Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS LENGKAP

KEPERAWATAN JIWA

“Asuhan Keperawatan pada Tn. F dengan Defisit Perawatan Diri”

Disusun oleh :

RIZKIA PRAMADANI

21118038

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN INSTITUT ILMU


KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2020
Skenario Kasus

Tn F 43 Tahun

Keluarga mengatakan pasien sering menyediri dan mengurung diri karena tidak percaya diri
dengan penampilannya. Keluarga pasien juga mengatakan pasien jarang mengurus dirinya
sendiri seperti mandi dan bersosialisasi dengan lingkungan. Saat pengkajian dilakukan pasien
tampak masih bisa, mau dan mampu melakukan perawatan kebersihan diri, makan dan minum,
berdandan/berhias, BAB/BAK dan semua secara mandiri namun membutuhkan pengawasan
yang ekstra dalam pelaksanaan. Pasien jarang mandi ketika disuruh mandi, baru pasien mau
mandi, pasien tidak mengenakan pakaian yang sesuai dan ketika ditegur baru pasien
membenarkan pakaiannya dan penampilannya. Ketika jam makan pasien harus diawasi karena
cara makan seperti anak kecil sehingga pasien harus dibimbing. Ketika BAB/BAK pasien masih
ditegur untuk dilakukan di WC dengan benar dan secara mandiri. Pasien mengatakan tidak
pernah masuk RSJ dan tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya. Aktifitas motorik pasien
tampak bersemangat seperti mengikuti senam pagi, ADL mandiri dan tidak dapat memulai
pembicaraan sehingga perawat yang pertama kali memulai pembicaraan, pasien tampak labil
kadang emosi dan kadang sedih. Pasien mengatakan mulai merasakan tidak berguna lagi dalam
keluarganya dan merasa malu, kurang percaya diri dalam bersosialisasi dan merasa hidup dalam
dunianya sendiri. Selama interaksi wawancara pasien kooperatif namun mudah tersinggung serta
selalu minder dengan penampilan, terjadi perubahan emosi dan pasien ketika diberi banyak
pertanyaan, terkadang pasien pergi menjauh dan menggerutu. TD : 120/80 mmHg , N :
80x/menit, T : 36,30 C, BB : 49 Kg, TB : 173 cm
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruang Rawat : Bakung Tanggal Dirawat : 28 Oktober 2020

I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Tn. F.. (L) Tanggal Pengkajian : 03 Januari 2021
Umur : 43 Tahun RM No. : 3111331
Informan : Keluarga Tn. F

II. ALASAN MASUK


Tn . F masuk rumah sakit karena selalu mengurung diri dan tidak mau mengurus diri dengan
keluarganya serta Tn. F seringkali sulit diajak bicara dan mudah emosi/sering menggerutu
sendiri. Keluarga Tn. F juga mengatakan bahwa Tn. F sibuk dengan dunianya sendiri.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?  Ya  Tidak

2. Pengobatan sebelumnya :  Berhasil  kurang berhasil  gagal

3. Aniaya Fisik : pelaku/usia korban/usia saksi/usia


     

4. Aniaya Seksual :      

5. Penolakan :      

6. Kekerasan dlm keluarga :      

7. Tindakan Kriminal :      
Jelaskan nomor 1,2,3

• Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan iwa dimasa lalu


• Klien tidak menerima pengobatan apapun sebelumnya
• Klien tidak memiliki riwayat perundungan dari manapun sebelumnya.

Masalah keperawatan : Respon Pasca Trauma

• Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa :  ya  tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat Pengobatan/perawatan

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

• Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : -

Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah

IV. FISIK
a. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg Suhu : 36,30 C
Nadi : 80x / menit Prnpsn :20x/menit

b. Ukuran :
Tinggi Badan : 173 cm
Berat Badan : 45 Kg

c. Keluhan Fisik :  ya  Tidak

Jelaskan : pasien tidak memiliki keluhan fisik

Masalah keperawatan : Tidak ada Masalah


V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

KET :

= Laki-laki = pasien

= perempuan

 = meninggal

Jelaskan :
Klien merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Saat ini klien belum menikah dan
masih tinggal dengan keluarga nya.

Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah

2. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
klien menganggap dirinya tidak memiliki bagian tubuh yang disukai dan
menganggap dirinya orang yang jelek
b. Identitas :
Klien mengetahui nama, agama, umur, jenis kelamin, serta klien mengakui bahwa
dirinya adalah laki-laki dan berpenampilan seperti laki-laki pada umumnya.

c. Peran :
Klien merasa dirinya tidak dibutuhkan oleh siapapun, klien juga jarang berbicara dan
membahas tentang keluarganya. Sifat klien cenderung terlihat seperti remaja dan
emosi tidak stabil.

d. Ideal Diri :
Klien mengatakan bahwa ia tidak suka berbicara dengan orang lain karena
keadaannya sekarang dan ia ingin merubah penampilannya menjadi lebih baik.

e. Harga diri :
Klien merasa malu dengan penampilannya sekarang dan tidak ingin berbicara
dengan orang lain. Klien mulai merasa tidak berguna bagi siapapun, kurang percaya
diri dan cenderung menyukai dunianya sendiri.

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah Situasional

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti :


Klien mengatakan orang yang paling berharga untuknya adalah keluarganya dan
dirinya sendiri

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :


Klien tidak memiliki sama sekali peran kelompok atau aktifitas kelompok selama do
rumah sakit maupun dalam masyarakat

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :


Klien selalu mengurung diri dan tidak mau berkomunikasi. Pasien tidak bisa ditanyai
banyak hal dan cenderung pendiam

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial


4. Spiritual

a. Nilai dan Keyakinan :


Klien beragama islam dan selalu berpasrah kepada tuhan. Penilaian terhadap agama
baik.

b. Kegiatan Ibadah :
Pasien terlihat sering melaksanakan ibadah di ruangan secara individu. Terkadang
pasien melafalkan ayat pendek.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak Rapih penggunaan pakaian cara berpakaian tidak


  
Tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan :

Klien tidak menggunakan pakaian dengan sempurna dan harus ditegur dahulu agar
pasien dapat membenarkannya

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan

 Cepat  Keras  Gagap  Inkoheren

 Apatis  Lambat  Membisu  tidak mampu


Memulai
Pembicaraan

Jelaskan :
Klien tidak mampu memulai pembicaraan , hanya mampu menjawab pertanyaan perawat
dan pembicaraan bergantung pada emosi pasien

Masalah keperawatan : Gangguan Komunikasi Verbal


3. Aktivitas Motorik

 Lesu  Tegang  Gelisah  Agitasi

 Tik  Grimasen  Tremor  Kompulsif

Jelaskan :
Aktivitas motorik pasien terlihat baik seperti senam pagi dan ADL , tidak ada masalah
berarti pada aktivitas pasien.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

4. Alam Perasaan

Sedih Ketakutan Putus Asa khawatir gembira


    
berlebihan

Jelaskan :
Klien menunjukkan ekspresi termenun dan tidak bergairah. Sesekali pasien
menunjukkan muka murung pasien ketika di kaji. Emosi pasien pun naik turun
Masalah Keperawatan : ketidakberdayaan

5. Efek

 Datar  Tumpul  Labil  tidak sesuai

Jelaskan :
Pasien merespon dengan cukup baik pertanyaan dan respon yang diberikan jelas serta
timbal balik.
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah

6. Interaksi selama wawancara :

 Bermusuhan  Tidak Kooperatif  Mudah tersinggung

 Kontrak mata (-)  Defensif  Curiga

Jelaskan : klien tidak ada kontrak mata dan hanya menunduk saat diajak berbicara
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

7. Persepsi

 Pendengeran  Penglihatan  perabaan

 Pengucapan  Penghidu

Jelaskan : tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

8. Proses Pikir

 Sirkumtansial  Tangensial  Kehilangan asosiasi

 Flight of Idea  Blocking  Pengulangan pembicaraan

Jelaskan : Ketika diminta bercerita Klien sering kali tiba-tiba berhenti berbicara
kemudian dilanjutkan kembali

9. Isi Pikir

 Obsesi  Fobia  Hipokondria

 Depersonalisasi  Ide yang terkait  Pikiran Magis

Waham :

 Agama  somatik  Kebesaran  Curiga

 Nihilistic  sisip pikir  Kontrol Pikir


Jelaskan : klien tidak memiliki masalah dalam pola pikir

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

10. Tingkat Kesadaran

 bingung  Sedasi  Stupor

Disorientasi :

