Anda di halaman 1dari 9

Nama : Pratama Nadiah Nur Anjani

NIM : 203200221
Kelas : PGMI H

FUNDAMENTAL KEPRAMUKAAN

 Pramuka adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan


pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja
Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya.
 Negara merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independen.
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki
pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat
pengakuan dari negara lain.
 Masyarakat merupakan kelompok manusia atau individu yang secara bersama-sama
tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan. Biasanya, hubungan atau interaksi ini
dilakukan secara teratur atau terstruktur. Dengan adanya kelompok sosial ini, setiap
individu dapat salin berinteraksi dan membantu satu sama lain.
 Orang tua adalah pengertian umum dari seseorang yang melahirkan kita, orang tua
biologis. Namun orang tua juga tidak selalu dalam pengertian yang melahirkan. Orang
tua juga bisa terdefinisikan terhadap orang tua yang telah memberikan arti kehidupan
bagi kita. Orang tua yang telah mengasihi kita, memelihara kita sedari kecil. Bahkan
walaupun bukan yang melahirkan kita ke dunia, namun mereka yang memberikan
kasih sayang adalah orang tua kita
 Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum
mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, di mana kata
"anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua
mereka, meskipun mereka telah dewasa.
 Kurikulum adalah kumpulan rencana, tujuan, materi pembelajaran, dan bahkan cara
mengajar yang digunakan sebagai pedoman oleh para pengajar demi tercapainya
tujuan akhir pembelajaran.
 SKU adalah salah satu syarat kecakapan umum anggota pramuka di dalam sku ada
beberapa materi yang harus di capai oleh seorang anggota pramuka, SKU memiliki
fungsi sebagai materi dan pembelajaran bagi anggota pramuka, sku berperan aktif
dalam penanaman sikap dan nilai - nilai pramuka, sehingga SKU jauh lebih kearah
materi di dalamnya terbagi dari beberapa pencapaian, adapun Golongan yang
memakai SKU adalah siaga, penggalang.
 SKK adalah salah satu syarat kecakapan Khusus oleh anggota pramuka, Syarat
kecakapan khusus di peruntukkan bagi anggota penggalang, penegak dan seterusnya
apabila kalian tahu dan mempelajari syarat kecakapan khusus ini maka anggota
pramuka pasti mengerti untuk mengamalkannya di dalam kehidupan, apabila syarat
kecakapan khusus ini tidak tercapai maka susah untuk mendapatkan tanda Kecakapan
khusus baik untuk golongan penggalang, dan penegak.
 SPG adalah syarat-syarat kecakapan yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka
untuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda (TPG) sesuai dengan golongan usianya.
 TKU adalah sebuah tanda yang di berikan kepada para adik-adik pramuka siaga dan
penggalang, biasanya tanda kecakapan umum akan berbentuk lambang yang
diberikan kepada anak-anak pramuka yang sudah menyelesaikan tugas yang berada
pada Buku saku SKU (Syarat Kecakapan Umum ).
 TKK adalah tanda kecakapan Khusus, dan Tkk ini diberikan kepada pramuka
penegak dan seterusnya, pemberian TKK ini bisa di laksanakan apabila seorang
anggota pramuka sudah menyelesaikan syarak kecakapan khusus, pemberian TKK
kepada anggota pramuka tergantung keahlian apa yang ia mampu untuk
menyelesaikannya, pemberian TKK ini bertujuan sebagai pemberi penghargaan
kepada anggota pramua penegak yang sudah lama mengabdi di sekolah.
 TPG adalah seorang yang telah menyelesaikan SPG disebut sebagai Pramuka
Garuda adalah seorang Pramuka yang dapat menjadi teladan dan berhak
menyandang Tanda Pramuka Garuda (TPG). SPG/TPG disediakan sesuai dengan
golongan usia. Komponen yang membedakan TPG Siaga, Penggalang, Penegak,
Pandega lahwarna dasar TPG.
 SESOSIF adalah (Spritual, Emosional, SOsial, Intelektual, dan Fisik).

Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan


keluarga yang diselenggarakan dalam kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, dan praktis.
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN, meliputi :

1. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;

3. Peduli terhadap diri pribadinya; dan

4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.


