KEPERAWATAN JIWA
Disusun oleh :
RIZKIA PRAMADANI
21118038
Tn F 43 Tahun
Keluarga mengatakan pasien sering menyediri dan mengurung diri karena tidak percaya diri
dengan penampilannya. Keluarga pasien juga mengatakan pasien jarang mengurus dirinya
sendiri seperti mandi dan bersosialisasi dengan lingkungan. Saat pengkajian dilakukan pasien
tampak masih bisa, mau dan mampu melakukan perawatan kebersihan diri, makan dan minum,
berdandan/berhias, BAB/BAK dan semua secara mandiri namun membutuhkan pengawasan
yang ekstra dalam pelaksanaan. Pasien jarang mandi ketika disuruh mandi, baru pasien mau
mandi, pasien tidak mengenakan pakaian yang sesuai dan ketika ditegur baru pasien
membenarkan pakaiannya dan penampilannya. Ketika jam makan pasien harus diawasi karena
cara makan seperti anak kecil sehingga pasien harus dibimbing. Ketika BAB/BAK pasien masih
ditegur untuk dilakukan di WC dengan benar dan secara mandiri. Pasien mengatakan tidak
pernah masuk RSJ dan tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya. Aktifitas motorik pasien
tampak bersemangat seperti mengikuti senam pagi, ADL mandiri dan tidak dapat memulai
pembicaraan sehingga perawat yang pertama kali memulai pembicaraan, pasien tampak labil
kadang emosi dan kadang sedih. Pasien mengatakan mulai merasakan tidak berguna lagi dalam
keluarganya dan merasa malu, kurang percaya diri dalam bersosialisasi dan merasa hidup dalam
dunianya sendiri. Selama interaksi wawancara pasien kooperatif namun mudah tersinggung serta
selalu minder dengan penampilan, terjadi perubahan emosi dan pasien ketika diberi banyak
pertanyaan, terkadang pasien pergi menjauh dan menggerutu. TD : 120/80 mmHg , N :
80x/menit, T : 36,30 C, BB : 49 Kg, TB : 173 cm
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Tn. F.. (L) Tanggal Pengkajian : 03 Januari 2021
Umur : 43 Tahun RM No. : 3111331
Informan : Keluarga Tn. F
4. Aniaya Seksual :
5. Penolakan :
7. Tindakan Kriminal :
Jelaskan nomor 1,2,3
IV. FISIK
a. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg Suhu : 36,30 C
Nadi : 80x / menit Prnpsn :20x/menit
b. Ukuran :
Tinggi Badan : 173 cm
Berat Badan : 45 Kg
1. Genogram
KET :
= Laki-laki = pasien
= perempuan
= meninggal
Jelaskan :
Klien merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Saat ini klien belum menikah dan
masih tinggal dengan keluarga nya.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
klien menganggap dirinya tidak memiliki bagian tubuh yang disukai dan
menganggap dirinya orang yang jelek
b. Identitas :
Klien mengetahui nama, agama, umur, jenis kelamin, serta klien mengakui bahwa
dirinya adalah laki-laki dan berpenampilan seperti laki-laki pada umumnya.
c. Peran :
Klien merasa dirinya tidak dibutuhkan oleh siapapun, klien juga jarang berbicara dan
membahas tentang keluarganya. Sifat klien cenderung terlihat seperti remaja dan
emosi tidak stabil.
d. Ideal Diri :
Klien mengatakan bahwa ia tidak suka berbicara dengan orang lain karena
keadaannya sekarang dan ia ingin merubah penampilannya menjadi lebih baik.
e. Harga diri :
Klien merasa malu dengan penampilannya sekarang dan tidak ingin berbicara
dengan orang lain. Klien mulai merasa tidak berguna bagi siapapun, kurang percaya
diri dan cenderung menyukai dunianya sendiri.
3. Hubungan Sosial
b. Kegiatan Ibadah :
Pasien terlihat sering melaksanakan ibadah di ruangan secara individu. Terkadang
pasien melafalkan ayat pendek.
1. Penampilan
Jelaskan :
Klien tidak menggunakan pakaian dengan sempurna dan harus ditegur dahulu agar
pasien dapat membenarkannya
2. Pembicaraan
Jelaskan :
Klien tidak mampu memulai pembicaraan , hanya mampu menjawab pertanyaan perawat
dan pembicaraan bergantung pada emosi pasien
Jelaskan :
Aktivitas motorik pasien terlihat baik seperti senam pagi dan ADL , tidak ada masalah
berarti pada aktivitas pasien.
4. Alam Perasaan
Jelaskan :
Klien menunjukkan ekspresi termenun dan tidak bergairah. Sesekali pasien
menunjukkan muka murung pasien ketika di kaji. Emosi pasien pun naik turun
Masalah Keperawatan : ketidakberdayaan
5. Efek
Jelaskan :
Pasien merespon dengan cukup baik pertanyaan dan respon yang diberikan jelas serta
timbal balik.
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah
Jelaskan : klien tidak ada kontrak mata dan hanya menunduk saat diajak berbicara
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
7. Persepsi
Pengucapan Penghidu
8. Proses Pikir
Jelaskan : Ketika diminta bercerita Klien sering kali tiba-tiba berhenti berbicara
kemudian dilanjutkan kembali
9. Isi Pikir
Waham :
Disorientasi :
Jelaskan : Klien sadar dan Orientasi akan waktu , tempat, dan orang baik.
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka panjang
Jelaskan : Pasien tidak memiliki masalah dalam hal penilaian objek maupun subjek
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
14. daya tilik diri
Jelaskan : klien mengetahui kondisinya saat ini dan berharap untuk segera sembuh
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
1. Makan
bantuan minimal bantuan total
2. BAB/BAK
bantuan minimal bantuan total
3. Mandi
bantuan minimal bantuan total
4. Berpakaian/berhias
bantuan minimal bantuan total
Jelaskan :
Klien makan 3 kali sehari dengan porsi makan yang baik, makanan selalu
dihabiskan, namun pasien belum bisa menerapkan tata cara makan yang baik dan
belum terlalu memahami waktu makan yang teratur
Dalam buang air pasien masih harus dibimbing untuk dilakukan di WC karena
belum bisa secara mandiri.
Pasien masih harus dibimbing dalam berpakaian karna belum sesuai dan perlu
dibimbing dalam membersihkan diri.
6. Penggunaan obat
bantuan minimal bantuan total
7. Pemeliharaan Kesehatan
ya tidak
Perawatan Lanjutan :
ya tidak
Perawatan pendukung :
ya tidak
• Menyiapkan makanan :
ya tidak
• Menjaga kerapihan rumah :
ya tidak
• Mencuci pakaian :
ya tidak
• Pengaturan keuangan :
ya tidak
• Belanja :
ya tidak
• Transportasi :
ya tidak
• Lain-lain :
Jelaskan :
klien selalu mengurung diri didalam kamar dan tidak melakukan kegiatan apapun dan
sering kali berbicara sendiri
Adaptasi Maladaktif
ANALISA DATA
DATA MASALAH
Ds :
• Pasien mengatakan tidak bisa melakukan
kebersihan diri secara mandiri
• Keluarga mengatakan pasien jarang mandi dan
jarang mengurus dirinya.
Do :
• Pasien tidak mau melakukan kebersihan diri
Defisit perawatan diri
jika tidak disuruh petugas / keluarga
• Pasien terlihat lusuh, rambut acakan, baju tidak
sesuai dan berbau kurang sedap
• Ketika buang air/pasien harus diarahkan
terlebih dalulu agar bisa ke kamar mandir
secara mandiri
• Pasien terlihat kebingungan ketika makan
• Kebiasaan makan seperti anak kecil
Ds :
• Keluarga mengatakan pasien sering menyendiri
dan mengurung diri karena tidak percaya diri Isolasi sosial
• Keluarga mengatakan pasien tidak mau
bersosialisasi dengan masyarakat
• Klien mengatakan dirinya tidak bisa
bersosialisasi dan hidup dalam dunianya
sendiri
Do :
• Pasien menarik diri dari lingkungan
• Pasien lebih sering menyendiri
• Pasien sering minder ketika wawancara dan
emosi labil
• Pasien tidak dapat memulai percakapan
• Apabila pasien diberi banyak pertanyaan
pasien akan pergi dan menggerutu
• Pasien mudah tersinggung dan emosinya labil
Ds :
• Klien mengatakan bahwa ia merasa dirinya
tidak berguna lagi bagi keluarga nya dan ia
merasa malu pada penampilannya
• Keluarga mengatakan pasien sering menyendiri
karena malu terhadap dirinya
Harga Diri rendah Situasional
Do :
• Pasien terlihat menyendiri
• Pasien tidak dapat memulai pembicaraan
• Pasien terlihat malu dan sulit menatap mata
pengkaji
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Perencanaan
Dx
NO
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
TUK 1 :
• Pasien dapat 1. Evaluasi hasil latihan
mengidentifi perawatan diri, beri
kasi pujian
kemampuan 2. Mendiskusikan
dengan aspek kemampuan dan aspek
positif yang positif yang dimiliki
dimiliki Setelah diberikan pasien
• Pasien dapat tindakan keperawatan 3. Berdiskusi dengan
menilai selama pasien untuk
kemampuan 1x15menit,diharapkan meningkatkan
Harga diri yang dapat Kepercayaan diri kepercayaan diri
3. rendah digunakan klien dapat kembali pasien
situasional • Pasien dapat lagi dengan kriteria 4. Bantu pasien untuk
menerapkan hasil : meningkatkan
kegiatan yang 1. wajah murung kepercayaan diri
sesuai dengan berkurang
kemampuan 2. mood lebih stabil
• Pasien dapat
melatih
kemampuan
yang dipilih
secara teratur
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
ISOLASI DIRI
Ds :
• Keluarga mengatakan pasien sering
menyendiri dan mengurung diri karena
tidak percaya diri
• Keluarga mengatakan pasien tidak mau
bersosialisasi dengan masyarakat S:
• Klien mengatakan dirinya tidak bisa Pasien mrngatakan sudah
bersosialisasi dan hidup dalam lebih baik dan sudah mulai
dunianya sendiri percaya diri dengan dirinya.
Do : O:
• Pasien menarik diri dari lingkungan Pasien terlihat sudah mulai
• Pasien lebih sering menyendiri terbuka
• Pasien sering minder ketika wawancara Pasien sudah mau
dan emosi labil bercerita hal yang umum
• Pasien tidak dapat memulai percakapan Pasien sudah mampu
• Apabila pasien diberi banyak berbicara pada petugas
pertanyaan pasien akan pergi dan ruangan dan mulai
Senin , 04 januari menggerutu menunjukkan ekspresi
2021 • Pasien mudah tersinggung dan yang stabil
emosinya labil
A:
Pasien sudah terlihat merasa
Tx : lebih baik dari sebelumnya.
1. Membina hubungan saling percaya Pengendalian emosi sudah
dengan pasien menggunakan metode terlihat
komunikasi teraupetik
2. Mengidentifikasi penyebab utama P :
isolasi diri pada pasien dan Perlu pelatihan mandiri dan
memberitahukan aspek positif dan pengawasan setelah latihan
negatif dalam memiliki teman selesai dilakukan
3. Mengajarkan pasien
memperkenalkan diri
4. Memberikan dukungan pada pasien
untuk mengatasi penyebab isolasi diri
(dalam hal ini defisit perawatan diri)
S:
Selama pelatihan
perawatan diri pasien
mengatakan sudah bisa
dalam berhias, mandi dan
Defisit Perawatan Diri
BAB
Ds :
• Pasien mengatakan tidak bisa Pasien mengatakan hal
melakukan kebersihan diri secara yang ia kurang kuasai
mandiri adalah cara makan dengan
• Keluarga mengatakan pasien jarang benar namun sudah cukup
mandi dan jarang mengurus dirinya. memahami latihannya
Do : O:
• Pasien tidak mau melakukan
kebersihan diri jika tidak disuruh Pasien terlihat sudah bisa
petugas / keluarga menyisir rambut sendiri
• Pasien terlihat lusuh, rambut acakan, Pasien sudah mampu
baju tidak sesuai dan berbau kurang mempraktekkan cara
Selasa, 05 januari sedap membersihkan diri ,
2021 • Ketika buang air/pasien harus berhias dan buang air
diarahkan terlebih dalulu agar bisa ke dengan lancar
kamar mandir secara mandiri Pasien memakai baju lebih
• Pasien terlihat kebingungan ketika rapih dari sebelumnya
makan
• Kebiasaan makan seperti anak kecil A:
Ds : S:
• Klien mengatakan bahwa ia merasa Pasien mengatakan bahwa
dirinya tidak berguna lagi bagi dirinya berharga dan ia masih
keluarga nya dan ia merasa malu pada memiliki hal positif yang
Sabtu, 08 januari
penampilannya dapat dilakukan baik secara
2021
• Keluarga mengatakan pasien sering individu maupun dengan
menyendiri karena malu terhadap orang lain. Ia mengatakan
dirinya mempunyai nilai di mata
masyarakat.
Do :
• Pasien terlihat menyendiri O:
• Pasien tidak dapat memulai Pasien terlihat lebih cerah dan
pembicaraan lebih bersemangat
• Pasien terlihat malu dan sulit menatap
mata pengkaji A:
Perubahan kebiasaan pasien
Tx : dan mood pasien sudah baik
• Evaluasi hasil latihan perawatan diri,
beri pujian P:
• Mendiskusikan kemampuan dan aspek Tidak perlu intervensi lebih
positif yang dimiliki pasien lanjut
• Berdiskusi dengan pasien untuk
meningkatkan kepercayaan diri pasien
• Bantu pasien untuk meningkatkan
kepercayaan diri
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, R. (2000). Keperawatan Jiwa : Teori dan Tindakan keperawatan Jiwa. Jakarta: Depkes
RI.
Tim Pokja DPD PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 1. DPP PPNI :
Jakarta