PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan :
1. Untuk mengetahui pengertian etika penelitian dan plagiarisme.
2. Untuk mengetahui seperti apa prinsip dasar dan kaidah etika penelitian.
3. Untuk mengetahui fungsi etika penelitian.
4. Untuk memahami pengaruh dan dampak buruk dari plagiarisme.
5. Untuk mengetahui undang-undang yang mengatur plagiarism.
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan dalam berbahasa yang benar sehingga dapat
memberi manfaat sebagai berikut :
Penelitian ini diharapkan berhasil dengan baik dan dapat mencapai tujuan penelitian secara optimal,
sistematis, dan bermanfaat.
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai etika penelitian dan plagiarisme.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam mengaplikasikan teori penelitian korelasi
dalam bidang linguistik dan pengajarannya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi dosen
Sebagai bahan masukan pentingnya meningkatkan kualitas mengajar sehingga dapat mengarahkan
mahasiswa dalam meningkatkan kreativitas menulis karya tulis ilmiah.
b. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat mengembangkan kreativitas menulis mahasiswa dalam karya tulis ilmiah.
c. Bagi universitas
Merupakan bahan masukan sebagai sumbangan pemikiran pentingnya keterampilan menulis karya tulis
ilmiah untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pembahasan
2.1 Pengertian Etika Penelitian
Kata Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti adat kebiasaan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, etika bermakna ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak). Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran
dan pandangan-pandangan moral. Etika berkaitan erat dengan masalah nilai. Kattsoff mengemukakan
sesungguhnya etika lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam
hubungannya dengan tingkah laku manusia.
Universitas Gadjah Mada (2004) memaknai etika sebagai filsafat praktis, artinya, filsafat yang ingin
memberikan penyuluhan kepada tingkah laku manusia dengan memperhatikan apa yang harus
dilakukan. Kode Etik adalah serangkaian norma-norma etik yang memuat hak dan kewajiban yang
bersumber pada nilai-nilai etik yang dijadikan sebagai pedoman berfikir, bersikap, dan bertindak dalam
aktivitas-aktivitas yang menuntut tanggung jawab profesi. Penelitian didefinisikan sebagai usaha untuk
memperoleh fakta atau prinsip dan menguji kebenaran dengan cara mengumpulkan dan menganalisis
data yang dilaksanakan dengan teliti, jelas, sistematik, dan dapat dipertanggung jawabkan. Dari
definisi-definisi tersebut, etika penelitian merupakan prinsip-prinsip yang dijadikan sebagai pedoman
berfikir, bersikap, dan bertindak dalam aktivitas-aktivitas penelitian.
1. Prinsip pertama
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka
berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas
dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. Beberapa tindakan yang terkait
dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia, adalah peneliti mempersiapkan
formulir persetujuan subyek yang terdiri atas :
a. Penjelasan manfaat penelitian
b. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan.
c. Penjelasan manfaat yang akan didapatkan.
d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek berkaitan
dengan prosedur penelitian.
e. Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja.
f. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan.
Namun kadangkala, formulir persetujuan subyek tidak cukup memberikan proteksi bagi
subyek itu sendiri terutama untuk penelitian-penelitian klinik karena terdapat perbedaan
pengetahuan dan otoritas antara peneliti dengan subyek. Kelemahan tersebut dapat diantisipasi
dengan adanya prosedur penelitian.
2. Prinsip kedua
Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu.
Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat terbukanya informasi individu termasuk
informasi yang bersifat pribadi. Sedangkan, tidak semua orang menginginkan informasinya
diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu
tersebut. Dalam implementasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi identitas baik
nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga
kerahasiaan identitas subyek. Peneliti dapat menggunakan koding sebagai pengganti identitas
responden.
3. Prinsip ketiga
Yaitu prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan keadilan. Untuk memenuhi prinsip
keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan,
dan psikologis serta perasaan yang religius subyek penelitian. Keadilan memiliki bermacam-
macam teori, namun yang terpenting adalah bagaimana keuntungan dan beban harus
didistribusikan diantara anggota kelompok public. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana
kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban secara merata atau menurut
kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan public.
B. Fungsi Terapan (Aplikatif) Bidang ilmu apapun, sebenarnya mempunyai aspek teori dan aspek aplikatif
atau penerapannya bagi kesejahteraan masyarakat. Demikian pula kesehatan atau kesehatan
masyarakat adalah ilmu dan seni. Oleh sebab itu, penelitian di bidang apapun bukan sekadar
membuktikan teori atau memperoleh teori baru, tetapi juga harus mempunyai implikasinya terhadap
program peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk program kesehatan masyarakat. Hal ini
dimaksudkan bahwa hasil atau temuan sebuah penelitian, di samping menambah khasanah ilmu
pengetahuan seperti disebutkan di atas, juga dapat merupakan masukan bagi pengembangan
program-program, khususnya program kesehatan masyarakat. Inilah yang dimaksud bahwa
penelitian itu juga mempunyai fungsi terapan atau aplikatif, di samping fungsi teoretis. Hasil sebuah
penelitian, meskipun menemukan teori yang muluk-muluk, tetapi tidak dapat digunakan untuk
perbaikan program, maka dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan sarana atau cara untuk
memperoleh masukan atau input bagi perencanaan atau pengembangan program atau alternatif
pemecahan masalah, termasuk masalah kesehatan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian harus dapat memenuhi dua fungsi atau
peranan ini: pengembangan ilmu dan pengembangan kesejahteraan masyarakat. Apabila
penelitian tidak memenuhi salah satu fungsi tersebut, apalagi kedua-duanya maka penelitian
tersebut dapat dikatakan penelitian yang tidak etis karena mengingkari hakikat penelitian itu
sendiri.
3. Pasal 12
Sanksi bagi Mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal
10 ayat (4), secara berurutan dari yang baling ringan sampai dengan yang paling berat terdiri atas :
Teguran
Peringatan tertulis
Penundaan pemberian sebagai hak mahasiswa
Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa.
Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa atau;
Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika Penelitian merupakan prinsip-prinsip yang dijadikan sebagai pedoman berfikir, bersikap, dan
bertindak dalam aktivitas-aktivitas penelitian.
Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengakuan atas karya orang lain oleh seseorang yang menjadikan
karya tersebut sebagai karya ciptaannya. Orang yang melakukan plagiarisme disebut
plagiaris/plagiator. Dengan batasan demikian, plagiarisme adalah pencurian (bahasa kasarnya,
pembajakan) dan plagiaris adalah pencuri (pembajak).
3.2 Saran
Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui lebih mendalam tentang etika penelitian dan
plagiarisme, serta penulis berharap dengan adanya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pelajar,
mahasiswa serta semua pihak yang membaca karya ilmiah ini. Melalui makalah ini supaya penulis
dapat memahami lebih mendalam lagi sehingga dapat membentuk generasi yang cerdas dan berbudi
pekerti yang baik.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak,
untuk dapat menulis karya ilmiah yang lebih baik lagi kedepannya.