Oleh :
DisusunOleh:
HASAN ADLANI TANJUNG
(2203111010)
PUTRIEVANIMALAU
(2203311026)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat
menyelesaikan sebuah tugas makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran Bahasa”
Makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pembelajaran Membaca.
Kami sebagai penulis makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak
dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
Kami mangharapkan kritik dan saran dari pembaca dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
B. Tujuan.................................................................................................................4
A. Kesimpulan ........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Dalam bab-bab terdahulu telah kita bahas secara terperinci prinsip-prinsip dasar strategi
pengajaran bahasa. Tidak dapat di sangkal bahwa pembahasan itu lebih terfokus
pada pengajaran. Jelas, pengajar tidak berarti apa-apa tanpa pembelajar. Oleh karena itu, dalam
bab ini kita akan membahas secara khusus strategi pembelajaran bahasa.
Dalam bab ini, perhatian kita fokuskan pada aneka ragam strategi yang digunakan
oleh pembelajar dalam mempelajari suatu bahasa dalam proses pembelajaran bahasa.
e. strategi primer;
4
f. strategi penunjang;
g. strategi metakognitif;
h. strategi kognitif;
i. strategi sosio-efektif.
Berikut ini akan kita bahas kesembilan butir tersebut secara terperinci agar kita memperoleh
gambaran umum mengenai seluk-beluk strategi pembelajaran bahasa.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi pembelajaran bahasa merupakan pikiran dan perilaku yang di gunakan oleh para
individu untuk menolong diri mereka untuk memahami, mempelajari, atau menguasai informasi
baru. Biasanya,strategi pembelajaran bahasa ini terfokus pada aplikasi pembelajaran B2 atau
pemerolehan B2. Riset dan teori yang digunakan berdasarkan pemrosesan informasi kognitif
dalam memandang pikiran dan tindakan insan manusia. Ada dua prinsip utama yang mendasari
teori ini, yaitu:
a. Bahwa perilaku dapat di jelaskan secara mantap dengan mengacu kepada cara para individu
memikirkan dan menalari pengalaman mereka.
b. Bahwa cara para individu memikirkan dan menalari pengalaman mereka mempunyai
kesejajaran dengan cara komputer memproses informasi(Shuell, 1986). Dalam teori kognitif,
para individu di katakan “memproses” informasi, dan pikiran-pikiran yg terlibat dalam kegiatan
kognitif ini disebut sebagai “proses mental”. Dengan demikian, strategi pembelajaran adalah cara
khusus pemrosesan informasi yang mempertinggi atau meningkatkan pemahaman, pembelajaran,
atau pengingatan (pemilikan) informasi (O’Malley & Chamot, 1990 : 1)
Kurangnya teori yang menjelaskan strategi pembelajaran bahasa terasa benar dalam telah
PB2, karena kurangnya teori komprehensif yang menjelaskan bagaimana cara para individu
mempelajari struktur dan fungsi yang berkaitan dengan pemakaian B2. Literatur mengenai
strategi pembelajaran dalam PB2 muncul dari keinginan untuk mengidentifikasi ciri-ciri
pembelajar yang efektif. Memang upaya riset yang memusatkan perhatian atau yang berfokus
pada (good language learner) atau pembelajar bahasa yang baik telah mengidentifikasi strategi-
strategi yang di laporkan oleh para mahasiswa atau diobservasi dalam situasi pembelajaran
bahasa yang jelas membantu pada pembelajaran.
6
2.2.1 Strategi Analitik dan Strategi Eksperiesial
Strategi analitik mencakupi teknik yang beraneka ragam dalam berbagai jenjang pembelajaran
bahasa,yang dirancang untuk meningkatkan pembelajaran B2 diluar situasi pemakaian aktual.
Teknik-teknik analitik mengacu pada
pengenalan,pengobservasian,penjelasan,perbandingan,pengilustrasian,dan pempraktikan ciri B2
atau aspek pemakaian bahasa.
1. Strategi analitik berfokus pada ciri khusus bahasa dan dengan memilahnya. Ini mencakupi
ciri-ciri yang sebaliknya dilupakan,seperti pronomina urutan kata,afiks,pola intonasi.
