Anda di halaman 1dari 15

Syarat-syarat untuk berdirinya sebuah Negara

“Syarat-syarat untuk berdirinya sebuah Negara”


Di wilayah kita tempat tinggal kita ada beberapa organisasi kemasyarakatan seperti:
RT,RW,kelurahan,kecamatan ,kabupaten dan provinsi. Negara merupakan bagian tertinggi dari
organisasi tersbut. Khususnya di negara kita yaitu Negara Indonesia.
Secara etimologis negaa berasal dari bahasa asing (Belanda dan Jerman ) di sebut
“staat”dalam bahasa inggris Negara di sebut “state”dalam bahasa perancis di sebut “etat”. Negara
juga di artikan sebagai penetap dalam keadaan berdiri atau membuat berdiri. Negara suatu wilayah
yang ada di permukaan bumi dimana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi,politik,budaya,
pertahanan, keamanan dan pengakuan dari Negara lain.
Oleh karena itu yang di maksud dengan Negara secara umum ialah suatu organisasi yang di
dalamnya terdapat rakyat,wilayah,,yang di pimpin oleh pemerintahan dengan tujuan tertentu.
Di samping itu ,penyelenggaraan Negara harus membawa manfaat bagi manusia. Tugas Negara adalah
bertanggung jawab atas kepentingan bersama warganya. Negara harus meindungi hak-hak warganya
dan menetapkan kewjiban-kewajibannya menciptakan kehidupan bersama yang dilandasi oleh
semangat cinta kasih,keadilan,dan perdamaian.
Menurut konvensi montividio yang di laksanakan pada tahun 1993: bahwa suatu Negara harus
mempunyai unsur-unsur Negara. Adapun unsur-unsur pembenukan berdirinya suatu Negara yaitu :
1.      UNSUR KONSTITUTIF
2.     UNSUR DEKLARATIF
A.) Unsur Konstitutif :
Unsur konstitutif merupakan unsure yang terdiri dari wilayah, penduduk atau rakyat, pemerintah,
dan kedaulatan.
1.Wilayah
Menurut ensiklopedia wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial
dari sebuah kedaulatan. Pada masa lampau, seringkali sebuah wilayah dikelilingi oleh batas-batas
kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut. Sedangkan setelah masa kolonialisme, batas-
batas tersebut dibuat oleh negara yang menduduki daerah tersebut, dan berikutnya dengan adanya
negara bangsa, istilah yang lebih umum digunakan adalah batas nasional. , wilayah merupakan unsure
yang sangat penting bagi terciptanya suatu Negara, bayangkan saja jika ada Negara yang tidak
memiliki wilayah bagaimana penduduknya dapat tinggal dan beraktivitas? Tentu hal tersebut
merupakan hal yang sangat mustahil, untuk itu adanya suatu wilayah merupakan unsur primer atau
unsur yang wajib ada dalam pembentukan suatu Negara. Wilayah itu sendiri dapat terbagi menjadi 3
bagian yaitu wilayah daratan, lautan dan udara. Dimana ketiga wilayah tersebut merupakan wilayah
yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia.
wilayah suatu Negara meliputi :
a. Dataran yakni meliputi suatu wilayah darat dengan batas-batas tertentu dengan Negara lain.
b. Lautan yakni suatu wilayah laut dengan batas-batas yang telah di tentukan menurut hukum
internasional. Zona Laut Berdasarkan Wilayah Kekuasaan Suatu Negara :
1) Zona Laut Teritorial

Zona laut teritorial adalah zona yang dibatasi oleh garis khayal yang berjarak 12 mil dari

garis dasar ke arah laut lepas. Jika lebar lautan yang membatasi dua negara kurang dari 24 mil, maka
garis teritorial ditarik sama jauh dari masing-masing negara. Pada zona ini negara mempunyai hak

kedaulatan sepenuhnya, tetapi menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah

laut. Wilayah laut teritorial Indonesia diumumkan pemerintah pada tanggal 13 Desember 1957 yang

dikenal dengan Deklarasi Djuanda dan diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1960.

