Anda di halaman 1dari 4

MATERI PEMBELAJARAN KELAS 8 SEMESTER 2

1. Pengertian Teks Ulasan


Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya (drama
atau film). Mengulas suatu film dan drama mengharuskan kita untuk bersikap kritis. Sikap
kritis ini sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi bagi kemajuan film
dan drama itu sendiri.
2. Maksud Suatu Teks Ulasan
Teks ulasan bermaksud memberikan pertimbangan berupa informasi kepada
masyarakat akan kehadiran suatu karya, apakah karya tersebut layak diterima atau tidak,
sesuai selera pembaca atau tidak, patut mendapat sambutan atau tidak, memiliki daya jual
atau tidak, ada yang baru ataukah hanya sekedar mengubah karya sebelumnya.
3. Kekurangan dan Kelebihan Teks Ulasan
Kekurangan teks ulasan bisa terjadi pada strukturnya kurang lengkap. Misalnya, tidak
menyebutkan identitas karya yang ditanggapi. Kekurangannya itu mungkin terdapat pada
isinya yang tidak jelas.
Kekurangan pada teks mungkin pula dijumpai pada pilihan katanya. Misalnya kata-
kata dalam bahasa Inggris, sebaiknya dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia.
Teks ulasan tidak selalu memiliki kekurangan. Di dalamnya tentu pula terdapat
kelebihan. Hal itu terkait dengan penjelasan penyampaiannya, penggunaan bahasa, dan
kelebihan pada aspek-aspek yang lain.
4. Menjelaskan Kembali Teks
Ulasan
Contoh:
Identitas Novel:

 Judul novel: Surat untukmu Sahabat


 Penulis: Bunga Riska Nizam
 Penerbit: Aletta Pictures
 Jenis buku: Fiksi
 Tahun terbit: 2013 (cetakan ke-5)
 Tempat terbit: Jakarta
 Ukuran novel: 13 cm x 19 cm
 Tebal halaman: 120 halaman
 Harga buku: Rp. 40.000,00

 Contoh Teks Ulasan Novel Surat Untukmu Sahabat


Novel ini merupakan karya Bunga R. Nizam yang bercerita mengenai surat terakhir untuk
sahabat. Dia bernama Keke. Ketika itu, terakhir kalinya Andini, Fachda, Dinda, Ida, dan Maya
merayakan ulang tahun Keke. Saat dia dinyatakan bebas dari kanker yang menggerogoti
tubuhnya.
Berselang waktu semuanya menjadi terasa baru. Setelah tiga tahun bersama di SMP Al-
Kamal, alhasil tahun ini mereka berenam tidak lagi duduk di sekolah yang sama. Berpisah
sekolah bukan berarti kami kehilangan arah dalam persahabatan yang telah kami bangun
sejak SMP dulu.
Ketika itu, Keke tidak lagi mampu menahan kesedihannya ketika ia menyaksikan rambutnya
memenuhi genggaman tangan. Hal ini menunjukkan bahwa kami juga merasakannya. Ketika
itu, kami kehilangan seorang sahabat akhir tahun lalu di tanggal 25 Desember 2006, berat
untuk membayangkan.
Hari ini kami berlima akan berkumpul dan bertemu di pemakaman Keke pukul 16.00 sore.
Syifa kebagian membawa kue ultah, Ida menyiapkan lilin, sementara yang lain menyiapkan
kebutuhan berziarah seperti payung, bunga, dan air.
Selain kami berlima, ziarah juga dilakukan oleh Kak Kiki, Kak Cika, dan Pak Jody. Hari ini, Ida
yang paling awal sampai di tempat sempat melihat ibu kandung Keke berziarah dan
menangis di pusaranya.
Ida menyaksikan pemandangan yang mengharukan karena saat menceritakan hal tersebut
saja matanya ikut berkaca- kaca. Tanpa terasa satu jam telah berlalu dan kami masih berada
di pusara Keke. Bercerita mengenai suatu hari, ketika Keke masih dirawat di rumah sakit.
Menurut Kak Cika, setelah kami pergi pamit untuk sholat maghrib, keke sempat membuka
mata dan menyampaikan pesannya meski tidak bisa diucapkan dalam bahasa lisan yang
jelas. Keke memainkan jarinya membentuk angka satu dan empat.
Pak Jodi sempat memberikan secarik kertas dan pena yang akhirnya menjadi pesan terakhir
yang Keke sampaikan tidak lama setelah itu, Keke berpulang ke hadapan Ilahi. Kami tidak
ada disisinya ketika Keke pergi karena sedang berdoa bersama meminta yang terbaik untuk
Keke. Akhirnya kami berenam berkumpul bersama Hari Natal dipilih karena waktu inilah
diliburkan dari segala aktivitas. Apalagi Dinda yang sudah siap bergabung untuk membaca
surat dari Keke yang baru dibaca sepeninggal nya.
Dengan seluruh yang bercampur di dalam dada, kami terdiam dan berusaha membuka
telinga lebar-lebar. Setelah membaca surat keke, kami semua akhirnya "merenovasi" semua
harapan dan mencoba menyisipkan permohonan di dalam segala hal yang kami capai

