5. 5. 2 dan memahami peran dan serta fungsi profesi perawat di lapangan klinik salah
satunya ruang ICCU. ICCU merupakan salah satu dari bagian Instalasi Pelayanan Jantung
Terpadu (PJT). Dimana Unit Perawatan Intensif adalah suatu tempat khusus dalam suatu
rumah sakit yang memberikan pelayanan secara intensif untuk pemantauan fungsi vital
secara terus menerus dalam 24 jam . Dimana perawatan intensif ini akan dapat
memperbaiki dan mempertahankan kelangsungan hidup selanjutnya. Ruang ICCU RSUP
Sanglah dikhususkan merawat pasien dengan penyakit kardiovaskuler yang memerlukan
pemantauan dan penanganan intensif. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar
belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana
gambaran umum tentang keperawatan komprehensif dilingkungan Ruang ICCU RSUP
Sanglah Denpasar ? 2. Bagaimana aturan dan tata tertib umum yang berlaku yang berlaku
bagi petugas dan pengunjung dank lien ? 3. Bagaimana sistem Universal Precaution (UP)
yg diberlakukan di ruang ICCU RSUP Sanglah ? 4. Bagaimana ruangan / tempat-tempat
pelayanan perawatan pada system komperhensif ? 5. Bagaimana struktur
pengorganisasian ruang ICCU RSUP Sanglah ? 6. Bagaimana sistem / model pelayanan
keperawatan yang diberlakukan di ruang ICCU RSUP Sanglah ? 7. Bagaimana peran
perawat dalam pelayanan pada sistem komprehensif di ruang ICCU RSUP Sanglah ? 8.
Bagaimana fungsi perawat dalam pelayanan pada sistem komprehensif di ruang ICCU
RSUP Sanglah ? 9. Apa saja jenis-jenis penyakit yang diderita oleh pasien di ruang ICCU
RSUP Sanglah ? 10. Apa saja alat-alat atau fasilitas yang terdapat di ruangan ICCU
RSUP Sanglah beserta fungsinya ?
6. 6. 3 11. Apa saja tindakan-tindakan yang dilakukan dalam menangani pasien di ruangan
ICCU RSUP Sanglah ? 12. Form pengkajian seperti apa yang digunakan di ruangan
ICCU RSUP Sanglah? C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti orientasi PLKK
mahasiswa memahami gambaran umum tentang keperawatan komprehensif dilingkungan
Ruang ICCU RSUP Sanglah Denpasar dan memahami peran serta fungsi profesi perawat
di lapangan. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran umum keperawatan
komprehensif di ruang ICCU RSUP Sanglah b. Mengetahui aturan dan tata tertib umum
yang berlaku bagi petugas, pengunjung dan klien. c. Mengetahui sistem Universal
Precaution (UP) yg diberlakukan di ruang ICCU RSUP Sanglah d. Mengetahui
ruangan/tempat-tempat pelayanan perawatan pada system komperhensif e. Mengetahui
struktur pengorganisasian ruang ICCU RSUP Sanglah f. Mengetahui sistem / model
pelayanan keperawatan yang diberlakukan di ruang ICCU RSUP Sanglah g. Mengetahui
peran perawat dalam pelayanan pada sistem komprehensif di ruang ICCU RSUP Sanglah
h. Memahami fungsi perawat dalam pelayanan pada sistem komprehensif di ruang ICCU
RSUP Sanglah i. Mengetahui jenis-jenis penyakit yang diderita oleh pasien di ruang
ICCU RSUP Sanglah j. Mengetahui alat-alat atau fasilitas yang terdapat di ruangan ICCU
RSUP Sanglah beserta fungsinya
9. 9. 6 efektif dan efisien. Tujuan khusus pelayanan ruang ICCU adalah meningkatkan
kualitas SDM di ruang ICCU, meningkatkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan di
ruang ICCU, penggunaan sarana prasarana yang tersedia secara optimal, meningkatkan