 Waktu  tempat  orang

Jelaskan : Klien sadar dan Orientasi akan waktu , tempat, dan orang baik.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

11. Memori

 Gangguan daya ingat jangka panjang  gangguan daya ingat jangka panjang

 Gangguan daya ingat saat ini  konfabulasi

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


tidak mampu
mudah beralih tdk mampu konsentrasi berhitung sederhana

Jelaskan : klien mampu berhitung sederhana dan dapat berkonsentrasi

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

13. Kemampuan Penilaian


gangguan penilaian gangguan bermakna

Jelaskan : Pasien tidak memiliki masalah dalam hal penilaian objek maupun subjek
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
14. daya tilik diri

mengingkari penyakit menyalahkan hal-hal diluar


yang diderita dirinya

Jelaskan : klien mengetahui kondisinya saat ini dan berharap untuk segera sembuh
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan
bantuan minimal bantuan total

2. BAB/BAK
bantuan minimal bantuan total

3. Mandi
bantuan minimal bantuan total

4. Berpakaian/berhias
bantuan minimal bantuan total

5. Istirahat dan tidur


tidur siang lama : 13.00 s/d 15.00

tidur malam lama : 20.00 s/d 04.00


kegiatan sebelum/sesudah tidur

Jelaskan :
 Klien makan 3 kali sehari dengan porsi makan yang baik, makanan selalu
dihabiskan, namun pasien belum bisa menerapkan tata cara makan yang baik dan
belum terlalu memahami waktu makan yang teratur
 Dalam buang air pasien masih harus dibimbing untuk dilakukan di WC karena
belum bisa secara mandiri.
 Pasien masih harus dibimbing dalam berpakaian karna belum sesuai dan perlu
dibimbing dalam membersihkan diri.
6. Penggunaan obat
bantuan minimal bantuan total

7. Pemeliharaan Kesehatan
ya tidak
 Perawatan Lanjutan :
ya tidak
 Perawatan pendukung :

8. Kegiatan di dalam rumah

ya tidak
• Menyiapkan makanan :

ya tidak
• Menjaga kerapihan rumah :

ya tidak
• Mencuci pakaian :

ya tidak
• Pengaturan keuangan :

9. Kegiatan di luar rumah :

ya tidak
• Belanja :

ya tidak
• Transportasi :

ya tidak
• Lain-lain :

Jelaskan :
klien selalu mengurung diri didalam kamar dan tidak melakukan kegiatan apapun dan
sering kali berbicara sendiri

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri


VIII. MEKANISME KOPING

Adaptasi Maladaktif

bicara dengan orang lain minum alkohol


mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih
teknik relaksasi bekerja berlebihan
aktivitas konstruktif menghindar
\
olahraga mencenderai diri
Lainnya lainnya
Belum mampu merawat diri

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial , Defisit Perawatan diri

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan Kelompok spesifik : klien tidak memiliki dukungan



kelompok karena klien lebih memilih tidak memiliki hubungan dengan siapapun

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : klien merasa dirinya tidak


 diterima oleh lingkungan karena penampilannya dan lebih memilih mengurung diri di
kamar.

 Masalah dengan perumahan, spesifik : -

 Masalah ekonomi, spesifik : -

 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : -

Masalah Keperawatan : Isolasi diri, Defisit Perawatan Diri


X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :

penyakit jiwa system pendukung


faktor presipitasi penyakit fisik
koping obat-obatan
lainnya :
Klien malu terhadap penampilannya dan merasa tidak berguna. Pasien belum terlalu
mengerti perawatan diri yang baik.

Masalah keperawatan : defisit perawatan diri.

ANALISA DATA

Pasien : Tn. F (43 tahun)

DATA MASALAH

Ds :
• Pasien mengatakan tidak bisa melakukan
kebersihan diri secara mandiri
• Keluarga mengatakan pasien jarang mandi dan
jarang mengurus dirinya.

Do :
• Pasien tidak mau melakukan kebersihan diri
Defisit perawatan diri
jika tidak disuruh petugas / keluarga
• Pasien terlihat lusuh, rambut acakan, baju tidak
sesuai dan berbau kurang sedap
• Ketika buang air/pasien harus diarahkan
terlebih dalulu agar bisa ke kamar mandir
secara mandiri
• Pasien terlihat kebingungan ketika makan
• Kebiasaan makan seperti anak kecil

Ds :
• Keluarga mengatakan pasien sering menyendiri
dan mengurung diri karena tidak percaya diri Isolasi sosial
• Keluarga mengatakan pasien tidak mau
bersosialisasi dengan masyarakat
• Klien mengatakan dirinya tidak bisa
bersosialisasi dan hidup dalam dunianya
sendiri

Do :
• Pasien menarik diri dari lingkungan
• Pasien lebih sering menyendiri
• Pasien sering minder ketika wawancara dan
emosi labil
• Pasien tidak dapat memulai percakapan
• Apabila pasien diberi banyak pertanyaan
pasien akan pergi dan menggerutu
• Pasien mudah tersinggung dan emosinya labil

Ds :
• Klien mengatakan bahwa ia merasa dirinya
tidak berguna lagi bagi keluarga nya dan ia
merasa malu pada penampilannya
• Keluarga mengatakan pasien sering menyendiri
karena malu terhadap dirinya
Harga Diri rendah Situasional
Do :
• Pasien terlihat menyendiri
• Pasien tidak dapat memulai pembicaraan
• Pasien terlihat malu dan sulit menatap mata
pengkaji
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Perencanaan
Dx
NO
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

1. Bina hubungan saling


percaya dengan meng-
gunakan prinsip
komunikasi terapeutik :
Setelah 1 kali
 Sapa klien dengan
interaksi, klien
ramah baik verbal
menunjukkan eskpresi
maupun non verbal.
wajah bersahabat,
 Perkenalkan diri
menun-jukkan rasa
dengan sopan.
senang, ada kontak
TUK:  Tanyakan nama
mata, mau berjabat
Klien dapat lengkap dan nama
tangan, mau
membina panggilan yang
Isolasi Sosial menyebutkan nama,
hubungan saling disukai klien.
mau menjawab salam,
percaya dengan  Jelaskan tujuan
klien mau duduk
perawat. pertemuan.
berdampingan dengan
 Jujur dan menepati
perawat, mau
janji.
mengutarakan
 Tunjukan sikap
masalah yang
empati dan menerima
dihadapi.
klien apa adanya.
Beri perhatian dan
perhatikan kebutuhan
dasar klien.

Diskusikan dengan klien


tentang:
 Aspek positif
memiliki teman
 Aspek Negatif
TUK 2 :
Setelah pertemuan tidak memiliki
Klien dapat
diharapkan pasien teman
mengidentifikasi
dapat menunjukkan 2.2 Bersama klien buat
keuntungan dan
hal hal positif dan daftar tentang:
kerugian
negatif dalam  Aspek positif
memiliki teman
memiliki teman memiliki teman
dan aspek negatif
tidak memiliki
teman
2.3 Diskusikan kegiatan
yang akan dilakukan
yaitu, Ajarkan klien
cara memperkenalkan
diri.
2.3. Beri pujian yang
realistis, hindarkan
memberi penilaian
negatif.

Rencanakan bersama klien


aktivitas yang dapat
dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan klien:
 kegiatan mandiri.
 kegiatan dengan
TUK 3 :
bantuan.
Pasien dapat Setelah interaksi
3.2. Ajak klien untuk
mulai pasien dapat
berbincang sambil
melaksanakan melakukan aktivitas
melakukan kegiatan
kegiatan harian sambil berkomunikasi
harian
sambil berbicara
3.3 Tingkatkan kegiatan
sesuai kondisi klien.
3.4 Diskusikan kegiatan
yang akan dilakukan
3.5 buat jadwal untuk
kegiatan perawatan diri

TUM: Setelah diberikan 1. Identifikasi


Klien mampu tindakan 2. Kemampuan klien
melakukan Keperawatan selama dalam perawatan diri.
perawatan diri: 1x15 3. Jelaskan pentingnya
hygiene. menit, diharapkan Merawat kebersihan
TUK I: defisit perawatan diri diri.
1. Klien dapat (mandi) pasien 4. Minta pasien
Defisit
2 mengetahui teratasi dengan mempraktekkan
Perawatan diri
pentingnya kriteria hasil: latihan
kebersihan • Klien mampu 5. Beri pujian pada usaha
diri. menjaga yang pasien lakikan
2. Klien dapat • Kebersihan diri
secara 6. Jadwalkan untuk
mengetahui pertemuan latihan
• mandiri.
bagaimana
• Klien dapat selanjutnya
cara menjaga mengetahui
kebersihan • Pentingnya (berdandan/berhias)
diri kebersihan
• diri.

Setelah diberikan 1. jaga privasi pasien


tindakan saat berpakaian
Keperawatan selama 2. Bersedia memberikan
1x15 bantuan dalam
menit, diharapkan 3. berpakaian, sesuai
TUK 2 : defisit kebutuhan
Pasien mampu perawatan diri 4. Puji usaha untuk
melakukan (berdandan) berpakaian sendiri.
berhias/ pasien teratasi 5. Bantu pasien untuk
berdandan secara berhias diri
dengan
baik 6. Minta pasien praktik
kriteria hasil:
Klien mampu berhias
mengganti baju secara 7. Beri pasien pujian
rutin, menyisir rambut dan jadwalkan
dan memotong kuku. pertemuan untuk
latihan selanjutnya

Setelah diberikan 1.Dukung pasien untuk


tindakan keperawatan makan di ruang makan,
selama jika tersedia
1x15menit,diharapkan 2.Berikan alat alat yang
defisit perawatan bisa memfasilitasi
diri(makan) pasien pasien untuk makan
TUK 3 : sendiri
teratasidengankriteria
Pasien mampu hasil: 3.Berikan bantuan fisik,
melakukan sesuai kebutuhan
 Klien dapat makan
makan dengan secara teratur dan 4.Praktek makan sesuai
baik baik. dengan tahapan makan
 Klien dapat yang baik
mempersiapkan 5.Menjelaskan cara
makan,makan, dan mempersiapkan makan
membersihkan
6. Menjelaskan cara
peralatan makan
secara mandiri. makan yang tertib

1.Beri privasi selama


TUK 4 : Setelah diberikan eliminasi
Pasien mampu tindakan keperawatan 2.Buatkan kegiatan
melakukan selama eliminasi, dengan tepat
BAB/BAK
1x15menit,diharapkan sesuai kebutuhan
secara mandiri
defisit perawatan diri 3.Instruksikan pasien atau
(BAB / BAK) pasien yang lain dalam
teratas dengan kriteria rutinitas toilet.
hasil: .4.Menjelaskan tempat
1.Klien BAB/BAK yang sesuai
mampumenjelaskan 5. Menjelaskan cara
tempat BAB / BAK membersihkan diri
dengan tepat. setelah BAB dan BAK
2.Klien mampu 6. Menjelaskan cara
membersihkan diri membersihkan tempat
dan tempat BAB / BAB dan BAK
BAK secara
mandiri

TUK 1 :
• Pasien dapat 1. Evaluasi hasil latihan
mengidentifi perawatan diri, beri
kasi pujian
kemampuan 2. Mendiskusikan
dengan aspek kemampuan dan aspek
positif yang positif yang dimiliki
dimiliki Setelah diberikan pasien
• Pasien dapat tindakan keperawatan 3. Berdiskusi dengan
menilai selama pasien untuk
kemampuan 1x15menit,diharapkan meningkatkan
Harga diri yang dapat Kepercayaan diri kepercayaan diri
3. rendah digunakan klien dapat kembali pasien
situasional • Pasien dapat lagi dengan kriteria 4. Bantu pasien untuk
menerapkan hasil : meningkatkan
kegiatan yang 1. wajah murung kepercayaan diri
sesuai dengan berkurang
kemampuan 2. mood lebih stabil
• Pasien dapat
melatih
kemampuan
yang dipilih
secara teratur
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/tanggal Implementasi evaluasi

ISOLASI DIRI
Ds :
• Keluarga mengatakan pasien sering
menyendiri dan mengurung diri karena
tidak percaya diri
• Keluarga mengatakan pasien tidak mau
bersosialisasi dengan masyarakat S:
• Klien mengatakan dirinya tidak bisa Pasien mrngatakan sudah
bersosialisasi dan hidup dalam lebih baik dan sudah mulai
dunianya sendiri percaya diri dengan dirinya.

Do : O:
• Pasien menarik diri dari lingkungan  Pasien terlihat sudah mulai
• Pasien lebih sering menyendiri terbuka
• Pasien sering minder ketika wawancara  Pasien sudah mau
dan emosi labil bercerita hal yang umum
• Pasien tidak dapat memulai percakapan  Pasien sudah mampu
• Apabila pasien diberi banyak berbicara pada petugas
pertanyaan pasien akan pergi dan ruangan dan mulai
Senin , 04 januari menggerutu menunjukkan ekspresi
2021 • Pasien mudah tersinggung dan yang stabil
emosinya labil
A:
Pasien sudah terlihat merasa
Tx : lebih baik dari sebelumnya.
1. Membina hubungan saling percaya Pengendalian emosi sudah
dengan pasien menggunakan metode terlihat
komunikasi teraupetik
2. Mengidentifikasi penyebab utama P :
isolasi diri pada pasien dan Perlu pelatihan mandiri dan
memberitahukan aspek positif dan pengawasan setelah latihan
negatif dalam memiliki teman selesai dilakukan
3. Mengajarkan pasien
memperkenalkan diri
4. Memberikan dukungan pada pasien
untuk mengatasi penyebab isolasi diri
(dalam hal ini defisit perawatan diri)
S:

 Selama pelatihan
perawatan diri pasien
mengatakan sudah bisa
dalam berhias, mandi dan
Defisit Perawatan Diri
BAB
Ds :
• Pasien mengatakan tidak bisa  Pasien mengatakan hal
melakukan kebersihan diri secara yang ia kurang kuasai
mandiri adalah cara makan dengan
• Keluarga mengatakan pasien jarang benar namun sudah cukup
mandi dan jarang mengurus dirinya. memahami latihannya

Do : O:
• Pasien tidak mau melakukan
kebersihan diri jika tidak disuruh  Pasien terlihat sudah bisa
petugas / keluarga menyisir rambut sendiri
• Pasien terlihat lusuh, rambut acakan,  Pasien sudah mampu
baju tidak sesuai dan berbau kurang mempraktekkan cara
Selasa, 05 januari sedap membersihkan diri ,
2021 • Ketika buang air/pasien harus berhias dan buang air
diarahkan terlebih dalulu agar bisa ke dengan lancar
kamar mandir secara mandiri  Pasien memakai baju lebih
• Pasien terlihat kebingungan ketika rapih dari sebelumnya
makan
• Kebiasaan makan seperti anak kecil A:

Tx : Pasien sudah melakukan hal


dengan baik dan lancar.
 Pelatihan kebersihan diri Terutama pada cara berhias
 Pelatihan berhias
 Latihan tata cara makan
 Latihan BAK/BAB
p:

perlu pelatihan mandiri dan


pengawasan setelah latihan

Ds : S:
• Klien mengatakan bahwa ia merasa Pasien mengatakan bahwa
dirinya tidak berguna lagi bagi dirinya berharga dan ia masih
keluarga nya dan ia merasa malu pada memiliki hal positif yang
Sabtu, 08 januari
penampilannya dapat dilakukan baik secara
2021
• Keluarga mengatakan pasien sering individu maupun dengan
menyendiri karena malu terhadap orang lain. Ia mengatakan
dirinya mempunyai nilai di mata
masyarakat.
Do :
• Pasien terlihat menyendiri O:
• Pasien tidak dapat memulai Pasien terlihat lebih cerah dan
pembicaraan lebih bersemangat
• Pasien terlihat malu dan sulit menatap
mata pengkaji A:
Perubahan kebiasaan pasien
Tx : dan mood pasien sudah baik
• Evaluasi hasil latihan perawatan diri,
beri pujian P:
• Mendiskusikan kemampuan dan aspek Tidak perlu intervensi lebih
positif yang dimiliki pasien lanjut
• Berdiskusi dengan pasien untuk
meningkatkan kepercayaan diri pasien
• Bantu pasien untuk meningkatkan
kepercayaan diri
DAFTAR PUSTAKA

Depkes, R. (2000). Keperawatan Jiwa : Teori dan Tindakan keperawatan Jiwa. Jakarta: Depkes

RI.

Damaiyanti. (2012). Asuhan keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.

Tim Pokja DPD PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 1. DPP PPNI :
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai