Anda di halaman 1dari 3

FISIOLOGI UMUM

Physis -> nature, origin

-logia -> study

Fisiologi merupakan ilmu yang berusaha menjelaskan mekanisme fisik dan kimiawi yang
bertanggung jawab atas asal-usul, perkembangan dan kemajuan hidup. Setiap jenis kehidupan
punya karakteristik fungsional sendiri-sendiri. Bidang Fisiologi dapat dibagi menjadi fisiologi
virus, fisiologi bakteri, fisiologi sel, fisiologi tumbuhan, fisiologi manusia, dll. Fisiologi manusia
berfokus pada bagaimana tubuh manusia bekerja dan berkaitan erat dengan anatomi.

Struktur 60% tubuh manusia dewasa adalah cairan. Sebagian besar terdapat di dalam sel, yaitu
cairan intraseluler (CIS). Sisanya, kira-kira sepertiganya berada diluar sel yaitu cairan
ekstraselululer (CES). Di dalam CES terdapat berbagai ion dan zat gizi untuk mempertahankan
kehidupan nsel, sehingga cairan ekstraseluler disebut juga sebagai lingkungan dalam tubuh atau
milieu interieur. CES adalah lingkungan dalam atau internal tubuh yang terletak di luar sel tetapi
di dalam tubuh. Sebaliknya, CIS terletak di dalam sel sementara lingkungan eksternal terletak di
luar tubuh. Kita hidup di lingungan eksternal; sel-sel kita hidup di dalam lingkungan internal
tubuh.

CES terbentuk oleh dua kompartemen: plasma, bagian cair darah; dan cairan interstisium yang
mengelilingi dan membasahi sel. Perbedaan antara cairan ekstraseluler dengan cairan
intraseluluer adalah cairan ekstraseluler mengandung banyak ion Na, Cl, bikarbonat, oksigen,
glukosa, asam lemak, asam amino serta karbon dioksida dan berbagai produk sampah sel lain
yang akan diekskresikan. Sementara cairan intraseluler mengandung banyak ion K, Mg, P.

Sel-sel dapat hidup dan berfungsi hanya jika CES memungkinkan kelangsungan hidupnya,
sehingga komposisi kimiawi dan keadaan fisik lingkungan dalam harus dipertahankan dalam
batas-batas tertentu. Pemeliharaan berbagai kondisi yang hampir selalu konstan dilingkungan
dalam disebut homeostatis. Ketika keadaan homeostatis terganggu, maka akan terjadi penyakit.
Untuk mempertahankan homeostatis maka terjadi umpan balik atau feedback. Terdapat dua
macam umpan balik, yaitu umpan balik negative dan umpan balik positif.

Umpan balik negative bertujuan untuk mempertahankan homeostatis dan sifatnya berlawanan
terhadap rangsangan awal, sementara umpan balik positif bertujuan untuk de-menstabilkan
sistem (melakukan sesuatu yang ekstrim) dan rangsangan awal menyebabkan keadaan yang
kurang lebih sama.

Sebagian besar sistem pengatur tubuh bekerja dengan cara umpan balik negatif. Contohnya,
dalam pengaturan konsentrasi karbon dioksida, tingginya konsentrasi karbon dioksida dalam
cairan ekstraseluler akan meningkatkan ventilasi paru. Hal ini akan menurunkan konsentrasi
karbon dioksida cairan ekstraseluler karena paru mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah
yang lebih banyak dari dalam tubuh. Sehingga tingginya konsentrasi karbon dioksida memicu
peristiwa-peristiwa yang menurunkan konsentrasinya menjadi normal. Sebaliknya, bila
konsentrasi karbon dioksida turun terlalu rendah, akan timbul umpan balik untuk meningkatkan
konsentrasinya.

Umpan balik positif menghasilkan ketidakstabilan dan pada beberapa kasus menyebabkan
kematina sehingga dikenal sebagai “lingkaran setan”. Contohnya, jantung orang sehat memompa
darah sekitar 5 L/menit. Bila orang tersebut tiba-tiba mengalami pendarahan sebanyak 2 L,
jumlah darah dalam tubuh akan turun sangat rendah sehingga tidak tersedia cukup darah untuk
jantung agar memompa dengan efektif. Akibatnya tekanan arteri turun, aliran darah ke otot
jantung melalui pembuluh koronaria berkurang. Jantung menjadi lemah, penurunan fungsi
pemompaan menjadi lebih parah, aliran darah koronaria lebih berkurang, jantung semakin
melemah. Hal itu terus berulang hingga terjadi kematian.

Namun umpan balik positif yang ringan dapat diatasi oleh mekanisme pengatur umpan balik
negatif yang dimiliki tubuh dan lingkaran setan tidak akan timbul.

Pada beberapa keadaan, umpan balik positif berguna bagi tubuh, contohnya ketika proses
pembekuan darah, proses melahirkan dan pembangkitan sinyal saraf. Pembangkitan sinyal saraf
adalah saat membran suatu serabut saraf dirangsang menyebabkan sedikit kebocoran ion natrium
melalui kanal natrium dimembran saraf ke bagian dalam serabut tersebut. Ion natrium yang
masuk ke dalam serabut saraf ini kemudian mengubah potensial membran dan selanjutnya
menciptakan pembukaan kanal yang lebih banyak; perubahan potensial menjadi lebih besar lagi
dan selanjutnya menghasilkan pembukaan kanal yang jauh lebih banyak lagi, dan seterusnya.
Jadi, sebuah kebocoran kecil menjadi lonjakan natrium yang memasuki bagian dalam serabut
saraf sehingga menciptakan potensial aksi saraf. Potensial aksi ini selanjutnya menghasilkan arus
listrik disepanjang sisi luar dan dalam serabut saraf dan memulai potensial aksi lain. Proses ini
berlanjut terus sampai sinyal saraf dihantarkan keujung serabut saraf tersebut.

Pada setiap keadaan dimana umpan balik positif bersifat menguntungkan, umpan balik positif itu
merupakan bagian dari proses umpan balik negative secara keseluruhan. Contohnya pada umpan
balik positif yang menghasilkan sinyal saraf memungkinkan saraf tersebut berpartisipasi di
dalam ribuan system pengatur umpan balik negative saraf. Atau pada peristiwa pembekuan
darah, proses pembekuan umpan balik positif merupakan proses umpan balik negative untuk
mempertahankan volume darah pada nilai normal.

Anda mungkin juga menyukai