Anda di halaman 1dari 18

TUGAS REMEDIAL

SEMESTER 1

Nama:THILA FRICYLIA PUTRI


Kelas:X TBS3

Dinas Pendidikan Provinsi Jambi


Tahun Ajaran 2019/2020

1
PROSES BELAJAR DI RUMAH SELAMA MASA PANDEMI

-Siswa dituntut belajar mandiri dirumah


Disaat ada berita bahwa sekolah diliburkan awalnya sih saya senang karena bakalan
libur panjan,Dan saya bisa pulang kampung untuk bertemu keluarga dan teman lama
dan juga melindung diri Tapi setelah tau bahwa siswa dituntun belajar mandiri
dirumah saya mulai sedikit khawatir karna Apakan saya akan mengerti apa yg di
jelaskan guru di grub dan ternyata guru hanya memberi tahu Judul yang akan di
pelajari dan meminta siswa untuk mencari sendiri materinya di internet dan Hanya
sebagian guru saja yg menjelaskan dan itu membuat saya bingung dan tidak mengerti
Dengan materi pembelajan setelah siswa selesai mencari guru pun langgung
memberikan tugas Dan membuat saya binggung mengerjakan nya terkadang saya
bertanya kepada Teman bagaimana cara mengerjakan nya dan terkadang juga saya
terlambat menGumpulkan nya dan jg ada yg tidak saya kumpul .dan jg selama libur
saya jadi Lebih sering bermain HAND PHONE jarang megang buku dan terlalu asik
dengan Dunia sendiri sampada ai jg melupakan tugas dan jg kadang keasikan main
dan Ngumpul dengan teman lama .dan sebenarnya sih saya kira diawal pelajaran Dari
bakalan menyenangkan dan libur sekolah pun di perpanjang tapi lama Kelamaan saya
makin tidak mengerti dengan semua materi dak saya pun tidak Mempedulikan lagi
semua pelajaran yg di berikan dan saya melakukan aktivitas Normal saya tampa
mempedulikan tugas yg ada mulai sering bersih bersih Rumah bermain HAND
PHONE sampai lupa waktu dan itu membuat saya Melupakan semua tugas dan lama
kelamaan tugas yg diberikan dan sebenaarnya Juga banyak kendala disaat mulai
pelajaran daring hand phone saya sering Bemasalah dan juga sering kehabisan kuota
dan terkadang uang habis hanya Untuk beli kuota saja karna proses belajar secara
daring ini banyak juga Hambatan nya terkadang harus membantu nenek bikin kue
kadang bantu Kakak sepupu bikin kue untuk dijual dan itu semua tambah membuat
saya Melalaikan tugas saya Melonjaknya kasus covid-19 tersebut pemerintah di
Indonesia menerapkan sistem pembatasan interaksi yang menyebabkan semua
kegiatan yang biasa dilakukan diluar rumah terutama kegiatan belajar-mengajar mulai
dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi ditutup sementara.
Ditutupnya kegiatan belajar-mengajar menjadikan Sistem belajar-mengajar yang

2
tadinya tatap muka menjadi sistem online (daring), sistem ini sudah berlaku di seluruh
pelajar Indonesia, dengan memberlakukan sistem tersebut pemerintah berharap agar
dapat mencegah penyebaran wabah  virus covid-19 yang kian menjadi pandemi di
dunia.Menutup semua kegiatan di luar rumah terutama kegiatan belajar-mengajar di
seluruh sekolah serta melakukan karantina mandiri dirumah mengakibatkan banyak
kesulitan dalam dunia pendidikan sehingga banyak yang menentang diadakannya
sistem daring tersebut, terutama pada tingkat perkuliahan yang memanfaatkan
teknologi informasi berbasis internet atau mengganti sistem tatap muka menjadi
sistem daring.Meskipun metode
pembelajaran online dapat menjadi media alternatif dalam pendidikan, metode
tersebut juga menimbulkan faktor negatif seperti ketidakadilan dan aksesibilitas untuk
teknologi,kurangnya akses internet bagi sebagian anak yang berasal dari keluarga
kelas ekonomi menengah ke bawah mengakibatkan sulitnya melakukan sistem
pembelajaran tersebut.Kemudian pada sisi keterampilan banyak siswa/mahasiswa
yang masih belum paham dan mengerti komputer. Bagi sebagian anak mungkin
sistem daring tidak akan membuatnya berhasil. Namun,kita tidak patut menyalahkan
siapapun terutama dengan pemberlakuan sistem pembelajaran daring, sistem ini
bertujuan demi mencegah penularan dan penyebaran virus covid-19.Ada banyak
inisiatif yang dapat dilakukan untuk menghadapi persoalan metode pembelajaran
daring online. Di dunia pendidikan terutama dunia perkuliahan kita masih bisa
berfikir untuk lepas dari masalah untuk menatap masa depan.Semoga wabah covid-19
ini cepat berakhir dan semua kegiatan berjalan normal lagi seperti semula. Dan
sementara ini kita harus bisa memahami bagaimana cara penggunaan metode
pembelajaran daring agar dapat terlaksana dengan baik dan kondusif.Pandemi Covid-
19 sudah hampir 3 bulan membuat segala sesuatu dikerjakan dari rumah (Work From
Home). Kebijakan-kebijakan pemerintah demi terputusnya rantai penyebaran Covid-
19 meminta masyarakat untuk semakin memiliki kesadaran pentingnya stay at home,
mencuci tangan dengan sabun, physical distancing, dan memakai masker jika ada
urusan penting yang memaksa untuk kelua saya sebagai Dosen/Tenaga Pendidik.
Melakukan proses pembelajaran dari rumah secara online atau daring tidak semudah
yang dibayangkan. Begitu banyak hal yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan
demi tercapainya tujuan pembelajaran yang kita rancangkan sebelumnya, diantaranya
strategi pembelajaran, metode, model,bahkan ketersediaan fasilitas yang menunjang
dalam melakukan pembelajaran online atau daring tersebut.Pandemi Covid-19