2) Zona Landas Kontinen

Zona landas kontinen merupakan dasar laut yang secara geologis maupun morfologi

merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua) dengan kedalaman laut kurang dari 150 m.

Indonesia terletak di antara landas kontinen Asia dan Australia. Pada zona ini, pemerintah memiliki

kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan berkewajiban menyediakan alur

pelayaran lintas damai. Batas landas kontinen diumumkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 17

Februari 1969.

3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dihitung dari garis dasar laut lurus ke arah laut bebas

sejauh 200 mil laut. Dalam zona ini, negara dapat memanfaatkan sumber daya laut untuk

kesejahteraan bangsa. Negara lain memiliki kebebasan untuk pelayaran, dan pemasangan kabel serta

pipa di bawah permukaan laut.

c. Udara yakni meliputi wilayah di atas daratan dan lautan Negara ynag bersangkutan.

2. Rakyat,
Menurut Ensiklopedia Rakyat (Inggris:Peoples) adalah bagian dari suatu negara atau elemen
penting dari suatu pemerintahan.Rakyat terdiri dari beberapa orang yang mempunyai ideologi sama
dan tinggal di daerah/pemerintahan yang sama dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama yaitu
untuk membela negaranya bila diperlukan.Elemen rakyat terdiri dari wanita , pria , anak-anak , kakek
dan nenek.Rakyat akan dikatakan rakyat jika telah disahkan oleh negara yang ditempatinya dan telah
memenuhi syarat-syarat sebagai rakyat/warga negara Rakyat diambil dari kata Rahayat..artinya yang
mengabdi,pengikut,pendukung.Konotasinya sangat merendahkan karena dianggap sebagai
"hamba,budak dan sejenisnya" Sehingga agak berbeda dengan maksud dari kata people
( Inggris )..apalagi kalau dengan konotasi rakyat sebagai sebuah kekuatan atau pemilik sebuah
Negara
rakyat atau sering disebut masyarakat merupakan syarat pokok terjadinya sebuah Negara, dapat
dibayangkan jika terdapat sebuah wilayah namun tidak dihuni oleh manusia satupun tentu wilayah
tersebut tidak dapat dikatan sebagai sebuah Negara karena tidak adanya aktivitas kehidupan.rakyat
dapat di bedakan menjadi 2 yaitu :
a. Penduduk : orang-orang yang didomisili secara tetap dalam wilayah suatu Negara. Penduduk di
bedakan menjadi dua yaitu :
- Warga Negara : orang-orang yang secara sah menurut hukum menjadi anggota suatu Negara.
- Bukan warga Negara : mereka yang secara hukum tidak di akui
b. Bukan Penduduk : mereka berada dalam suatu Negara tidak sescara menetap di suatu wilayah
Negara.
3. Pemerintah Yang Berdaulat,
Pemerintah yang berdaulat adalah pemerintahan yang punya kekuasaan tertinggi yang
dihormati dan ditaati, baik oleh seluruh rakyat negara itu maupun oleh negara lain. Pemerintah Yang
Berdaulat, kedaulatan pemerintah sangat diperlukan bagi sebuah Negara karena kedaulatan itu lah
yang nantinya dapat menjamin sebuah Negara dapat mensejahterakan rakyatnya atau tidak,
kedaulatan pemerintah itu sendiri terbagi menjadi beberapa sistem yakni sistem parlementer,
presidensiil, campuran, dan proletar.
Kesemua syarat konstitutif tersebut merupakan syarat mutlak atau primer yang harus ada
sebagai syarat terbentuknya sebuah Negara, ketiganya saling terkait dan tidak dapat dipisahkan,
jika salah satu syarat tiak terpenuhi maka belum dapat dikatakan sebagai sebuah Negara. Kata
daulat berasal dari kata daulah (Arab), sovereignity (Inggris), souvereinteit (Perancis), supremus
(Latin), dan sovranita (Italia), yang artinya kekuasaan tertinggi. Kekuasaan yang dimiliki pemerintah
mempunyai kekuatan yang berlaku ke dalam(interne-souvereinteit) dan ke luar (externe-
souvereinteit).

Beberapa teori kedaulatan yang dikemukakan oleh ahli kenegaraan antara lain:

1. Teori kedaulatan Tuhan, bahwa kedaulatan atau kekuasaan atas suatu negara berada di
tangan Tuhan. Raja atau penguasa memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan. Tokohnya
adalah Thomas Aquinas, Marsilius ,F.J. Stahl, dan Agustinus.
2. Teori kedaulatan raja, bahwa kedaulatan berada ditangan raja dan keturunannya. Kekuasaan
raja dimaknai sebagai perintah dari Tuhan. Raja dianggap sebagai keturunan atau wakil
Tuhan. Tokohnya adalah Hegel, Jean Bodin, dan N. Machiavelli.
3. Teori kedaulatan hukum, kekuasaan negara bersumber pada hukum, sedangkan hukum
bersumber dari rasa keadilan dan kesadaran hukum. Tokohnya adalah Immanuel Kant,
Krabbe, dan Kranenburg.
4. Teori kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan negara karena
negara dianggap sebagai sumber kedaulatan yang memiliki kekuasaan tidak terbatas.
Kekuasaan dimiliki negara bersamaan dengan berdirinya negara tersebut. Tokohnya adalah
Paul Laband dan George Jelineck.
5. Teori kedaulatan rakyat, negara sebagai pemegang kekuasaan tertinggi memberi sebagian
haknya kepada penguasa untuk kepentingan negara. Penguasa dipilih atas dasar kehendak
rakyat melalui perwakilan yang duduk di dalam pemerintahan. Tokohnya adalah Solon, John
Locke, Montesquieu, dan J.J. Rousseau.

John Locke membagi kekuasaan menjadi tiga, yaitu:

1. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan lembaga negara untuk membuat dan menetapkan
perundang - undangan.
2. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang - undang.
3. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk menetapkan perang dan damai, mengadakan
perjanjian dengan negara lain, dan mengambil kebijakan dengan semua pihak dari luar negeri.

Montesquieu juga membagi kekuasaan menjadi tiga, yaitu:

1. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan lembaga negara untuk membuat dan menetapkan
perundang - undangan.
2. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang - undang.
3. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan undang - undang oleh
badan peradilan.

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena
melawan bangsamu sendiri~IR.Soekarno~”

“ Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri
sebagai suatu bangsa yang merdeka. (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).”

………………………………..Pesan aku^^
“banggalah dan cintailah Negara kita tercinta,dan jangan memaksa kehendak kita sendiri. Bahwa
kita punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitu juga Negara kita puna perbedaan
tersendiri dengan Negara lain, sehingga jangan pernah kiita merasa lebih rendah dari pada
mereka . “ Mari berjuang bersana mewujudkan Negara kita yang adil dan makmur”

engertian Demokrasi 4.78/5 (95.61%) 136 votes

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demokratia yang terbentuk dari kata demos
yang artinya rakyat dan kratein yang artinya pemerintahan/kekuasaan, sehingga arti dari
demokratia adalah kekuasaan atau pemerintahan rakyat. Secara umum, Pengertian Demokrasi
merupakan suatu sistem pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam sistem pemerintahan
negara.

Selain itu, Pengertian Demokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
dalam mewujudkan kedaulatan rakyat atas kekuasaan negara untuk dijalankan oleh pemerintah
negara tersebut. Pilar demokrasi yang biasa kita kenal adalah prinsip trias politica, dimana
membagi ketiga kekuasaan politik negara yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif. Dalam
mewujudkan ketiga jenis lembaga negara yang bersifat independen dan berada dalam kesejajaran
satu sama lain, diharapkan agar ketiga lembaga negara ini dapat saling mengontrol dan
mengawasi.

Sistem demokrasi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah demokrasi pancasila, dimana sistem
demokrasi ini mementingkan keinginan, aspirasi dan suara hati nurani rakyat. Pengambilan
keputusan pada sistem demokrasi ini dilakukan oleh wakil-wakil di Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) dengan cara voting atau musyawarah mufakat. Selain itu, Demokrasi Pancasila
merupakan perwujudan kerakyatan yang yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan yang memiliki semangat ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan keadilan sosial bagi bagi seluruh rakyat
Indonesia. Terdapat dua prinsip mengenai sistem pemerintahan negara, yaitu yang pertama
adalah Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan
kekuasaan belaka. Dan yang kedua adalah pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusional
(hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).

Dalam Pengertian Demokrasi, ada beberapa macam demokrasi yaitu sebagai berikut :

1. Demokrasi pancasila merupakan demokrasi yang berfokus pada aspirasi, kepentingan dan
suara rakyat serta memiliki jiwa dan dasar paham pancasila/nilai luhur pancasila yang
bersumber pada tata nilai sosial budaya.
2. Demokrasi liberal merupakan demokrasi yang menekankan pada kebebasan manusia
untuk kepentingan manusia dan kekuasaan pemerintah dibatasi oleh undang-undang.
3. Demokrasi terpimpin merupakan demokrasi yang mengarah pada otoriter dan pimpinan
tunggal.
4. Demokrasi totaliter merupakan demokrasi yang memiliki tujuan utama dengan
menghalalkan segala cara.
5. Demokrasi proletar merupakan demokrasi yang mensejahterakan rakyat, segala
sesuatunya ditentukan dan dikuasai oleh negara serta tidak mengenal kelas sosial.
6. Demokrasi titular merupakan demokrasi yang berupa campuran modern dan lama (gaya
fragmentaris).
7. Demokrasi formal merupakan demokrasi yang menempatkan persamaan kedudukan
setiap orang dalam politik tanpa disertai upaya dalam menghilangkan kesenjangan dalam
ekonomi.
8. Demokrasi material merupakan demokrasi yang menciptakan persamaan sosial ekonomi,
dimana berada di negara sosial komunis.
9. Demokrasi campuran merupakan demokrasi yang menciptakan kesejahteraan rakyat
dengan menempatkan semua orang dengan hak yang sama.

Pada Pengertian Demokrasi, terdapat ciri-ciri demokrasi yaitu antara lain :

1. Jaminan kekuasaan yang telah disepakati bersama.


2. Jaminan kemerdekaan bagi warga negara untuk beroposisi dan berkumpul.
3. Jaminan HAM.
4. Kekuasaan dalam pemerintahan dikontrol oleh rakyat melalui perwakilan yang dipilih
rakyat.
5. Persamaan kedudukan dan perlakuan bagi seluruh warga negara dalam hukum.

Dalam Pengertian Demokrasi, ada beberapa prinsip demokrasi yaitu :

1. Jaminan Hak Asasi Manusia (HAM).


2. Persamaan kedudukan di depan hukum.
3. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi.
4. Kebebasan pers.
5. Kebebasan mengeluarkan pendapat dan berserikat.
6. Pemilu yang jujur, adil dan bebas (sesuai aspirasi rakyat).
7. Peradilan yang tidak memihak untuk mencapai keadilan dan bersifat jujur.

asan pasal 27 UUD 1945


Hak dan kewajiban bela negara
Semula ketentuan mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam bela negara diatur dalam Pasal 30
ayat (1). Setelah perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi
Pasal 27 ayat (3) dengan rumusan sebagai berikut.

Rumusan perubahan:

Pasal 27

(3)    Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya  pembelaan negara.
Rumusan itu berasal dari Pasal 30 ayat (1) naskah asli berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”. Perubahannya  setelah menjadi Pasal 27 ayat (3)
terletak pada kata tiap-tiap yang diganti dengan kata setiap untuk menyesuaikan dengan perkembangan
bahasa Indonesia. Adanya ketentuan Pasal 27 ayat (3) ini menambah dua ayat dalam Pasal 27 yang telah
ada yakni ayat (1) dan ayat (2) yang tetap.
Pasal 27 ayat (3) ini dimaksudkan untuk mem-perteguh konsep yang dianut bangsa dan negara
Indonesia di bidang pembelaan negara, yakni upaya pembelaan negara bukan monopoli TNI, tetapi
meru-pakan hak sekaligus kewajiban setiap warga negara.
Pasal 27 ayat (1) dan (2) tetap, dengan rumusan sebagai bacccccerikut.