kepatuhan cuci tangan seluruh staff ICCU, menurunkan kejadian medication error. Ruang
ICCU memiliki kapasitas 14 tempat tiduryang terdiri dari 10 tempat tidur untuk pasien
dengan kegawatan kardiovaskuler dan 4 tempat tidur khusus untuk pasien yang telah
dilakukan tindakan pembedahan jantung (CT-ICU), namun sampai saat ini (4 Februari
2015) empat tempat tidur khusus pasien post-op jantung belum dioperasikan karena
ruang operasi (pembedahan) yang berada di sebelah ruangan ICCU juga belum
beroperasi jadi, empat tempat tidur ini akan dioperasikan ketika ruangan operasi yang
berada di sebelah ruang ICCU juga dioperasikan. Setiap tempat tidur dilengkapi dengan 1
set bed side monitor yang dapat menampilkan rekaman jantung pasien, alat pengukur
tekanan darah, alat pengukur suhu tubuh dan oksimetri, kecuali untuk CT-ICU belum
dilengkapi bed side monitor atau fasilitas penunjang lainnya karena pasien yang telah
dilakukan tindakan pembedahan jantung masih diobservasi di ruang ICU IRIT
dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana. Umumnya pasien yang dirawat di ICCU
akan mendapatkan perawatan intensif 3-5 hari, semua tindakan dilakukan di ruang
perawatan dan dilakukan di tempat tidur pasien. Setelah kondisi pasien stabil maka
pasien akan dipindahkan ke ruang rawat inap atau diperbolehkan untuk pulang dengan
kondisi tertentu yang memungkinkan untuk pasien bisa dirawat dirumah oleh keluarga,
namun pasien yang masih perlu penanganan khusus maka pasien akan dipindahkan ke
ruang intermediate. Jumlah tenaga perawat di ruang ICCU RSUP Sanglah berjumlah 17
orang perawat yang terdiri dari 4 TIM dimana setiap 1 TIM terdiri dari 4 orang perawat
serta ditambah dengan 1 perawat primer. Pendidikan tenaga perawat di ruang ICCU
RSUP Sanglah S1 sebanyak 5 orang, D-IV sebanyak 1 orang, D-III sebanyak 11 orang.
Tenaga Keperawatan di ruang ICCU sebagian
10. 10. 7 besar sudah mendapat pelatihan BHD, BTLS, ACLS, kardiologi dasar, pelatuhan
ICU/ICCU, dan pelatihan pendahuluan kateterisasi jantung. B. Aturan dan Tata Tertib
Umum di Ruang ICCU RSUP Sanglah 1. Petugas : a. Perawat wajib melakukan cuci
tangan dengan prinsip 6 langkah cuci tangan dan 5 moments. b. Perawat wajib
menggunakan APD (handscoon dan masker). c. Staff ICCU bertugas harus sesuai jadwal
yang telah disusun berdasarkan pola / rota metropolitan yaitu 2 kali dinas pagi, 2 kali
dinas siang, 2 kali dinas malam dan 2 kali libur. d. Untuk seragam disesuaikan dengan
aturan RSUP Sanglah. e. Untuk aturan jam kerja (shift) pegawai : 1) Shift pagi : pkl.
07.00 – 14.00 wita 2) Shift siang : pkl. 14.00 – 20.00 wita 3) Shift malam : pkl. 20.00 –
07.00 wita 2. Pengunjung/ Keluarga a. Pengunjung wajib mencuci tangan sebelum dan
setelah masuk dari ruangan ICCU, minimal menggunakan alcuta yang sudah disediakan
di dekat pintu masuk ke ruangan ICCU. b. Keluarga pasien akan dipanggil masuk lewat
pengeras suara, apabila perawat merasa bahwa pasien membutuhkan dukungan keluarga
contohnya seperti ketika pasien dalam keadaan cemas maka dukungan dan pendampingan
keluarga sangat dibutuhkan supaya pasien merasa lebih tenang dan nyaman. c. Keluarga
pasien menunggu diruang tunggu yang telah disediakan (lantai 1 gedung PJT) d.