3
berdampak pada dunia pendidikan, termasuk pendidikan tinggi. Adanya wabah virus
corona ini menghambat kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung secara
tatap muka. Guru besar University of Applied Science and Arts, Hannover, Germany
andSenior Experten Services (SES) Germany, Prof. Dr. Gerhad Fortwengel,
menyebutkan wabah corona ini justru menjadi katalis hebat yang memacu dunia
pendidikan. Seperti mendorong lebih banyak pemanfaatan teknologi informasi dalam
aktivitas pembelajaranNamun begitu, ada tantangan besar dalam pelaksanaan model
pembelajaran jarak jauh. Salah satunya, sivitas akademika belum terbiasa
menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat blended dan sepenuhnya
online."Muncul kesulitan karena belum dilatih mengunakan peralatan untuk model
pembelajaran jarak jauh. Karenanya perlu tambahan dukungan dan mentoring untuk
menyesuaikan dengan model pembelajaran baru Yang masih dirasakan sulit oleh para
pelajar dan mahasiswa adalah adanya perubahan pola kegiatan belajar mengajar, dari
tatap muka di kelas menjadi cara online baik melalui grup whatsapp maupun aplikasi
lainnya. Metode belajar seperti ini memiliki kendala tersendiri baik dari peserta didik
atau tenaga pendidik.

Untuk tenaga pendidik misalnya, memberikan materi belajar secara online dianggap
lebih sulit daripada tatap muka di kelas. Guru atau dosen merasa kesulitan mengajak
para siswanya untuk aktif, komunikatif bahkan di ruang diskusi yang sengaja
diadakan. Sementara bagi siswa, kendala belajar melalui online membutuhkan daya
tangkap yang cepat.Dosen muda difabel Daksa ini juga mengakui, mengajar langsung
di kelas seperti biasanya dirasakan lebih enak, lebih efektif dan lebih aktif dalam
berkomunikasi antara dosen dengan mahasiswanya. Meski tidak dipungkiri, belajar
secara online untuk tingkat mahasiswa jauh lebih mandiri ketimbang tingkat pelajar,
seperti sekolah dasar, sekolah menengah atau sekolah atas dan sederajatMengingat
terus diperpanjangnya waktu pandemi covid-19, dan siswa diwajibkan belajar di
rumah dengan berbasis online hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Selain
mendapat materi pembelajaran dengan wali kelas dari sekolah, portal pembelajaran
serupa dapat dijadikan sarana alternatif yang efektif untuk menambah pengetahuan
siswa, termasuk bagi siswa yang belajar di sekolah luar biasa.Aksesibilitas menjadi
sangat penting untuk siswa difabel dengan ragam kedifabelan yang dimilikinya, untuk
tetap mendapatkan pemenuhan hak belajar yang sama dengan siswa sekolah umum
reguler. Termasuk metode pembelajaran berbasis online yang diterapkan pemerintah

