Anda di halaman 1dari 4

Ini eranya jualan online.

Kebutuhan dari ujung rambut sampai ujung kaki, bisa Anda


temukan di internet. Dengan kata lain, apa saja bisa Anda jual secara online.

Namun, Anda tentunya tahu. Meski ada banyak kesempatan, tak semua orang punya kisah
sukses jualan online. Tak sedikit online shop yang tutup di tengah jalan. Cerita-
cerita macam inilah yang mungkin membuat anda keder berusaha.

Tapi kami percaya, sukses adalah hak semua. Kami juga siap menemani Anda untuk
#BuildSuccessOnline. Maka dari itu, kami akan bocorkan tips sukses berjualan online
versi Niagahoster.

Singkatnya, berikut adalah 10 tips untuk jualan online terlaris:

Kenali nilai unik produk;


Ciptakan website toko online;
Pelajari data penjualan;
Eksekusi content marketing;
Aktifkan sosial media;
Coba strategi email marketing;
Optimalkan word of mouth;
Beriklan di channel media sosial;
Tarik pelanggan dengan promo;
Pikat pelanggan dengan deskripsi produk yang menarik;
Artikel ini akan membahas masing-masing poin tips dengan lengkap. Dengan begitu,
Anda bisa dapat info dan pengetahuan baru soal best practice berjualan secara
online.

Daftar isi tutup


1 10 Tips Jualan Online Bagi Pemula
1.1 1. Kenali Nilai Jual Produk (Unique Selling Points)
1.2 2. Buat Website Toko Online Sendiri
1.3 3. Pelajari dan Pahami Data
1.4 4. Pakai Strategi Content Marketing
1.5 5. Aktif di Media Sosial
1.6 6. Jajal strategi email marketing untuk kumpulkan leads
1.6.1 Langkah Pertama: Membuat Landing Page
1.6.2 Langkah Kedua: Membuat Newsletter
1.7 7. Manfaatkan Word of Mouth Marketing
1.8 8. Coba Iklankan Bisnis Lewat Facebook, Youtube, dan Instagram
1.9 9. Promo, Promo, Promo
1.10 10. Buat Deskripsi Produk yang Unik dan Menarik
1.10.1 Tentukan Target Persona Anda dan Apa Produk Anda
1.10.2 Gunakan Bahasa dan Tone yang Natural
1.10.3 Ceritakan Bagaimana Produk bisa Membantu Pelanggan
1.11 Daftar Produk Jualan Online Terlaris 2021
1.12 Gadget
1.13 Makanan
1.14 Pakaian
1.15 Elektronik
1.16 Aksesoris
1.17 Produk Herbal
1.18 Produk Kecantikan
2 Akhir Kata, Siap Jualan Online Paling Laris?
10 Tips Jualan Online Bagi Pemula
Buah manggis, buah kedondong. Mau jualannya manis, simak tips di bawah ini dong.

1. Kenali Nilai Jual Produk (Unique Selling Points)


Apa kelebihan produk bisnis Anda? Jawaban yang terlintas di kepala bisa jadi: harga
terjangkau, kualitas super, atau pertama di kelasnya. Pertanyaan semacam ini
cenderung mudah dijawab.

Bagaimana kalau saya ubah pertanyaannya jadi: apa kelebihan produk yang tak
dimiliki kompetitor Anda?

Saya percaya lebih banyak dari Anda yang tiba-tiba diam dan berpikir.

Tidak apa-apa. Tak jadi masalah.

Pertanyaan itu seharusnya memang membuat Anda termenung. Sebab, di situlah Anda
sedang mencari jawaban unique selling points (USP) atau nilai jual produk.

Berbeda dengan kelebihan produk yang jumlahnya bisa banyak, USP biasanya hanya satu
saja. Satu poin inilah yang nantinya jadi kunci untuk membedakan bisnis Anda dari
kompetitor.

Mengapa hanya satu saja? Sebab ketika Anda menginginkan orang tahu semua kelebihan
produk Anda, seringkali calon pelanggan tak mengingat apapun soal bisnis jualan
online Anda.

Menyedihkan, bukan?

contoh usaha kecil menengah fashion


Setiap produk harusnya memiliki nilai kelebihan dan keunikan tersendiri agar bisa
dilirik pasar.
Untuk menemukan USP, Anda perlu memposisikan diri sebagai calon pelanggan. Coba
pikirkan, apa yang benar-benar dibutuhkan calon pelanggan Anda? Apakah itu soal
produk? Apakah lebih ke pelayanannya?

Baca juga 6+ Checklist Strategi Pemasaran Produk yang Wajib Anda Coba

Supaya Anda lebih mudah membayangkan USP yang menarik, berikut adalah contoh USP
yang dimiliki produk bisnis kelas dunia:

TOMS Shoes ? memberikan sepasang sepatu untuk anak tidak mampu setiap pembelian
sepasang sepatu;
Starbucks ? berbagai pilihan minuman kopi dengan kualitas premium;
Zappos ? kebijakan penukaran barang yang sangat ramah untuk pelanggan;
FedEx ? jaminan paket sampai dalam semalam;
Domino�s Pizza ? pizza gratis jika tidak sampai dalam 30 menit.
Ketika Anda sudah temukan beberapa calon USP yang oke, coba godok lagi. Kali ini
sesuaikan USP dengan selera calon pelanggan, kebiasaan pelanggan, trend, keputusan
beli, dan tokoh panutan pelanggan.

Dengan kata lain, coba kombinasikan calon USP dengan buyer persona yang mungkin
sudah Anda buat. Inilah kemudian membuat USP produk Anda benar-benar diingat dan
tepat menyasar pelanggan.

