PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BPSTW diasuh oleh beberapa petugas dari pekerja Sosial, Psikolog, Perawat,
ahli gizi, dan sebagainya, serta bekerja sama dengan Puskesmas maupun RS.
yang biasa dialami lansia adalah hidup sendiri, depresi, fungsi organ tubuh
terlupakan karena berpengaruh dalam penilaian kebutuhan akan zat gizi. Ada
lansia yang tergolong sehat, dan ada pula yang mengidap penyakit kronis. Di
samping itu, sebagian lansia masih mampu mengurus diri sendiri, sementara
Kebutuhan zat gizi mereka yang tergolong aktif biasanya tidak berbeda
orang yang terkena. Gangguan kognitif atau proses berfikir tersebut adalah
penyakit jantung, kanker dan stroke. Jumlah lansia yang mengalami demensia
didunia sebesar 30 juta jiwa dan di Indonesia sebesar 15% dari jumlah lansia
yang menderita demensia pada tahun 2010, sembilan negara dengan angka
kejadian demensia terbanyak didunia pada tahun 2010 adalah China (5,4 juta
orang), Amerika Serikat (3,9 juta orang), Rusia (1,2 juta orang), Perancis (1,1
juta orang), Italia (1,1 juta orang) dan Brazil (1 juta orang) (WHO, 2012).
daya ingat yang terjadi perlahan-lahan dan mengalami gangguan kognitif atau
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
keperawatan
keperawatan
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Lansia
LANDASAN TEORI
A. Lanjut Usia
1. Pengertian lansia
kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari
(Efendi, 2009).
2. Batasan lansia
vibrilitas
berikut:
45-59 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua
(old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90
tahun.
c. Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) terdapat empat fase yaitu :
(geriatric age): > 65 tahun atau 70 tahun. Masa lanjut usia (getiatric
age) itu sendiri dibagi menjadi tiga batasan umur, yaitu young old
(70-75 tahun), old (75-80 tahun), dan very old ( > 80 tahun) (Efendi,
2009).
integumen.
b. Sistem integumen
memproduksi pigmen, kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal
dan rapuh, pada wanita usia > 60 tahun rambut wajah meningkat,
aktifitas otot.
2) Sistem muskular
3) Sistem kardiovaskuler
tebal, fibrosis.
4) Sistem perkemiha
menurun.
5) Sistem pernafasan
6) Sistem gastrointestinal
pada lambung.
7) Rangka tubuh
perception).
9) Sistem pendengaran
parathormon.
menopause.
2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Keturunan (hereditas)
5) Lingkungan
d. Perubahan psikososial
hidup.
e. Perubahan kognitif
f. Perubahan spiritual
kehidupannya.
B. Demensia
1. Pengertian Demensia
Demensia merupakan penyakit degeneratif yang sering menyerang
kerusakan sel-sel otak dimana sistem saraf tidak lagi bisa membawa
2015).
Menurut Asrori dan putri (2014), menyebutkan ada beberapa tanda dan
a. Kehilangan memori
telepon, dan penderita demensia akan sering lupa dengan benda dan
tidak mengingatnya.
dan sering kali membuat kalimat yang sulit untuk di mengerti orang lain
Demensia lupa dengan hari atau diaman dia berada, namun dengan
lansia yang mengalami Demensia akan lupa dengan jalan, lupa dengan
dimana mereka berada dan baimana mereka bisa sampai ditempat itu,
mengelolah keuangan.
f. Perubahan suasana hati dan kepribadian
akan berubah sesuai dengan usia, namun dengan yang dialami lansia
a. Penyakit alzheimer
tententu.
b. Serangan Stroke
Penyebab kedua demensia adalah serangan stoke yang terjadi secara
pada otak.
c. Serangan lainnya
hidrocefalus.
4. Stadium Demensia
Berlangsung selama 2-4 tahun dengan gejala yang timbul antara lain
Fungsi memori yang terganggu bisa menyebabkan lupa akan hal baru
dalam keluarga.
memori lebih berat sehingga penderita pada stadium ini tidak dapat
15-20%.
c. Stadium III
Pada stadium ini berlangsung sekitar 6-12 tahun dengan gejala yang
5. Tahapan Demensia
a. EarlyStage
yang sering dialami sebagai bagian dari proses penuaan yang normal.
b. MiddleStage
Dalam tahap ini, gajala yang cukup jelas terlihat dan mengganggu
mendengar dan melihat sesuatu yang tidak ada, tidak bisa mengatur
c. LateStage
Pada tahan ini tahap akhir, pasien akan kehilangan fungsi serta lebih
berbicara, tidak dapat mengenali orang atau obyek, berada di kursi roda
6. Klasifikasi Demensia
a. Demensia Buruk
keluarganya.
b. Demensia Sedang
7. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
b. Pemeriksaan neurologis
c. Pemeriksaan neuropsikologis
24-30.
8. Pemeriksaan Penunjang
genetika.
a. Pemeriksaan Laboratorium
hati, hormone tiroid dan kadar vitamin B12. Pemeriksaan HIV dan
d. Pemeriksaan genetika
2003).
DAFTAR PUSTAKA
Medika; 2012
2013; Available
from:http://www.who.int/healthinfo/survey/ageingdefnolder/en/
10. Vina, DW. Memahami Kesehatan pada Lansia. Jakarta: TIM; 2010