4
selama wabah virus covid-19 belum dapat ditanganImbauan untuk bersekolah di
rumah tak sepenuhnya mudah dilakukan. Biasanya, rumah menjadi tempat berkumpul
bersama keluarga dan beristirahat dari padatnya kesibukan bekerja atau bersekolah.
Pandemi Covid-19 mengubah segala tatanan cara hidup kita,"Berdasarkan survei dari
orang tua dan murid, hambatan terbesar yang dihadapi murid saat belajar dari rumah
adalah kurangnya akses internet dan perangkat elektronik yang mendukung," kata
Spesialis Pendidikan UNICEF Nugroho Warman. “Orang tua juga harus fokus pada
kewajiban lain untuk menghidupi keluarga mereka, yang akhirnya membuat mereka
kurang memiliki waktu untuk membantu anak-anak mereka.”Untuk mengatasi hal ini,
Pemerintah Indonesia menyiarkan program TV edukasi “Belajar dari Rumah” lewat
TVRI untuk membantu anak-anak belajar dari rumah. Program tersebut, yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyiarkan acara
dari Senin hingga Jumat untuk anak-anak usia sekolah dari prasekolah hingga Sekolah
Menengah Atas yang mencakup berbagai bidang, termasuk program pengasuhan
anak.Untuk membantu menilai efektivitas program, UNICEF telah mendukung
otoritas pendidikan untuk melakukan survei rutin yang melibatkan guru, orang tua dan
anak-anak. Survei yang dikirim melalui SMS ini, dilakukan untuk menjangkau
daerah-daerah yang tidak memiliki akses internet, mengumpulkan umpan balik
tentang kegiatan pembelajaran di rumah untuk memastikan setiap murid menerima
dukungan yang mereka butuhkan.UNICEF juga membantu Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan untuk mengembangkan materi pembelajaran offline dan menyusun
pedoman untuk mencegah dan merespons COVID-19 di sektor pendidikan di tingkat
provinsi dan kabupaten.Ditutupnya sekolah bukan berarti kegiatan pembelajaran juga
berhenti. Moreyna, yang akan segera masuk Sekolah Dasar, masih senang belajar di
rumah. Dengan pendampingan ibunya, ia secara rutin menonton program “Belajar
dari Rumah” di TV dan mengikuti pembelajaran online ketika diperlukanSelama ia
berada di rumah, Moreyna juga melakukan berbagai aktivitas lain di dalam rumah. Ia
suka membantu ibunya membuat kue, ia juga suka menari, hobi baru yang mulai
sering ia lakukan bersama kakaknySama seperti anak-anak lain seusianya, tinggal di
rumah tidak mudah bagi Moreyna. Dua bulan terakhir terasa seperti waktu yang lama
bagi gadis kecil itu."Saya tidak suka karena saya tidak bisa bertemu teman-teman dan
guru saya," katanya. Ibunya juga memperhatikan bahwa Moreyna tampak bosan di
waktu-waktu tertentu dan sangat ingin kembali ke sekolah."Saya berharap virus ini
akan segera hilang sehingga semua kegiatan dan yang lainnya dapat kembali normal

5
lagi," kata Maria.Quipperian kerap merasa bosan saat belajar? It’s ok, perasaan bosan
merupakan hal yang lumrah, kok! Ruang kelas, guru, materi di papan tulis, buku,
posisi tempat duduk, dan teman-teman di kelas seringkali menjadi komponen-
komponen yang menimbulkan kejenuhan saat belajar. Tidak bisa dipungkiri bahwa
jam kosong tanpa ada guru atau kegiatan lainnya di sekolah selalu menjadi momen
yang paling kamu tunggu, bukan? Karena pada saat itu kamu lebih merasa bebas dan
tidak perlu terpaku dengan kegiatan yang membosankan di sekolah.
Di perguruan tinggi pun kamu akan merasakan hal yang sama, Quipperian. Layaknya
siswa di sekolah, mahasiswa juga seringkali merasa jenuh saat mengikuti perkuliahan.
Kamu jangan terpaku dengan gambaran dunia perkuliahan yang nyaman dan
menyenangkan layaknya di FTV atau sinetron, ya! Karena terkadang adegan itu
hanyalah sekadar fiktif dan bumbu cerita belaka. Meskipun begitu, masih ada
beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang menerapkan perkuliahan yang nyaman
dan menyenangkan, lho! Salah satunya adalah Universitas Bakrie yang akan Quipper
Video Blog kulik kali iniUniversitas Bakrie menyajikan beberapa metode bagi
mahasiswa yang bermanfaat untuk meminimalisir kejenuhan, Quipperian. Selain itu,
para dosen di kampus ini pun seringkali menciptakan suasana pembelajaran yang
nyaman dengan proses belajar di luar kelas. Mau tahu tempat dan metode
pembelajaran menyenangkan versi kampus yang berlokasi di pusat Ibu Kota ini? Yuk,
simak penjelasannyah berati kamu ada lh salah satu pengusaha terkenal di tanzania
kan hahah .
Suara.com - Selama pandemi corona atau wabah Covid-19 yang masih belum
menunjukkan tanda-tanda mulai membaik, seluruh aktivitas yang biasa dilakukan
pada umumnya hanya dilakukan di rumah melalui sistem jejaring atau online. Tak
terkecuali pendidikan yang ikut serta terkena dampak Covid-19 ini.Seperti yang
dilakukan oleh para guru yang ada di Papua. Nico salah seorang guru di Papua
mengaku dengan adanya kegitan belajar mengajar secara online ini mendorong para
guru di Papua untuk lebih kreatif lagi dalam menjalankan tugasnya.“Kan pasti bosan
itu belajar hanya dikasih tugas aja, jadi kami bikin lebih kreatif misalnya
menggunakan video. Contoh dalam mata pelajaran seni budaya, kan ada seni tari, nah
nanti anak-anak diminta membuat video saat mereka menari, bisa juga menggunakan
pakaian adat yang mereka miliki. Kalau tidak membuat produk-produk daur ulang,
atau bikin binatang menggunakan daun pisang. Ini juga bisa meningkatkan kreativitas
anak,” ujarnyaSaat berbincang dengan suara.com Nico menjelaskan, hasil tugas-tugas