Dari uraian di atas dapat dijabarkan penjelasannya sebagai berikut :
 Nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup setiap anggota Gerakan
Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui
proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan tenaga pendidik,
sehingga pengamalannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi
maupun sebagai anggota masyarakat.
 Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib menerima nilai dan Prinsip Dasar
Kepramukaan.
 Pengamalan nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan dilaksanakan dalam bentuk:
 Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah
sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya;
 Memiliki kewajiban untuk menjaga, memelihara persaudaraan dan perdamaian di
masyarakat, memperkokoh persatuan, serta mempertahankan Pancasila, Undang-
Undang Dasar Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kebhinekaan;
 Melestarikan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan
memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup masyarakat;
 Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan
prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab;
 Memahami potensi diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan
masa depannya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan
mengamalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.

METODE KEPRAMUKAAN, meliputi :


1. Pengamalan Kode kehormatan
Kode kehormatan dilaksanakan dengan cara-cara sebagai berikut.
 Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing – masing
 Membina kesadaran berbangsa dan bernegara.
 Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan berserta alam seisinya.
 Memiliki sikap kebersamaan.
 Hidup secara sehat jasmani dan rohani.
 Bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan
bersama, membina diri untukbertutur kata dan bertingkah laku sopan, ramah
dan sabar.
 Membiasakan diri memberikan pertolongan, berpartisipasi dalam kegiatan
bakti/sosial, dan mampu mengatasi tantangan tanpa mengenal sikap putus asa.
 Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas, berupa melatih keterampilan dan
pengetahuan, riang gembira dalam menjalankan tugas menghadapi kesulitan
maupun tantangan.
 Bertindak dan hidup secara hemat, teliti dan waspada dengan membiasakan
hidup secara bersahaja.
 Mengendalikan dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan dan
kenyataan, berani mengakui kesalahan, memegang teguh prinsip dan tatanan
yang benar dan taat terhadap aturan / kesepakatan
 Membiasakan diri menepati janji dan bersikap jujur.
 Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam gagasan, pembicaraan
dan tindakan.
2. Belajar Sambil Melakukan (Learning by Doing)
Belajar sambil melakukan dilaksanakan dengan cara-cara berikut.
 Kegiatan kepramukaan dilakukan melalui praktek secara praktis sebanyak
mungkin.
 Mengarahkan perhatian peserta didik untukmelakukan hal – kegiatan yang
nyata, serta merangsang rasakeingintahuan terhadap hal – hal baru dan
keinginan untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan.
3. Sistem Beregu (Patrol System)
 Sistem beregu dilaksanakan agar peserta didik memperoleh kesempatan
belajar memimpin dan dipimpin berorganisasi, memikul tanggungjawab,
mengatur diri, menempatkan diri, bekerja sama dalam kerukunan (gotong
royong).
 Peserta didik dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh mereka
sendiri, dan merupakan wadah kerukunan diantara mereka.
 Kegiatan ini mempermudah penyampaian pesan di alam terbuka, dan
mengurangi rentang kendali (spend of control).
4. Kegiatan Menantang dan Mengandung Pendidikan Sesuai Perkembangan
Anggota Muda
Pelaksanaan metodenya dilakukan dengan cara sebagai berikut.
 Kegiatan Kepramukaan yang menantang dan menarik minat kaum muda,
untuk menjadi Pramuka dan bagi mereka yang telah menjadi Pramuka agar
tetap terpikat dan mengikuti serta mengembangkan acara kegiatan yang ada.
 Kegiatan kepramukaan bersifat kreatif, inovatif dan rekreatif yang
mengandung pendidikan.
 Kegiatan dilaksanakan secara terpadu.
 Pendidikan kepramukaan dilaksanakan dalam tahapan peningkatan bagi
kemampuan dan perkembangan induvidu maupun kelompok.
 Materi kegiatan kepramukaan disesuaikan dengan usia dan perkembangan
jasmani dan rohani peserta didik.
 Kegiatan kepramukaan diusahakan agar dapat mengembangkan bakat, minat
dan emosi peserta didik serta menunjang dan berfaedah bagi perkembangan
diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya.