4. Tersedianya kesempatan bagi para pembelajar untuk memegang teguh ciri khas bahasa
melalui praktik.
5. Strategi ini menaruh perhatian pada akurasi dan koreksi kesalahan sampai tahap yang
dianggap sesuai bagi kelompok pembelajar tertentu.
b) Bahasa terlalu kompleks bagi sistem kaidah dipelajari dengan teknik telaah dan praktik
yang dibuat sadar.
7
Strategi primer adalah strategi yang secara langsung beroperasi pada materi yang akan
dipelajari,seperti strategi pemahaman dan strategi ingatan(O’Malley& Chamot,1990:231)
b. Pemerolehan,pencaharian makna
Strategi penunjang adalah strategi yang membantu pemeliharaan pemusatan perhatian pada
bahan-bahan dan sikap dan layak begi pembelajar(O’Malley& Chamot,1990:233)
g. Orientasi kultural
Strategi metakognitif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan pemikiran atau pengetahuan
mengenai proses pembalajaran, perencanaan pembelajaran, pemantauan pembelajaran sedang
berlangsung dan swaevaluasi pembelajaran setelah selesai tugas(O’Malley&Chamot,1990:230-
1). Strategi metakognitif adalah keterampilan ekskutif yang lebih tinggi,yang dapat bertanggung
jawab perencanaan,pemantauan,atau penilaian terhadap keberhasilan kegiatan pembelajaran.
a. Perhatian selektif bagi aspek-aspek khusus suatu tugas pembelajaran, misalnya dalam
perencanaan menyimak
Strategi Kognitif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan manipulasi atau transformasi
mental terhadap materi.diharapkan dapat mengingkatkan pemahaman. Jadi strategi beropersi
langsung pada pemasukan informasi dan memanipulasikan dengan cara meningkatkan
pembelajaran.
Strategi- strategi khusus dalam kategori kognitif bagi pemahaman bagi menyimak dan
membaca,antara lain:
1. Rehearsial
9
2. Organization
3. Inferencing
4. Summazizing
5. Deducation
6. Imagery
Penggunaan imaji visual untuk memahami dan mengingat informasi verbal yang baru
7. Transfer
Informasi linguistik yang telah diketahui untuk memudahkan tugas pembelajaran baru
8. Elaboration
Strategi sosial/afektif adalah strategi pembelajaran yang terdiri atas penggunaan interaksi sosial
untuk memberi bantuan dalam pemahaman,pembelajaran,pengingat informasi.
1. Cooperation
Yaitu bekerja sama dengan teman sebaya untuk memecahkan masalah, mengumpulkan
informasi, memeriksa catatan.
Memperoleh dari pengajaran atau teman sebaya penjelasan, cara mengatakan, contoh tambahan.
3. Self-talk
10
Penggunaan kontrol mental untuk meyakinkan bahwa suatu kegiatan akan berhasil dan
mengurangi kegelisahan mengenai tugas.
Sebegitu jauh kita telah membahas berbagai jenis strategi pengajaran dan pembelajaran bahasa,
berikut ciri utamanya, keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Sekarang, yang menjadi
pertanyaan ialah strategi- strategi manakah yang digunakan oleh para pembelajar bahasa,
khususnya dalam dalam pemerolehan dan pembelajaran bahasa kedua atau bahasa asing.
Sebenarnya, para pembelajar bebas menilai dari sekian banyak strategi itu sesuai dengan kondisi
dan situasi.
Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa taksonami yang di ajukan oleh O’Malley [et al]
(1985), itulah yang paling sering diguanakan dalam pengajaran/pembelajar bahasa kedua atau
bahasa asing baik pada tingkat awal, menengah, dan lanjutan, dengan modifikasi seperlunya.
Berikut ini akan kita bahas strategi yang digunakan oleh pembelajar, antara lain:
a. Dalam perencanaa(Planning)
1. Advance organizer
11
2. Directed attention
Memperhatikan secara umum suatu tugas dan mengabaikan gangguan yang tidak relevan
3. Functional planning
Perencanaan dan pengulangan komponen linguistik bagi pelaksanaan tugas bahasa yang akan
datang
4. Selective attention
5. Self-management
Adalah pemahaman kondisi yang dapat menata seseorang belajar menata kehadiran kondisi-
kondisi tersebut.
b. Dalam pemantauan(monitoring)
6. Self-monitoring
Memeriksa pemahaman seseorang selama menyimak atau membaca saat hal itu berlangsung
c. Dalam penilaian(evaluation)
7. Self –evaluation
1. Resourcing
2. Repetition
3. Grouping
4. Deducation
5. Imagery
6. Auditory representation
12
7. Keyword Method
8. Elaboration
9. Transfer
10. Inferencing
11. Note taking
12. Summarizing
13. Recombination
14. Translation
· Strategi Metakognitif
1. Organizational planning
2. Delayed production
· Strategi Kognitif
1. Rehearsal
2. Translation
3. Note taking
4. Subtitution
5. Contextualization
· Strategi sosial/afektif
1. Self talk
13
2.3.3 Pembelajar B2 dalam menyimak pemahaman
Menyimak pemahaman telah menjadi dasar bagi sejumlah teori PB2 yang berfokus pada taraf
awal profisiensi B2 (James, 1984:Krashen[et all, 1984: Wipf, 1984). Menyimak pemahaman
dibedakan atas 3 fase, yaitu :
b. Parsing (penguraian)
2. Untuk memberikan tingkat dan frekuensi strategi yang dipakai dalam berbagai tugas
3. Untuk mengenali perbedaan dalam strategi yang dipakai antara pembelajar efektif dengan
yang kurang efektif
4. Untuk menemukan apakah penggunaan strategi oelh para pembelajar secara individual
berubah dari waktu ke waktu
· Metakognitif
1. Perencanaan
2. Perhatian terarah
3. Perhatian selektif
4. Swakelola
14
5. Swa pantau, pemahaman, produksi, auditori, visual, gaya, strategi, rencana, pengecekan
ganda.
6. Pengenalan masalah
· Kognitif
1. Pengulangan
2. Penyumberdayaan
3. Pengelompokkan
4. Pembuatan catatan
5. Deduksi/induksi
6. Penggantian
7. Perluasan : personal, dunia akademik, antar bagian, swanilai, pertanyaan, kreatif, imajeri.
8. Perangkuman
9. Terjemahan
10. Pemindahan
11. Penyimpulan
· Sosial/afektif
1. Pertanyaan penjelasan
2. Kerja sama
3. Swabicara
4. Swapenguatan
15
2.4 Instruksi di Dalam Strategi Pembelajaran
16
· Pembelajaran bersifat strategik
Model pengajaran strategik mengenai tiga fase rekursif bagi pengajaran/instruksi, yaitu:
persiapan, presentasi, aplikasi/integrasi.
2. Model CALLA
Model instruksional B2 ini dikembangkan berdasarkan teori kognitif oleh Chamot dan O’Mally
(1986). The Cognitif Academic Language Approach (CALLA) dirancang-dibangun untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa akademik bagi para pembelajar bahasa Inggris yang
berprofisiensi terbatas pada tingkat sekoalh lanjutan pertama dan sekolah lanjutan atas.
1. Para pembelajar yang aktif secara mental merupakan pembelajar yang lebih baik/unggul
1. Memajukan organisasi
2. Meningkatkan persiapan
3. Perencanaan organisasional
4. Perhatian selektif
5. Swapantau
6. Swanilai
7. Swakelola
· Kognitif
1. Pencarian sumber
2. Pengelompokkan
3. Pembuatan catatan
4. Perangkuman
5. Deduksi
6. Imajeri
7. Presentasi auditori
8. Perluasan
9. Pemindahan
10. Penyimpulan
· Sosial/afektif
18
1. Pertanyaan penjelas
2. Kerjasama
3. Swa bicara
BAB III
PENUTUP
19
Simpulan
Menurut Naiman dan kawan-kawan, strategi pembelajaran bahasa terbagi atas strategi primer
dan strategi sekunder. Menurut Padron dan Waxman, ada strategi positif dan negatif.
Dalam ranah instruksi kita kenal adanya instruksi terpisah, terpadu, langsung, dan melekat.
2. Model CALLA
DAFTAR PUSTAKA
20
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung:Angkasa
21