Anda di halaman 1dari 25

KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN

Drs. Sempurna Perangin-angin, M.Pd


KOMPLIK DAN KEPEMIMPINAN
Konflik dan kepemimpinan, bermakna
bagaimana peran seorang pemimpin dalam
mengatasi konflik. Sedangkan, istilah konflik
dapat diartikan bahwa dalam hal tertentu
terdapat suatu pertikaian, pertentangan
antara beberapa orang atau kelompok orang-
orang, tidak ada kerja sama, perjuangan satu
pihak untuk melawan pihak lain, atau proses
yang berlawanan.
Konflik Antar Pribadi
Konflik antar pribadi dapat terjadi jika dua
orang atau lebih berinteraksi satu sama lain
dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Situasi
konflik yang tidak bisa dihindari adalah
keadaan-keadaan seperti : paling sedikit dua
orang mempunyai pandangan-pandangan
yang tidak bisa disatukan, orang-orang yang
tidak bisa bertoleransi dari sesuatu yang
bermakna ganda, dan seseorang yang dengan
cepat suka menarik suatu konklusi.
Johari (dalam M.Thoha, 1986:109)
mengemukakan model untuk
menganalisis dinamika interaksi, dan
model ini dapat dipergunakan untuk
menganalisis konflik antar pribadi,
serta membantu mengidentifikasi
beberapa gaya antar pribadi,
karakteristik dan hasil-hasil dari gaya
tersebut.
1. Membuka Diri (Open Self).
Bentuk interaksi, seseorang
mengetahui tentang dirinya dan
tentang orang lain. Dalam hal ini pada
umumnya terdapat keterbukaan, kerja
sama dan sedikit alasan untuk
bertahan. Bentuk hubungan antar
pribadi seperti ini akan cenderung
menyebabkan sedikit (kalau ada)
konflik antar pribadi.
2. Menutup Diri (Hidden Self).
Bentuk interaksi, seseorang mengetahui
tentang dirinya sendiri akan tetapi tidak
mengetahui tentang diri orang lain.
Hasilnya ialah seseorang tersebut akan
menutup perasaan atau sikapnya secara
rahasia dan tidak akan membukanya
untuk orang lain. Hal semacam ini
merupakan potensi timbulnya situasi
konflik antar pribadi.
3.Membutakan Diri (Blind Self).
Bentuk interaksi, seseorang
mengetahui diri orang lain tetapi
tidak mengetahui dirinya sendiri.
Orang ini kemungkinan tidak berniat
menyakiti orang lain. Kondisi
interaksi peperti ini biasanya
merupakan potensi timbulnya situasi
konflik.
4.Tidak menemukan Diri
(Undiscavered Self). Dalam bentuk
interaksi ini seseorang tidak
mengetahui dirinya dan juga tidak
mengetahui diri orang lain. Dengan
kata lain selalu terdapat salah
pengertian, dan konflik antar pribadi
hampir dipastikan akan merupakan
hasil interaksinya.
Strategi Pemecahan Konflik Antar Pribadi.

1. Sama-sama merugi (lose-lose).


Pendekatan ini dapat dilakukan dengan
beberapa bentuk. Pertama, ialah kompromi
atau mengambil jalan tengah dari persoalan
yang dipertengkarkan. Kedua, ialah
memberikan perhatian salah satu pihak dari
pihak-pihak yang berkomflik. Ketiga,
menggunakan pihak ketiga. Keempat ialah
menggunakan peraturan yang ada untuk
memecahkan persoalan yang menjadi konflik.
2. Kalah-menang (lose-win).
Kasus ini biasanya dijumpai dalam
hubungan atasan-bawahan, serikat
buruh-majikan. Tidak ada strategi yang
ampuh untuk mengatasi konflik,
namun akibat konflik dapat muncul
akibat yang fungsional, yaitu
menciptakan kesetia-kawanan dan
semangat korp di antara orang-orang
atau kelompok yang sedang berselisih.
3. Menang-menang (win-win).
Kedua pihak yang berkonflik ditemukan dalam
suatu titik musyawarah, dan keduanya
menerima suatu penghargaan yang sama.
Alan C. Filley menyatakan bahwa strategi
keputusan menang-menang ini dihubungkan
dengan pertimbangan-pertimbangan yang
lebih baik, pengalaman-pengalaman
organisasi yang menguntungkan, dan lebih
banyak menawarkan cara musyawarah yang
menyenangkan.
KONFLIK ORGANISASI

Konflik organisasi ini sebenarnya adalah


konflik antar pribadi dan konflik dalam pribadi
yang mengambil tempat dalam suatu
organisasi tertentu.
Strategi Pemecahan Konflik dalam Organisasi
Secara tradisional, pendekatan konflik dalam
organisasi dapat dilakukan secara sederhana
dan optimistis.
Pendekatan tersebut dapat didasarkan
atas asumsi-asumsi sebagai berikut :
1.Konflik pasti dapat dihindari
2.Konflik timbul karena ada pemainnya
yang menyebabkan terjadinya konflik
tersebut
3.Bentuk otoritas yang legalistik.
4.Kambing hitam diterima sebagai suatu
yang tidak bisa dihindari.
• Asumsi pertama, pemimpin harus punya
keyakinan bahwa konflik dapat dihindari dan
diatasi. Dengan demikian musyawarah dapat
ditempuh untuk mengatasi konflik.
• Asumsi kedua menyatakan bahwa konflik ada
yang menimbulkan. Cara mengatasinya dicari
terlebih dahulu siapa yang meniupkan api
perselisihan yang menibulkan konflik tersebut.
Kalau sudah ditemukan sumbernya lalu
padamkan. Sekali lagi musyawarah perlu
ditekakankan untuk mempertemukan pemain-
pemain konflik ini.
• Asumsi ketiga bersifat birokratis dan legalistis. Jika
penyebab konflik karena prosedur yang legalistik dan
yang menekankan formalitas organisasi, maka
menekankan pada manusiawinya. Atau dengan kata
lain pendekatan organisasi tidak lagi menekankan pada
impersonal relationship, melainkan diutamakan
personal relationship.
• Asumsi keempat menyatakan bahwa jika kambing
hitam diterima sebagai suatu kenyataan yang
menimbulkan terjadinya suatu konflik, maka dengan
sendirinya kambing hitam itu harus ditemukan. Jika
sudah ditemukan maka didamaikan atau diajak
musyawarah sehingga jernih masalahnya.
TERIMA KASIH
ANDA TELAH MENGIKUTI
PRESENTASI INI
KONSEP DAN NILAI NILAI
KEPEMIMPINAN BERDASARKAN
KEARIFAN LOKAL

Drs. Sempurna Perangin-angin, M.Pd


PENGERTIN KEARIFAN LOKAL
Kearifan Lokal terdiri dari dua kata yaitu
kearifan (wisdom) yang artinya
kebijaksanaan dan lokal (local) yang berarti
daerah setempat. Jadi secara umum
pengertian dari Kearifan Lokal adalah
Gagasan-gagasan, nilai-nilai atau pandangan
dari suatu tempat yang memiliki sifat
bijaksana dan bernilai baik yang diikuti dan
dipercayai oleh masyarakat di suatu tempat
tersebut dan sudah diikuti secara turun
temurun.
• Pengertian Kearifan Lokal adalah nilai,
ide, penuh kearifan, pandangan lokal
yang bijak, nilai baik yang tertanam dan
dipatuhi dengan para anggota
masyarakat.
• Pemahaman lain tentang kearifan lokal
yaitu sesuatu bagian dari budaya
masyarakat yang tidak dapat dipisahkan
dari bahasa masyarakat tersebut.
• Kearifan lokal pada umumnya diwariskan
dari mulut ke mulut. Kearifan lokal ada
dalam cerita rakyat, lagu, peribahasa,
dan permainan rakyat. Kearifan lokal
ialah suatu pengetahuan yang diperoleh
dengan adanya penduduk setempat
tertentu melalui kumpulan pengalaman
dalam eksperimen dan diintegrasikan ke
dalam pemahaman budaya dan kondisi
alam suatu tempat.
FUNGSI KEARIFAN LOKAL
• Mempunyai kemampuan mengendalikan.
• Merupakan benteng untuk bertahan dari
pengaruh budaya luar.
• Mempunyai kemampuan mengakomodasi
budaya luar.
• Mempunyai kemampuan memberi arah
perkembangan budaya.
• Mempunyai kemampuan mengintegrasi atau
menyatukan budaya luar dan budaya asli.
CIRI-CIRI KEARIFAN LOKAL
• Mempunyai kemampuan mengendalikan.
• Merupakan benteng untuk bertahan
dari pengaruh budaya luar.
• Mempunyai kemampuan mengakomodasi
budaya luar.
• Mempunyai kemampuan memberi arah
perkembangan budaya.
• Mempunyai kemampuan mengintegrasi atau
menyatukan budaya luar dan budaya asli.
CONTOH KEARIFAN LOKAL
• Hutan Larangan Adat ( Desa Rumbio Kec. Kampar Prov.
Riau ) Kearifan Lokal ini dibuat dengan tujuan agar
masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan
disana, dimana ada peraturan untuk tidak boleh
menebang pohon dihutan tersebut dan akan dikenakan
denda seperti beras 100 kg atau berupa uang sebesat Rp
6.000.000,- jika melanggar.
• Awig-Awig ( Lombok Barat dan Bali ) Merupakan aturan
adat yang menjadi pedoman untuk bertindak dan
bersikap terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah
sumber daya alam dan lingkungan didaerah Lombok Barat
dan Bali.
• dsb
BAHAN DISKUSI KELAS
Uraikan sebuah contoh keaifan lokal
sesuai dengan suku/budaya anda.
Pertemuan: 13 LEMBARAN KERJA 8 SKS : 2
Dosen: MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :
Prodi S1 Pendidikan Tata Boga
Hari/ Tanggal: Fakultas Teknik – Unimed Waktu :
…………………….
Paraf Dosen
Nama Mhs: Nilai :

Materi: Konsep dan nilai-nilai kepemimpinan berdasarkan kearifan lokal..

Indikator Capaian: Dapat menggali dan menganalisis konsep dan nilai-nilai kepemimpinan berdasarkan kearifan lokal
Soal:
1. Diskripsikan minimal 4 pendapat ahli tentang konsep dan nilai-nilai kepemimpinan etnik berdasarkan kearifan
lokal beserta rujukannya?
2. Simpulkan konsep dan nilai-nilai kepemimpinan etnik berdasarkan kearifan lokalmenurut Saudara berdasarkan
rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
Jawaban:

Daftar Pustaka:

Anda mungkin juga menyukai