Namun, Anda tentunya tahu. Meski ada banyak kesempatan, tak semua orang punya kisah
sukses jualan online. Tak sedikit online shop yang tutup di tengah jalan. Cerita-
cerita macam inilah yang mungkin membuat anda keder berusaha.
Tapi kami percaya, sukses adalah hak semua. Kami juga siap menemani Anda untuk
#BuildSuccessOnline. Maka dari itu, kami akan bocorkan tips sukses berjualan online
versi Niagahoster.
Bagaimana kalau saya ubah pertanyaannya jadi: apa kelebihan produk yang tak
dimiliki kompetitor Anda?
Saya percaya lebih banyak dari Anda yang tiba-tiba diam dan berpikir.
Pertanyaan itu seharusnya memang membuat Anda termenung. Sebab, di situlah Anda
sedang mencari jawaban unique selling points (USP) atau nilai jual produk.
Berbeda dengan kelebihan produk yang jumlahnya bisa banyak, USP biasanya hanya satu
saja. Satu poin inilah yang nantinya jadi kunci untuk membedakan bisnis Anda dari
kompetitor.
Mengapa hanya satu saja? Sebab ketika Anda menginginkan orang tahu semua kelebihan
produk Anda, seringkali calon pelanggan tak mengingat apapun soal bisnis jualan
online Anda.
Menyedihkan, bukan?
Baca juga 6+ Checklist Strategi Pemasaran Produk yang Wajib Anda Coba
Supaya Anda lebih mudah membayangkan USP yang menarik, berikut adalah contoh USP
yang dimiliki produk bisnis kelas dunia:
TOMS Shoes ? memberikan sepasang sepatu untuk anak tidak mampu setiap pembelian
sepasang sepatu;
Starbucks ? berbagai pilihan minuman kopi dengan kualitas premium;
Zappos ? kebijakan penukaran barang yang sangat ramah untuk pelanggan;
FedEx ? jaminan paket sampai dalam semalam;
Domino�s Pizza ? pizza gratis jika tidak sampai dalam 30 menit.
Ketika Anda sudah temukan beberapa calon USP yang oke, coba godok lagi. Kali ini
sesuaikan USP dengan selera calon pelanggan, kebiasaan pelanggan, trend, keputusan
beli, dan tokoh panutan pelanggan.
Dengan kata lain, coba kombinasikan calon USP dengan buyer persona yang mungkin
sudah Anda buat. Inilah kemudian membuat USP produk Anda benar-benar diingat dan
tepat menyasar pelanggan.
Baca Juga: 15+ Produk Online Terlaris yang Bisa Anda Jual Secara Online
Padahal kan, ada banyak marketplace yang lebih mudah dipakai. Mulai dari Tokopedia,
Bukalapak, Blibli, Shopee, Lazada, dan lain sebagainya. Jadi, mengapa Anda masih
perlu membuat website?
Marketplace memang jauh lebih mudah digunakan. Tak butuh waktu lama untuk membuat
akun dan mulai menjalankan usaha Anda.
Ditambah lagi, marketplace sudah memiliki trafik tinggi dan user yang banyak.
Pastinya, akan jauh lebih mudah bagi Anda untuk menemukan pelanggan.
Namun, hal itu justru yang membuat marketplace memiliki tingkat persaingan yang
sangat tinggi. Anda harus berebut calon pelanggan dengan memasang harga murah,
memberikan pelayanan cepat, dan membangun reputasi lewat rating serta review.
Akan tetapi, setelah melakukan semua usaha itu, brand Anda tidak akan dikenal
dengan baik. Pelanggan hanya akan mengingat marketplace yang digunakan instead of
merek. Jika Anda memang bermaksud membangun brand awareness, Anda perlu paham
konsekuensi ini.
Hanya saja, toko online sangat strategis untuk membangun brand. Anda bisa mendesain
website agar sesuai dengan branding yang diinginkan. Dengan begitu, USP dan
kelebihan produk bisa ditonjolkan dengan baik.
Tak cuma itu saja, lewat toko online sendiri Anda memiliki kendali atas data.
Pertama, data penjualan. Anda dengan mudahnya bisa tahu tren penjualan dari waktu
ke waktu, demografi pembeli, serta model produk yang disukai pelanggan.
Kedua, data yang berisi kontak online calon pelanggan. Melalui data inilah, Anda
bisa melakukan retargeting. Bahasa sederhananya, Anda bisa kirimkan notifikasi
promo atau produk baru ke pelanggan lewat email. Anda tinggal buat landing page
berisi form untuk kumpulkan data yang diinginkan.
Segala upaya marketing bisa dilakukan secara terpusat. Poin itu juga perlu diingat
sebagai kelebihan lain dari memiliki toko online sendiri. Dalam satu halaman
dashboard, Anda punya kontrol untuk membuat promo, merilis kontes, memberikan
layanan konsumen, memanajemen inventori produk, dan mengatur reseller.
Jika sudah, Anda tinggal ikuti langkah-langkah ini untuk buat toko online sendiri:
Jadi, singkat saja, Anda harus pintar-pintar mempelajari data yang berkaitan dengan
bisnis. Terutama data soal penjualan dan data yang berhubungan dengan upaya
promosi.
Pertama, data soal penjualan. Biasanya data ini otomatis bisa didapat dari fitur
report di CMS yang digunakan. Dari data ini, Anda bisa tahu produk jualan online
paling laris, produk macam apa yang disukai pelanggan, kapan penjualan meroket, dan
kapan penjualan sedang lesu-lesunya.
Dari kelompok data pertama, Anda bisa melakukan riset produk dan selera pasar. Lalu
membuat produk-produk baru untuk dirilis ke pasaran. Bisa juga, Anda mengantisipasi
high season dan low season dengan mengeksekusi strategi marketing yang pas.
Kedua, data yang berhubungan dengan promosi dan marketing. Untuk yang satu ini,
pastikan Anda sudah menginstal Google Analytics dan Google Tag Manager di website.
Jika belum, pelajari cara memasang Google Analytics dan ikuti panduan Google Tag
Manager terlebih dahulu.
Lewat Analytics dari Google, Anda bisa memantau performa website secara
keseluruhan. Siapa calon pelanggan Anda? Di mana mereka tinggal? Halaman mana saja
yang paling banyak dibuka oleh pelanggan di toko online? Channel marketing apa yang
paling efektif? Bagaimana caranya? Baca artikel Cara Menggunakan Google Analytics
untuk Pemula.