Anda di halaman 1dari 2

Terdapat kesenjangan yang besar antara konsep rasionalitas yang diasumsikan ilmu ekonomi dan

konsep rasionalitas yang digunakan manusia dalam mengambil sebuah keputusan di dunia yang
sebenarnya. Banyak kasus yang terjadi dimana prinsip-prinsip rasional dilanggar. Inilah yang
disebut paradoks. Pada pengambilan keputusan terdapat macam-macam jenis paradoks,
diantaranya adalah sebagai berikut.

A. The Allais Paradox

Sesuai dengan prinsip cancellation, pemilihan dua alternative seharusnya hanya bergabung pada
bagaimana kedua alternative tersebut berbeda, bukan pada faktor yang sama untuk kedua
alternative. Berbagai faktor yang sama untuk kedua alternatif seharusnya tidak mempengaruhi
pilihan yang dibuat seseorang yang rasional.

Pada tahun 1953, Maurice Allais memublikasikan artikelnya yang secara serius menentang
prinsip cancellation. Artikelnya menjelaskan apa yang sekarang dikenal dengan Allais Paradox-
suatu paradoks (keadaan yang bertentangan) yang menunjukan bagaimana prinsip cancellation
biasanya dilanggar. Paradoks juga disebut dengan anomaly, yaitu suatu keadaan tidak biasanya.

B. Ellsbergs’s Paradox

Pelanggaran prinsip cancellation laina yang terkenal didokumentasikan oleh Daniel Ellsberg
(1961) dalam Plous (1983). Ellsbergs’s Paradox dapat diilustrasikan sebagai berikut asumsikan
sebuah kendi terdiri dari 90 bola. Tiga puluh bola tersebut berwarna merah dan sisanya bola
hitam atau kuning, dalam proporsi yang tidak diketahui, dan warna bola tersebut akan
menentukan bayaran anda sesuai dengan skema yang ditampilkan pada Skema 1.1. Warna mana
yang akan dipetaruhkan? Merah atau Hitam? Sebagian besar orang memilih warna merah untuk
menghindari ketidakpastian komposisi bola hitam dan kuning. Namun asumsi yang dihadapkan
dengan bayaran skema dalam skema 1.2. Sesuai dengan prisnsip cancellation orang-orang
seharusnya memilih alternative yang sama dalam kedua masalah.

Skema 1.1
Alternatif Peraturan 30 bola 60 bola
Merah Hitam Kuning
Alternatif 1: sebuh bola merah $100 $0 $0
Alternatif 2: sebuah bola hitam $0 $100 $0
Skema 1.2
Alternatif Peraturan 30 bola 60 bola
Merah Hitam Kuning
Alternatif 1: sebuh bola merah atau kuning $100 $0 $100
Alternatif 2: sebuah bola hitam atau kuning $0 $100 $100

C. Intransitivitas

Prinsip intransitivitas yaitu pembuat keputusan yang memilih hasil A dibandingkan hasil B, dan
memilih hasil B dibandingkan hasil C, seharusnya memilih hasil A dibandingkan hasil C.
intransitivitas dapat muncul karena aturan keputusan didasarkan pada dua dimensi yang berbeda
kecerdasan dan pengalaman yang meningkat dala tahap rendah dan dihubungkan terbalik.

D. Preference Reversals

Salah satu studi pertama yang didokumentasikan preferensi preference dipublikasikan


Lichtenstein dan Slovic (1971) dalam Plous (1993). Pemilihan antara sepasang taruhan mungkin
melibatkan proses psikologi yang berbeda dibandingkan menawarkan sikap setiap taruhan secara
terpisah. Secara khusus, Lichtenstein dan Slovic (1971) membuat hipotesis bahwa pilihan akan
ditentukan terutama oleh peluang taruhan, sedangkan penawaran akan dipengaruhi oleh jumlag
yang akan dimenangkan atau kalah. Sulit menentukan apakah pelanggaran terhadap teori utilitas
harapan menunjukan bahwa orang-orang membuat keputusan secaa tidak rasional karena tidak
ada ukuran yang pasti mengenai hal tersebut. Strategi keputusan yang tidak dapat dipertahankan
sebagai logika, namun mungkin rasional, apabila memberikan perkiraan yang cepat dan mudah
untuk strategi normative yang memaksimalkan utilitas.

Anda mungkin juga menyukai