Pengunjung tidak diijinkan tidur diatas tempat tidur pasien e. Pengunjung dilarang
merokok diarea rumah sakit
11. 11. 8 f. Pengunjung tidak diperkenankan mengambil atau memakai alat-alat rumah sakit
tanpa seijin petugas g. Demi keamanan dan keselamatan pasien, penunggu pasien tidak
diijinkan mengisi baterai handphone di stop kontak alat medis h. Keluarga/pengunjung
pasien wajib ikut serta menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit i. Keluarga/
pengunjung dilarang ribut. j. Penunggu pasien dilarang makan diruang perawatan pasien
k. Jam berkunjung di ruang ICCU : a. Siang : pukul 11.00 - 13.00 wita b. Sore : pukul
18.00 - 20.00 wita 3. Pasien: a. Selama dirawat pasien tidak diijinkan membawa alat
tenun (selimut, linen, bantal) untuk mencegah infeksi silang b. Pasien tidak
diperkenankan membawa barang berharga diruang perawatan c. Pasien dilarang turun
dari tempat tidur apabila keadaan masih emergency d. Pasien dilarang berteriak
memanggil perawat karena di setiap bed pasien sudah dilengkapi bel untuk memanggil
perawat apabila pasien membutuhkan bantuan perawat. C. Sistem Universal Precaution
(UP) yang diberlakukan di Ruang ICCU RSUP Sanglah Universal Precaution saat ini
dikenal dengan kewaspadaan standar. Kewaspadaan standar tersebut dirancang untuk
mengurangi risiko infeksi penyakit menular pada petugas kesehatan baik dari sumber
infeksi yang diketahui maupun yang tidak diketahui (Depkes, 2008). Kewaspadaan
universal adalah suatu cara penanganan baru untuk meminimalkan pajanan darah dan
cairan tubuh dari semua pasien tanpa memperdulikan status infeksi.
12. 12. 9 Tujuan kewaspadaan umum ini adalah untuk mengendalikan infeksi secara
konsisten, memastikan standar adekuat bagi mereka yang tidak terdiagnosa atau tidak
terlihat seperti risiko, mengurangi risiko bagi petugas kesehatan dan pasien, dan asumsi
bahwa risiko atau infeksi berbahaya. Universal Precaution yang diterapkan di ruang
ICCU RSUP Sanglah meliputi penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) saat melakukan
tindakan steril seperti perawatan luka. Dalam upaya pencegahan infeksi perawat dan
seluruh staff yang ada di ruangan selalu melakukan cuci tangan dengan prinsip lima
momen dan enam langkah. Dalam pengelolaan sampah medis, di ruang burn unit juga
melakukan prinsip pemilahan sampah medis maupun non medis dan limbah medis yang
tajam seperti jarum suntik dll. Diruangan terdapat tempat sampah medis berwarna
kuning, tempat sampah non medis berwarna hitam dan tempat sampah tajam dibuang
pada sharp box. Saat melakukan wawancara dengan kepala ruangan, beliau menjelaskan
bahwa di ruang ICCU pengunjung ataupun perawat saat memasuki ruangan maupun saat
berhadapan langsung dengan pasien tidak lagi menggunakan jas khusus dan sandal jepit
karena beliu menjelaskan bahwa infeksi yang dibawa oleh pengunjung maupun perawat
paling banyak berada atau berpusat di tangan sehingga yang ditekankan dalam
melakukan tindakan di ruang ICCU adalah dengan cuci tangan dan menggunakan
handscoon. Petugas kesehatan diharuskan memakai APD lengkap saat melakukan
tindakan apabia terdapat pasien yang mengalami komplikasi penyakit menular seperti
TB, HIV, luka invasive dan lain-lain. Segala tindakan dilakukan di tempat tidur pasien
dengan alasan pasien dengan gangguan kardio tidak dapat melakukan mobilisasi. D.