Pasal 27

(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 tetap, dengan rumusan sebagai berikut.
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menge-luarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang.

Sedikit Penjelasan Tentang UUD 1945 pasal 27

Pasal 27 ayat 1, menyatakan kesamaan kedudukan warganegara di dalam hukum dan


pemerintahan dan berkewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada
kecualinya. ( Hal ini menunjukkan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan
tidak ada diskriminasi di antara warganegara baik mengenai haknya maupun mengenai
kewajibannya).

Pasal 27 ayat 2, menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak. Pasal ini memancarkan azas keadilan sosial dan kerakyatan, yang
merupakan jelmaan dari gabungan antara pokok pikiran kedua dan ketiga, yaitu keadilan sosial
dan kedaulatan rakyat.

Dalam Bidang politik setiap warga negara juga mempunyai hak yang sama dalam mendukung
pemerintahan.
Menurut pasal 27 UUD 1945, wanita mempunyai kedudukan yang sama dalam bidang hukum
dan pemerintahan dengan pria. Undang-Undang Dasar 1945 dalam perundang-undangan politik
telah mencerminkan bahwa wanita dan pria sama-sama punya hak untuk di pilih dan memilih
namun, kenyataannya memperlihatkan bahwa jumlah wanita yang menjadi anggota Legislatif
selama tujuh kali Pemilu prosentasenya masih kecil, walaupun jumlah wanita lebih banyak dari
pria.
Demikian pula halnya dengan wanita yang memegang posisi pada jabatan pengambil keputusan
juga masih kecil.
Mengapa hal ini terjadi ?
Adapun faktor-faktor penyebabnya adalah :

1. Faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri wanita:


(a) sistem pemilu
(b) peran Organisasi Partai Politik; dan
(c) nilai Budaya

2. Faktor internal, yaitu faktor dari dalam diri wanita itu sendiri:
(a) sumber Daya Wanita;
(b) adanya pandangan bahwa politik itu keras; dan
(c) adanya stereotype yang dilabelkan pada wanita

Upaya meningkatkan peran di bidang politik:


(a) meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan
(b) mengubah citra politik melalui pendidikan politik yang benar dan sehat
© mengubah stereotype melalui penyuluhan, pelatihan
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia


Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali.
Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan
sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari.
Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan
pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.
A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum


2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
nkri dari serangan musuh
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku

B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara indonesia
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

Wujud hubungan Warga Negara dan Negara


Wujud hubungan anatara warga negara dengan negara adalah pada umumnya adalah berupa
peranan(role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuaidengan status yang
dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara.
Hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 sampai pasal 34 UUD
1945. Bebarapa hak warga negara Indonesia antara lain sebagai berikut :
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
b. Hak membela negara
c. Hak berpendapat
d. Hak kemerdekaan memeluk agama
e. Hak mendapatkan pengajaran
f. Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
g. Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial
h. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial
Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia adalah :
a. Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan
b. Kewajiban membela negara
c. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara
Selain itu ditentuakan pula hak dan kewajiban negara terhadapwarganegara. Hak dan
kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan hak dan kewajiban warga
negara terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut, anatara lain sebagai berikut :
a. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah
b. Hak negara untuk dibela
c. Hak negara untuk menguasai bumi, air , dan kekayaan untuk kepentingan rakyat
d. Kewajiban negara untuk menajamin sistem hukum yang adil
e. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara
f. Kewajiban negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
g. Kewajiban negara meberi jaminan sosial
h. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah
Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang telah tertuang dalam UUD 1945
mencakup berbagai bidang . Bidang –bidang ini antara lain, Bidang politik dan pemerintahan,
sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan.

Setiap tahun UUD 1945 selalu mengalami perubahan, dan pada pasal 30 UUD 1945 ini terdapat
perubahan mengenai ketentuan mengenai hak dan kewajiban bela negara diatur dalam Pasal 30
dengan dua ayat, yaitu ayat (1) dan ayat (2). Setelah perubahan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 30 dengan lima ayat, yaitu ayat (1), ayat (2), ayat
(3), ayat (4), dan ayat (5). Adapun Pasal 30 ayat (1) menjadi Pasal 27 ayat (3) dengan perubahan
redaksional. Dan rumusan perubahannya sebagai berikut.

BAB XII

PERTAHANAN NEGARA

Pasal 30

(1)     Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

(2)     Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.


Ketentuan mengenai hak dan kewajiban dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
merupakan implementasi dari ketentuan Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Oleh sebab itu, setiap warga negara tanpa kecuali
mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Adanya ketentuan ini didasarkan pada pemikiran bahwa sistem pertahanan dan keamanan negara
yang dianut negara Indonesia adalah sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Dalam
sistem ini seluruh komponen bangsa terlibat dan mempunyai peranan, yaitu rakyat sebagai
kekuatan pendukung sedangkan TNI dan Kepolisian sebagai kekuatan utama.

b.     Usaha pertahanan dan keamanan negara


    Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai usaha
pertahanan dan keamanan negara sebagaimana tercantum dalam Pasal 30 ayat (2) dengan
rumusan perubahan sebagai berikut. 

Pasal 30
(2)     Usaha pertahanan dan keamanan negara dilak-sanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung. 
Ketentuan ini dilatarbelakangi oleh pengalaman sejarah bangsa Indonesia dalam merebut dan
mem-pertahankan kemerdekaan. Salah satu faktor penting suksesnya revolusi kemerdekaan
tahun 1945 dan per-juangan mempertahankan kemerdekaan terletak pada bersatu padunya
kekuatan rakyat dan kekuatan militer dan polisi Indonesia. Dalam perkembangannya,
bersatupadunya kekuatan itu dirumuskan dalam sebuah sistem yang dikenal dengan nama sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang berlaku hingga saat ini.
Atas dasar pengalaman sejarah tersebut, sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
tersebut dimasukkan ke dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dengan maksud untuk lebih mengukuhkan keberadaan sistem tersebut. Kedudukan rakyat dan
TNI serta Kepolisian Republik Indonesia dalam usaha pertahanan dan keamanan negara makin
dikukuhkan, yakni rakyat sebagai kekuatan pendukung dan TNI serta Kepolisian Republik
Indonesia sebagai kekuatan utama. Rumusan itu menjadi salah satu ciri khas sistem pertahanan
dan keamanan Indonesia yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh rakyat warga negara,
wilayah dan sumber daya nasional secara aktif, terpadu, terarah, dan berkelanjutan.
c. Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia
    Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pasal 30
ayat (3) dan ayat (4) dengan rumusan sebagai berikut:  

Pasal 30
(3)     Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.

(4)    Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.

Adanya ketentuan ini untuk lebih menegaskan pembagian tugas dua alat negara yang bergerak di
bidang pertahanan dan keamanan negara, yakni TNI sebagai alat negara di bidang pertahanan
dan Kepo-lisian sebagai alat negara di bidang keamanan. Dalam hal pertahanan terdapat tiga
aspek di dalamnya, yakni masalah keutuhan negara, kedaulatan negara, dan keselamatan negara.
Di luar ketiga aspek tersebut masuk ke dalam kategori keamanan yang menjadi tugas Kepolisian
Republik Indonesia sebagai lembaga penegak hukum.
Seiring dengan itu diharapkan pembagian tugas tersebut mampu meningkatkan profesionalisme
TNI dan Kepolisian Republik Indonesia seiring perkem-bangan tuntutan rakyat dan kebutuhan
zaman. 
d.     Pengaturan  hal-hal   yang  terkait  dengan  pertahanan dan keamanan dengan undang-
undang
    Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan dengan undang-undang sebagaimana tercantum
dalam Pasal 30 ayat (5) dengan rumusan sebagai berikut.  
Pasal 30
(5)     Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indo-nesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan
diatur dengan undang-undang.
Ketentuan itu dimaksudkan untuk memberikan dasar hukum bagi DPR dan Presiden untuk
membentuk undang-undang yang berisi pengaturan lebih lanjut mengenai berbagai hal yang
berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas. Pengaturan dengan undang-undang mengenai
pertahanan dan keamanan merupakan konsekuensi logis dari prinsip yang menempatkan urusan
pertahanan dan keamanan sebagai kepentingan rakyat

penjelasan pasal 31 UUD 1945


18.    Bab Pendidikan dan Kebudayaan
Sebelum diubah, bab ini bernama Bab tentang Pendidikan terdiri dari satu pasal, yaitu Pasal 31 dengan
dua ayat. Setelah diubah menjadi Bab tentang Pendidikan dan Kebudayaan yang terdiri atas satu pasal,
yaitu Pasal 31 dengan lima ayat, yaitu ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).
Uraian perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945  yang tercakup dalam
materi pokok Bab tentang Pendidikan dan Kebudayaan sebagai berikut.

a.    Hak dan kewajiban warga negara dan pemerintah di bidang pendidikan
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai hak dan kewajiban
warga negara dan pemerintah di bidang pendidikan tercantum dalam Pasal 31 ayat (1) dan ayat (2)
dengan rumusan sebagai berikut.

Rumusan perubahan:

BAB XIII

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pasal 31
(1)    Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
    Perubahan ketentuan Pasal 31 ayat (1) terletak pada penggantian kata tiap-tiap menjadi setiap dan
kata pengajaran menjadi kata pendidikan. Perubahan kata dari tiap-tiap menjadi setiap merupakan
penyesuaian terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Adapun perubahan kata pengajaran menjadi
pendidikan dimaksudkan untuk memperluas hak warga negara karena pengertian pengajaran lebih
sempit dibandingkan dengan pengertian pendidikan.

Pasal 31

(2)     Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

Rumusan naskah asli:

BAB XIII

PENDIDIKAN

Pasal 31
(1)     Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
(2)     Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur
dengan undang-undang.
    Pendidikan dasar menjadi wajib dan akan ada sanksi bagi siapa pun yang tidak melaksanakan ke-
wajiban itu. Dengan demikian setiap warga negara mempunyai pendidikan minimum yang memung-
kinkannya untuk dapat berpartisipasi dalam proses pencerdasan kehidupan bangsa. Di pihak lain, Un-
dang-Undang Dasar mewajibkan pemerintah untuk membiayai pelaksanaan ketentuan ini.

b.     Tujuan pendidikan nasional


    Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai tujuan
pendidikan nasional tercantum dalam Pasal 31 ayat (3). Rumusannya sebagai berikut:
Rumusan Perubahan:
Pasal 31

(3)    Pemerintah  mengusahakan dan  menyelenggarakan  satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Ketentuan ini mengakomodasi nilai-nilai dan pan-dangan hidup bangsa Indonesia sebagai bangsa yang
religius dengan memasukkan rumusan kata meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
sementara tujuan sistem pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
c.     Prioritas anggaran pendidikan dalam APBN  dan   APBD
    Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai Prioritas
anggaran pendidikan dalam APBN  dan APBD tercantum dalam Pasal 31 ayat (4) dengan rumusan
sebagai berikut.
Rumusan perubahan:
Pasal 31
(4)    Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
    Perubahan ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa dalam praktik penyelenggaraan negara menun-
jukkan kurang dipahaminya Pasal 31 ayat (1) dan ayat (2) yang pada hakikatnya mengandung prinsip
demokrasi pendidikan. Rumusan itu merupakan sikap bangsa dan negara untuk memprioritaskan pe-
nyelenggaraan pendidikan sebagai upaya mencerdas-kan kehidupan bangsa dan memajukan
kebudayaan nasional. Untuk itu, dirumuskan ketentuan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang mewajibkan pemerintah untuk membiayai pendidikan dasar dan kewajiban
warga negara mengikuti pendidikan dasar tersebut; serta negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari APBN dan APBD.   

d.    Kewajiban pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi


    Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai kewajiban
pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi tercantum dalam Pasal 31 ayat (5) dengan
rumusan sebagai berikut.
Rumusan perubahan:
Pasal 31
(5)    Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Adanya rumusan itu dimaksudkan sebagai dasar agar pemerintah berupaya memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan memperkukuh
persatuan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai