Anda di halaman 1dari 3

Materi 6 Deret

6.1. Definisi

Barisan adalah himpunan besaran u1, u2, u3, . . . , yang disusun dalam urutan tertentu dan
masing-masing sukunya dibentuk menurut suatu pola yang tertentu pula.

Contoh :
a) 1, 3, 5, 7, . . . adalah barisan (suku berikutnya haruslah 9)
b) 2, 6, 18, 54, . . . adalah barisan (suku berikutnya harusnya 162)
c) 12, -22, 32, -42, . . . adalah barisan (suku berikutnya haruslah 52)

Pola atau aturan untuk a) suku sebelumnya ditambah 2


b) suku sebelumnya dikalikan 3
coba carilah pola untuk c)

Deret dibentuk oleh jumlah suku-suku barisan.

Contoh :
1, 3, 5, 7, . . . adalah barisan
1+3+5+7+ . . . adalah deret

Suku-suku deret dinyatakan dengan :


u1 menyatakan suku pertama
u2 menyatakan suku kedua
u3 menyatakan suku ketiga … dst
Jadi :
ur menyatakan suku ke - r
ur+1 menyatakan suku ke - (r+1)

Jumlah suku-suku deret dinyatakan dengan :


S2 menyatakan jumlah 2 suku yang pertama atau u1 + u2
S3 menyatakan jumlah 3 suku yang pertama atau u1 + u2+ u3
...
S5 menyatakan jumlah 5 suku yang pertama atau u1 + u2+ u3 + u4+ u5

Jadi jumlah n suku yang pertama dinyatakan dengan Sn

6.2 Deret Khusus


6.2.1 Deret Hitung (DH)

Deret hitung disebut juga deret aritmatik.

Salah satu contoh DH adalah deret 2+5+8+11+14+ . . .

Perhatikan bahwa masing-masing suku dapat diperoleh dari suku sebelumnya dengan
menambahkan harga konstan 3. Pertambahan yang teratur ini disebut beda (common
different) dinyatakan dengan huruf d dan diperoleh dengan memilih sembarang suku dan
kemudian dikurangi dengan suku sebelumnya.

Contoh : 11 - 8 = 3 ; 5 - 2 = 3 ; dst

Deret hitung secara umum dapat ditulis sebagai :

a + (a+d) + (a+2d) + (a+3d) + . . .

dengan : a = suku pertama (u1) d = beda


Perlu diingat bahwa :
a) suku ke - n = a + (n-1) d
b) Jumlah n buah suku pertama, diberikan oleh

n
Sn  2a  (n  1)d 
2

Contoh :
1. Pada deret : 10 + 6 + 2 - 2 - 6 . . . dst , carilah jumlah 20 suku pertama.

Jawab :
a = 10 d = 6 - 10 = - 4

Jumlah 20 suku pertama, berarti n  20


n
Sn  2a  (n  1)d 
2
20
S 20  2.10  (20  1)(4)
2
 10 20  19 (-4)  1020  (76)
 10 20  76  10  (56)
  560

2. Jika suku ke-7 suatu DH adalah 22 dan suku ke-12 nya adalah 37, tentukan deret
tersebut.

Jawab :
Dengan rumus suku ke - n = a + (n-1) d dan
diketahui suku ke-7 = u7 = 22 dan suku ke-12 = u12 = 37

u7 = 22  a + (7-1) d = 22
 a + 6 d = 22 . . . . . . (i)

u12 = 37  a + (12-1) d = 37
 a + 11 d = 37 . . . . . . (ii)

Dari pers. (i) dan (ii) :


a + 6 d = 22
a + 11 d = 37
-5d = -15
5d = 15  d = 3

a + 6 d = 22  a + 6.3 = 22  a = 22 - 18 = 4

 deret yang dimaksut adalah 4 + (4+3) + (4+2.3) + (4+3.3) + (4+4.3) + . . .


4 + 7 + 10 + 13 + 16 + ...

3. Suku ke-6 suatu DH adalah -5 dan suku ke-10-nya adalah -21 , tentukan jumlah 30
suku yang pertama (S30)!

Jawab : Cobalah sendiri, bila dikerjakan dengan benar, hasilnya S30 = -1290

6.2.2. Mean Aritmetik

Dalam mean aritmetik, dibahas di antara dua buah suku suatu DH, disisipkan beberapa
bilangan sehingga terbentuk DH yang baru.

Jika diminta untuk menyisipkan 3 buah mean aritmetik di antara dua bilangan yang
diketahui, P dan Q. Ini berarti harus disisipkan tiga bilangan A, B, C diantara P dan Q
sedemikian rupa sehingga P + A + B + C + Q dan suatu membentuk DH.
Contoh :
1. Sisipkan 3 buah mean aritmetik di antara 8 dan 18.

Jawab :
Misalkan 3 mean dinyatakan A, B, C,
maka DH yang akan terbentuk 8 + A + B + C + 18
Berarti u1 = a = 8 dan u5 = 18

u5 = a + (5-1) d = 18  a +4d =18


 8 + 4d = 18
 4d = 18 - 8 =10
 d = 10/4 = 2,5
Jadi :
A = 8 + 2,5 =10,5
B = 8 + 2. 2,5 = 8 +5 = 13
C = 8 + 3. 2,5 = 8 + 7,5 = 15,5

 mean aritmetik yang dicari adalah 10,5 ; 13 ; 15,5

2. Cari 5 buah mean aritmetik di antara 12 dan 21,6

Cobalah dikerjakan, anda akan mendapatkan hasil 13,6 ; 15,2 ; 16,8 ; 18,4 ; 20

Anda mungkin juga menyukai