5. Kegiatan di Alam Terbuka


 Kegiatan di alam terbuka memberikan pengalaman adanya saling
ketergantungan antara unsur-unsur alam dengan kebutuhan untuk
melestarikannya, selain itu mengembangkan suatu sikap bertanggungjawab
akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
 Kegiatan di alam terbuka memotivasi peserta didik untuk ikut menjaga
lingkungannya dan setiap kegiatan hendaknya selaras dengan alam.
 Kegiatan di alam terbuka dapat :
1. mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi.
2. membangun kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam
dirinya.
3. menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam
kesederhanaan.
4. membina kerja sama dan rasa memiliki.
6. Kemitraan Dengan Anggota Dewasa Dalam Setiap Kegiatan
Di dalam melaksanakan kemitraan dengan anggota dewasa, maka :
 anggota dewasa berfungsi sebagai perencana, organisator, pelaksana,
pengendali, pengawas, dan penilai; serta bertanggungjawab atas pelaksanaan
kegiatan kepramukaan anggota muda;
 Pramuka Penegak dan Pandega berfungsi sebagai pembantu anggota dewasa
dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan; dan
 anggota muda mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari anggota
dewasa; sebelum melaksanakan kegiatan, anggota muda berkonsultasi dahulu
dengan anggota dewasa.
7. Sistem Tanda Kecakapan
 Tanda kecakapan adalah tanda yang menunjukkan kecakapan dan
keterampilan tertentu yang dimiliki seorang peserta didik.
 Sistem tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang para Pramuka
agar selalu berusaha memperoleh kecakapan dan keterampilan.
 Setiap Pramuka wajib berusaha memperoleh keterampilan dan kecakapan yang
berguna bagi kehidupan diri dan baktinya kepada masyarakat.
 Tanda kecakapan yang disediakan untuk peserta didik adalah sebagai berikut.
1. Tanda Kecakapan Umum ( TKU ) yang diwajibkan untuk dimiliki oleh
peserta didik.
2. Tanda Kecakapan Khusus ( TKK ), yang disediakan untuk dimiliki oleh
peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya.
3. Tanda Pramuka Garuda (TPG).
Tanda Kecakapan, TKU, TKK, dan TPG diberikan setelah menyelesaikan ujian-
ujian SKU maupun SKK dan SPG.
8. Sistem Satuan Terpisah untuk Putera dan Puteri
 Satuan Pramuka Puteri dibina oleh Pembina Puteri, satuan Pramuka Putera
dibina oleh Pembina Putera.
 Perindukan Siaga Putera dapat di bina oleh Pembina Puteri.
 Jika kegiatan diselenggarakan dalam bentuk perkemahan harus dijamin dan
dijaga agar tempat perkemahan Puteri dan tempat perkemahan putera terpisah.
Perkemahan puteri dipimpin oleh Pembina puteri dan perkemahan putera
dipimpin oleh Pembina putera.
Keterampilan Kepramukaan mempunyai arti kompetensi fisik dan tindakan yang
dimiliki seseorang. Istilah keterampilan kepramukaan berarti kecakapan yang harus
dijalani agar sang anak memunyai kemampuan umum atau khusus.
Contoh keterampilan kepramukaan adalah keterampilan menali, keterampilan
menggunakan isyarat dan sandi, keterampilan memasak, upacara, membaca alam, dan
seterusnya. Keterampilan tersebut biasanya diukur melalui SKU dan SKK. Bahkan,
ada teknik kepramukaan yang meminta syarat keterampilan kepramukaan tertentu.
Teknik Kepramukaan  berupa perkemahan terkadang dibungkus dengan nama
Persami, Kemah Pelantikan, Kemah Bakti, dan seterusnya. Begitu pula, teknik
kepramukaan mendaki gunung sering dibungkus dengan kegiatan Kebut Gunung,
Jelajah Semeru, Muncak Akbar, dan seterusnya.
Dalam teknik kepramukaan, ada unsur keterampilan kepramukaan dan
teknologi kepramukaan. Dalam perkemahan, terdapat keterampilan mendirikan tenda,
memasak, olahraga, memasang tiang bendera, menentukan arah angin, dan seterusnya.
Pun pula, ada teknologi kepramukaannya, yakni penggunaan listrik,
pengoperasionalan HT, sistem menyajikan masakan, dan seterusnya. Teknik
kepramukaan bisa berganti-ganti nama kegiatannya. Namun, keterampilan
