Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DASAR

FOTOSINTESIS

KELOMPOK : 03

Falahudin Dwi Nugroho ( 18308144013 )

Putri Anjani Nawang Bulan ( 18308141037 )

Annisa Anggraeny ( 18308144022 )

Nur Maryam Hidayah ( 18308144024 )

Maulana Indra Zein ( 18308144007 )

Sulistiyani Dian Istiningrum ( 18308144039 )

BIOLOGI E 2018

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
A. LATAR BELAKANG

Fisiologi tumbuhan merupakan salah satubidang kajian dalam biologi. Dalam


mata kuliah fisiologi tumbuhan itu sendiri terdapat banyak materi/kajian yang
menjelaskan mengenai proses-proses vital yang terjadi pada tubuh tumbuhan, salah
satunya fotosintesis, yang merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seluruh tumbuhan
didunia, selaku organisme autotrof.
Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri,
menggantungkan diri pada apa yang diperolehnya dari lingkungannya sampai batas-
batas yang tersedia. Fotosintesis merupakan proses penyusunan bahan makanan bagi
tumbuhan, termasuk makhluk hidup yang lain yang memanfaatkan tumbuhan.
Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan
dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon
yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi
karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil
menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa
dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika
ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam
kloroplas. Fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme atau asimilasi) di
mana energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan sebagai zat kimia.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis, diantaranya intensitas
cahaya dan suhu, oleh karenanya dilaksanakanlah praktikum ini untuk membuktikan
pengaruh dari intensitas cahaya dan suhu terhadap lajut fotosintesis tumbuhan.

B. TUJUAN
1. Mengetahui hubungan intensitas dengan laju fotosintesis
2. Mengetahui pengaruh penambahan substrat terhadap laju fotosintesis.

C. DASAR TEORI
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimilikimoleh tumbuhan ialah kemampuannya
untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta di
asimilasikan didalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika cukup
cahaya dan oleh karena itu maka asimilasi zat karbon disebut fotosintesis
(Simbolon,1989).

Fotosintesis adalah suatu proses dimana zat zat anorganik H2O dan CO2 oleh
klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan sinar. Fotosintesis
berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis berarti penyusunan.Jadi
fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa
organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap
energi cahaya matahari ( Syamsuri,2000).

Fotosintesis adalah proses pembentuka zat makanan( glukosa) pada tumbuhan


yang menggunakan zat hara, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar
matahari.Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan selain menghasilkan zat makanan
pada tumbuhan, proses ini juga mnghasilkan oksigen yang dibutuhkan bagi pernafasan
manusia. Semua tumbuhan mampu berfotosintesis karena memiliki seperangkat
pigmen fotosintesis yang dibutuhkan.Salah satu jenis pigmen yang sangat penting pada
fotosintesis adalah klorofil. Pigmen klorofil sebenarnya terdiri atas beberapa molekul
pigmen, yaitu klorofil a dan klorofil b serta karotenoid. Dalam kenyataan yang dapat
kita lihat, terdapat perbedaan intensitas warna daun baik pada antar jenis tumbuhan
maupun umur daun (Lovelles, 1997).

Daun merupakan salah satu organ tubuh yang tumbuh dari batang, umumnya
berwarna hijau dan memiliki kloroplas yang berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari melalui fotosintesis. Pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia
berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk didalam
stroma. Klorofil sendiri merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang
dikenal sebagai fotosistem. Fotosistem adalah unit dari tumbuhan yang menagkap
energi matahari ( klorofil) (Fitter,1991).
Faktor yang mempengaruhi berlangsungnya fotosintesis seperti intensitas
cahaya (laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya) , konsentrasi
karbondioksida (semakin banyak karbondioksida diudara, maka makin banyak jumlah
bahan yang digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis) , suhu , kadar air
dan kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Fotosintesis merupakan proses sintesis
senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi
cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam
bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2
menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :

Kloropil
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2 + Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan
jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi
merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Perbedaan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang digunakan
biasa dikenal dengan Respiratory Ratio atau Respiratory Quotient dan disingkat RQ.
Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempurna atau
tidaknya proses respirasi tersebut dengan kondisi lainnya (Simbolon, 1989).
Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme lain yang disebut respirasi.
Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi
senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi
didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob
diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam
respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa
selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi
(Lovelles, 1997).

Selain faktor luar (CO2, intensitas cahaya dan suhu ) yang mempengaruhi laju
fotosintesis, faktor dalam yang juga penting dalam mengontrol proes ini adalah
konsentrasi klorofil, defisit air dan konsentrasi enzim. Konsentrasi klorofil pada tingkat
yang cukup rendah dapat membatasi laju fotosintesis (Dwidjoseputro,1983).

