Oleh :
NIM : 22222063
PEMBAHASAN
A. KASUS
Pasien datang dari IGD dengan keluhan sesak nafas dan nyeri pada pada seluruh badan
serta tidak dapat bergerak karena keluarga mengaku pasien terjatuh di kamar mandi
dengan Keadaan Umum Compos Mentis E 4 V 5 M 6, TD : 95/62 mmHg, N : 107
x/menit, RR : 27x/menit, S: 36,8o. Pasien mengatakan pusing berat dan ketika duduk
seperti berputar. Pada tanggal 30 November 2022 pasien kemudian dibawa ke ruangan.
Pada tanggal 1-5 Desember pasien menjalani perawatan intensif di ruangan Komering
1.2. selama perawatan pasien diberikan Norepinephrine 2 amp flush NS 100 dan
Dobutamin 2 Amp Flush NS 100 dengan dosis pemberian dengan Infus pump 8,4 mg/dL.
Pada saat pengkajian di tanggal 06 Desember 2022 pasien mengatakan nyeri pada area
punggung belakang menjalar ke tangan sebelah kiri. Pasien juga mengeluh masih sedikit
sesak. Pasien terlihat miring ke sebelah kanan dan tidak dapat berjalan sehingga pasien
toileting dengan bantuan pampers. Pasien mengeluh pusing dan tidak dapat duduk.
Keluarga mengatakan pasien kehilangan nafsu makan dan hanya makan buah /agar saja.
RR : 25x/menit TD :140/90 mmHg, N : 100x/menit ,S : 36,8o
B. PERTANYAAN KASUS
Apakah terdapat pengaruh pemberian latihan Genggam bola terhadap pasien dengan
gangguan mobilitas fisik dengan Stroke Non Hemoragik
BAB III
ANALISIS JURNAL
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah terdapat pengaruh latihan genggam bola
dengan peningkatan kemampuan ROM pada pasien Stroke Non Hemoragik dengan gangguan
mobilitas fisik
C. TEMPAT PENELITIAN
E. PICO
1. Problem :
Pasien yang mengalami Stroke Non Hemoragik dengan gangguan mobilitas fisik
2. Intervensi :
Pemberian latihan genggam bola terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien Stroke
Hemoragik dengan Gangguan Mobilitas fisik
3. Comparing :
Perbandingan antara pemberian asuhan keperawatan pada pasien I dan pasien II untuk
mengetahui perbedaan perkembangan kekuatan otot dengan kasus yang sama.
4. Outcome :
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian latihan genggam bola
terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien dengan Stroke Hemoragik yang
mengalami Gangguan Mobiitas Fisik
Setelah di lakukan searching literature (jurnal) di google scholar, di dapatkan 35 judul yang
terkait dan di pilih jurnal dengan judul” GENGGAM BOLA UNTUK MENGATASI
HAMBATAN MOBILITAS FISIK PADA PASIEN STROKE NONHEMORAGIK”
Dengan alasan: jurnal tersebut sesuai dengan kasus
3. APPLICABILITY
a. Dalam diskusi
Dari hasil analisis dengan menggunakan uji penilaian kekuatan otot untuk
mengetahui perkembangan kekuatan otot masing-masing pasien didapatkan hasil
bahwa pada
b. Karakteristik klien
Karakteristik penelitian ini adalah pasien CHF didasarkan dengan umur, jenis
kelamin, kejadian dominan CHF, TTV, saturasi oksigen. Berdasarkan tabel 1
menjelaskan bahwa pada pasien I dan II perubahan nilai kekuatan otot sama dihari
ketiga dan hari ke enam. Dimana pada pasien I dengan kekuatan otot terakhir 3 dan
pasien II dengan kekutan otot terakhir 4 mempunyai jumlah yang sama yaitu masing
masing sebanyak 2 (50%). Penerapan genggam bola ini dapat meningkatkan kekuatan
otot untuk mengatasi hambatan mobilitas fisik baik pada pasien I dan II karena
dengan genggaman yang sebelumnya diberi pemanasan dengan diberikan genggam
bola secara perlahan- lahan. Adapun nilai kekuatan otot pasien I sebelum 1 dan
selama 6 hari menjadi 3 sedangkan pada pasien II dengan nilai kekuatan otot sebelum
2 dan selama 6 hari menjadi 4. Hal ini ada peningkatan yang sama yaitu masing-
masing 2 (50%). Untuk peningkatan nilai kekuatan otot tidak langsung signifikan
meningkat tiap hari karena perlu latihan bertahap dan seiringnya berjalanya waktu
kekuatan otot sendiri dapat meningkat dalam mengatasi hambatan mobilitas yang
dimana dalam menggenggam sebelumnya masih buruk dan selama dilatih menjadi
ringan maupun sedang. Penelitian ini sejalan dengan Chaidir &
Zuardi (2012) bahwa latihan ROM pada ekstremitas atas oleh bagian rehabilitasi
medik RSSn Bukittinggi ditambah dengan bola karet oleh peneliti selama 6 hari
terbukti dapat meningkatkan kemampuan motorik pada ekstremitas atas. Setelah 6
hari melakukan latihan dengan bola karet dan terjadi peningkatan nilai kekuatan otot.
