Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 5, No.

2, September 2019

Penelitian
PENGARUH PEMBERIAN KONSELING KB TERHADAP
PEMILIHAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)
DI KELURAHAN BELAWAN BAHAGIA TAHUN 2018
1.
Resy Tesya Mulianda, 2. Destyna Yohana Gultom
1,2.
Dosen Prodi D-III Kebidanan, STIKes Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan,

E-mail: resy_tesya@yahoo.co.id

ABSTRAK

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan Salah satu program untuk menurunkan angka kematian
ibu dan menekan angka pertumbuhan penduduk. Pengertian MKJP(Metode kontra sepsi jangka
panjang) adalah kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama, lebih dari dua tahun, efektif
dan efisien untuk tujuan menjarangkan kelahiran lebih dari 3 tahun atau untuk mengakhiri kehamilan
pada pasangan yang tidak mengingini tambah anak lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pengaruh pemberian konseling KB oleh petugas lapangan keluarga berencana
(PLKB) terhadap ibu dalam pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Kelurahan
Belawan Bahagia Tahun 2018. Penelitian ini termasuk penelitian studi analitik, dengan jenis penelitian
observasional dengan mencari pengaruh antar variable dan dilakukan analisis terhadap data yang
dikumpulkan dan seberapa besar hubungan antar variable serta menggunakan data primer dan juga data
sekunder. Penelitian ini menggunakan rancangan crosssectional sebagai rancangan penelitian. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua peserta KB aktif yang bertempat tinggal di Kelurahan Belawan
Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan berjumlah 1245orang, kemudian dilakukan
tehnik pengundian sampai didapat jumlah sampel 166 sampel. Hasil penelitian ditemukan
bahwapemilihan materi dan media konseling yang baik, serta meode yang tepat mayoritas menggunakan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Ada pengaruh materi, media dan metode konseling
terhadap MKJP dengan p.value <0,05.

Kata Kunci : Materi, media, metode, konseling, MKJP.

PENDAHULUAN menjadi 1,45% dan tahun 2000-2006 turun


lagi menjadi 1,34% dan naik lagi pada tahun
Laju pertumbuhan penduduk dan 2010 yaitu 1,49%. Total Fertility Rate
meningkatnya angkakelahiran menjadi (TFR) tahun 1971 adalah 5,5 per Pasangan
masalah yang membutuhkan perhatian. Saat Usia Subur (PUS), tahun 1980-1990 turun
ini ada sebuah dilemma kontroversi yang menjadi 2,34 dan pada tahun 2000-2005
terjadi dalam kesehatan ibu dan anak. Salah turun lagi menjadi 2,28. Angka ini
satu program pemerintah yang menjamin menunjukkan penurunan TFR dari waktu ke
kesejahtraan ibu hamil dengan memberikan waktu tetapi belum mencapai target nasional
bantuan dana sosial, justru telah menjadi yaitu 2,1. Dari pertumbuhan jumlah
jerat menggagalkan program BKKBN penduduk ini tentu saja akan berimplikasi
tentang keluarga berencana. Bahkan pada secara signifikan terhadap perkembangan
beberapa kasus ditemukan ibu dengan usia ekonomi dan kesejahteraan Negara.
risiko tinggi diatas 40 tahun sengaja hamil (BKKBN, 2010). Untuk itu diperlukan
hanya untuk mendapatkan bantuan dana upaya dan langkah konkrit guna
social dari pemerintah. Laju Pertumbuhan menurunkan laju pertumbuhan penduduk
Penduduk (LPP) pada periode tahun 1980- melalui berbagai program baik dari aspek
1990 adalah 1,97%, tahun1990-2000 turun kualitas maupun kuantitas (Kementrian
651
Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 5, No. 2, September 2019

Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, METODE


2013).
Badan kependudukan dan Keluarga Penelitian ini termasuk penelitian studi
Berencana Nasional (BKKBN) sedang analitik, dengan jenis penelitian
menerapkan kontrasepsi jangka panjang observasional. Penelitian observasional
(MKJP) yang dinilai jauh lebih efektif dalam analitik dimana peneliti mencari hubungan
menekan angka kelahiran yang menjadi antar variable dan dilakukan analisis
unggulan dalam mendukung program terhadap data yang dikumpulkan dan
kelurga berencana. Berdasarkan SDKI 2012 seberapa besar hubungan antar variable yang
menunjukkan pemakaian alat kontrasepsi pil ada. Penelitian ini menggunakan data primer
mengalami kenaikan 5 persen pada tahun dan juga data sekunder. Penelitian ini
2007 meningkat menjadi 11 persen pada menggunakan rancangan crosssectional
tahun 2012. Sementara penggunaan IUD sebagai rancangan penelitian.
mengalami penurunan dari 8 persen pada Penelitian ini dilakukan di Kelurahan
tahun 1991 terus mengalamip enurunan Belawan Bahagia. Penelitian dilaksanakan
hingga menjadi 2 persend itahun 2012. mulai bulan September 2018. Pemilihan
Pemakaian suntik mengalami kenaikan dari lokasi dikarenakan pada Kecamatan
7 persen ditahun 1991 menjadi 18 persen Belawan petugas lapangan KB (PLKB)
ditahun 2012. Peningkatan yang relative aktifuntuk melakukan konseling kepada
kecil terjadi pada penggunaan implant yang akseptor KB tetapi selama tiga tahun
hanya mengalami kenaikan sebesar 2 persen terakhir Kecamatan Belawan berada pada
selama periode 21 tahun. (BKKBN, 2012). posisi 12 dari 21 kecamatan di Kota Medan.
Hasil pelaksanaan sub system Populasi dalam penelitian ini adalah
pencatatan dan pelaporan BKKBN bulan semua peserta KB aktif yang bertempat
Juni 2012 bahwa Peserta KB Baru secara tinggal di Kelurahan Belawan Bahagia
Nasional sampai dengan bulan Juni2012 Kecamatan Medan Belawan Kota Madya
sebanyak 4.587.909 peserta. Apabila dilihat Medan dengan jumlah populasi dalam
dari persentasenya adalah 355.973 peserta penelitian ini adalah 1245 orang, kemudian
IUD (7,76%), 69.816 peserta MOW dilakukan tehnik pengundian hanya satu kali
(1,52%), 14.030 peserta MOP (0,31%), untuk menentukan unsur pertama dari
323.652 peserta Kondom (7,05%), 434.222 samplingyang akan diambildan
peserta Implant (9,46%), 2.186.033 peserta didapatnomor sampel pertama adalah nomor
suntikan (47,65%), dan 1.204.183 peserta urut 4, maka nomor selanjutnya adalah no
Pil (26,25%). Mayoritas peserta KB baru 12, 20, 28 dan seterusnya sampai didapat
bulan Juni 2012, didominasi oleh peserta KB jumlah sampel 166 sampel.
yang menggunakan Non Metode Variable independen dalam penelitian
Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP), ini adalah materi konseling, media
yaitu sebesar 80,95% dari seluruh peserta konseling, metode konseling. Variabel
KB. Sedangkan peserta KB baru yang dependen yaitu pemilihan metode
menggunakan metode jangka panjang kontrasepsi Jangka Panjang.
seperti IUD, MOW, MOP dan Implant
hanya sebesar 19,05% (BKKBN, 2012). DefinisiOperasional:
Berdasarkan survey awal yang dilakukan di 1. Materi konseling yaitu bahan-bahan
Desa Belawan Bahagia maka penulis tertarik konseling mengenai alat kontrasepsi
untuk melakukan penelitin yang berjudul MKJP yang diberikan petugas lapangan
³Pengaruh pemberian konseling KB oleh keluarga berencana (PLKB) terhadap
petugas lapangan keluarga berencana akseptor KB.
(PLKB) terhadap ibu dalam pemilihan 2. Media konseling dimana PLKB
metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) menggunakan media untuk memberikan
di Kelurahan Belawan Bahagia. informasi tentang alat- alat kontrasepsi
MKJP terhadap akseptor KB.

652
Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 5, No. 2, September 2019

3. Metode konseling apakah yang diberikan media konseling, metode konseling dengan
oleh PLKB kepada akseptor KB tentang variable dependen yaitu pemilihan metode
alat-alat kontrasepsi MKJP. kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
4. Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Pengolahan data meliputi tahap editing atas
Panjang dimana pilihan kontrasepsi yang data yang telah tersedia, tahap pengkodean
ditentukan oleh akseptor KB apakah dan penilaian (coding and scoring), serta
menggunakan MKJP (AKBK, AKDR, tahap entri data kedalam tabel pengukuran.
MOW) atau non-MKJP (Suntik). Data kemudian dimasukkan dan dianalisis
Analisis univariat dilakukan untuk menggunakan program SPSS, dan dilakukan
mendapatkan gambaran tentang distribusi uji normalitas. Uji hipotesis yang digunakan
frekuensi masing- masing variable dalam penelitian ini adalah uji t berpasangan
independen yang meliputi materi konseling, (pairedttest).

HASIL

Tabel 1. Tabulasi Silang Pengaruh Materi Konseling Terhadap Ibu Dalam Pemilihan Metode
Kontrasepsi Jangka PanjangDi Kelurahan Belawan Bahagia Tahun 2018
Pemilihan KB
Materi Total
No Tidak Menggunakan MKJP Menggunakan MKJP p value
Konseling
n % n % n %
1 Kurang Baik 40 67,8. 19 32,2 59 100
2 Baik 16 15.0 91 85.0 107 100 0,03
Total 56 33.7 110 66.3 166

Dari tabel dilihat bahwa materi menggunakan metode kontrasepsi jangka


konseling yang baik mayoritas 85 % panjang.

Tabel 2. Tabulasi Silang Pengaruh Media Konseling Terhadap Ibu Dalam Pemilihan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang Di Kelurahan Belawan Bahagia Tahun 2018
Pemilihan KB
Media Total
No Tidak Menggunakan MKJP Menggunakan MKJP p value
Konseling
n % n % n %
1 Tidak Baik 39 56.5 30 43,5 69 100
2 Baik 17 17,.5 80 82,5 97 100 0,04
Total 56 33.7 110 66.3 166
Media konseling yang baik mayoritas 82,5 % menggunakan metode kontrasepsi jangka
panjang.