Baca Juga: 15+ Produk Online Terlaris yang Bisa Anda Jual Secara Online

2. Buat Website Toko Online Sendiri


Mengapa perlu membuat website untuk jualan online? Itu pertanyaan yang sering
muncul ketika sebuah bisnis disarankan untuk memiliki website.

Padahal kan, ada banyak marketplace yang lebih mudah dipakai. Mulai dari Tokopedia,
Bukalapak, Blibli, Shopee, Lazada, dan lain sebagainya. Jadi, mengapa Anda masih
perlu membuat website?
Marketplace memang jauh lebih mudah digunakan. Tak butuh waktu lama untuk membuat
akun dan mulai menjalankan usaha Anda.

Ditambah lagi, marketplace sudah memiliki trafik tinggi dan user yang banyak.
Pastinya, akan jauh lebih mudah bagi Anda untuk menemukan pelanggan.

Namun, hal itu justru yang membuat marketplace memiliki tingkat persaingan yang
sangat tinggi. Anda harus berebut calon pelanggan dengan memasang harga murah,
memberikan pelayanan cepat, dan membangun reputasi lewat rating serta review.

Akan tetapi, setelah melakukan semua usaha itu, brand Anda tidak akan dikenal
dengan baik. Pelanggan hanya akan mengingat marketplace yang digunakan instead of
merek. Jika Anda memang bermaksud membangun brand awareness, Anda perlu paham
konsekuensi ini.

kelebihan kekuranga website toko online dan marketplace


Berbeda halnya dengan website toko online. Memang di awal-awal, membuat website
toko online terbilang rumit. Ada banyak hal teknis yang perlu dilakukan sebelum
bisa go online.

Hanya saja, toko online sangat strategis untuk membangun brand. Anda bisa mendesain
website agar sesuai dengan branding yang diinginkan. Dengan begitu, USP dan
kelebihan produk bisa ditonjolkan dengan baik.

Baca Juga: Digital Branding � Kunci Sukses Bisnis Online Anda

Tak cuma itu saja, lewat toko online sendiri Anda memiliki kendali atas data.
Pertama, data penjualan. Anda dengan mudahnya bisa tahu tren penjualan dari waktu
ke waktu, demografi pembeli, serta model produk yang disukai pelanggan.

Kedua, data yang berisi kontak online calon pelanggan. Melalui data inilah, Anda
bisa melakukan retargeting. Bahasa sederhananya, Anda bisa kirimkan notifikasi
promo atau produk baru ke pelanggan lewat email. Anda tinggal buat landing page
berisi form untuk kumpulkan data yang diinginkan.

Segala upaya marketing bisa dilakukan secara terpusat. Poin itu juga perlu diingat
sebagai kelebihan lain dari memiliki toko online sendiri. Dalam satu halaman
dashboard, Anda punya kontrol untuk membuat promo, merilis kontes, memberikan
layanan konsumen, memanajemen inventori produk, dan mengatur reseller.

Bagaimana? Kini Anda sudah yakin dengan kelebihan toko online?

Jika sudah, Anda tinggal ikuti langkah-langkah ini untuk buat toko online sendiri:

Pesan hosting dan domain di sini;


Instal WordPress;
Pilih CMS atau platform toko online. Misalnya, WooCommerce, Shopify, PrestaShop
atau lainnya;
Lakukan pengaturan web dan input produk;
Download ebook Panduan Membuat Toko Online untuk Pemula. Di ebook, Anda akan
dapatkan semua insight yang diperlukan. Mulai dari membuat menu, menetapkan
shipping classes, membuat aktivasi kode kupon, otomatisasi pembayaran, reports, dan
sebagainya.
3. Pelajari dan Pahami Data
Jualan online - ilustrasi Google Analytics
�Menyimpulkan sesuatu tanpa disertai data adalah kesalahan besar,� begitu kata
Sherlock Holmes. Meski tokoh yang bilang fiktif, jangan remehkan apa yang
dikatakan.
Data merupakan hal penting dalam bisnis. Bahkan saking pentingnya, Peter
Sondergaard mengatakan bahwa data adalah minyak di abad 21. Lalu, analytics atau
analisa data merupakan mesin pembakarannya.

Jadi, singkat saja, Anda harus pintar-pintar mempelajari data yang berkaitan dengan
bisnis. Terutama data soal penjualan dan data yang berhubungan dengan upaya
promosi.

Pertama, data soal penjualan. Biasanya data ini otomatis bisa didapat dari fitur
report di CMS yang digunakan. Dari data ini, Anda bisa tahu produk jualan online
paling laris, produk macam apa yang disukai pelanggan, kapan penjualan meroket, dan
kapan penjualan sedang lesu-lesunya.

Dari kelompok data pertama, Anda bisa melakukan riset produk dan selera pasar. Lalu
membuat produk-produk baru untuk dirilis ke pasaran. Bisa juga, Anda mengantisipasi
high season dan low season dengan mengeksekusi strategi marketing yang pas.

Kedua, data yang berhubungan dengan promosi dan marketing. Untuk yang satu ini,
pastikan Anda sudah menginstal Google Analytics dan Google Tag Manager di website.
Jika belum, pelajari cara memasang Google Analytics dan ikuti panduan Google Tag
Manager terlebih dahulu.

Lewat Analytics dari Google, Anda bisa memantau performa website secara
keseluruhan. Siapa calon pelanggan Anda? Di mana mereka tinggal? Halaman mana saja
yang paling banyak dibuka oleh pelanggan di toko online? Channel marketing apa yang
paling efektif? Bagaimana caranya? Baca artikel Cara Menggunakan Google Analytics
untuk Pemula.

Anda mungkin juga menyukai