Anda di halaman 1dari 27

Sistem Informasi Keperawatan

SEJARAH SISTEM INFORMASI DI BIDANG


KEPERAWATAN 

DISUSUN OLEH:
Kelompok: 1

1. Komang Pande Dewi Ayuni


2. Putu Indah Praptika Suci
3. Kadek Dwi Dharma Pradnyani
4. Eka Wahyu Rifani Meiliadewi
5. Ni Komang Sri Ardina 

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR 
JURUSAN KEPERAWATAN 
PRODI PROFESI NERS
2020
KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang sejarah

sistem informasi di bidang keperawatan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai Prinsip Umum Sistem Informasi

Keperawatan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini

terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap

adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di

masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran

yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan

saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang

akan datang.

Denpasar, 27 Juni 2020

 Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….…i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...ii
BAB 1 PENDAHULUAN
………………………………………………………...1
A. Latar Belakang ………………………………………………………..
…..1
B. Rumusan Masalah
………………………………………………………...2
C. Tujuan Penulisan
………………………………………………………….3
D. Manfaat Penulisan
………………………………………………………...3
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………….…
5
A. Definisi Teknologi Informasi ………………………………………..……5
B. Teknologi dan Informasi Dalang Bidang keperawatan ………………..…5
C. Manfaat Komputer Dalam Bidang Keperawatan……………………….…7
D. Kekurangan Sistem Informasi Manaemen Dalam Keperawatan
………….9
E. Sejarah Perkembangan Computer Dalam Keperawatan ……………..
…..10
F. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan ………………………….
……….14
G. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi
…………………………....15
H. Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan. .
11
I. Telenursing …………………………...…………………………………18
J. Aplikasi Telenursing
……………………………………………………..19

ii
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………...21
A. Simpulan ………………………………………………………….
……...21
B. Saran …………………………………………………………………….21
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...………
22

iii
BAB I 

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang

Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah salah satu perkembangan

teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi merupakan

hasil olah pikir manusia untuk mengembangkan tata cara atau sistem

tertentu dan menggunakannya untuk menyelesaikan persoalan dalam hidupnya.

Kata informasi dapat diartikan berita yang mengandung maksud tertentu,

sedangkan komunikasi bermakna berbagi atau menyampaikan informasi kepada

orang lain. Dapat disimpulkan bahwa pengertian teknologi informasi adalah tata

cara atau sistem yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan

atau informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer, pengertian

teknologi informasi dan komunikasi diartikan sebagai pemanfaatan perangkat

komputer, sebagai alat untuk memproses, menyajikan, serta mengelola data dan

informasi. Perkembangan terknologi informasi yang begitu pesat telah

merambah ke berbagai sektor dalam kehidupan manusia, termasuk pada bidang

kesehatan. Pada lembar tugas mandiri ini penulis akan membahas lebih lanjut

perkembangan teknologi informasi dalam keperawatan.

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan,

karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara

komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus

dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar

asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu

1
yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang

telah dilaksanakan pada pasien. 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir –

akhir ini, sangat  mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan. Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

tersebut maka masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan,

sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. 

Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya

justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan tersebar membentuk

pulau-pulau informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas pelayanan

kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas

organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan teknologi informasi keperawatan?

2. Apa sajakah teknologi dan informasi dalam bidang keperawatan? 

3. Apakah manfaat computer dalam keperawatan? 

4. Apa sajakah kekurangan system informasi manajemen dalam

keperawatan?

5. Bagaimanakah sejarah perkembangan komputer dalam keperawatan?

6. Apakah fungsi sistem informasi keperawatan?

7. Apakah keuntungan menggunakan system informasi keperawatan?

2
8. Bagaimanakan penerapan sistem informasi dalam dokumentasi asuhan

keperawatan? 

9. Apakah yang dimaksud dengan tele nursing?

10. Bagaimanakan aplikasi tele-nursing? 

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi keperawatan

2. Untuk mengetahui teknologi informasi dalam bidang keperawatan 

3. Untuk mengetahui manfaat computer dalam keperawatan

4. Untuk mengetahui kekurangan sistem informasi manajemen dalam

keperawatan 

5. Untuk mengetahui sejarah perkembangan computer dalam keperawatan

6. Untuk mengetahui fungsi sistem informasi keperawatan

7. Untuk mengetahui keuntungan menggunakan system informasi

keperawatan

8. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi dalam dokumentasi asuhan

keperawatan

9. Untuk mengetahui pengertian tele nursing

10. Untuk mengetahui aplikasi tele-nursing

D. Manfaat Penulisan 

1. Bagi penulis

3
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah system informasi

kesehatan khususnya dibidang keperawatan. Sehingga dapat menjadi bekal

dan pedoman setiap mahasiswa.

2. Bagi institusi

Makalah ini dapat dijadikan masukan atau pedoman dalam pembuatan

makalah selanjutnya, sehingga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan

dengan lebih baik lagi khususnya dibidang system informasi keperawatan.

4
BAB II 

PEMBAHASAN 

A. Definisi Teknologi Informasi Keperawatan 

Teknologi adalah suatu kebutuhan yang sangat penting dalam bidang

apapun. Khususnya dalam bidang Ilmu Keperawatan, tidak hanya dengan teori

dan praktik saja, namun teknologi pun ikut andil dalam pelaksanaan keperawatan

itu sendiri. Dengan demikian kita dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman

dengan hadirnya informasi terbaru dalam dunia kesehatan.

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material

dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah

hasil pemprosesan, manipulasi dan pengorganisasian atau penataan dari

sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi

penggunanya. Informatika dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer

dan informasi dengan ilmu keperawatan  dan informatika perawatan kesehatan

yang lebih besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang ini, yang

pasti seorang perawat harus mampu menguasai Teknologi Informasi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi keperawatan adalah

studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan,

menganalisa, mendistribusikan informasi apa saja dan informatika perawatan

kesehatan yang lebih besar

5
B. Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan 

Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat seiring dengan

perkembangan kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi mempunyai peran

penting terhadap kehidupan manusia termasuk di dalam pemenuhan kebutuhan

kesehatan. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ikut serta berperan

dalam pelayanan kesehatan merasakan dampaknya. 

Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang

kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan

penting yang dihadapi sehari hari yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman

tentang kesehatan ini dapat membawa pengaruh yang sangat besar terhadap cara

pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehari-hari yang dapat memberikan

dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh konsumsi makanan yang

menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan yang dapat

membantu mengobati penyakit yang sedang diderita.

Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut

menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan

secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana

keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan

kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan

advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesii menekankan kepada bentuk

pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan

kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh

masyarakat dengan baik.

6
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan

dengan berbagai macam kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik

menjadi sebuah pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan

pelayanan keperawatan yang professional. Namun hal itu tentu tidak cukup,

karena kondisi klien, pengetahuan klien yang meningkat, dan mudahnya akses

informasi melalui teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat, menutut 

perawat untuk juga mengembangkan diri untuk meningkatkan

profesionalismenya.

Teknologi informasi memberikan perubahan besar terhadap pengolahan

data dan dokumentasi di semua sektor industri termasuk pelayanan kesehatan.

Penggunaan sistem manajemen informasi berbasis komputer dalam bidang

kedokteran dan pelayanan kesehatan telah dimulai sejak tahun 1950. Bagian yang

sangat penting di sektor kesehatan adalah pelayanan keperawatan karena perawat

adalah kelompok besar yang sangat mempengaruhi langsung kualitas pelayanan

yang diterima oleh pasien. 

Dengan hadirnya teknologi dan informasi yang semakin modern, para

perawat dituntut untuk dapat mengetahui dan menerapkan kecanggihan teknologi

dalam bidang keperawatan dengan tujuan untuk lebih mudah dan lebih fleksibel.

C. Manfaat Komputer dalam Keperawatan

Pemanfaatan teknologi informasi tidak bisa dilepaskan dari komputer.

Komputer merupakan unit penggabungan perangkat keras dan lunak yang

digunakan untuk penyimpanan dan akses data. Perkembangan dunia kesehatan di

era modern telah memanfaatkan komputer untuk meningkatkan efisiensi serta

7
efektivitas di dunia kesehatan. Teknologi informasi dan komunikasi dengan

piranti computer, saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi.

Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi,

komputer mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari

cara-cara manual. Komputer juga memungkinkan data kesehatan di-share secara

mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi tersebut memiliki karakteristik

perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru

dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas

penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.

Sistem informasi manajemen asuhan keperawatan mempunyai banyak

keuntungan jika dilihat dari segi efisien, dan produktifitas. Dengan sistem

dokumentasi  yang berbasis komputer pengumpulan data dapat dilaksanakan

dengan cepat dan lengkap. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektif dan

dapat menjadi sumber dari penelitian, melihat kelanjutan dari  edukasi ke pasien,

epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan

kesehatan. Selain itu dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan

aman. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih

cepat dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang

penyimpanan. Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit

bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan

tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung

kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan sistem

suatu rumah sakit. 

8
Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat

dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi

pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di

keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System.

Manfaat sistem informasi dalam keperawatan antara lain : 

1. Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di  nurse

station

2. Mengurangi penggunaan kertas

3. Dokumentasi keperawatan secara otomatis

4. Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)

5. Mengurangi biaya

6. Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur

D. Kekurangan Sistem Informasi Manajemen dalam Keperawatan

1. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai

teknologi informasi

2. Pengembangan system informasi membutuhkan waktu yang lama

karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin

sehari – hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan

efisien

3. Perubahan dalam teknologi terjadi secara cepat dan belum tentu

perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada

peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date)

9
4. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer

sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan 

5. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan

system informasi karena bukan merupakan care competency pekerjaan

mereka

6. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat

menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan sistem dan

kesalahan/risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan

(ditanggung sendiri)

E. Sejarah Perkembangan Komputer dalam Keperawatan

Era globalisasi dan era informasi akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia

telah membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor. Tidak terkecuali dalam

sektor pelayanan kesehatan. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia

belum secara luas dimanfaatkan dengan baik oleh perawat khususnya di

pelayanan rumah sakit, terutama pelayanan keperawatan. Hal tersebut telah

membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus

mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi

informasi.

Saat ini komputer secara absolute penting untuk mengatur :

a. Makin kompleksnya masalah keuangan

b. Melaporkan permintaan beberapa bagian/departemen

c. Kebutuhan komunikasi dari tim perawatan kesehatan yang  berbeda

d. Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien 

10
Komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi rumah

sakit lambat dalam menangkap revolusi komputer. Saat ini hampir setiap rumah

sakit menggunakan jasa komputer, setidaknya untuk manajemen keuangan.

Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha pertama dalam

menggunakan komputer oleh perawat pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an

mencakup :

1. Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan

pasien

2. Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa

kecenderungan masa depan staf.

Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar

bagi pelayanan kesehatan mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melakukan asuhan

keperawatan sesuai standar, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dan

disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik. Namun pada realitanya

dilapangan, asuhan keperawatan yang dilakukan masih bersifar manual dan

konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat teknologi yang memadai.

Contohnya dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan masih manual,

sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya

kelalaian dalam praktek. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan

komunikasi, diharapkan para perawat memiliki sistem pendokumentasian asuhan

keperawatan yang lebih baik. Metode pendokumentasian asuhan keperawatan

yang lebih baik dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen (SIM). 

11
Salah satu bagian dari perkembangan teknologi dibidang informasi yang

sudah mulai dipergunakan oleh kalangan perawat di dunia internasional adalah

teknologi PDA (Personal Digital Assistance). Dimasa yang akan datang,

pelayanan kesehatan akan dipermudah dengan pemanfaatan personal digital

ssistance (PDA). Perawat, dokter, bahkan pasien akan lebih mudah mengakses

data pasien serta informasi perawatan terakhir. 

Beberapa fungsi bantuan PDA untuk perawat antara lain :

a. Perawat dapat mengakses secara cepat informasi tentang obat, penyakit,

dan perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan cairan IV fluid/infuse

b. Perawat dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/table,

mengefesiensikan data dan menyebarluaskan

c. Perawat dapat mengorganisasikan data

d. Mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat rencana asuhan

keperawatan

e. PDA dapat menyimpan daftar nama, email, alamat website, dan

diary/agenda harian

f. PDA sangat berguna untuk program pembelajaran keperawatan

g. Meningkatkan keterlibatan dan hubungan antar pasien dan perawat

h. PDA dapat menunjang pengumpulan data base pasien dan RS yang

berguna untuk kepentingan riset dalam bidang keperawatan

Dengan adanya komputer dan PDA di tempat kerja perawat, dapat

meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan serta kelalaian/negligence,

meningkatkan mutu perawatan kepada pasien, dan meningkatkan juga kepuasan

kerja perawat. Sebagian besar perawat secara umum masih “gaptek” teknologi,

12
termasuk PDA. Pemanfaatan PDA dan teknologi pada akhirnya berpulang kepada

perawat itu sendiri. Namun sudah semestinya diharapkan keterlibatan institusi

rumah sakit atau pendidikan keperawatan, agar mampu merangsang pemanfaatan

teknologi informasi/nursing computer secara luas di Indonesia. Termasuk juga di

level manajer keperawatan setingkat Kepala bidang Keperawatan/supervisor

keperawatan di RS pun demikian. PDA sebagai organizer, dan smart phone dapat

membantu bidang pekerjaan perawat dalam peran sebagai manajer. Setiap data

yang ada di RS dapat pula bermanfaat untuk bahan analisa riset keperawatan,

masukkan untuk perumusan kebijakan/policy dan penunjang sistem TI (teknologi

informasi) di RS. Sehingga bukan tidak mungkin akan tercipta nursing network

(jaringan keperawatan online) yang dapat memberikan pertukaran informasi data

dan program kesehatan secara online tanpa mengenal batas geografis.

Perkembangan pemanfaatan PDA di dunia keperawatan Indonesia masih

sangat minim. Kemungkinan faktor penghambatnya yaitu kurang terpaparnya

perawat Indonesia dengan teknologi informatika khususnya PDA, masih

bervariasinya tingkat pengetahuan dan pendidikan perawat, dan belum

terintegrasinya sistem infirmasi manajemen berbasis IT dalam parktek

keperawatan di klinik. 

Pemerintah Indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi

kesehatan nasional yaitu Informasi kesehatan andal 2010 (Reliable Health

Information 2010 ) (Depkes, 2001). Pada Informasi kesehatan andal tersebut telah

direncanakan untuk membangun sistem informasi di pelayanan kesehatan namun

pelaksanaannya belum optimal. Dengan adanya pendokumentasian asuhan

keperawatan yang benar, legal dan sistematis tersebut, maka setiap tindakan

13
keperawatan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Hal

tersebut menjadikan penggunaan komputer lebih mudah digunakan oleh perawat

maupun praktisi kesehatan lainnya. (Saba & Mc Cormick, 1996 disitasi dari

Craven & Hirnle, 2000)

Sistem pencatatan dengan menggunakan komputer diterapkan pertama kali di

rumah sakit El Camino, California pada akhir tahun 1960-an. Di masa itu,

komputer digunakan untuk mengolah seluruh data klien yang diperoleh selama

klien dirawat di rumah sakit. Tahun 1970-an banyak institusi kesehatan yang

mengembangkan Sistem Informasi Manajemennya (SIM) dengan menggunakan

komputer. Seiring perkembangan praktik keperawatan, pada tahun 1980-an dibuat

software khusus keperawatan untuk mempermudah pendokumentasian yang

dikenal dengan istilah Computer-based Patient Record System (CPRS). Di tahun

tersebut, microcomputer atau Personal Computer (PC) juga diciptakan. Hal

tersebut menjadikan penggunaan komputer lebih mudah digunakan oleh perawat

maupun praktisi kesehatan lainnya.

F. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan

Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4

fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:

1. Proses perawatan pasien

Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat

kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan

pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja,

administrasi pasien.

14
2. Proses managemen bangsal

Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara

efektif menggunakan  menggunakan sumber dalam merencanakan objek

secara spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen  yang

berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut

pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen

perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan

penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap

infeksi.

3. Proses Komunikasi

Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan

subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian

dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.

4. Proses Pendidikan dan Penelitian

Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

G. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan

a. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan

b. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam

penyimpanan arsip.

c. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.

15
d. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan

baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.

e. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu

pengambilan keputusan secara cepat

f. Meningkatkan produktivitas kerja.

g. Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan (Gurley L,

Advantages and Disadvantages of Electronic Medical Record, diakses

dari http://www.aameda.org/member )

Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat

keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:

a. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan

cepat diketahui.

b. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus

meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

c. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik

dari pasien dalam satu lokasi.

H. Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan

Keperawatan

Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi

klinis. Namun, dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas.

Untuk meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh

perawat maka perlu diterapkan sistem infomasi keperawatan dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer

16
dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu

meningkatkan kualitas dokumentasi. Namun dengan diterapkannya

komputerisasi di rumah sakit juga perlu diimbangi oleh kemampuan perawat

dalam mengoperasionalkan komputer.

Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan

komputer maka perawat telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam

penggunaan teknologi informasi, dan penilaian kritis penting untuk

profesional perawat. (Docker, et all.,2003)

Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi

keperawtan yang berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan

bahwa proses tersebut tidak terintegrasi ke dalam dokumentasi

keperawatan.Sering kita menemukan dokumentasi yang kurang lengkap,

alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis kertas

masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses

keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung

proses keperawatan dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi

beban perawat dalam dokumentasi.Penerapan sistem informasi keperawatan

dalam dokumentasi asuhan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan

kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi yang

berbasis komputer selain meningkatkan kualitas juga memungkinkan

penggunaan kembali data keperawatan untuk manajemen keperawatan dan

penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil penelitian

dari Mueller, et all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi

keperawatan semakin meningkat dengan diterapkannya Quality of Nursing

17
Diagnoses, Interventions, and Outcomes (Q-DIO).Penelitian ini mendukung

penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi dokumentasi keperawatan diagnosis,

intervensi, dan hasil asuhan keperawatan. Berdasarkan hal tersebut maka

untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, perawat membutuhkan dukungan

melalui pendidikan agar mengetahui langkah-langkah untuk menghubungkan

diagnosa dengan intervensi, spesifik ke etiologi diidentifikasi,dan untuk

mengidentifikasi hasil asuhan keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi

tersebut membuktikan bahwa dengan diterapkannya Q-DIO dapat berguna

sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan harus dikembangkan sebagai

fitur terintegrasi secara elektronik. (Mueller, et all.2006).

I. Telenursing

Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam

memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan

dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara

beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait

dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis,

telekonsultasi dan telemonitoring (http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing)

Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat

untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel

elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal

video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh

18
menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer

(http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm).

Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk

memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya

saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara

fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video

conference. Telenursing bagian integral

dari telemedicine atau telehealth (http://www.inna-ppni.or.id/ index.php?name

=News &file=article&sid=71)

Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :

1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat

mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang

gawat darurat, rumah sakit dan nursing home)

2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan

jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis

3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu

tinggal di rumah sakit

4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan

pengkajian dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya

yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien

kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan

teknologi

19
5. berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan

meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak

memerlukan sumber.

Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang

pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset

keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga

digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran on line

dan Multimedia Distance Learning.

H. Aplikasi  Telenursing

Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui

pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care

berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care

perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan

darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui

system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk

menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh

bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang

sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa

dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit

kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk

berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management

penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang

akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat

20
ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan

kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan 

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan

proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah

hasil pemprosesan, manipulasi dan pengorganisasian atau penataan dari

sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi

penggunanya. Teknologi informasi memberikan perubahan besar terhadap

21
pengolahan data dan dokumentasi di semua sektor industri termasuk pelayanan

kesehatan.

Dengan hadirnya teknologi dan informasi yang semakin modern, para

perawat dituntut untuk dapat mengetahui dan menerapkan kecanggihan teknologi

dalam bidang keperawatan dengan tujuan untuk lebih mudah dan lebih fleksibel.

Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam

memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana

ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa

perawat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada maka kami dapat memberikan saran yang

kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri yaitu agar lebih

memahami mengenai system informasi keperawatan terkhususnya pada makalah

ini yaitu mengenai sejarah system informasi keperawatan. 

Daftar Pustaka

Amilia, Nurbaeti. 2014. Sistem Informasi Keperawatan. (online)

https://www.kompasiana.com/nurbaeti/54f383797455137a2b6c7992/sistem-

informasi-keperawatan diakses tanggal 5 Juli 2019, 08.30 WITA

22
Oberty Elvi. 2010. Efektifitas dalam Penerapan Teknologi PDA. (online)

http://pkko.fik.ui.ac.id/files/PENERAPAN%20TEKNOLOGI%20INFORMASI

%20DI%20BIDANG%20KEPERAWATAN.pdf diakses tanggal 11 Juli 2019,

19.59 WITA

Rahayu, Kartika. 2013. Pemanfaatan Teknologi Dan Informasi Dalam Bidang

Keperawatan. (online) https://kartika96.wordpress.com/2013/09/22/pemanfaatan-

teknologi-dan-informasi-dalam-bidang-keperawatan/ diakses tanggal 5 Juli 2019,

08.00 WITA

Yanto, A.dkk.2017.Modul Sistem Informmasi Keperawatan. Semarang: Nursing

program, Faculty of Nursing and Health Science, University of Muhammadiyah

Semarang

23

Anda mungkin juga menyukai