Ruangan-ruangan yang Terdapat di Ruang ICCU RSUP Sanglah 1. Nurse Station Nurse
Station berada di tengah-tengah area ruang ICCU. Letaknya yang berada ditengah-tengah
area ini bertujuan untuk mempermudah observasi pada semua pasien.
13. 13. 10 2. Ruang Rawat Pasien Ruangan ini berfungsi sebagai tempat pasien menerima
pelayanan, pengobatan, perawatan secara intensif, sampai pasien mengalami pemulihan
kondisi dan memperoleh kesembuhan. Ruang rawat pasien berada dalam satu lingkup
ruang ICCU. Letak ruang rawat pasien berada di bagian sebelah selatan dan sebelah utara
dari nurse station ruang ICCU. Terdiri dari bed nomor 1 sampai dengan nomor 10, antara
bed satu dengan yang lainnya dibatasi oleh gorden atau sampiran sehingga privasi antar
pasien tetap terjaga. Setiap tempat tidur pasien terdapat bel bertujuan untuk
mempermudah pasien apabila membutuhkan sesuatu bisa dilakukan hanya dengan
menekan bel. 3. Ruang CT-ICU Ruangan ini berfungsi sebagai tempat perawatan bagi
pasien dengan cardio-thorax. Namun, saat ini ruangan belum dapat digunakan karena
ruang OK yang ada di dekat ruang ICCU juga belum selesai dibuat. Apabila proses
pembuatan ruang OK sudah selesai maka ruang CT-ICU sudah dapat difungsikan.
Letaknya di bagian sebelah timur ruang ICCU atau di sebelah timur dari nurse station
yang terdiri dari 4 kamar. 4. Ruang Persiapan Ruang ini berfungsi sebagai tempat
mempersiapkan alat-alat yang diperlukan sebelum melakukan tindakan ke pasien. Ruang
persiapan juga dipergunakan sebagai ruang penyimpanan obat dan juga penyimpanan
alat-alat keperluan tindakan keperawatan. Letak ruang persiapan ini di sebelah barat daya
ruang ICCU tepatnya di sudut ruang rawat pasien. 5. Ruang Petugas Ruangan ini
berfungsi sebagai tempat perawat untuk beristirahat dan juga menyimpan tas. Letaknya
berada di bagian utara dari lorong pintu masuk timur (pintu masuk petugas), tepatnya
berhadapan dengan ruang linen dan instrumen.
14. 14. 11 6. Ruang Cacth Lab Ruangan ini berfungsi sebagai tempat dilakukannya
kateterisasi jantung. Namun untuk saat ini ruangan belum difungsikan. Letak ruangan ini
berada di sebelah barat depan pintu masuk ruang ICCU. Disebelah kiri dan kanan ruang
Catch Lab terdapat ruang ganti pria dan wanita. 7. Ruang Linen dan Instrumen Ruangan
ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan linen, seperti seprai, selimut, sarung bantal,
dll. Letaknya berada sejajar atau bersebelahan dengan ruang Spoelhock. 8. Ruang
Spoelhook Ruangan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan medis dan non-
medis, seperti tempat sampah medis, sharp box, baskom, larutan klorin, sabun cuci
tangan, hands rub, dll. Letak ruang ini berada di bagian selatan dari lorong pintu masuk
timur (pintu masuk petugas) menuju ruang ICCU.
