Anda di halaman 1dari 4

Sejumlah metode pengumpulan data dapat digunakan, karena peneliti dan subjek penelitian bekerja

bersama dalam hubungan dialogis kolaboratif ini. Data bisa dalam bentuk catatan lapangan; catatan
jurnal; transkrip wawancara; pengamatan seseorang dan milik orang lain; bercerita; menulis surat;
penulisan otobiografi; dokumen seperti rencana sekolah dan kelas, buletin, dan teks-teks lainnya,
seperti aturan dan prinsip; dan gambar.

Dalam daftar tersebut, seseorang harus menambahkan rekaman audio dan video, karena ini juga
merupakan data yang berguna dalam penelitian naratif.

Pengertian Penelitian Naratif


Penelitian naratif adalah metode riset yang menceritakan sebuah cerita tentang individu atau
kelompok, mengenai kehidupannya dalam berbentuk lisan atau tulisan.

Hal ini sebagimana kata naratif (narrative) berasal dari kata Bahasa Inggris “to narrate” yang artinya
menceritakan atau mengatakan (to tell) suatu cerita secara detail. Pada desain penelitian naratif,
peneliti berupaya untuk mendeskripsikan kehidupan individu. Peneliti mengumpulkan, mengatakan
cerita tentang kehidupan individu, dan menuliskan cerita atau riwayat pengalaman individu tertentu.

Dalam cerita naratif, penulis berupaya untuk memahami pengalaman (diambil melalui dokumen atau
sumber informasi pribadi) dari seseorang atau kelompok dengan cara mengumpulkan dan
menganalisis  cerita kehidupannya.

Melalui penelitian naratif penulis mencoba untuk mengkomunikasikan cerita/kisah tersebut agar
dikenal banyak orang.

Pengertian Penelitian Naratif Menurut Para Ahli


Adapun definisi penelitian naratif menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;

Clandinin (2007)
Penelitian naratif ialah laporan bersifat narasi yang menceritakan urutan  peristiwa secara terperinci.
Pada desain penelitian naratif, peneliti berupaya untuk menggambarkan kehidupan individu,
mengumpulkan cerita tentang kehidupan orang-orang, dan menuliskan cerita tentang pengalaman
individu.

James Schreiber dan Kimberly Asner-Self (2011)


Penelitian naratif ialah studi tentang kehidupan individu seperti yang diceritakan melalui kisah-kisah
pengalaman mereka, termasuk diskusi tentang makna pengalaman-pengalaman bagi individu.

Cresswell (2012)
Penelitian naratif merupakan suatu bentuk khas dari penelitian kualitatif, biasanya berfokus pada studi
satu orang atau individu tunggal dan bagaimana individu itu memberikan makna terhadap
pengalamannya melalui cerita-cerita yang disampaikan, pengumpulan data dapat dilakukan dengan
cara mengumpulkan cerita,  pelaporan pengalaman individu, dan membahas arti pengalaman itu bagi
individu.

Macam Penelitian Naratif


Casey (1995/1996) dalam Cresswell (2012) berpendapat bahwa jenis-jenis penelitian naratif,
diantaranya yaitu:

1. Autobiografi
2. Biografi
3. Riwayat hidup
4. Cerita pengalaman pribadi
5. Cerita Pribadi
6. Interview
7. Dokumen pribadi
8. Sejarah hidup
9. Etnografi
10. Autoetnografi
11. Etnopsikologi

Selain pendapat di atas, Polkinghorne mengemukakan bahwa terdapat dua pendekatan yang dapat
digunakan dalam penelitian naratif yaitu pendekatan dengan membedakan antara analisis narasi dan
analisis naratif, yang dapat di pahami juga degan narasi sebagai data dan data sebagai narasi.

Berikut ini penjelasan Jenis narasi (narrative) yang dilihat melalui pendekatan apa yang digunakan:

Analisis Narasi
Analisis narasi yaitu sebuah paradigma dengan cara berpikir untuk membuat deskripsi tema yang
tertulis dalam cerita atau taksonomi.

Analisis Naratif
Analisis naratif yaitu sebuah paradigma dengan mengumpulkan deskripsi peristiwa atau kejadian dan
kemudian menyusunya menjadi cerita dengan menggunakan alur cerita. Pendekatan ini menekankan
berbagai bentuk yang ditemukan pada praktek penelitian naratif. Misalnya yaitu sebuh otobiografi,
biografi, dokumen pribadi, riwayat hidup, personal  accounts, etnobiografi, otoetnografi.

Ciri Penelitian Naratif


Ada tujuh karakteristik utama yang penting dalam penelitian naratif, antara lain:

Pengalaman Individual
Memahami sejarah individu atau pengalaman masa lalu akan membantu menjelaskan dampak
pengalaman mereka saat ini dan masa depan.

Kronologi Pengalaman
Urutan waktu atau kronologi peristiwa membantu pembaca memahami dan mengikuti kisah yang
tertulis dalam laporan penelitian.

Mengumpulkan Cerita Individual


Cerita dapat diperoleh melalui berbagai cara termasuk wawancara, pengamatan informal,
percakapan, jurnal, surat, atau kotak memori (memory boxes). Semua adalah contoh teks lapangan.

Memulihkan
Yang dimaksud memulihkan dalam hal ini artinya menceritakan kembali atau memetakan kembali.
Proses mengumpulkan cerita, mengulasnya untuk unsur-unsur kunci (misalnya: waktu, tempat, plot,
dan adegan), dan menulis ulang cerita dalam urutan kronologis.

Unsur kunci lainnya juga termasuk pengaturan, karakter, tindakan, masalah, dan resolusi. Unsur-
unsur itulah yang akan memberikan informasi latar belakang pembaca.
Pengodean untuk Tema
Data dapat dikodekan ke dalam tema atau kategori. Sekitar lima hingga tujuh tema diidentifikasi dan
dapat dimasukkan ke dalam bagian-bagian cerita atau di bagian terpisah.

Konteks atau Pengaturan


Dijelaskan secara rinci, tempat di mana cerita terjadi secara fisik.

Berkolaborasi dengan Peserta


Hal ini terjadi pada seluruh proses penelitian, partisipan dan peneliti bekerja sama untuk mengurangi
kesenjangan antara narasi yang diceritakan dengan narasi yang dilaporkan.

Cara Menuliskan Penelitian Naratif


Ada tujuh langkah yang biasa digunakan selama studi naratif. Langkah-langkah tersebut meliputi:

Identifikasi masalah atau fenomena yang akan dieksplorasi


Identifikasi masalah akan mengarahkan tujuan untuk penelitian dan memungkinkan peneliti untuk
memahami pribadi atau pengalaman sosial seorang individu.

Pilih satu atau lebih subjek penelitian untuk dipelajari


Banyak studi naratif hanya meneliti satu individu tetapi beberapa individu dapat dipelajari juga. Pilih
individu yang dapat memberikan pemahaman tentang masalah ini. Pilih dengan hati-hati orang ini
berdasarkan pengalaman mereka.

Kumpulkan cerita dari subjek penelitian yang dipilih


Selain subjek penelitian secara lisan berbagi cerita mereka melalui percakapan atau wawancara, teks
lapangan juga memberikan informasi tentang mereka. Contohnya termasuk: entri jurnal atau buku
harian, surat yang dikirim oleh individu, foto, kotak memori (memory boxes), dan cerita yang diperoleh
melalui teman atau anggota keluarga.

Menceritakan kembali kisah individu


Langkah ini melibatkan pemeriksaan data mentah, mengidentifikasi unusr-unsur kunci, mengatur dan
mengurutkan unusr-unusr tersebut, dan kemudian menceritakan kembali sebuah kisah yang
menggambarkan pengalaman individu tersebut.

Re-story membantu pembaca untuk memahami cerita dengan mengurutkannya dalam urutan yang
logis. Cerita umumnya mencakup unusr-unusr berikut: pengaturan, karakter, masalah, tindakan, dan
resolusi.

Berkolaborasi dengan subjek penelitian (pendongeng)


Seluruh proses pengumpulan cerita naratif melibatkan kolaborasi atau kerja sama antara peneliti
dengan pendongeng untuk memastikan pengalaman subjek digambarkan secara akurat.

Tulis cerita tentang pengalaman subjek


Biasanya langkah terbesar dalam penelitian naratif, pengalaman hidup subjek ditulis dalam sebuah
cerita oleh peneliti. Menyoroti tema spesifik yang muncul di sepanjang cerita dan melibatkan bagian
tentang pentingnya penelitian naratif dapat membantu pembaca.
Validasi keakuratan laporan
Laporan yang akurat sangat penting untuk melestarikan cerita. Berunding dengan individu dan
mencari bukti yang sesuai akan melindungi kredibilitas cerita.

Anda mungkin juga menyukai