c. Biaya
Tidak dijelaskan untuk bagian biaya
Ditemukan hasil dari implementasi genggam bola dijelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan sebelum menggenggam bola yaitu dengan menekuk, meluruskan siku,
menggenggam, membuka genggaman, merenggangkan, merapatkan kembali jari-jari dan
mendekatkan ibu jari ke telapak tangan hal ini karena untuk modal membangkitkan otot pada
tangan dan jari-jari agar bisa melakukan aktivitas kembali, sedangkan untuk waktu yang
diberikan hanya 3-10 menit mampu meningkatkan kekuatan otot dalam mengatasi hambatan
mobilitas fisik, hal ini juga didukung oleh penelitian Astriani, 2016 menyatakan dilakukan
latihan ROM dengan bola karet pada pasien II yang mengalami kekuatan otot selama 5-10
menit dapat menunjukan adanya peningkatan nilai keuatan otot genggam, yang terjadi secara
tidak signifikan namun secara perlahan.
Dalam hasilnya, terdapat pengaruh pemberian latihan genggam bola dengan peningkatan
nilai/skala kekuatan otot dengan perubahan yang tidak signifikan namun bertahap dari nilai 1
(ketidakmampuan bergerak) menjadi 2 (terdapat sedikit kontraksi otot). Pada ekstermitas
kanan dan kiri bawah juga terdapat perubahan dari nilai 3 (bergerak dengan kekuatan
minimal) menjadi 4 (dapat menghambat dan bergerak ringan).
BAB III
KESIMPULAN
Kasus yang dibahas pada topik ini adalah pemberian Latihan Genggam Bola Untuk
mengatasi gangguan mobilitas fisik pada pasien dengan stroke non hemoragik. Adapun hasil dari
penelitian tersebut adalah adanya pengaruh bertahap terhadap pemberian latihan bola dan latihan
ROM pada pasien dengan gangguan mobilitas fisik yang mengidap stroke non hemoragik
(Azizah & Wahyuningsih, 2020). Dalam penelitian ini perubahan skala kekuatan pasien
meningkat tidak secara signifikan namun bertahap. Dalam kasus di lapangan terdapat pengaruh
antara pemberian Latihan Genggam Bola dan Latihan ROM untuk mengatasi gangguan mobilitas
fisik pada pasien dengan Stroke non Hemoragik dengan perubahan nilai yang bertahap.
DAFTAR PUSTAKA
Astriani, N. M. & Ariana, P. A. (2016). Pengaruh ROM Exercise Bola Karet Terhadap Kekuatan
Otot Genggam Pasien Stroke Non Hemoragik. S1 STIKes Buleleng. Jurnal Keperawatan
Buleleng
Azizah, N., & Wahyuningsih, W. (2020). Genggam Bola Untuk Mengatasi Hambatan Mobilitas
Fisik Pada Pasien Stroke Nonhemoragik. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 4(1),
35–42. https://doi.org/10.33655/mak.v4i1.80
Chaidir, R & Zuardi, I. M. (2012) Pengaruh Latihan Range Of Motion pada Ekstremitas Atas
dengan Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Non Hemoragik di Ruang
Rawat Stroke RSSN Bukittinggi. Afiyah. Vol. No. 1. Bulan Januari. Tahun 2014.