Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP KELUARGA

NYIMAS MULIANDARI
(NPM 2019740141)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP KELUARGA

A. Konsep Keluarga

1. Definisi Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yaitu terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI 1988).
Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
ikatan  perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan  budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota.

Menurut Bailon dan Maglaya (1989), keluarga adalah dua atau lebih
individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi,
dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan


oleh ikatan  perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan  budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota dalam Harmoko (2012).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan secara umum bahwa


keluarga adalah sekumpulan manusia yang memiliki hubungan darah
perkawinan dan adopsi yang terdiri dari kepala keluarga dan anggota keluarga
yang menempati suatu tempat dalam satu aatap dan saling bergantungan.

B. Tujuan Dasar Keluarga

a. Mewujudkan semua harapan dan kewajiban masyarakat dengan memenuhi


kebutuhan setiap anggota keluarga serta menyiapkan peran masyarakat
b. Membentuk anggota keluarga sebagai anggota masyarakat yang sehat
biopsikososial spiritual

c. Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota masyarakat

d. Memperhatikan secara total segi-segi kehidupan anggotanya

e. Membentuk identitas dan konsep dari individu-individu yang menjadi


anggotanya

C. Ciri-Ciri Keluarga

a. Diikat tali perkawinan

b. Ada hubungan darah

c. Ada ikatan batin

d. Tanggung jawab masing-masing

e. Ada pengambil keputusan

f. Kerjasama

g. Interaksi

D. Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga:

a. Tahap I ( keluarga pasangan baru/ beginning family)

Keluarga baru di mulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami istri
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
keluarga masing-masing, secara psikologis keluarga tersebut sudah memiliki
keluarga baru. (Harmoko, hal 52; 2012).

b. Tahap II ( keluarga dengan kelahiran anak pertama/ child bearing family)


Tahap II mulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi
berusia 30 bulan. Transisi ke masa menjadi orangtua adlah salah satu kunci
dalam siklus kehidupan keluarga. Dengan kelahiran anak pertama, keluarga
menjadi kelompok trio, membuat sistem yang permanen pada keluarga untuk
pertama kalinya (yaitu, sistem berlangsung tanpa memerhatikan hasil akhir
dari pernikahan). ( McGoldrick, Heiman, & Carter, 1993 dalam Marilyn M.
Friedman, hal 108: 2010)

c. Tahap III ( keluarga dengan anak prasekolah/ families with prescholl)

Tahap III siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 21/2
tahun dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat ini dapat terdiri
dari tiga sampai lima orang, dengan posisi pasangan suami-ayah, istri-ibu,
putra-saudara laki-laki, dan putri-saudara perempuan. Keluarga menjadi lebih
kompleks dan berbeda ( Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman,
hal 111: 2010

d. Tahap IV ( keluarga dengan anak sekolah/ families with children)

Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun
dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai
jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain
aktifitas sekolah, masing-masing anak memiliki aktifitas di sekolah, masing-
masing akan memiliki aktifitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua
yang mempunyai aktifitas berbeda dengan anak. (Harmoko, hal 56; 2012)

e. Tahap V ( keluarga dengan anak remaja/ families with teenagers)

Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap V dari siklus atau perjalanan
kehidupan keluarga dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung selama enam
atau tujuh tahun, walaupun dapat lebih singkat jika anak meningglakan
keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak tetap tinggal di rumah pada usia
lebih dari 19 atau 20 tahun. Anak lainnya yang tinggal di rumah biasanya anak
usia sekolah. Tujuan utama keluarga pada tahap anak remaja adalah
melongarkan kebebasan remaja yang lebih besar dalam mempersiapkan diri
menjadi seorang dewasa muda. (Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M.
Friedman, hal 115: 2010)

f. Tahap VI ( keluarga dengan anak dewasa/ launching center families)

Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lama tahap
ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orangtua. Tujuan utama pada tahap ini
adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam
melepaskan anaknya untuk hidup sendiri. (Harmoko, hal 59; 2012)

g. Tahap VII ( keluarga usia pertengahan/ middle age families)

Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meningglakan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Beberapa pasangan
pada fase ini akan dirasakan sulit karena masalah usia lanjut, perpisahan
dengan anak, dan perasaan gagal sebagai orang tua. Pada tahap ini semua anak
meninggallkan rumah, maka pasangan berfokus untuk mempertahankan
kesehatan dengan berbagai aktifitas. (Harmoko, hal 60; 2012)

h. Tahap VIII ( keluarga usia lanjut)

Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan pensiun salah satu
atau kedua pasangan, dan berakhir dengan kematian pasangan lainnya.
(Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal 122: 2010).

E. Tipe Keluarga

Tipe keluarga Suprajitno (2004) bergantung pada konteks keilmuan dan orang
yang mengelompokkan adalah:

a. Secara Tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

a) Keluarga inti (Nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi maupun
keduanya.

b) Keluarga besar (Extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota


keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek,
paman, bibi).

b. Secara Modern

Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga berkembang


mengikutinya, diantaranya menurut Mubarak, dkk. (2009) adalah:

a) Traditional Nuclear

Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tinggal disuatu rumah ditetapkan oleh
sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya
dapat bekerja diluar rumah.

b) Reconstituted Nuclear

Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami


atau istri, tinggal dalam pembentukan suatu rumah dengan anak-anaknya,
baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun dari hasil perkawinan baru.

c) Niddle Age atau Aging Couple

Suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau kedua-duanya bekerja


dirumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah atau
perkawinan ataumeniti karir.
d) Sigle Parent

Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan
anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah

e) Dual Carier

Suami istri atau keduanya orang karir dan tana anak

f) Commuter Married

Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu

g) Gay and lesbian Family

Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.

F. Fungsi Keluarga

Friedman (1998) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, sebagai berikut:

a. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama
untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga
berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan
individu dan psikososial anggota keluarga.

b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (socialization and social


placement function) adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak
untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain di luar rumah.

c. Fungsi reproduksi (the reproductive function) adalah fungsi untuk


mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.

d. Fungsi ekonomi (the economic function), yaitu keluarga berfungsi untuk


memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi perawatan/ pemeliharaan kesehatan (the health care function).


Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam
memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.
Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat
dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat
melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah
kesehatan (Setyowati, 2008).

G. Tugas keluarga

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di


bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi: (Suprajitno,
2004)

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena


tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah
kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua
perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami
anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga
secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/ keluarga.

2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di
antara anggota keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh
keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan
teratasi. Dalam hal ini termasuk mengambil keputusan untuk mengobati
sendiri.

3. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar. Tetapi
keluarga mempunyai keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri.
Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu
memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah
tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau
di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan
untuk pertolongan pertama.

4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.

H. Tahap Perkembanngan Keluarga

1. Keluarga baru menikah (maried couple)

a. membina hubungan Intim

b. bina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok sosial

c. mendiskusikan rencana punya anak

2. Keluarga. Dengan anak baru lahir (Childbearing Family)

a. persiapan menjadi orang tua

b. adaptasi keluarga baru , interaksi keluarga, hubungan Seksual

3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah (Preschool Children)


a. memenuhi kebutuhan Anggota keluarga : rumah, rasa aman

b. membantu anak untuk bersosialisasi

c. mempertahankan hubungan yg sehat keluarga intern dan luar

d. pembagian tanggung jawab

e. kegiatan untuk stimulasi perkembangan Anak

4. Keluarga dengan anak usia sekolah (School Age Children)

a. membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar

b. mempertahankan keintiman pasangan

c. memenuhi kebutuhan yang meningkat

5. Keluarga dengan anak remaja (Teenagers)

a. memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab

b. mempertahankan hubungan Intim dengan keluarga

c. komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan

d. persiapan perubahan Sistem peran

6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa (Young Adult)

a. perluas jaringan keluarga dari keluarga inti ke extended

b. pertahnakan keintiman pasanagan

c. mabantu anak untuk mandiri sbg keluarga baru

d. penataan kembali peran orang tua


7. Keluarga usia pertengahan (Middle Aged Family)

a. pertahankan kesehatan Individu dan pasangan usia pertengahan

b. hubungan Serasi dan memuaskan dengan anak- anaknya dan sebaya

c. meningkatkan keakraban pasangan

8. Keluarga usia tua (Elderly Family)

a. pertahankan suasana saling menyenangkan

b. adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan

c. pertahankan keakraban pasangan

d. melakukan life review masa lalu

Anda mungkin juga menyukai