15. 15. 12 E. Struktur Organisasi Ruang ICCU RSUP Sanglah STRUKTUR ORGANISASI
PELAYANAN RUANG ICCU RSUP SANGLAH DENPASAR Kasie Yan Wat Khusus
Bu guna Inventaris Ni Kompyang Putriani, AMK PP I PP II PA I PA II CSAdministrasi
Kepala Instalasi PJT Prof. DR.Dr.I Wayan Wita, SpJP(K) FIHA.FAsCC Kabid
Keperawatan Bu adilatri Kepala Instalasi PJT Prof. DR.Dr.I Wayan Wita, SpJP(K)
FIHA.FAsCC Kabid Keperawatan Bu adilatri Kepala Instalasi PJT Prof. DR.Dr.I Wayan
Wita, SpJP(K) FIHA.FAsCC Kabid Keperawatan Bu adilatri Kepala Instalasi PJT Prof.
DR.Dr.I Wayan Wita, SpJP(K) FIHA.FAsCC Kabid Keperawatan Bu adilatri Kepala
Instalasi PJT Prof. DR.Dr.I Wayan Wita, SpJP(K) FIHA.FAsCC Ka UPP PJT Sri
Yulianngsih, SMIP Kaur ICCU Ns. Niluh Sukadani Wakil instalasi PJT Dr. Ketut Putu
Yasa, Sp.BTKV Kabid Keperawatan Bu adilatri Kepala Instalasi PJT Prof. DR.Dr.I
Wayan Wita, SpJP(K) FIHA.FAsCC
17. 17. 14 F. Sistem / Model Pelayanan Keperawatan yang diberlakukan di Ruang ICCU
RSUP Sanglah Hasil wawancara dengan kepala ruangan mengenai sistem/model
pelayanan keperawatan yang dilakukan di ruang ICCU RSUP Sanglah adalah model
pelayanan keperawatan primer modifikasi. Model pelayan keperawatan PA ( Perawat
Assosiated) dengan PP (perawat primer) adalah model dengan jobdes berbeda hal ini
dimaksudkan agar pelayanan yang diberikan lebih maksimal. Perbandingan antara pasien
perawat adalah 2:1 dimana dengan rasio perbandingan ini diharapkan semua kebutuhan
pasien dapat terpenuhi sehingga mutu pelayanan menjadi meningkat. Sistem keparawatan
PA-PP murni tidak dibelakukan dan diganti dengan modifikasi hal ini dikarenakan
jumlah tenaga keperawatan tidak mencukupi. Dari hasil observasi tersedia 10 bed pasien
yang dapat dioperasikan hal ini berarti jumlah perawat sesuai rasio yang diinginkan
adalah 5 orang perawat ditiap shiftnya namun di ruangan ini diberlakukan 4 PP tiap
shiftnya. Selain dari jumlah tenaga perawat dengan jenjang pendidikan S1 di ruang ICCU
yang masih terbatas yaitu sejumlah 5 orang. Metode pembagian tugas dari asil observasi
dan wawancara adalah sebagai berikut: a. Jaga Pagi : berjumlah 7 orang yang terdiri dari
1 Kepru, 1 Inventaris, 3 PP, dan 2 PA. Pembagian tugas dilakukan sesuai dengan job des
serta kebutuhan pasien. Kepru dan PP hanya ada di pagi hari b. Jaga Sore : berjumlah 4
PA dan satu orang berfungsi sebagai ketua Tim. Wewenang untuk mengambil semua
keputusan dilimpahkan kepada ketua tim. Hal ini memudahkan perawat dalam
mengambil tindakan sesegera mungkin dalam keadaan darurat atau kepala ruangan yang
tidak bisa melakukan tugasnya. c. Jaga Malam : berjumlah 4 orangperan dan fungsi sama
seperti jaga siang dimana satu orang berfungsi sebagai ketua tim. d. Libur : berjumlah 4
orang
18. 18. 15 Ibu Luh Sukadani selaku kepala ruangan juga menambahkan bahwa kewenangan
dalam pengambilan keputusan tindakan keperawatan adalah kepala ruangan, namun bila
kepala ruangan tidak ada saat jam bertugas dapat di ambil alih oleh perawat primer atau
kepala tim. G. Peran Perawat dalam Pelayanan di Ruang ICCU RSUP Sanglah Menurut
(Priharjo, 2008)Peran perawat dalam pelayanan pada system komprehensif yaitu
sebagai : 1. Perawat Practitioner Role ( Peran praktis) Perawat bertindak dalam rangka
memenuhi kebutuhan individu pasien, keluaraga dan oraang terdekat. Peran ini dominan
pada tingkat primer, sekunder dan tersier yang menyangkut direct intervention
(melakukan tindakan TTV), teaching coordinating (perawatan luka) dan collaborating.
Pemenuhan kebutuhan dasar pasien dari makan, selfcare atau personal hygine dilakukan
oleh perawat sesuai kondisi pasien. Saat observasi dilakukan terlihat peran praktis
perawat di ruang ICCU seperti memandikan pasien, membantu pemenuhan eliminasi
dengan menyediakan pispot serta membantu pasien dalam pemenuhan nutrisi (makan dan
minum). 2. Leadership Role (Peran kepemimpinan) Peran perawat dalam kepemimpinan
menyangkut dicision making, relating, influencing dan facilitating. Contohnya pada
ruang ICCU biasanya pengambilan keputusan dilakukan oleh Kepala Ruangan dan
Perawat Primer. Peran ini sangat vital karena ruangan ICCU adalah ruangan intensif
dengan kondisi pasien yang mengancam dan sering tidak stabil, pegambilan keputusan
yang tepat dan cepat sangat di harapkan dari kepala ruangan ataupun kepala tim. 3.
Edukator ( Pendidik) Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikankan,
sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah
19. 19. 16 dilakukan pendidikan kesehatan. Sebagai edukator perawat ICCU diharukan
mampu memberikan informasi tenang penyakit, pengobatan, indikasi serta kontraindikasi
pasien serta yang paling penting adalah kondisi pasien dapt tiba-tiba memburuk hingga
mengakibatkan kematian di ruangan tersebut. Cara penyampaian informasi diharuskan
dengan komunikasi terapeutik, mudah dimengerti dan dapat di aplikasikan untuk
meminimalkan kesalahpahaman atau miss persepsi oleh pasien ataupun keluarga pasien.
Ibu Sukadani menambahkan penyampaian informasi kepada klien dan keluarga klien
sangat diutamakan ketika pasien pertama masuk ke ruangan. Penyampaian ini dilakukan
untuk mencegah salah persepsi ketika terjadi kondisi darurat atau kematian mendadak
pada saat pasien di rawat diruangan. 4. Advokat Klien Peran ini dilakukan perawat dalam
membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan atau informasi lain khusunya dalam pengambilan persetujuan atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan
sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk
menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
Informasi dari ibu Sukadani meenyatakan peran ini dilakukan dengan sebaik mungkin
karena risiko dari diri pasien terhadap perawatan baik penerimaan serta penolakan
mendapat perlindungan hukum bagi pasien dan perawat serta rumah sakit sebagai instansi
pemberi pelayanan 5. Kolaborator Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja
melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
20. 20. 17 diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya. Peran kolaborator di ruang ICCU terlihat saat diskusi perawat
dokter dan ahli gizi di meja perawat. Saat pasien dalam keadaan darurat peran peran
kolaborasi dilakukan tanpa instruksi secara formal. Para perawat dan dokter dapat dengan
sigap mengambil alat serta melakuakan pertolongan pada pasien. 6. Konsultan Peran
disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang
tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. 7. Research Role ( Peran Peneliti )
Pada peran perawat sebagai peneliti,perawat berkewajiban mengembangkan penelitian di
bidang keperawatan dan perawat harus mempergunakan penemuannya dalam praktik
keperawatan. Hasil yang relevan dapat dipergunakan untuk memperbaiki pelayanan
pasien.Peran peneliti dalam ruang ICCU belum dijalankan karena keterbatasan dan tugas-
tugas yang harus dilaksanakan. H. Fungsi Perawat dalam Pelayanan di Ruang ICCU
RSUP Sanglah Peran dan fungsi perawat merupakan salah saatu konsep penting yang
diterapkan dalam praktik di ruang ICCU. Peran dan fungsi perawat akan berdampak pada
mutu layanan yang dirasakan serta akan menimbulkan kepuasan kerja bagi perawat.
Peran perawat ada tiga yaitu independent (mandiri), dependent, serta interdependent atau
kolaborasi (Priharjo, 2008). Fungsi perawat di ruang ICCU RSUP Sanglah adalah sebagai
berikut : 1. Fungsi Independen: Fungsi independen adalah dimana perawat dapat
melakukan perannya secara mandiri. Dalam menjalankan fungsi yang satu ini, tindakan
perawat tidak memerlukan advice dari tenaga medis. Tindakan perawat dalam
21. 21. 18 menjalankan fungsi independennya adalah bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu
keperawatan sehingga tanggungjawab atas segala tindakan berada pada perawat yang
melaksanakan tindakan. 2. Fungsi Dependen Fungsi dependen adalah fungsi dimana
perawat melakukan tindakan berdasarkan instruksi atau pelimpahan serta intruksi dari
dokter keetika dokter tidak ada di tempat. Tindakan yang dimaksud adalah segala
tindakan yang dimiliki atau menjadi tanggung jawab dari tenaga medis. Tindakan ini
hanya bisa dilakukan bila ada instruksi dari dokter seperti dalam pemasangan infus,
pemasangan kateter atau tindakan infansif lainnya. Dalam pelaksanaan ini pentingnya
komunikasi serta bukti berupa tanda tangan dokter atas instruksinya terutama oncall
sangat penting diperhatikan oleh perawat. Ruang ICCU RSUP Sanglah selalu ada dokter
yang berjaga di ruangan hal ini dikarenakan keadaan pasien yang tidak stabil dan
sewaktu- waktu dapat mengancam nyawa namun fungsi dependen seperti pemasangan
infus, pengambilan sampel darah dilakukan oleh perawat. 3. Fungsi Kolaborasi Fungsi
perawat dalam kolaborasi atau interdependen ini adalah tindakan perawat berdasar pada
kerja sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan lainnya. Fungsi ini tampak ketika
perawat bersama tenaga kesehatan lainnya melakukan kolaborasi dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang bertujuan mengupayakan kesembuhan pasien.Contoh: ketika
pasien mengalami keadaan yang tidak sesuai dengan kriteria obat yang diinstruksikan
oleh dokter, dan perawat adalah orang yang pertama yang melihat keadaan tersebut maka
perawat berhak untuk menginformasikannya kepada dokter kemudian mengusulkan
beberapa tindakan (pemberian obat) kepada dokter yang mungkin dapat dilakukan dalam
keadaan emergency.
22. 22. 19 I. Mengetahui Jenis-Jenis Penyakit Yang Diderita Oleh Pasien Di Ruang ICCU
Rsup Sanglah Gambar 1 : Presentase jenis-jenis penyakit di ruang ICCU RSUP Sanglah
Tahun 2013 Di lihat dari gambar di atas di simpulkan sebagai berikut : Data jenis
penyakit di ruang ICCU RSUP Sanglah tahun 2013 Jenis Penyakit di ICCU Stemi 30
Stemi 24 UAP 12 ADHF 15 ADHF 9 AHF 3 NStemi 9 CHF 1 CHF 8 AF 1 CAD 6 RHD
1 T AV B 4 EP 1 AHF 2 Syok Kardiogenik 1 HHD 1 CAD 1 RHD 1 HHD 1
23. 23. 20 J. Daftar Fasilatas Ruang Iccu Rsup Sanglah 1. Set Bed Pasien (10 Set) NO.