6
para siswa nantinya akan dikirimkan melalui grup Whatsapp yang telah disedikan. Ia
pun mengakui, agak kesulitan dengan menerapkan belajar online ini, pasalnya tidak
setiap orang tua memiliki fasilitas pendukung belajar online.Namun, ia bersama
dengan guru-guru lain tetap berusaha agar kegiatan belajar online ini bisa berjalan
disemua siswa. “Kan ada yang tidak punya laptop, atau kuota terbatas, atau orang
tuanya pagi bekerja, itu tidak apa-apa kami tetap menunggu hasil pembelajaran yang
dikirimkan orang tua ke kami. Tapi sejauh ini masih berjalan dengan lancar,”
ujarnyaHal yang sama juga dilakukan oleh para guru di Yogyakarta. Dimana, para
guru terus mengatur berbagai strategi untuk mendorong anak-anak untuk tetap belajar
tanpa ada rasa bosan. Salah satu guru di SMP Muhammadiyah Bording School
Prambanan, Yogyakarta Agus Yulianto mengatakan para guru lebih sering
memberikan tugas praktik.“Misalnya membuat infografis tentang Covid19 atau
membuat barang-barang dari daur ulang. Mengajarkan mereka juga kan untuk
memproduksi sesuatu dari bahan-bahan daur ulang. Nanti itu dibikin video juga dan
dikirim, kan bikin dia seneng, tidak melulu harus akademik,” ujarnya.Selain itu, Agus
mengaku juga melakukan kegiatan tatap muka dengan para muridnya dengan
menggunakan aplikasi zoom.“Anak-anak pasti juga kangenkan ketemu teman-teman
sekelasnya, nah ini kita lakukan sekali-sekali kalau memang benar-benar dibutuhka,
tegasnya.Pelaksana Tugas Direktur Jenderal , Pendidikan Dasar, dan Menengah
Kemendikbud Muhammad Hamid mengatakan hingga hari ini tercatat sebanyak
sekolah sudah melakukan pembelajaran jarak jauh Begitu juga siswa SMK yang
seharusnya sudah menjalani kerja praktik namun tak bisa dilakukan secara langsung
maupun via internet..Jika Program Belajar Dari Rumah (BDR) diperpanjang hingga
akhir tahun, maka harus ada penyesuaian kembali berkenaan dengan tahun ajaran
baru. Kemendikbud akan membuat penyesuaian agar tiap sekolah dapat menjalankan
KBM di masa tahun ajaran baru..Mengacu pada kalender pendidikan, Tahun Ajaran
mulai pada Juli sampai Juni setelah Penerimaan Peserta Didik Baru usai
dilaksanakan.Menurut Surat Edaran Mendikbud Tahun, dinas pendidikan dan sekolah
harus menyiapkan di wilayahnya yang mengikuti protokol kesehatan. Orang tua dan
siswa tidak boleh berkumpul secara fisik di sekolah. Dengan kata lain dianjurkan
dilakukan daring

7
Evi mengatakan, model pembelajaran yang utama yakni pembelajaran jarak jauh.
Kondisi ini seperti yang sudah dilakukan pada tiga bulan terakhir selama wabah
Covid-19 terjadi di Indonesia.Untuk menunjang pembelajaran secara jarak jauh,
Kemendikbud telah memberikan sejumlah alternatif.
Pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun
peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain media
pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).Rizal
menilai kesempatan pembelajaran daring selama masa social distancing dan physical
distancing justru memisahkan siswa dari keseharian keluarga. Anak-anak dan orang
tua bukannya membangun kedekatan, melainkan dibuat sibuk dengan materi yang
tidak kontekstual.Salah satu cara yang bisa dibuat ialah membikin poster melawan
covid-19, menjahit alat perlindungan diri seperti masker atau APD sederhana,
menanam apotek hidup untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu
membersihkan rumah, dan memberi santunan sosial bagi mereka yang membutuhkan
tentunya menggunakan standard keamanan covid-19."GSM sebagai bagian dari
masyarakat sipil yang bergerak di pendidikan akar rumput ingin mengambil inisiatif
mengajak guru-guru di seluruh Indonesia untuk menghentikan memberikan beban
LKS dan tugas soal di rumah, dan mengubahnya dengan pembelajaran kontekstual
melawan covid- 19," tegasnya.Salah satu cara yang bisa dibuat ialah membikin poster
melawan covid-19, menjahit alat perlindungan diri seperti masker atau APD
sederhana, menanam apotek hidup untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh,
membantu membersihkan rumah, dan memberi santunan sosial bagi mereka yang
membutuhkan tentunya menggunakan standard keamanan covid-19.Salah satu cara
yang bisa dibuat ialah membikin poster melawan covid-19, menjahit alat
perlindungan diri seperti masker atau APD sederhana, menanam apotek hidup untuk
memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu membersihkan rumah, dan memberi
santunan sosial bagi mereka yang membutuhkan tentunya menggunakan standard
keamanan covid-19."GSM sebagai bagian dari masyarakat sipil yang bergerak di
pendidikan akar rumput ingin mengambil inisiatif mengajak guru-guru di seluruh
Indonesia untuk menghentikan memberikan beban LKS dan tugas soal di rumah, dan
mengubahnya dengan pembelajaran kontekstual melawan covid- 19," tegasnya.Ia
berharap melalui pembelajaran menyenangkan tidak hanya anak murid yang
dilibatkan tetapi juga peran orang tua dalam membangun daya nalar kritis dan empati
melawan wabah ini dengan tagar Tangguh bersama keluarga.SITUASI pandemi

8
covid-19 menyebabkan pelaksanaan Tahun Ajaran Baru dan Tahun Akademik Baru
2020/2021 masih dilakukan secara daring. Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas
Nasional dr Reisa Broto Asmoro mengatakan proses belajar jarak jauh bukan
memindahkan kelas dari ruang fisik ke digital."Sesi online harus dibuat menjadi riang
gembira, dan penuh interaksi, serta mudah mentransfer ilmu pengetahuan adalah
dengan berkreasi, dan tentunya dengan bekerja sama. Pastikan juga semua pihak
sudah paham dengan cara mengoperasikan alat teknologi," kata Reise.Guru atau
dosen juga harus mengalokasikan waktu bagi muridnya yang tertinggal atau kurang
dapat memahami sesi pembelajaran.Fokus dan kuatkan pada subjek pelajaran yang
dapat ikut membantu kemampuan para murid, untuk bisa sukses di pelajaran
manapun,seperti, bahasa dan sains"Amati, tiru, modifikasi, dan lihat cara guru lain
belajar, dan yang pastinya yang bagus itu yang menjadi contoh. Tanya tips dan
triknya. Begitu juga dengan para murid, tanyakan bagaimana teman bisa mengikuti
pembelajaran dengan baik, meski melalui online,”Namun, memberikan PJJ secara
kreatif sehingga menyenangkan murid tentu bukan perkara mudah bagi sebagian
guru."Ternyata sangat sulit melakukan pembelajaran jarak jauh. Saya tidak bisa lagi
hanya memberi tugas seperti biasanya karena diprotes orangtua," curhat seorang guru
dalam "Panduan Pembelajaran Jarak Jauh" yang dirilis Sekolah Lawan Corona.

Mengerti bahwa menyiapkan materi PJJ terbaik butuh kerja sama dari berbagai pihak,
Sekolah Lawan Corona yang merupakan Kolaborasi antara Kampus Guru Cikal,
Semua Murid Semua Guru, Guru Belajar, Keluarga Kita serta Pusat Studi Pendidikan
dan Kebijakan memberikan solusi bagi para guru.

Solusi tersebut berupa Panduan Pembelajaran Jarak Jauh bagi guru di situasi wabah
Virus Corona dengan Cara Pembelajaran 5M.

Secara garis depan pedoman ini mempunyai 2 tujuan

Mendorong kolaborasi orangtua, guru dan murid untuk berdaya belajar dalam
menghadapi situasi darurat akibat wabah virus Corona. 2. Memastikan anak
mendapatkan personalisasi pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan anak.
Media pembelajaran adalah adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar

9
sehingga makna pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan pendidikan
atau pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Hasil belajar adalah hasil
yang diberikan kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses pembelajaran
dengan menilai pengetahuan, sikap, ketrampilan pada diri siswa dengan adanya
Perubahan tingkah laku. Media pembelajaran berfungsi sebagai salah satu sumber
belajar bagi siswa untuk memperoleh pesan dan informasi yang berikan oleh guru
sehingga materi pembelajaran dapat lebih meningkat dan membentuk pengetahuan
bagi siswa.Manfaat dari media pembelajaran, pertama, memberikan pedoman bagi
guru untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga dapat menjelaskan materi
pembelajaran dengan urutan yang sistematis dan membantu dalam penyajian materi
yang menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kedua, dapat meningkatkan
motivasi dan minat belajara siswa sehingga siswa dapat berpikir dan menganalisis
materi pelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik dengan situasi belajar yang
menyenangkan dan siswa dapat memahami materi pelajaran dengan mudah.Yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan adanya media pembelajaran: proses
belajar mengajar menjadi mudah dan menarik sehingga siswa dapat mengerti dan
memahami pelajaran dengan mudah, efisiensi belajar siswa dapat meningkat karena
sesuai dengan tujuan pembelajaran, membantu konsentrasi belajar siswa karena media
pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa, meningkatkan
motivasi belajar siswa karena perhatian siswa terhadap pelajaran dapat meningkat,
memberikan pengalaman menyeluruh dalam belajar sehingga siswa dapat memahami
secara nyata dari materi yang diberikan lebih mengerti materi secara keseluruhan,
siswa terlibat dalam proses pembelajaran sehingga siswa aktif mengikuti dan terlibat
dalam proses pembelajaran dan siswa memiliki kesempatan melakukan kreativitas
dan mengembangkan potensi yang dimiliki.Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak
didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar melakukan kegiatan pengajarannya secara
sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan
pengajaran.Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif peserta didik untuk
membangun makna atau pemahaman terhadap suatu objek atau suatu peristiwa.
Sedangkan, kegiatan mengajar merupakan upaya kegiatan menciptakan suasana yang
mendorong inisiatif, motivasi dan tanggung jawab pada peserta didik untuk selalu

10
menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar
sepanjang hayat. Gagasan dan pengetahuan ini akan membentuk keterampilan, sikap,
dan perilaku sehari-hari sehingga peserta didik akan berkompeten dalam bidang yang
dipelajarinya. Kegiatan belajar dan mengajar inilah yang disebut orang sebagai
pembelajaran Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah
bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara
tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan
itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya,
tetapi mereka juga sebagai makhluk social dengan latar belakang yang berbeda.
Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang lainnya,
yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologisKetiga aspek tersebut diakui sebagai
akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah laku anak didik
disekolah. Hal itu pula yang menjadikan berat tugas guru dalam menglola kelas
dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah sukarnya
mengelola kelas. Akibat kegagalan guru mengelola kelas,tujan pengajaran pun sukar
untuk dicapai. Hal ini kiranya tidak perllu terjadi, karena usaha yang dapat
dilakukan masih terbuka lebar. Salah satu caranya adalah dengan
meminimalkan jumlah anak didik di kelas. Mengaplikasikan beberapa prinsip
pengelolaan kelas. Kelas adalah upaya lain yang tidak bisa diabaikkan begitu saja.
Pendekatan terpilih mutlak dilakukan guna mendukung pengelolaan kelas. Disamping
itu juga, perlu memanfatkan beberapa media pendidikan yang telah ada dan
mengupayakan pengadaan media pendidikan baru demi terwujudnya tujuan
bersama.Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk
membantu peserta didik melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiat¬an belajar
menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran akan
lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga, dan hasil
belajar lebih bermakna. Alat bantu belajar disebut juga alat peraga atau media belajar,
misalnya dalam bentuk bahan tercetak, alat-alat yang dapat dilihat, alat yang dapat
didengar (media audio), dan alat-alat yang dapat didengar dan dilihat (audio visual
aids), serta sumber–sumber masyarakat yang dapat dialami secara langsungMedia
pembelajaran adalah sarana yang dapat dimanipulasikan dan dapat digunakan
mempengaruhi pikiran, perasaan, perhatian dan sikap peserta didik, sehingga
mempermudah terjadinya proses pembelajaran. Pikiran, perasaan, perhatian dan sikap
peserta didik dalam pembelajaran dapat dirangsang dengan menggunakan media

11
pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran.Efektifitas dapat diartikan sejauh mana hal-hal yang
direncanakan dapat terlaksana.dalam arti bahwa apabila hasilnya menunjukan
presentase yang besar atau tidak jauh dari perencanan maka dapat dikatakan bahwa
hal tersebut cukup efekif dan sebaliknya apabila hasilnya jauh dari perencanaan yang
ada maka dapat dikatakan hal tersebut tidak efektif. Dengan digunakannya media
pembelajaran, maka diharapkan peserta didik akan mudah dalam menyerap mata
pelajaran yang dipelajari, sehingga akan mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim
menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai
pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisitersebut,
dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi.Proses
pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator),bahan
pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.
Jadi,Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
belajar.Posisi media pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan
proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran
menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran
sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran
Media pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai bahan, alat/media, maupun
metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar
proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung
secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-
citakan.Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media
dapatdiketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin
timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media adalah sebagai
berikut. Pertama, kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan
menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau
kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan

12
pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek
atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan,
misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang
penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau
audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya
siaran TV atau RadioSecara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau
penerapan. Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, , mengemukakan
implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman,
mengemukakan bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling
menyesuaikan”. Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan
juga dikemukakan oleh Mclaughin. Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman,
mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.”
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga
langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan
program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus
diambil dalam pengembangan program media Kebutuhan dalam proses belajar
mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang
diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa dapat melakukan sholat dengan
baik dan benar, sementara mereka baru bisa takbir saja, maka perlu dilakukan latihan
untuk ruku, sujud, dan seterusnya.Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka
kita juga perlu menganalisis karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan
pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara
mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat
disederhanakan dengan cara mengenalisa topic-topik materi ajar yang dipandang sulit
dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat
ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan
indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).Siswa MI diharapkan
sudah berprilaku hidup sehat dengan rajin menggosok gigi, membuang sampah pada
tempatnya, mandi 2 kali sehari, selalu berpakaian rapih dan tidak jajan sembarangan.
namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. dengan demikian terjadi
kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk hidup bersih.
Adanya kebutuhan tersebut seyogyanya menjadi dasar pijakan dalam membuat media

13
pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan
baik. dan media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan kemampuan  yang
dimiliki siswa.
Tujuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita. Tujuan dapat
memberikan arah tindakan yang kita lakukan. Dalam proses belajar mengajar, tujuan
instruksional merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan dapat memberikan arah
kemana siswa akan pergi, bagaimana ia harus pergi kesana, dan bagaimana ia tahu
bahwa telah sampai ke tempat tujuan. Tujuan ini merupakan pernyataan yang
menunjukkan perilaku yang harus dapat dilakukan siswa setelah ia mengikuti proses
instruksional tertentu. Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik,

Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau
keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi
yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan
proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka
langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada
tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.Alat
pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah
program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat
pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.Instrumen
tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari
program media yang dikembangkannya. Misalkan alat pengukurnya tes, maka siswa
nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana
hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari
efek media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian
media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka
siswa dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun
efektifitas penyajiannya.Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran
melalui media rancangan yang merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang
telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi
pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu
dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.Naskah
media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang

14
merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik
seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat
disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau
gambar yang kita sebut naskah program media.

Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari adanya ide dan
gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. selanjutnya pengumpulan data
dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah
atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi.Naskah program
media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam memproduksi media. Artinya
menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara. Karena naskah
ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau bunyi dan
suara yang harus direkam. Dalam teknis penulisannya, naskah tersebut dilakukan
melalui tahapan-tahapan.Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah
berawal dari adanya ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
selanjutnya pengumpulan data dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment,
penulisan naskah, pengkajian naskah atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah
siap diproduksiAda beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada
prinsipnya mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha
memproduksi media pembelajaran. Naskah program media terdiri dari urutan gambar,
caption atau grafis yang perlu diambil dengan alat kamera dan suara atau bunyi yang
diambil dengan alat perekam suara. Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi dua
kolom, di sebelah kiri terdiri dari gambar, caption atau grafis. Sedangkan di sebelah
kanan berisi narasi atau percakapan yang dibaca narator atau pelaku, dan suara lain
yang diperlukan Penilaian media adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui
tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang
diharapkan dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya
dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau
tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam
ini tentu saja tidak dikatakan baik.Evalusi media pembelajaran adalah suatu tindakan
proses atau kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk menentukan nilai dari
segala media atau alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang dibuat tersebut dapat mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.Dalam melakukan evaluasi terhadap

15
media pembelajaran, pertanyaan pokok yang sering muncul adalah apa yang harus
dievaluasi. Ini berarti, setiap evaluator untuk melihat kembali fungsi dan prinsip
penggunaan media.Dalam melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, aspek
psikologis perlu dipertibangkan. Sebab aspek psikologis inilah yang membuat orang
memiliki gaya belajar berbeda. Menurut Michael Gardner ada tiga gaya belajar yang
dimiliki manusia yakni: gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), gaya belajar
audiotorial (belajar dengan cara mendengar) dan gaya belajar kinestetik (belajar
dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh).Tes atau uji coba tersebut dapat
dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga melalui
tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya dengan
menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk
memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
Apabila dikaitkan dengan tujuan evaluasi sebagaimana yang telah dikemukakan,
maka ada berbagai jenis evualuasi terhadap media pembelajaran. Berdasarkan
prosesnya, evaluasi media ini terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif
Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang
efektifitas dan efisien bahan-bahan pembelajaran (dalam hal ini medianya) untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan
efisienDalam bentuk finalnya, setelah media tersebut diperbaiki dan disempurnakan,
maka data akan dikumpulkan untuk menentukan apakah media tersebut patut
digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau media tersebut benar-benar efektif
seperti yang dilaporkan. Jenis evaluasi inilah yang kemudian disebut dengan evaluasi
sumatifPada tahap ini seorang designer memiilih beberapa orang siswa (tidak lebih
dari tiga orang) yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat. Sajikan
media tersebut kepada mereka secara individual. Kalau media itu didesain untuk
belajar mandiri, biarkan siswa mempelajarinya, sementara pengembang (developer)
mengamatinya. Kedua orang siswa yang telah dipilih tersebut hendaknya satu orang
dari populasi target yang berkemampuan yang umumnya sedikit di bawah rata-rata
dan satu orang lagi diatas rata-rata. Dengan kata lain, dalam menentukan kelompok
ini variasi kemampuan akademis populasi target dipertimbangkan.
Pada tahap ini media perlu dicobakan kepada 10-12 orang siswa yang dapat mewakili
populasi target. Jumlah 10 merupakan jumlah minimal, sebab kalau kurang dari
jumlah tersebut data yang diperoleh kurang dapat menggambarkan populasi target.

16
Sabaliknya jika lebih dari 12, data atau informasi melebihi yang diperlukan,
akbibatnya kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam kelompok kecil.
Siswa yang dipilih dalam kegiatan ini hendaknya mencerminkan karakteristik
populasi.Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa-siswa yang kurang pandai,
sedang, dan pandai, laki-laki dan perempuan, berbagai usia dan latar
belakang.Evaluasi lapangan adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu
dilakukan. Evaluasi lapangan diusahakan situasinya semirip mungkin dengan situasi
sebenarnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi di atas tentulah media yang dibuat
sudah mendekatki kesempurnaan. Namun dengan hal itu masih harus dibuktikan.
Melalui evaluasi lapangan inilah, kebolehan media yang kita buat itu diuji. Dalam
melakukan evaluasi lapangan seorang designer memilih sekitar 30 orang siswa sambil
memperhatikan beragam karakteristik seperti kepandaian, kelas sosial, latar belakang,
jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dan lain sebagainya sesuai dengan karakteristik
sasaran.Jika semua langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak
ada lagi yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap
untuk diproduksi. akan tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi ternyata
setalah disebarkan atau disajikan ada beberapa kekurangan dari aspek materi atau
kualitas sajian medianya (gambar atau suara) maka dalam kasus seperti ini dapat pula
dilakukan perbaikan (revisi) terhadap aspek yang dianggap kurang. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan kesempurnaan dari media yang dibuat, sehingga para
penggunanya akan mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui media
tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses,
cara, perbuatan mengembangkan. Pengembangan adalah perbuatan menjadikan
bertambah, berubah sempurna (pikiran, pengetahuan dan sebagainya)   Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan
mengembangkan. Pengembangan adalah perbuatan menjadikan bertambah, berubah
sempurna (pikiran, pengetahuan dan sebagainya) dan semua tulisasan diatas hamyua
camouran dari google tentang pembelajaran daring .dan akan di lnjut dengan cerita
saya selama pembelajaran daring dirumah .dan pada akhirnya pembelajaran dan
melaksanakan ujian akhir sekolah dan hanya sebagian saja yang dikerjakan dan di saat
ujian jg saya banyak mengalami masalah dengan HP saya yang sering mati dan

17
terkadang jg kuota itu membuat saya tidak mengikuti beberapa ujian dan itu membuat
saya remedial dan itu saja selama libur ini saya agak sedih karena banyak ketinggalan
pelajaran tapi saya juga menyukai libur panjang dan terima kasih bagi yang sudah
mau membaca hanya itu saja yang bisa saya ceritakan jika ada kata kata yang
membuat anda tersakiti atau tersinggung mohon maaf

18

Anda mungkin juga menyukai