Mawaris 2 Fadli
Mawaris 2 Fadli
XII MIPA 4
Tugas Mawaris 2
11. Langkah apa saja yang harus diperhatikan sebelum menghitungkan pembagian waris?
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menghitung pembagian waris, yaitu :
1) Perhatikan susunan ahli waris, apakah ada yang terhalang (tidak menerima
warisan).
2) Bedakan ahli waris dzawili furudh dan ashabah, bila ada ahli waris ashabah
lebih dari satu kelompok, maka ahli waris yang lebih jauh keberadaannya dari yang meninggal ahli
waris dzawil furudh.
12. Indonesia memakai beberapa hukum waris? Kemukakan hukum waris menurut adat di Indonesia
!
Hukum adat sering digunakan oleh orang-orang Batak, orang-orang Bali. Dimana garis bapak atau
ibu sangat kuat, karena mereka menggunakan nama marga, dalam hukum adat biasanya harta
terbanyak jatuhnya adalah kepada anak laki-laki atau anak perempuan sebagai penerus dari marga
atau keluarga. Jenis hukum ini banyak dipengaruhi oleh hubungan kekerabatan serta stuktur
kemasyarakatannya. Selain itu jenis pewarisannya pun juga beragam, antara lain :
•Sistem Keturunan, pada sistem ini dibedakan menjadi tiga macam yaitu garis keturunan bapak,
garis keturunan ibu, serta garis keturunan keduanya
•Sistem Individual, merupakan jenis pembagian warisan berdasarkan bagiannya masing-masing,
umumnya banyak diterapkan pada masyarakat suku Jawa.
•Sistem Kolektif, Merupakan system pembagian warisan dimana kepemilikannya masing-masing ahli
waris memiliki hak untuk mendapatkan warisan atau tidak menerima warisan. Umumnya bentuk
warisan yang digunakan dengan jenis ini adalah barang pusaka pada masyarakat tertentu.
•Sistem Mayorat, merupakan system pembagian warisan yang diberikan kepada anak tertua yang
bertugas memimpin keluarga. Contohnya pada masyarakat lampung dan Bali.
13. Menurut hukum adat, adanya warisan disebabkan oleh beberapa hal, sebutkan !
Sebab-2 terjadinya harta pusaka (warisan) menurut hukum adat di Indonesia ialah :
1) Keturunan
Daerah-daerah yang sifat kekeluargaannya parental, anak menjadi ahli waris utama, tapi daerah
yang sifat kekeluargaannya patrialchart atau matrialchart punya cara tersendiri. Contoh :
•Di Tapanuli anak tidak menjadi ahli waris ibunya.
•Di Minangkabau anak tidak menjadi ahli waris bapaknya.
2) Perkawinan
3) Adopsi
Anak angkat mendapat bagian waris, tapi daerah yang sudah diwarnai Islam tidak mendapatkannya.
4) Masyarakat
Jika ahli waris sama sekali tidak ada, maka harta waris menjadi kekuasaan kepala masyarakat untuk
kepentingan umum.
14. Masalah wasiat pada UU No. 7 tahun 1989 tercantum pada bab. V (5) yang terdiri
Dari 13 pasal.
16. Tuan X wafat, ahli warisnya Ibu, bapak, 1 anak perempuan dan 2 anak laki-laki.
Harta warisnya berupa sawah seluas 9600 m2. Tentukan cara pembagiannya
berapa bagian masing-masing ?
ayah 1/6 × 9600m2 = 1600m2
ibu 1/6 × 9600m2 = 1600m2
17. Nyonya V wafat, ahli warisnya suami dan ibu, harta warisnya Rp. 3.000.000,-.
Tentukan cara pembagiannya dan berapa bagian masing-masing ?
Suami 1/2 x Rp 3.000.000 = Rp 1.500.000
Ibu 1/3 x Rp 3.000.000 = Rp 1.000.000
Sisa Rp 500.000
18. Ibu M wafat, ahli warisnya bapak, ibu, istri dan 2 anak perempuan. Harta waris kebun seluas
1500 m2. Tentukan cara pembagiannya dan berapa bagian masing-
masing ?
Bapak 1/6 x 1500 = 250
Ibu 1/6 x 1500 = 250
2 anak perempuan 2/3 x 1500 = 1000
19. Bapak H wafat, ahli warisnya bapak, ibu, istri, harta waris Rp. 10.000.000,-.
Tentukan cara pembagiannya dan berapa bagian masing-masing ?
Istri 1/4 x Rp 10.000.000 = Rp 2.500.000
Ibu 1/4 x Rp 10.000.000 = Rp 2.500.000
Bapak 1/2 x Rp 10.000.000 = Rp 5.000.000
20. Jelaskan perbedaan antara hijab dan mahjub, serta hijab nuqshan dan hirman
beserta contohnya !
Halangan untuk mendapat warisan disebut ”Hijab” sedangkan orangnya disebut ”mahjub”.
Hijab Nuqshan adalah Ada halangan yang sifatnya mengurangi, seperti suami bila tidak ada anak
mendapat 1⁄2 tapi bila ada 1/4 . Sedangkan hijab hirman adalah hijab penuh seperti cucu tidak
mendapat bagian bila ada ayahnya.