi: 90 nadi: 80 x/mnt, atus nadi: 80 x/mnt, atus nadi: 80 x/mnt, atus 72 x/mnt, mmHg, nadi: 80
x/mnt, atus cordis tidak cordis tidak cordis tidak atus cordis x/mnt, atus cordis
cordis tidak terlihat, irama terlihat, irama terlihat, irama tidak terlihat, tidak terlihat,
terlihat irama jantung teratur. jantung teratur. jantung teratur. irama jantung irama jantung
jantung teratur. teratur teratur.
6 Sistem Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus
gastrointestinal normal, BAB 1 x normal, BAB 1 x normal, BAB 1 x normal, BAB 1 x normal, BAB normal, BAB 1 x
sehari sehari sehari sehari 1 x sehari sehari
7 Sistem Tidak ada Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada Tidak ada
genitounaria keluhan BAK, BAK, frek 5 – 7 BAK, frek 5 – 7 BAK, frek 5 – 7 keluhan BAK, keluhan BAK,
frek 5 – 7 x/hari x/hari x/hari x/hari frek 5 – 7 frek 5 – 7 x/hari
x/hari
8 Sistem Kekuatan otot Kekuatan otot dan Kekuatan otot dan Kekuatan otot dan Kekuatan otot Kekuatan otot dan
muskuloskeletal dan ekstremitas ekstremitas baik, ekstremitas baik, ekstremitas baik, dan ekstremitas baik,
baik, refleks refleks patella (+), refleks patella (+), refleks patella (+), ekstremitas refleks patella
patella (+), edema (-), varises edema (-), varises edema (-), varises baik, refleks (+), edema (-),
edema (-), (-) (-) (-) patella (+), varises (-)
varises (-) edema (-),
varises (-)
ANALISA DATA
No Data Penunjang Problem Etiologi
1 Ds:
- Menurut Tn.N mengatakan sering Pola nafas Ketidakmampuan
merasa sesak. tidak efektif keluarga dalam
- Tn.N mengatakan sering merasa merawat
gelisah. penyakit asma
- Tn.N mengatakan sering batuk bronchial
apabila asma kambuh khususnya
pada malam hari.
Do:
- Takipneau
- Pernafasan : 30 kl/i
- TD Tn.M: 120/80 mmHg.
- Nadi: 90 x/menit
- Mengi (+)
2 DS :
- Keluarga mengatakan tidak tahu/ Managemen Ketidakmampuan
tidak mengerti terlalu rinci dengan regimen keluarga dalam
penyakit pada Tn.N Baik itu terapeutik mengenal
mengenai pengertian, tanda gejala, tidak efektif masalah
etiologi maupun pencegahan dan kesehatan/ asma
perawatannya. bronchial.
- Ny. Y mengatakan selalu bertanya
kepada petugas kesehatan tentang
penyakit yang di derita Tn.N
- Ny.Y mengatakan khawatir terhadap
kesehatan Tn.N
DO :
- Keluarga tidak mampu menjelaskan
tentang penyakit asma bronchial
yang diderita Tn.N
- Tn.N dan Ny.Y banyak bertanya
kepada perawat mengenai penyakit
asma.
TOTAL 3 1/3
Diagnosa Keperawatan :
2. Managemen regimen terapeutik tidak efektif : ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan/ asma bronchial.
Diagnosa
No Tujuan Umum Tujuan Khusus Standar Intervensi
Keperawatan
1. Gangguan Keluarga mampu Setelah dilakukan intervensi
pertukaran gas : mengatasi masalah klien selama 2 x 45 menit (Keluarga dapat menyebutkan a. Kaji pengetahuan keluarga
ketidakmampuan pernafasan yang diharapkan keluarga mampu: pengertian asma bronkhial dengan tentang pengertian
merawat anggota terjadi 1. Mengenal masalah bahasanya sendiri atau dengan asma bronkhial
keluarga dengan Asma Bronkhial bantuan leaflet) b. Beri reinforcement positif
masalah asma a. Menyebutkan Asma Bronkhial adalah suatu atas jawaban keluarga.
bronkial pengertian asma keadaan klinis yang ditandai c. Diskusikan pengertian asma
bronkhial dengan episode yang berulang broonkhial dengan
penyempitan bronkus yang keluarga.
b. Menyebutkan reversible, biasanya diantar d. Beri kesempatan keluarga
penyebab asma aepisode terdapat periode untuk bertanya.
bronkhial. pernafasan yang lebih normal. e. Minta keluarga
menyebutkan kembali.
c. Menyebutkan tanda (Keluarga dapat menyebutkan 4 f. Jawab pertanyaan keluarga.
dan gejala asma dari 6 faktor pencetus dari
penyakit asma bronkhial dengan
d. Mengidentifikasi bahasa sendiri atau dengan a. Kaji pengetahuan keluarga
tanda dan gejala asma bantuan minimal dan leaflet) tentang penyebab asma
bronkhial yang 1. zat-zat alergen. bronkhial.
dialami anggota 2. iritan.
keluarga. 3. perubahan cuaca yang b. Beri reinforcement positif
ekstrim atas jawaban keluarga.
Setelah dilakukan intervensi 4. kegiatan yang berlebihan.
keperawatan selama 1 x 45 5. lingkungna kerja c. Diskusikan penyebab asma
menit diharapkan keluarga 6. obat-obatan bronkhial dengan keluarga.
mampu: 7. stress emosional.
d. Motivasi keluarga untuk
mengulang kembali.
Diagnosa
No Tujuan Umum Tujuan Khusus Standar Intervensi
Keperawatan
2. Mengambil e. Beri reinforcement positif
keputusan yang tepat (Keluarga mampu menyebutkan 4 atas keberhasilan keluarga.
untuk merawat anggota dari 6 tanda dan gejala asma
keluarga dengan masalah bronkhial dengan bahasa sendiri,
asma bronkhial. dengan bantuan minimal atau
leaflet):
Menyebutkan akibat lanjut Pada waktu serangan:
dari asma bronkhial. 1. mengi berulang
2. sesak nafas
Memutuskan untuk merawat 3. rasa dada tertekan
anggota keluarga dengan 4. gelisah
masalah asma bronkhial 5. batuk khususnya pada
malam hari
6. nafas cepat cepat dan
dangkal
7. nafas cuping hidung
8. usaha nafas meningkat.
.
CATATAN PERKEMBANGAN KELUARGA