Tabel 3. Tabulasi Silang PengaruhMetode Konseling Terhadap Ibu Dalam Pemilihan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Di Kelurahan Belawan Bahagia Tahun 2018
Pemilihan KB
Metode Total
No Tidak Menggunakan MKJP Menggunakan MKJP p.value
Konseling
n % n % n %
1 Tidak Tepat 36 59,0 25 41,0 61 100
2 Tepat 20 19,0 85 81,0 105 100 0,00
Total 56 33.7 110 66.3 166

Metode konseling yang tepat mayoritas berusaha untuk lebih mengetahui tentang
81,0 % menggunakan kontrasepsi jangka kontrasepsi jangka panjang dan lebih
panjang . Materi penyuluhan konseling yang berupaya mencari informasi tentang jenis
diterima oleh akseptor KB akan berpengaruh dan manfaat setiap kontrasepsi.Materi akan
terhadap pengetahuan ibu, dengan materi membuat seseorang ingin lebih mengetahui
yang efektif yang diperolehnya, akan lebih banyak hal yang diperlukan dan lebih
653
Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 5, No. 2, September 2019

tanggap terhadap informasi serta peka Kementerian Koordinator Bidang


melihat perubahan-perubahan yang Kesejahteraan Rakyat. (2013).
terjadi.Materi penyuluhan dapat berbentuk Penduduk Indonesia jadi 240 juta jiwa.
pengalaman misalnya pengalaman bidan Diakses tanggal 8 februari 2014. URL:
yang sukses mengembangkan komoditas http://www.menkokesra.go.id/content/p
tertentu, hasil pengujian/hasil penelitian, enduduk-indoneisa-jadi-240-juta-
keterangan atau kebijakan yang dikeluarkan orang.
pemerintah. Manuaba, Gde, Bagus Ida. (2010). Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
KESIMPULAN Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC.
Media, materi dan meode konseling Nasir, Abd, Muhith, Ideputri dkk. (2011).
berpengaruh terhadap pemilihan metode Buku Ajar Metodologi Penelitian
kontrasepsi jangka panjang. Kesehatan. Yogyakarta: Medical Book.
PPLKB Kecamatan Medan Belawan, 2014.
SARAN Laporan Pelaksanaan KB MKJP.
Medan.
Dalam memberikan konseling Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,
sebaiknya meningkatkan kualitas materi, 2013.
media dan metode yang digunakan. Siswanto, Agus Wilopo. (2010). Tesis:
Hubungan Persepsi Klien tentang
DAFTAR PUSTAKA Konseling Keluarga Berencana dengan
Pemakaian Metode Kontrasepsi IUD
Anggraini, Yetty. (2012). Pelayanan dan Implant. Yogyakarta: UGM.
Keluarga Berencana. Yogyakarta: Statistik PTKPT. (2013). Jumlah Penduduk
Rohima Press. di Seluruh Dunia Tahun 2013. Diakses
Anisah. (2011). Faktor-faktor yang tanggal 20 Juni 2014. URL:
Berhubungan dengan Pemilihan http//statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=area
Kontrasepsi Non-IUD pada Akseptor &info 1=6.
KB pada Wanita Usia 20-39 Tahun di Sulistyawati, Ari. (2011). Pelayanan
Puskesmas Tlogo Sari Kulon Semarang Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba
Timur Tahun 2011. Medika.
Badan Pusat Statistik. (2011). Sensus Suratun. (2008). Pelayanan Keluarga
Penduduk Tahun 2010. Jakarta: Badan Berencana & Pelayanan Kontrasepsi.
Pusat Statistik. Jakarta: Natawijaya.
BKKBN. (2012). Laporan Akuntabilitas Survei Demografi Kesehatan Indonesia.
Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta: (2012). Badan Kependudukan dan
Badan Kependudukan dan Keluarga Keluarga Berencana Nasional. Jakarta:
Berencana Nasional. Badan Pusat Statistik Kementerian
Helfi, Triansih. (2013). Pengaruh Konseling Kesehatan.
Keluarga Berencana terhadap Tukiran. (2010). Keluarga Berencana dan
Pengetahuan dan Niat Pasangan Usia Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
Subur Tentang Kontrasepsi IUD di Pustaka Pelajar.
Wilayah Kerja Puskesmas Blang Tumini. (2010). Pengaruh Pemberian
Mancung Kab. Aceh Tengah Tahun Konseling Terhadap Pengetahuan
2013. tentang KB dan Kemantapan dalam
Hidayat, Aziz Alimul. (2010). Metode Pemilihan Alat Kontrasepsi pada Calon
Penelitian Kesehatan Paradigma Akseptor KB Tahun 2010.
Kuantitatif. Surabaya: Health Books
Publishing.

654

Anda mungkin juga menyukai