 Kekurangan dan kelebihan


Kekurangan
Terdapat beberapa penulisan yang salah, serta penulisan yang kurang menarik dan susah
untuk dimengerti. Sedangkan, kelemahan yang dimiliki novel ini di antaranya kata-kata
pengemis yang kadang kala membuat para pembaca berimajinasi lain dalam penafsiran dan
kata kiasan "pengemis"
Kelebihan
Novel ini bisa membuat pembaca "terhanyut" dalam cerita yang diceritakan. Apalagi tema
yang diangkat yaitu tentang persahabatan sangatlah bagus untuk bahan pembelajaran
kehidupan. Kosakata yang digunakan juga bisa membuat memahami isi novel tersebut.
5. Struktur Teks ulasan
Sebuah teks ulasan dibangun oleh beberapa bagian yang membuat teks tersebut menjadi
utuh. Adapun bagian- bagian tersebut adalah orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman.
Berikut penjelasan dari masing-masing bagian dari teks ulasan.

 Orientasi, adalah bagian yang berisi gambaran umum dari sebuah drama atau film
yang diulas. Bagian ini menjelaskan kepada pembaca tentang latar belakang suatu
karya.
 Tafsiran, adalah bagian yang berisi gambaran detail suatu karya yang sedang diulas.
Biasanya yang diulas adalah bagian-bagian yang menarik atau unik yang
membuatnya berbeda dari yang lain.
 Evaluasi, adalah bagian yang berisi pandangan dari orang yang mereview atau
mengulas suatu karya. Usahakan saat melakukan evaluasi ini data yang diberikan
harus objektif atau sesuai dengan fakta yang anda dapat ketika melakukan sebuah
ulasan terhadap suatu karya.
 Rangkuman, adalah bagian akhir yang memuat pendapat dari pengulas mengenai
suatu karya apakah berkualitas atau tidak, apakah layak untuk ditonton atau tidak
6. Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan
 Teks ulasan drama/film berisi penonjolan terhadap unsur-unsur karya seni yang hendak
diulas. Dapat berupa dialog dalam cerita, hal yang menarik penulis, sesuatu yang khas
pada objek ulasan, dapat juga dengan membandingkan karya drama/film yang sejenis.
Pada teks ulasan drama/film ini, seperti menarik tidak menarik, muncul kata adjektiva
(kata sifat) mengharukan, memilukan, bernilai, memuaskan, baik/kurang baik,
mencekam, menakutkan, dan lain sebagainya. Hal ini tentu untuk mendeskripsikan objek
yang diulas. Kata sifat atau kata keadaan adalah kata yang menerangkan tentang
keadaan, sifat, watak, tabiat suatu benda. Kata sifat memberikan jawaban atas
pertanyaan bagaimanaatau dalam keadaan apa. Adjektiva juga mampu diperluas lagi
dengan amat..., ....sekali, sangat.....
 Menggunakan kata-kata opini atau persuasif
Contohnya: inilah drama/film Indonesia yang patut untuk ditonton, drama/film ini
sungguh menarik untuk ditonton, drama/film ini benar- benar menghibur, drama/film
yang ditampilkan mengandung nilai moral yang perlu kita teladani, dan lain-lain.
 Menggunakan konjungsi internal dan konjungsi eksternal
 Konjungsi internal (intrakalimat).
konjungsi yang menghubungkan dua argumen/gagasan/ide dalam kalimat simpleks
atau dua kelompok klausa.
Terdapat 4 (empat) kategori makna hubungan:
Penambahan/kesejajaran, yaitu konjungsi dan, atau, serta;
Menyatakan waktu, yaitu sejak, setelah, sesudah, ketika, saat;
Menyatakan perbandingan, yaitu tetapi, melainkan, sedangkan, tidak hanya, tetapi
juga, bukan saja/hanya..., melainkan juga...
Menyatakan sebab-akibat, yaitu sebab, akibat, sehingga, jika, karena, apabila,
bilamana, jikalau
 Konjungsi eksternal (antarkalimat), konjungsi yang menghubungkan dua peristiwal
deskripsi hal/benda dalam kalimat kompleks atau 2 kalimat simpleks.
Sama halnya dengan intrakalimat, konjungsi ini juga dibedakan atas 4 kategori
makna hubungan:
Penambahan kesejajaran, yaitu konjungsi lebih lanjut, di samping itu, selain itu;
Menyatakan waktu/temporal, yaitu pertama, kedua, ketiga, mula-mula, lalu,
kemudian, berikutnya, selanjutnya, akhirnya;
Menyatakan perbandingan, yaitu sebaliknya, akan tetapi, sementara itu, di sisi lain,
namun, namun demikian, walaupun demikian/begitu, dan sebagainya;
Menyatakan sebab-akibat, yaitu oleh karena itu, akibatnya, hasilnya, jadi, sebagai
akibat, maka.
 Menggunakan ungkapan perbandingan (persamaan/ perbedaan) Contohnya: daripada,
sebagaimana, demikian halnya, berbeda dengan, seperti, seperti halnya, serupa dengan,
dan sebagainya.
 Menggunakan kata kerja material dan kata kerja relasional Kata kerja material, yaitu
kata kerja yang menyatakan kegiatan fisik/ proses. Misalnya: makan, minum, membawa,
berbicara, melamun, bertepuk tangan, mendengarkan, menunggu, melebur, memukul,
bertanya, dan lainnya. Kata kerja relasional adalah kata kerja yang berfungsi untuk
membentuk predikat nominal (kata-kata kopulatif) dan dapat juga membantu
memperjelas predikat (kata kerja bantu). Contoh kata kerja relasional sebagai kopulatif:
bernama, disebut, jadi/ menjadi, merupakan, adalah, ialah, yaitu, yakni, dan sebagainya.
Contoh kata kerja relasional sebagai kata bantu: pasti, harus/perlu/wajib, jadi, mungkin,
boleh, harap, bisa, hendak/ingin/mau/akan, dapat/bisa, ada, dan sebagainya.
8. Langkah-langkah Penyusunan Teks Ulasan
Langkah-langkah dalam Penyususnan teks ulasan adalah sebagai Berikut:

 Mencatat identitas buku atau karya yang akan diulas, yang meliputi judul, penulis,
nama penerbit, tahun terbit, termasuk ketebalan buku. Kalau perlu termasuk harga
buku.
 Mencatat hal-hal yang menarik/ penting dari isi buku.
 Menelaah kelebihan dan kelemahan isi buku.
 Merumuskan kesimpulan tentang isi dan kesan-kesan buku itu secara keseluruhan.
 Membuat saran-saran untuk pembaca.

Anda mungkin juga menyukai