Anda di halaman 1dari 8

2.

1 PENGERTIAN SISTEM SARAF

System saraf merupakan salah satu system dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai media
komunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali berbagai system organ
lain serta dapat pula memproduksi hormone (singgih,2003)
system saraf tersusun atas dua tipe sel, yaitu neuron dan glia. Neuron adalah sel saraf yang berperan
dalam penerusan informasi antar neuron dan ke otot serta kelenjar. Neuron memiliki beragam ukuran,
serta fungsi (kalat,2010)

2.2KOMPONEN-KOMPONEN
pada sistem saraf mempunyai kemampuan dalam konduksi impuls atau melakukan impuls. Fungsi
impuls adalah sebagai pembawa informasi yakni tentang perubahan-perubahan yang terjadi
dilingkungan, misalnya perubahan temperatur dari panas ke dingin, perubahan cahaya dari gelap ke
teran. Pusat sel saraf (neuron) terdiri dari sebuah badan sel yang disebut perikarion, berisi nukleus. Di
dalam sitoplasma perikarion terdapat bahan-bahan yang disebut substansia nissel. Dari perikarion
keluar prosesus yang menghantarkan rangsangan perikarion yang disebut dendrit, jumlahnya lebih
banyak (lebih dari satu).

Prosesus yang menghantarkan rangsangan keluar dari perikarion disebut akson. Jumlah akson
biasanya hanya satu. Berdasarkan jumlah ukuran neuron dibagi menjadi tiga yaitu neuron unipolar,
bipolar dan multipolar. Sedangkan neuron berdsarkan struktur dan fungsinya dibagi menjadi tiga,
yaitu neuron sensorik, motorik dan interneuron. Macam-macam neuron tersebut dihubungkan oleh
sinaps. Gerakan salah satu anggota tubuh dapat dijadikan bukti bahwa di dalam tubuh terjadi
penghantaran impuls oleh saraf dan menimbulkan tanggapan yang disampaikan oleh saraf motorik
dalam bentuk gerak. Gerak yang disadari disebut gerak sadar dengan melalui rangkaian impuls dan
mengalami proses pengolahan yang dilakukan oleh otak, sedangkan gerakan yang tidak disadari
disebut gerak reflex dengan rangkaian impuls pendek, tanpa diolah oleh pusat saraf. Sistem saraf
manusia terdiri dari sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem
saraf tepi yang dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf aferen dan sistem saraf eferen. Otak terdiri
dari tiga bagian yaitu otak besar, otak kecil dan otak tengah. Sistem sarf aferen membawa impuls
saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat sedangkan sistem saraf eferen membawa impuls saraf
dari sistem saraf pusat ke efektor.

2.3BAGIANSISTEMSARAF
Sistem saraf terdiri dari jaringan saraf, yang selnya padat dan ketat dan saling terkait. Meskipun
sangat kompleks, jaringan saraf hanya terdiri dari dua jenis sel utama, yaitu neuron (sel-sel saraf) dan
neuroglia (sel pendukung/insulator/ pelindung sel saraf).
1. SEL SARAF NEURON

Neuron adalah sel-sel yang sangat kompleks. Meskipun sangat beragam strukturnya, semua sel saraf
mempunyai badan sel (cell body) yang fungsinya sangat penting dalam kerja sistem saraf. Neuron
terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

 Badan Sel (The Cell Body)

Badan sel disembut juga soma (badan). Walaupun sangat beragam ukuran diameternya yaitu dari 5
sampai 140 µm, namun semua sel saraf hanya memiliki satu inti sel yang dikelilingi oleh sitoplasma.

Kandungan sitoplasma pada sel saraf tidak berbeda dengan sel-sel lain pada umumnya. Badan sel
merupakantempat proses dari impuls yang diterima oleh ujung- ujung saraf. Badan sel banyak terletak
di Sistem Saraf Pusat. Namun badan sel yang disebut ganglia (tunggal:ganglion) terletak disepanjang
Sistem saraf tepi.

 Dendrit

Kebanyakan dari sel saraf memiliki banyak dendrit yang merupakan perpanjangan atau percabangan
dari badan sel. Dendrit seperti halnya ranting pada pohon yang merupakan percabangan dari dahan
pohon.

Organel-organel yang terdapat pada badan sel juga terdapat di dalam dendrit. Dendrit berfungsi
sebagai penerima rangsang, memperluas area untuk menerima sinyal dari sel saraf lain. Dendrit juga
berfungsi untuk menghantarkan sinyal ke badan sel.

 Akson

Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang memanjang dari daerah berbentuk kerucut pada
badan sel. Akson diselubungi oleh selubung myelin. Akson berfungsi untuk mengantarkan rangsang
dari atau ke badang sel.

2.4 FUNGSI SARAF NEURON

 Neuron Sensorik (Afferent)

Neuron ini berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ,
indera, atau saraf organ internal ke Central Nervous System (CNS).
 Neuron Motorik (Efferent)

Neuron ini berfungsi untuk menyampaikan impuls dari CNS ke efektor.

