Anda di halaman 1dari 7

Skenario 4

COVID-19 mirip dengan SARS-Cov kelalawar

Dengan penyebaran covid-19 yang masih masif, para ahli dan peneliti kesehatan terus
terlibat dalam menemukan asal virus dan penularannya terhadap manusia. Covid-19 diyakini
mirip dengan SARS-Cov yang berasal dari kelalawar dan ditransmisikan ke manusia. Urutan
genom yang diperoleh dari pasien Covid-19 ditemukan 76,6 persen identic dengan SARS-Cov
kelalawar yang bisa diasumsikan brsifat zoonotik. Setelah diketahui merupakan penyakit
zoonosis, pemerintah mengupayakan pengendalian dan pencegahan secara komprehensif.

Step 1

1. Genom : kumpulan gen-gen yang terdapat di dalam setiap sel.


2. Penyakit zoonosis : penyakit yang dapat di tularkan dari hewan ke manusia, dengan atau
tanpa adanya vector.
3. SARS-Cov : Severe acute respiratory syndrome-Coronavirus, penyakit infeksi saluran
napas yang disebabkan oleh virus Corona, Genus Coronavirus berasal dari ordo
Nidovirales. Yaitu golongan virus yang memiliki selubung kapsul dan genom RNA rantai
tunggal, merupakan salah satu penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang memiliki
selubung kapusl genom RNA,suatu RNA virus rantai tunggal yang dapat menganggu
saluran pernafasan.
4. Covid-19 : merupakan virus rna tunggal positif berkapsul dan tidak bersegmen

Step 2

1. Bagaimana cara penularan atau transmisi pada Covid-19 atau SARS-Cov?


2. Apa saja yang termasuk ke dalam zoonosis?
3. Mengapa kelalawar bisa diasumsikan bersifat zoonosis?
4. Bagaimana pengendalian dan pencegahan dari penyakit zoonosis?
Step 3

1. SARS-CoV-2 dapat menular dari manusia ke manusia dengan masa inkubasi virus
setelah masuk tubuh sekitar 3-7 hari, bahkan hingga 14 hari. Selama itu, pasien dapat
mudah menularkan virus secara langsung melalui droplet pernapasan yang mengandung
virus atau penularan secara tidak langsung melalui kontak dengan benda-benda yang
terkena droplet tersebut. Adapun dugaan para ahli mengenai penularan virus melalui
fekal penularan melalui mulut akibat benda, makanan, atau minuman yang telah
terkontaminasi kotoran pasien dan aerosol (WHO, 2020) masih perlu dilakukan
pengujian lebih lanjut. Virus masuk ke 1 reservoir yaitu kelalawar ketika kelalawar di
konsumsi manusia dan manusia akan terinfeksi lalu bisa di lanjutkan penularan melalui
manusia ke manusia dan bisa secara langsung dan tidak langsung, bersin, batuk yang
kurang dari 1m akan menyebabkan tertularnya virus ke orang lain.
Penularan antar manusia (human to human), yaitu diprediksi melalui droplet dan kontak
dengan virus yang dikeluarkan dalam droplet. Penularan ini terjadi umumnya melalui
droplet dan kontak dengan virus kemudian virus dapat masuk ke dalam mukosa yang
terbuka. Suatu analisis mencoba mengukur laju penularan berdasarkan masa inkubasi,
gejala dan durasi antara gejala dengan pasien yang diisolasi. Virus dapat dideteksi di
gagang pintu, dudukan toilet, tombol lampu, jendela, lemari, hingga kipas ventilasi,
namun tidak pada sampel udara. Virus dapat terdeteksi di feses, bahkan ada 23% pasien
yang dilaporkan virusnya tetap terdeteksi dalam feses walaupun sudah tak terdeteksi pada
sampel saluran napas. Kedua fakta ini menguatkan dugaan kemungkinan transmisi secara
fekal-oral.
2. Avian influenza, covid-19,taenia, toxoplasmosis, antraks,schistosomiasis.
- Influenza Yang disebabkan virus contohnya avian yang disebabkan oleh virus H5N1
yang dapat ditularkan dari ungags ke manusia manifestasi dari infeksi ini yang
menyebabkan penyakit tanpa gejala hingga dengan gejala, manifestasi pertama yaitu
sakit tenggorokan, batuk, pilek, nyeri otot, dan lesu bisa juga disertai diare dan
konjungtiviti. Pada pemeriksaan lab ditemukan limfopeni dan trobositopeni,
penigkatan urea dan kreatinin pada pemeriksaan radiologi didapatkan normal. Pada
definisi kasus dibedakan pada kasus suspect yang terdapat gejala demam, batuk, dan
sesak transmisi bisa melalui kontak. Untuk definisi probable ditandai dengan gejala
demm, batuk, sesak, pada pemeriksaan lab ditemukan leukositosis, pemeriksaan
radiologi terdapat thorax infiltrate bisa ditransmisikan dengan kontak. Untuk definisi
terkonfirmasi dengan gejala demam, batuk, sesak, dan pada pemeriksaan PCR hasil
positif dapat ditansmisikan dengan kontak.
- Skistomiasis Adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing trematode genus
Schistosoma yang memiliki habitat di pembuluh darah vena gastroinstestinal,
genitourinaria, saluran empedu dan paru yang transmisinya bergantung pada siput di
air yang bertindak sebagai inang intermediet. Spesies yang dapat menginfeksi
manusia yaitu S. mansoni, S. japonicum. Schistosomiasis pada manusia yang sering
menyerang manusia adalah S. japonicum, dan S.mansoni
- Antraks merupakan penyakit zoonosis yang penyebab itama adalah kuman dari
binatang yang terkontaminasi atau barang yang sudah terkontaminasi, bisa dari
droplet, makanan yang terkontaminasi, bisa juga kontak dr hewan yang
terkontaminasi. Dibagi 3 ada antraks pernafasan, kulit, dan pencernaan. Untuk tata
laksana disesuaikan dengan gejala klinis yang ditentukan . tata laksan auntuk antaks
tipe kulit bisa dengan procaine peniciline 2x1,2 jt IU diberikan secara intramuskuler
selama 5-7 hari, untuk yipe pencernaan dengan Tetracycline 1 gram perhari, dan
untuk tipe pernafasan Peniciline G 18-24 jt IU perhari IVFD, ditambah dengan
streptomycine 1-2 gram.
- Leptospirosis penyakit yang berasal dari binatang terutama tikus yaitu disebabkan
oleh leptospira Sp, yang memiliki bentuk melengkung dan ukuran 0,1 nm dengan
panjang 6-20 nm. Reservoirnya adalah tikus factor resiko yaitu habitat yang membuat
berkembang cepat seperti pemanasan global, kepadatan penduduk, hogenisasi. Bisa
ditularkan melalui air yang terkontaminasi dan kita memiliki luka bila masuk ke air
yang terkontaminasi.
3. Karena kelalawar termasuk hewan yang bisa menyebarkan virus ke manusia ataupun
hewan lain. Struktur genom virus memiliki pola seperti covid-19 yang memiliki
kesamaan pada SARS-Cov. Zoonosis mencakup penyakit menular lainnya, reservoir
utama dana gen penyebabnya. Bisa secara langsun ataupun tidak langsung, dimana di
dalamnya terdapat zoonosisnya, ada yang disebabkan oleh bakteri, virus, cacing. Untuk
kelalawar termasuk yang disebebkan oleh virus seperti kita mengkonsumsi dari vector.
4. Menggantikan zoonosis atau eliminasi hewan, memantau kesehatan ternak,
mensosialisasikan gejala klinis awal penyakit, menjaga kebersihan kandang dengan
melakukan disinfektan. Dengan melarang impor sapi, pakan ternak dan gelatin yang
berasal dari sapi yang berasal dari negara lain, menggunakan sarung tangan, masker,
kacamata ketika mengurus hewan yang sakit, mencuci tangan sebelum mengolah danging
yang mentah, menghindari mengkonsumsi makanan yang masih mentah. Pemerintah
memperketat lalulintas ternak seperti karantina sapi dari negara yang sering tertular,
menjaga kebersihan kandang, isolasi hewan yang terinfeksi dipidahkan dari hewan yang
masih sehat. Menjaga makananan agar tidak terkontaminasi, menggunakan sarung
tangan, menghindari feses kucing, memantau nyamuk dan lalat.

Step 4

1. Zoonosis yang ditularkan adalah penyakit secara atau alamiah infeksi di antara hewan
vertebrata dan manusia.Zoonosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui
beberapa cara, yaitu kontak langsung dengan hewan pengidap zoonosis dan kontak tidak
langsung
melalui vektor atau mengonsumsi pangan yang berasal dari ternak sakit, atau melalui
aerosol di udara ketika seseorang berada pada lingkungan yang tercemar. Kelelawar
termasuk ke dalam zoonosis yang disebabkan oleh virus karena membawah virus
corona/SARS-Cov.
Tipe-tipe transmisi : virus contohnya ada corona virus, penyakit yang reservoir dari
hewan seperti kelalawar contoh penyakitnya ebola dan sars, kasus perantara ada sars. Ada
dai manusia ke manusia ketika virus bisa bertahan di tubuh manusia. Mekanisme
transmisi virus masuk ke saluran pernafasan atas kemudia akan bereplikasi di sel epitel
untuk melakukan siklus hidup kemudian menginfeksi sel inang kemudia menempel pada
reseptor ace2 pada sel inang, genom virus lalu di translasikan ke pp1a dan pp1b lalu untai
negative rna dibuat cetakan untuk genom RNA dan masuk ke dalam membrane, partikel
virus akan tumbih dan terjadi penggabugan diikuti dengan prosen binding dan akan
berfusi ke merman sel inang. Dapat ditemukan pada mukosa oral, nasal, nasofaring,
lambung usus halus, besar, sumsung tulang, ginjal, hati, epitel paru, sel otot polos, masa
inkubasi muncul sekitar 3-7 hari. Covid-19 merupakan zoonosis adanya penularan dari
manusia-manusia dengan melalui droplet atau kontak dengan virus lalu virus akan masuk
ke mukosa yang terbuka sehingga menyebabkan penyebaran lebih agresif dari droplet
yang dikeluarkan ketika pasien batuk ataupun bersin.
2. Rabies merupakan kelompk virus rna yang masuk ke genus lysovirus dimana untuk
reservoar adalah anjing yang paling sering ditemukan pada kasus, bisa dari gigitan
kuncing dan hewan liar lainnya. Virus dibedakan menjadi 2 yaitu alamian dan non
alamiah, secara alamiah 2 cara yaitu inokulasi dari gigitan hewan dan kontak, tidak
alamiah dapat terjadi dari manusia-manusia dari jaringan yang terkontaminasi bisa juga
dari droplet dan aerosol, manifestasi rabies dapat dibedakan menjadi klasik dan non
klasik. Pada fase pertama ada fase prodromal 2-10 hari dengan gejala baal atau mati rasa,
nyeri, gatal pada lokasi luka, fese kedua 2-7 hari dapat dibedakan menjadi bentuk gala
dan paraliktik dengan gejala kebingungan, halusinasi dan tingkah agresif. Diagnosisnya
terdapat 3 klasifikasi pada suspect, probable, dan terkonfirmasi. Pada suspect dijumpai
pada syndrome neurologi akut seperti gagal pernafasan 7-10 hari dr gejala awal,
tatalaksana dengan pemberian vaksin di beberapa tempat secara intradermal kemudia
memberi immunoglobulin anti rabies, ribavirin dan amantadine. Penvcegaha lainnya
memberi obat profilaksis pada yang sudah terkena paparan.
Schistosomiasis disebabkan oleh cacing vektornya melalui siput cacing schistosoma yang
masuk ke tubuh manusia akan keluar bisa dalam bentk feses ataupun urin, feses manusia
nisa mengandung telur dari schistosoma bisa menyebabkan splenomegaly dan
dimatangkan di hati lewat vena porta dan masuk ke naus untuk dikeluarkan lagi menjadi
feses untuk schistosoma ada akut dan kronik. Biasanya 4-6 minggu setelah terinfeksi.
Untuk kronik 6 bulan sampai beberapa tahun. Ditemukan gejala diare, nyeri perut, berak
darah, dan ditemukan telur pada jaringan tertentu, demam, urtikaria. Pemeriksaan
penunjang bisa dliat specimen dan darah, foto torax ditemukan infiltrate.
Leptospirosis yaitu penyakit zoonosis dimana reservoir bisa berupa binatang rumah dan
liar, hewan ternak, hewan pengerat. Tikus membawa bekteri dan mengekskresikan ke
lingkungan, factor resiko bisa pemanasan global, higenis, kepadatan penduduk. Transmisi
dari air yang terkontaminasi, selaput lender di mata, mulut, dan nasofaring. Gejala ada
asimptomatik, ringan, berat, dan sampai menyebabkan kematian sampai 60% karena bisa
menyerang organ penting. Gejala ringan ada demam akut, nyeri otot, ruam, malaise, sakit
kepala angka kematian rendah. Khas dari gelaja nyeri betis, dan icterus. Gelaja berat bisa
aritmia, syok, hipertensi, sesak nafas, batuk dan menyebabkan penumonis. Pemeriksaan
penunjang cek darah rutik, sek mikroskopi, elisa. Tata laksa doksisiklin kecuali pada ibu
hamil. Imunisasi pakaian pelindung kerja, bagi yang bekerja di tempat yang banyak
genangan air.
3. Karena kelelawar termasuk hewan yang juga menyebarkan virus pada manusia maupun
hewan lainnya. Pada kasus virus corona, ditemukan adanya komponen di dalam hewan
kelelawar yang sensitive dan spesifik terhadap struktur ataupun bagian pada virus corona
ini. Struktur genom virus ini memiliki pola seperti coronavirus pada umumnya. Sekuens
SARS CoV-2 memiliki kemiripan dengan coronavirus yang diisolasi pada kelelawar,
sehingga muncul hipotesis bahwa SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar yang kemudian
bermutasi dan menginfeksi manusia.
Zoonosis mencakup berbagai penyakit menular yang secara biologis berbeda satu dengan
lainnya. Banyaknya penyakit yang dapat digolongkan sebagai zoonosis dikarenakan
adanya perbedaan yang kompleks di antara penyakit tersebut. Penyakit zoonosis dapat
dibedakan antara lain berdasarkan penularannya, reservoir utamanya, asal hewan
penyebarnya, dan agens penyebabnya.
4. Untuk pengendalian bisa dengan :
- Mengendalikan zoonosis pada hewan dengan eradikasi atau eliminasi hewan yang
positif secara serologis dan melalui vaksinasi.
- Memantau kesehatan ternak dan tata laksana peternakan di tingkat peternak.
- Mensosialisasikan gejala klinis awal penyakit zoonosis di peternakan atau rumah
potong hewan dan sesegera mungkin melaporkan dan mengambil tindakan terhadap
ternak maupun pekerja yang tertular penyakit.
- Menjaga kebersihan kandang dengan menyemprotkan desinfektan.
Mind map

zoonosis

pencegahan dan jenis-jenis penyakit yang


transmisi dan penularan penegakan diagnosis
penanggulangan disebabkan zoonosis

Step 5 (sasaran belajar)

1. Zoonosis (pengertian, macam-macam, dll)


2. Jelaskan tentang patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, beserta
interpretasi dan pengendaliannya
a. Japhanese enchepalitis
b. Leptospirosis
c. Antraks
d. Sapi gila
e. Tuberculosis zoonosis
f. Rabies
g. Flu burung
h. Penyakit PES
3. Masalah kesehatan akibat penyakit zoonosis
4. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit zoonosis

Anda mungkin juga menyukai