kepramukaan akan tetap menjadi ciri khas yang terus dilatihkan.
 GERAKAN PRAMUKA
1. Gugus Depan adalah sebuah satuan unit kegiatan kepramukaan yang berada
di tingkatan terbawah. Umumnya Gugus Depan berpangkalan di sekolah atau
perguruan tinggi. Akan tetapi ada pula Gugus Depan Pramuka yang berada di
Luar Negeri ataupun instansi Permerintah di dalam negeri.
2. Kwartir Ranting secara lebih luas adalah lembaga kepemimpinan kolektif di
tingkat kecamatan yang diketuai seorang ketua yang dalam menjalankan tugas
dan kewajibannya bertanggungjawab kepada Musyawarah Ranting Gerakan
Pramuka. Organisasi inilah yang menjadi ujung tombak Gerakan Pramuka
yang berhubungan langsung dengan pembinaan gugus depan dan satuan karya
pramuka.
3. Kwartir Cabang (Kwarcab) adalah satuan organisasi yang mengelola
Gerakan Pramuka di tingkat Kota / Kabupaten. Berdasarkan
tingkatan/wilayahnya, Kwarcab berkedudukan di masing-masing
Kota/Kabupaten.
4. Kwartir Daerah (Kwarda) adalah satuan organisasi yang mengelola Gerakan
Pramuka di tingkat Provinsi.
5. Kwartir Nasional (Kwarnas) adalah satuan organisasi yang
mengelola Gerakan Pramuka Nasional. Berdasarkan tingkatan/wilayahnya,
Kwarnas berkedudukan di ibu kota Negara, Jakarta.
 Petunjuk Penyelanggaraan
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Anggaran dasar gerakan
pramuka berisi mukadimah dan hal-hal yang bersangkutan dengan apa dan bagaimana
gerakan pramuka itu dalam uraian yang bersifat umum dan pokok. Sedangkan anggaran
rumah tangga gerakan pramuka berisi rincian lebih lanjut dari anggaran dasar gerakan
pramuka yang didalamnya memuat pasal-pasal tentang kode etik gerakan pramuka
sebagai pegangan dan landasan gerakan kegiatan setia anggota pramuka ,kwartir satuan
pramuka
2. UUD NO.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menjadi dasar hukum yang
kuat dan mengikat bagi semua komponen bangsa untuk terlibat dalam Gerakan Pramuka.
Hal ini didasari pemikiran bahwa peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebelumnya dinilai belum komprehensif mengatur Gerakan Pramuka. Di mana diketahui,
keberadaan Gerakan Pramuka sebelumnya hanya dinaungi oleh Keputusan Presiden RI
Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.Undang-undang No. 12 Tahun 2010
ini di sahkan di Jakarta pada tanggal 24 November 2010 dan ditandatangani oleh
Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono serta dicatat dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 131.

 Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan


prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia
dengan tujuan agar;

 Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi
mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
 Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
 Anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
 Anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga
menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu
menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.

Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan
yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada
pencapaian tujuan tersebut.

 Sistem Among dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan yang harus


dipraktekkan oleh Pembina Pramuka. Prinsip-prinsip kepemimpinan itu terdiri atas :

 ing ngarsa sung tuladha yang memiliki maksud di depan menjadi teladan;

 ing madya mangun karsa yang memiliki maksud di tengah membangun kemauan;

 tut wuri handayani yang memiliki maksud di belakang memberi dorongan dan


pengaruh yang baik ke arah kemandirian.

 Cita – Cita Kehidupan


Ada empat syarat hidup bahagia versi Baden Powell :
1. Happiness (bergembira, suka, rela, ikhlas, dan bersyukur),
2. Healthy  (sehat, lincah, dinamis),
3. Handicraft (berkarya, produktif, ada hasil, kreatif, dan inovatif),
4. Helpful (menolong, cinta lingkungan, bersaudara, dan setia).

Anda mungkin juga menyukai