 Interneuron

Neuron ini berfungsi menghubungkan neuron sensorik dan motorik.

2.5 BAGIAN SARAF NEUROGLIA

 Astrocytes

Seperti namanya, sel ini berbentuk seperti bintang sehingga memiliki banyak percabangan.
Astrocytes berfungsi untuk mengatur extracelluler neuron.

 Microglia

Microglia merupakan sel pendukung yang ukurannya paling kecil namun jumlahnya
melimpah di CNS. Sel ini bersifat phagosit yang memakan microorganisme penggganggu dan
sel-sel saraf yang telah mati.

 Ependyma

Ependyma terdapat pada ventricle otak dan spinal cord (sum-sum tulang belakang).

 Oligodendrit

Oligodendrit memiliki bentuk seperti Astrocytes, namun dengan percabangan yang lebih
sedikit.Oligodendrit berfungsi untuk membentuk selubung myelin (myelin sheaths) pada
susunan saraf tepi (peripheral nervous system = PNS).

 Satelite Cell

Merupakan sel pendukung yang berada di sekeliling badan sel pada susunan saraf tepi.

 Schwan Cell

Schwan cell membentuk selubung myelin (myelin sheaths) pada susunan saraf pusat (central
nervous system = CNS). Fungsi myelin adalah untuk mempercepat penghantaran sinyal pada
axon. Sambungan antara dua sel schwan (myelin) disebut nodes of Ranvier.

2.6 SISTEM SARAF PUSAT

Sistem saraf pusat (SSP) adalah bagian dari sistem saraf yang mengkoordinasi kegiatan dari semua
bagian tubuh hewan bilaterian-yaitu, semua hewan multiseluler kecuali simetris radial spons dan
binatang seperti ubur-ubur. Pada vertebrata, sistem saraf pusat yang ditutupi dalam meninges.
Ini berisi sebagian besar sistem saraf dan terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Bersama-
sama dengan sistem saraf perifer memiliki peran fundamental dalam kontrol perilaku. SSP adalah
yang terkandung dalam dorsal rongga, dengan otak di dalam rongga tengkorak dan tulang belakang di
rongga tulang belakang.

Otak dan sum-sum tulang belakang ini merupakan organ yang sangat lunak dan memiliki fungsi yang
sangat penting bagi semua proses yang ada dalam tubuh sehingga membutuhkan perlindungan. Selain
dilindungi oleh tengkorak dan ruas- ruas tulang belakang,

2.7 LAPISAN SELAPUT TULANG BELAKANG

1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium,
dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara
tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di
dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang
mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan
untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan
permukaan otak.

Pada otak dan sum-sum tulang belakang, terdapat dua substansi, yaitu substansi grissea dan substansi
alba. Subtansi grissea memiliki warna abu-abu karena tersusun oleh badan sel dari sel saraf.
Sedangkan substansi alba memiliki warna putih, karena tersusun oleh serabut-serabut saraf. Walaupun
keduanya memiliki substansi yang sama, namun berbeda dalam hal susunannya. Pada otak substansi
grissea terdapat pada bagian korteks dan substansi alba terdapat pada bagian tengah. Sedangkan pada
sum-sum tulang belakang, substansi grissea terdapat pada bagian tengan yang membentuk seperti
kupu-kupu dan substansi alba terdapat pada bagian korteks.

2.8 SARAF OTAK

Otak merupakan organ yang sangat penting dan memiliki fungsi-fungsi yang kompleks, seperti
kecerdasan, kesadaran, ingatan dan lain sebagainya. Besar otak kurang lebih dua genggaman tangan
dengan berat kurang lebih 1500 gram.

BAGIAN SARAF OTAK

 Cerebrum (otak besar)


Cerebrum merupakan bagian yang sangat penting dari otak, yang terdiri dari dua hemisphere. Otak
besar memiliki berat 83% dari total berat otak. Cerebrum terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

 Cerebral Cortex

Celebral Cortex merupakan bagian dari Cerebrum yang berwarna abu-abu (substansi
grissea) karena pada bagian ini banyak terdapat badan sel saraf. Celebral Cortex
memiliki empat area yang disebut lobus, yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus
oksipital, dan lobus temporal. Lobus frontal merupakan pusat kemampuan motorik
seperti kecerdasan, berbicara dan daya ingat atau memori.

 Medullary Body

Medullary body merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna putih (substansi
alba) karena mengandung banyak serabut saraf (akson). Bagian in berfungsi
mengirimkan impuls dari dan ke cerebral cortex. Pada medullary body terdapat
bagian yang disebut Corpus callosum, yang menghubungkan impuls dari kedua
celebral hemisphere.

 Basal Ganglia

Basal ganglia merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna abu- abu. Pada besal
ganglia terdapat banyak badan sel-sel saraf, yang menyebabkan warna abu-abu pada
bagian ini. Bagian ini berfungsi untuk mengatur pergerakan otot rangka. Selain itu,
basal ganglia juga menghubungkan celebral cortex, thalamus dan hypothalamus.

 Brainstem

Merupakan bagian yang sangat penting dari otak, yang terdiri dari beberapa bagaian.

 Midbrain

Midbrain merupakan bagian brainstem yang penting. Midbrain terletak diantara


diencephalon dan pons. Midbrain merupakan tempat untuk relay impuls dari cerebral
cortex ke pons dan spinal.

 Pons

Pons berbentuk seperti tonjolan dan terlrtak diantara midbrain dan medula oblongata.
Pons berfungsi jembatan yang menghubungkan antara brainstem dan cerebelum. Pons
ini merupakan pengontrol proses pernapasan.
 Medula Oblongata

Medul oblongata merupakan bagian dari brainstem yang berbentuk kerucut dan
mengandung banyak serabut saraf. Bagian ini merupakan pusat pengaturan detak
jantung, tekanan darah, pernapasan, menelan dan muntah.

 Diencephalon

Diencephalon membentukpusat inti dari otak depan yang dikelilingi oleh belahan otak. Diencephalon
terdiri dari thalamus dan hypothalamus.

 Thalamus

Thalamus berbentuk seperti telur dan merupakan struktur yang berpasangan. Sebesar
80 % dari diencephalon adalah thalamus. Thalamus berfungsi sebagai relai bagi
semua sensori pada celebral cortex. Selain itu, thalamus juga berperan dalam
menginterpretasikan impuls sensorik.

 Hypothalamus

Hypothalamus merupakan bagian bawah dari diencephalon. Bagian ini sangat penting
dalam pengeturan fungsi autonom. Bersama dengan sistem limbic, hypothalamus
berperam dalam pengaturan emosi. Hypothalamus juga mampu mensekresikan
regulatory hormon. Hypothalamus juga mengendalikan rasa lapar, haus, tudur bangun
dan ritme biologis lainnnya.

 Epithalamus

Epithalamus merupakan bagian terkecil dari posterior dan superiorthalamus. Pada


epithalamus terdapat pineal gland yang merupakan bagian dari kelenjar endokrin.
Kelenjar ini mensekresikan melatonin untuk mempersiapkan diri pada siklus tidur dan
bangun.

 Cerebelum

Cerebelum biasa disebut otak kecil. Bagian ini terletak di bagaian belakan kepala dan dekat dengan
bagian leher ujung atas. Namun dengan bentuk yang kecil jika dibandingkan dengan otak besar,
cerebelum memiliki fungsi yang sangat penting. Cerebelum berfungsi untuk kontrol kontraksi otot,
postur dan keseimbangan.
SUM-SUM TULANG BELAKANG (SPINAL CORD)

Sum-sum tulang belakang merupakan kelanjutan dari medula oblongata. Bagian ini terus berlanjut
kebelakang sampai tulang belakang. Panjang sum-sum tulang belakang sekitar 42 cm sampai 43 cm.

Sum-sum tulang belakang dilindungi oleh rongga tulang belakang dan dilapisi oleh meninges.
Terdapat 31 pasang saraf spinal cord yang terbagi atas 8 di serviks, 12 di thoracic, 5 di lumbar, 5 di
sacral, dan 1 di coccygeal.

SISTEM LIMBIK

Sistem limbik terletak di otak tengah, yaitu pada celebral cortex, thalamus, dan hypothalamus.
Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik.

Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara


homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori
jangka panjang.

Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tidak tersentuh oleh indera. Sitem inilah yang lazim
disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung
menyebutnya sebagai “Alam Bawah Sadar” atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam
perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem
limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan
dan kejujuran.

SISTEM SARAF TEPI

Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf yang merupakan lanjutan dari otak dan spinal cord. Sel-
sel saraf ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Berdasarkan impuls saraf yang dibawa sistem
saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf aferen (membawa impuls ke saraf pusat) dan eferen (yang
membawa impuls ke efektor). Sedangkan, berdasarkan asalnya sistem saraf tepi dibagi menjadi saraf
sum-sum tulang belakang (spinal) dan saraf otak (cranial).

 Saraf sum-sum tulang belakang (spinal)

Sistem saraf sumsum spinalis merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula
spinali (sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi
sepanjang medula spinalis.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus
yaitu sebagai berikut:

 Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher,
bahu, dan
 Pleksus brachialis mempengaruhi bagian
 Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

SISTEM SARAF OTONOM

Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar. Seperti saraf-saraf yang mengontrol detak
jantung, pupil mata, otot polos, dan lain sebagainya. Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua macam,
yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.

Sistem syaraf parasimpatik disebut dengan cholinergic karena diaktivasi oleh acetylcholin yang
dihasilkan oleh post ganglion. Sedangkan systen syaraf simpatik disebut adrenergic karena umumnya
postganglionig meleparkan norepineprin.

Sistem syaraf parasimpatik umumnya disebut sebagai “housekeeping system’ yang menyebabkan
organ (jantung, organ pencernaan, dll) dalam dapat bekerja secara normal (homeostatis). Sistem
syaraf simpatik bekerja dalam keadaan stress sehingga disebut dengan “fight or flight” system.
Kondisi stress ini ditandai dengan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dilatasi bronchioles pada
paru dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai