Anda di halaman 1dari 6

NAMA : FERI GUNAWAN

KELAS : XITAV2

MAPEL : PSRT

KEGIATAN PEMBELAJARAN 10: NORMALISASI SISTEMTELEVISI

A. Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta diklat dapat


menguraikan macam-macam sistem penerima televisi

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta mampu mendiskripsikan norma dasar yang ditentukan dalam normalisasi


CCIR. 2. Peserta mampu mendiskripsikan pengolahan warna sistem PAL, SECAM
dan NTSC

C. Uraian Materi Normalisasi Televisi Beberapa negara memiliki normasisasi


televisi yang berbeda. Penerimaan pemancaran televisi yang dipancarkan dengan
norma berbeda-beda tidak mungkin dengan sebuah televisi yang sudah ada. Untuk
itu diperlukan sebuah televisi dengan norma yang banyak.

a. Normalisasi CCIR ( Standard B, G, H )

Normalisasi CCIR frekuensi pembawa gambar dimodulasi dengan cara modulasi


amplitudo (AM). Sementara untuk pembawa suara dimodulasi dengancara
modulasi frekuensi (FM). Interferensi antara gambar dan suara bisa dihindari.
Daerah sisi bawah frekuensi pembawa gambar pada modulasi amplitudo dapat
ditekan sebagian, sehingga masih terdapat informasi dalam daerah sisi atas
lengkap. Pada demodulasi timbul cacat pada frekuensi gambar atas (pada frekuensi
tinggi). Cacat ini memperburuk mutu gambar. Lebar kanal televisi ditetapkan 7
MHz dalam band I dan band III dan 8 MHz dalam band IV / V dengan polaritas
modulasi negatif yang berarti pada tegangan pembawa tinggi tampil dilayar gambar
warna hitam, sebaliknya pada tegangan pembawa yang rendah akan tampil warna
putih.

Puncak tegangan gangguan menimbulkan titik hitam pada layar gambar. Jarak
frekuensi antara getaran gelombang gambar dan gelombang pembawa suara
ditetapkan 5,5 MHz. Jarak ini tetap dipertahankan didalam pesawatpenerima
televisi. Frekuensi antara (IF) pembawa gambar (38,9 MHz) dan pembawa suara
(33,4 MHz). Dibanding dengan normalisasi yang lain, normalisasi CCIR mempunyai
kelebihan. Yaitu perbandingan yang terbaik antara mutu gambar dan teknik yang
digunakan.

Standar televisi yang dihgunakan di Indonesia adalah VHF= B, UHF=G, sistem warna
PAL dan tegangan jala-jala 220 Vac dengan frekuensi jala-jala 50 Hz.

b. Normalisasi NTSC

Di Amerika dan Jepang sistem TV warna menggunakan normalisasi NTSC.


Normalisasi ini mempunyai kompatibilitas yang sama dengan normalisasi PAL.
Sinyal luminan durumuskan sebagai berikut:

UY = 0,299 UR + 0,587 UG + 0,114 UB

Sinyal perbedaan warna yang dikirim adalah sinyal perbedaan warna biru dan
merah atau UB-UY dan UR-UY. Kedua sinyal perbedaan warna memodulasi
frekuensi pembawa warna 4,4296875 MHz yang pemodulasinya seimbang.

c. Normalisasi PAL Normalisasi PAL ditemukan pada tahun 1966 di Jerman sebagai
pengembangan dari normalisasi NTSC. Sinyal luminan da perbedaan warna
dirumuskan dalam sinyal luminan UY = 0,299 UR + 0,587 UG + 0,114 UB Sinyal
perbedaan warna yang dikirim adalah sinyal perbedaan warna biru dan merah atau

UR-UY dan UB-UN Pemodulasian warna kedua sinyal perbedaan warna dimodulasi
dengan sinyal pembawa bantu 4,43361875 Mhz dengan modulator seimbang.
Sinyal pembantu warna merah dan biru berbeda fasa 900, dengan pembawa warna
merah diputar fasanya 1800 setiap pengulasan horisontal

d. Normalisasi SECAM Pada prinsipnya normalisasi SECAM dan PAL memiliki tujuan
yang sama, yaitu menghilangkan kesalahan warna karena proses pengiriman. Sinyal
luminan dan sinyal perbedaan warna dirumuskan dalam matematika sebagai
berikut:

UY = 0,299 UR+ 0,587 UG+ 0,114 UB. Sinyal perbedaan warna yang dikirim adalah
sinyal perbedaan warna biru (BY) dan merah (R-Y). Sinyal-sinyal tersebut dikirim
bergantian setiap satu pengulasan horisontal. Pada penerima, sinyal tersebut
ditunda dan dicampurkan. Kedua sinyal perbedaan warna dimodulasi dengan
pembawa yang sama secara pemodulasian frekuensi dengan pembawa tidak
ditekan. Pada sistim SECAM yang terbaru kedua sinyal perbedaan warna dimodulasi
dengan pembawa bantu yang berbeda (SECAM III atau SECAM B).Sesuai dengan
norma CCIR frekuensi untuk pembawa warna SECAM terletak pada:

fF = 272 x fH = 4,25 MHz

fF = 282 x fH = 4,406250 MHz Perbedaan warna dari sinyal-sinyal tersebut


mempunyai perbandingan besaran sebagai berikut :

Uu = 1,5. ( UB - UY )

Uv = -1,9. ( UR - UY )

Untuk setiap setengah gambar selama sembilan baris dari blanking vertikal setelah
pulsa sinkronisasi vertikal dan pulsa penyama, dikirimkan pulsa identifikasi dalam
bentuk pembawa warna termodulasi.Untuk menekan gangguan-gangguan pada
pembawa warna, dilakukan penekanan pada frekuensi tengah pembawa warna
dengan pre-emphasis.Deviasi frekuensi untuk sinyal (B - Y) adalah 230 KHz dan
untuk sinyal (R - Y) adalah 280 KHz.Lebar daerah untuk pengiriman sinyal
pemodulasian warna 1,3 MHz . Hal yang menarik dari kompatibilitas adalah: pada
informasi warna yang hanya mempunyai lebar band yang relatip kecil, dengan
demikian frekuensi deviasinyapun kecil, itu berarti amplitudo sinyalnya kecil.
Dengan begitu sistim SECAM mempunyai kemungkinan gangguan lebih besar
dibanding sistim PAL dan NTSC.

E. Rangkuman

Terdapat beberapa normalisasi televisi, dan suatu negara menganut salah satu
norma yang ada. Penerimaan pemancaran televisi yang dipancarkan dengan norma
berbeda-beda tidak mungkin dengan sebuah televisi yang sudah ada. Untuk itu
diperlukan sebuah televisi dengan norma yang banyak. Didalam norma ditetapkan:

Modul – Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru ElektronikaAudio - Video

1. Jenis modulasi dan polaritas modulasi pembawa gambar. 2. Jenis modulasi


pembawa suara. 3. Jarak frekuensi antar frekuensi pembawa gambar dan frekuensi
pembawa suara. 4. Lebar daerah kanal pengiriman. 5. Jumlah baris. 6. Frekuensi
antara ( IF ) dari pembawa gambar dan pembawa suara
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Guru setelah menyelesaikan latihan dalam modul
ini diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari modul
ini untuk dipahami secara mendalam sebagai bekal dalam melaksanakan tugas
keprofesian guru dan untuk bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji
kompetensi guru dengan ketuntasan minimal materi 80%.

Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya guru berkewajiban mengikuti uji
kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat mencapai batas nilai
minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji kompetensi wajib mengikuti
diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.

H. Kunci Jawaban 1. Macam metoda pemancaran sinyal warna pada televisi warna
adalah: a. Metoda pemancaran sistem paralel b. Mteoda pemancaran sistem
berurutan. 2. Fungsi pembawa bantu warna adalah untuk memancarkan sinyal
warna. 3. Penyebaran sinyal luminan pada daerah frekuensi gambar adalah bahwa
daerah frekuensi dari sinyal gambar terletak pada harmonisa-harmonisa dari
frekuensi horisontal dengan frekuensi-frekuensi sisinya dalam jarak 25 Hz, 50 Hz, 75
Hz, 100 Hz, dan seterusnya. 4. Letak energi sinyal warna pada daerah frekuensi
gambar adalah bahwa pada pembawa bantu warna dan gambar membentuk
superposisi frekuensi gelombang sinus yang akan mengakibatkan timbulnya titik-
titik hitam dan putih pada layar gambar. Semakin jauh kedua pembawa tersebut
dipisahkan

akan semakin tinggi frekuensi sinus hasil superposisi dan semakin halus bintik-bintik
terang gelap yang ditampakkan pada layar. 5. Prinsip dari pemancaran sinyal warna
adalah bahwa pesan (informasi) warna dipancarkan oleh sinyal sub pembawa
warna, tetapi gelombang pembawanya sendiri tidak ikut serta. 6. Fungsi
burstwarna adalah untuk menyinkronkan frekuensi serta fasa osilator 4,43 Mhz.

SOAL :

1. Yang bukan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam suatu


penormaan televisi
a. Jenis modulasi dan polaritas modulasi pembawa gambar.
b. Jenis modulasi pembawa suara.
c. Jarak frekuensi antara frekuensi pembawa
gambar dan frekuensi pembawa suara.
d. Lebar daerah kanal pengiriman.
e. Lebar layar televisi

Kunci E
2. Ada tiga sistim normalisasi yang di anut dalam sistim telavisi, yaitu
A. NTSC, PAL dan CCIR
B. PAL, NTSC, SECAM
C. PAL SECAM DAN CCIR
D. NTSC SECAM DAN CCIR
E. CCIR, SECAM
DAN PAL KUNCI B
3. Pada sistim CCIR pernyataan yang benar berikut adalah
A. getaran pembawa gambar dimodulasi dengan cara modulasi
amplitudo ( AM ).
B. Untuk pembawa suara dimodulasi dengan cara modulasi digital .
C. IF sebesar 455 KHZ
D. If sebesar 108 KHZ
E. Lebar band 88-108
MHz Kunci A
4. Berapa besar frekuensi pembawa gambar untuk kanal
11, jika diketahui besar frekuensi pembawa suara kanal
5 sebesar : 180,75 MHz ?

A. 217,25 MHz B. 209,25 MHz C . 225,25 MHz D. 217,75 E.


225,75
Kunci A
5. Amerika dan Jepang sistem TV warna menggunakan normalisasi………
A PAL B. SECAM C NTSC D,CCIR E. TIDAK ADA YANG BENAR

KUNCI C
6. Berikut adalah perbedaan PAL dan NTSC
A. Sinyal bantu warnanya
B. Sistim modulasinya
C. Frekuensi IF nya
D. Modulasi sinyal pembawa
E. Modulasi siyal audio

Kunci A
7. kelemahan sistim SECAM adalah

A. mempunyai kemungkinan gangguan lebih besar dibanding sistim PAL dan NTSC.
B. Pada demodulasi timbul cacat pada frekuensi gambar
C. Siarannya hanya dapat di terimah televisi tertentu
D. Gambar tidak jernih
E. Tidak ada yang benar
Kunci A
8. Apa yang terjadi jika sebuah televisi yang di produksi oleh jepang di gunakan di Indonesia\
A. televisi tidak dapat di gunakan

B, televise langsung rusak jika di gunakan


C, Jika televisinya di hidupkan kemungkinan tidak menerima gambar
D. televise bekerja seperti biasa
e. telvisi dapat di gunakan tetapi gambar dan suara yang di hasilkan akan cacat\ kunci E
9. Frekuensi antara ( IF ) dari pembawa gambar 38,9 MHz dan frekuensi antara pembawa suara

33,4 MHz. Ini adalah ketentuan dalam sistim

A. PAL B, NTSC C SECAM D, CCIR E. PAL dan NTSC

Kunci D

10. Negara yang menjadi pencdetus sistim SECAM


A. Francis B. Inggeris C. Jepang D Amerika E Jerman

Kunci A

Anda mungkin juga menyukai