PEMBERSIHAN
ABSTRAK
Validasi pembersihan adalah titik kritis dalam penjaminan mutu industri farmasi dan harus
sesuai dengan CPOB/cGMP yang berlaku saat ini. Validasi pembersihan merupakan proses
terdokumentasi yang membuktikan efektivitas dan konsistensi dalam membersihkan peralatan
produksi farmasi (Galatowitsch, 2000). Metode pengambilan sampel yaitu dilakukan dengan
cara usap (swab) dan dan cara bilas (rinse). Pencarian pustaka dilakukan secara online
menggunakan Google dan Schoolar Google, menggunakan kata kunci terkait validasi
pembersihan. Artikel tinjauan ini berisi informasi mengenai validasi pembersihan dan metode
pengambilan sampel yang digunakan dalam validasi pembersihan.
Kata kunci: validasi pembersihan, metode cara usap , cara bilas , CPOB
ABSTRACT
Cleaning Validation is a critical point in the quality assurance of the pharmaceutical industry
and must comply with CPOB / cGMP. Cleaning Validation is a documented process that
proves the effectiveness and consistency in cleaning pharmaceutical production equipment
(Galatowitsch, 2000). Sampling method is swab method and and rinse method. Library
search is done online using Google and Schoolar Google, using keywords related to cleaning
validation. This review article contains information on cleaning validation and sampling
methods used in cleaning validation
Keywords: cleaning validation, swab method, rinse method, CPOB
2
residu dari permukaan alat. Jenis adanya variasi hasil yang disebabkan
pelarut yang digunakan tergantung oleh pemilihan lokasi, tekanan
dari sifat fisik dan kimia residu. (physical force) yang digunakan dan
Pelarut yang sering digunakan antara totalitas permukaan yang di-swab,
lain air, etanol dan heksan. Sebelum pelarut swab dapat mempengaruhi
mengambil sampel secara usap residu, proses analisis ekstraksi dapat
dilakukan uji perolehan kembali mempengaruhi/mengurangi recovery
(recovery) dengan larutan yang telah rate (perolehan kembali) dan sampel
diketahui kadarnya dan dikeringkan yang terbatas dapat mempengaruhi
pada sebidang area seluas 5 x 5 cm2. sensitivitas hasil analisis.
Setelah diambil secara usap, sampel
diperiksa menggunakan metode 2. Cara bilas
analisis yang telah ditetapkan Dalam kasus dimana cara usap
(BPOM,2013). tidak memungkin, cara usap dapat
Berdasarkan CPOB pengambilan diganti dengan cara bilas. Sampel bilas
sampel dengan cara usap tidak dapat dapat digunakan untuk menentukan
dilakukan jika permukaan yang kontak sisa-sisa residu di atas area permukaan
dengan produk tidak mudah dijangkau yang luas. Bagian ini menguraikan
karena desain peralatan dan/atau kuantisasi jumlah residu yang tersisa
keterbatasan proses (misal permukaan dalam peralatan setelah dibersihkan
bagian dalam selang, pipa transfer, berdasarkan jumlah residu dalam
tanki pereaksi dengan lobang akses bilasan terakhir dari prosedur
(port) kecil atau penanganan bahan pembersihan yang digunakan secara
toksik dan peralatan kecil yang rumit rutin.
seperti micronizer dan microfluidizer Pada metode pengambilan sampel
(BPOM, 2012). cara bilas, peralatan produksi dibilas
Kelebihan dari metode dengan sejumlah pelarut dengan
pengambilan sampel dengan cara usap volume yang diketahui, lalu pelarut
adalah dapat menjangkau area tersebut dianalisis untuk diketahui
peralatan produksi yang sulit untuk jumlah residu bahan aktif. Pelarut
dijangkau dan dapat mengambil residu yang digunakan untuk sampel bilasan
bahan aktif yang telah mengering pada yaitu pelarut organik seperti etanol dan
permukaan peralatan produksi air murni. Kelebihan dari metode
(FDA,2010). bilas yaitu jika dikerjakan dengan
Kekurangan dari metode benar hasil pengujian mencerminkan
pengambilan sampel cara usap yaitu kondisi seluruh permukaan alat.
6
kali, menurut FDA "jika keluar tepat sekali Penulis menyatakan tidak terdapat
itu adalah kecelakaan, dua kali bertepatan, potensi konflik kepentingan dengan