D. METODE

ALAT BAHAN

 Kegiatan 13

- Beker gelas
- Tabung reaksi
- Corong gelas
- Tanaman hydrilla sp.
- Air
- Kawat

 Kegiatan 14
- Beker gelas (1 liter)
- Tabung reaksi
- Corong gelas
- Hydrilla sp.
- Air
- Kawat
- KHCO3 / NaCHO3
CARA KERJA :

 Kegiatan 13
1. Rakitlah alat dan bahan seperti pada gambar
2. Tempatkan satu rakit di tempat kena cahaya langsung dan lainnya di dalam
ruangan
3. Biarkan selama 20menit. Kemudian amati gelembung yang terbentuk
selama 10 menit dan catat hasilnya
 Kegiatan 14
1. Siapkan unit percobaan (kegiatan 13)
2. Tambahkan 10 ml NaCHO3 ke dalam unit percobaan
3. Tempatkan di luar ruangan (terpapar cahaya matahari)
4. Amatilah gelembung yang dihasilkan selama 10 menit.

E. PEMBAHASAN

Percobaan fotosintesis percobaan Ingenhousz ini dilakukan di Laboratorium


Biologi Dasar dan halaman laboratoriun pada hari Selasa, 10 Maret 2020 pada pukul
09:20-11:00 WIB.

Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis merupakan suatu proses


dimana terjadi sintesa karbohidrat tertentu dari karbon dioksida dan air yang dilakukan
oleh sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari dan di hasilkan atau
dibebaskan gas oksigen. Proses fotosintesis juga dinamakan asimulasi karbon, salah
satu kemampuan tumbuhan hijau ada memanfaatkan zat karbon udara untuk diubah
menjadi bahan organik bila tersedia cahaya yang cukup (Prawirahartono, 1998).

Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla


verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong
terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian
bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara
dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).

Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat 2 kegiatan dengan topik pengaruh


intensitas cahaya matahari terhadap laju fotosintesis dan pengaruh penambahan substrat
CO2 terhadap laju fotosintesis.

a) Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap laju fotosintesis


Pada topik ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya terhadap
laju fotosintesis. Alat dan bahan yang digunakan adalah gelas beker (1L), tabung
reaksi,corong gelas, kawat, tali, air, dan tanaman Hydrilla. Alat dan Bahan dirakit
sebagai berikut :

Kemudian rakitan percobaan diletakkan ditempat yang terpapar sinar matahari


langsung dan rakitan percobaan yang lain diletakkan ditempat yang tidak terpapar sinar
matahari langsung. Selama 10 menit,amati ada/tidaknya gelembung di dalam tabung
reaksi, jumlah gelembung yang terbentuk dihitung, lalu diperoleh hasil

NO TERPAPAR SINAR TIDAK TERPAPAR SINAR


LANGSUNG LANGSUNG
TANPA NaHCO3 TANPA NaHCO3
1. 64 49
2. 30 28
3. 122 38
4. 1009 -
JUMLAH 1.225 115

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat hasil seperti pada tabel
yang berarti bahwa produksi gelembung O2 oleh tanaman Hydrilla di tempat yang
terpapar sinar matahari langsung lebih banyak daripada percobaan yang dilakukan
ditempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung. Hal ini telah sesuai dengan teori
(Kimball, 2002) yang menyatakan bahwa laju fotosintesis maksimum ketika banyak
cahaya.
b) Pengaruh penambahan substrat CO2 terhadap laju fotosintesis
Pada topik ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan substrat CO2
terhadap laju fotosintesis.

Percobaan ini dilakukan setelah percobaan yang pertama selesai, kemudian


rakitan perocbaan yang pertama ditambah dengan larutan NaHCO3 1 % sebanyak 10
ml.Kemudian diamati selama 10 menit ada/tidaknyagelembung di dalam tabung reaksi,
jumlah gelembung yang terbentuk dihitung, laludi peroleh hasil sebagai berikut:

NO TERPAPAR SINAR TIDAK TERPAPAR SINAR


LANGSUNG LANGSUNG
TAMBAH NaHCO3 TAMBAH NaHCO3
1 97 86
2 101 39
3 188 56
4 3277 -
JUMLAH 3.663 181

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat hasil seperti pada tabel
yang berarti bahwa produksi gelembung oleh tanaman Hydrilla pada percobaan yang
dilakukan di tempat yang terpapar sinar matahari langsung lebih banyak
daripada percobaan yang dilakukan ditempat yang tidak terpapar sinar matahari
langsung. Hal ini telah sesuai dengan teori (Kimball, 2002) yang menyatakan bahwa
laju fotosintesismaksimum ketika banyak cahaya.Jadi, percobaan yang dilakukan di
tempat yang terpapar sinar matahari langsung,setelah ditambah dengan larutan
NaHCO3menghasilkan gelembung yang lebih banyakdaripada sebelum ditambah
dengan larutan NaHCO3.

Hal ini terjadi karena penambahan larutan NaHCO3 yang dapat bereaksi dengan
cahaya matahari terturai menjadi NaOHdan CO2. NaHCO3 menambah substrat yaitu
CO2 sebagai bahan dalam fotosintesis,sehingga gelembung yang dihasilkan lebih
banyak dibandingkan dengan
percobaan pertama tanpa adanya penambahan larutan NaHCO3.Hal ini telah sesuai
dengan teori(Kimball, 2002) yang menyatakan bahwa semakin banyak karbon dioksida
di udara,makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis.

Namun pada percobaan yang dilakukan ditempat yang tidak terpapar sinar
matahari langsung setelah ditambah dengan larutan NaHCO3 menghasilkan gelembung
yang lebih lebih sedikit. Sesuai dengan teori , bila sepotong tumbuhan itu ditempatkan
terbalik didalam larutan encer NaHCO3 (yang merupakan sumber CO2), diterangi
dengan lampu senter maka gelembung oksigen akan segera dikeluarkan dari bagian
potong tangkainya. Karena laju fotosintesis tidak meningkatnya penyinaran, maka
Blackman mengambil kesimpulan bahwa paling tidak ada dua proses berlainan yang
terlibat: satu, suatu reaksi yang memerlukan cahaya dan yang satu lagi reksi yang tidak
memerlukan cahaya. Yang terakhir dinamai “reaksi gelap” walau dapat berlangsung
terus dalam terang. Blackman berteori bahwa pada intensitas cahaya sedang “reaksi
terang” membatasi atau melajukan seluruh proses (Kimball, 1993).

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa


proses fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari dan konsentrasi karbon
dioksida. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari dan konsentrasi karbon dioksida
maka semakin banyak gelembung yang dihasilkan atau semakin maksimum proses
fotosintesis yang terjadi.

F. KESIMPULAN

1. Terdapat hubungan antara intensitas cahaya yang diterima tumbuhan dengan laju
fotosintesis semakin tinggi intensitas cahaya maka akan semakin cepat laju
fotosintesis serta semakin banyak bahan fotosintesis juga dapat mempercepat
laju fotosintesis.
2. Penambahan substrat berpengaruh terhadap laju fotosintesis.
G. DISKUSI

3. Gelembung lebih banyak dihasilkan pada kelompok yang terpapar sinar


matahari langsung dan ditambah NaHCO3.
4. Terjadi karena penambahan larutan NaHCO3 yang dapat bereaksi dengan
cahaya matahari terturai menjadi NaOH dan CO2. NaHCO3 menambah substrat
yaitu CO2 sebagai bahan dalam fotosintesis,sehingga gelembung yang
dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan percobaan pertama tanpa adanya
penambahan larutan NaHCO3.
5. Kesimpulannya yaitu bahwa semakin tinggi intensitas cahaya maka akan
semakin cepat laju fotosintesis serta semakin banyak bahan fotosintesis juga
dapat mempercepat laju fotosintesis.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro. 1983.Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia : Jakarta.

Fitter. A dan M.Hay.1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM :Yogyakarta.

Kimball, J. W. (1993). Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Kimball, J.W. (2002). Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

Lovelles. A. R. 1997. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah Tropik.


Jakarta: Gramedia.

Prawiraharto. (1996). Anatomi Tumbuhan. Surabaya: Intan Pariwara.

Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.

Syamsuri, I. 2000. Biologi. Erlangga : Jakarta.


LAMPIRAN

Hydrilla sp. Diikat pada ujung Corong ditutup dengan tabung Hydrilla dikenakan sinar
corong menggunakan tali reaksi dan kemudian hydrilla matahari secara
yang telah terikat dengan corong langsung, dan dihitung
dimasukkan kedalam gelas jumlah gelembung yang
beaker seperti gambar dan dihasilkan.
disangga dengan kawat.

Ditambahkan NaHCO3 1% (10 Ukur besarnya intensitas cahaya


ml), kemudian hitung jumlah yang mengenai Hydrilla
gelembung.

Anda mungkin juga menyukai