NAMA ALAT JUMLAH 1 Tempat tidur khusus ICCU (elektrik) 1 bh 2 Tiang Infuse 1
bh 3 Beside monitor (Oksimetri) 1 bh 4 Suction central 1 bh 5 Oksigen central 1 bh 6
Bell pasien 1 bh 7 Meja bed pasien 1 bh 8 Meja les pasien 1 bh 9 Kursi 1 bh 10 Hand rub
1 bh 11 Lampu bell pasien 1 bh 1. Set Hygiene Ruangan Gambar 2: ` Set Hygiene
Ruangan Daftar Fasilitas Set Hygiene Ruangan
24. 24. 21 NO. NAMA ALAT JUMLAH 1 Wastafel 4 bh 2 Hand wash 4 bh 3 Tissue papper
2 bh 2. Set Trolley Injeksi Gambar 3: Trolley Injeksi 2. Daftar Isi Trolley Injeksi NO.
NAMA ALAT JUMLAH 1 Hipavik 1 roll 2 Kupet kosong 1 bh 3 NaCl 0,9% 1 bh 4
Ringer Lactat 1 bh 5 Alcohol swab 1 ktk 6 Provide iodine antiseptic 1 bt 7 Hand rub 1 bh
8 Aqua gell 1 bh
26. 26. 23 10 Margill Forcep 1bh 11 Margin 1bh 12 ETT no 6.5.7.8 1bh 13 Gunting 1bh 14
Plester Fiksasi 1bh 15 Xylokain spray 1bh 16 Stetoskop 1bh 17 Ambubag+masker 2bh
18 Laringoskop dewasa 1 set 17 Bateray 12 bh 18 Cairan infuse 5 bh 19 Tissu 1 ktk 20- -
Amiodarone 150mg/3ml - - Atropin Sulfat 0.25 Mg/ml - - Calcium Glukonas 100ml/ml -
- Dextrose 40% 25 ml - - Dexamethason 5mg - - Diltiazem 50 mg/nj - - Dobutamin 250
mg/10ml - - Dopamin 200mg/10ml - - Epinefrin 0,1% 1mg/ml - - Lidocain 100mg/ml - -
Meylon 8,4%/25ml - - Midazolam 5mg/5ml - -NaCl o.9% 100 ml - - Atraeurium 25mg 2
15 2 2 2 2 1 1 15 2 4 2 5 1
27. 27. 24 4. Daftar Isi Trolley Ventilator NO NAMA ALAT JUMLAH 1 Mesin ventilator 1
bh 5. Floor Stock Gambar 5: Floor Stock Daftar Fasilitas Floor Stock LACI 1 (OBAT-
OBATAN) NO. NAMA OBAT JUMLAH 1 Enoxaparin 0,5ml 2 2 Dopamine 200mg 4 3
Nablo 25meq 5 4 Dobutamin 250mg 4 5 Dex 40% 5 6 Nore Epinheprine 5mg 4 7
Amiodaron 150mg 6 8 Issosorbid dinitrat 10mg 4 9 Furosemid 20mg 5
29. 29. 26 NO. NAMA ALAT 1 Oxygen tabung kecil 2 Oxygen regulator 3 Kabel conector 4
Buku monitoring pengecekan I C shock (recharge) 5 Komputer Billing dan Form pasien
6 X-ray viewer (lampu baca rontgen) 7 Sally board 8 Lemari obat pasien 9 Kulkas
penyimpan obat Gambar 6: Lemari Obat Pasien
30. 30. 27 Gambar 7: Kulkas Penyimpan Obat dengan Suhu Ruangan 7. Fasilitas Penunjang
Lain NO. NAMA FASILITAS PENUNJANG JUMLAH 1 Toilet umum 1 2 Spoelhook 1
3 Gudang linen dan instrument 1 4 Ruang petugas 1 5 Ruang penyimpanan alat
kebersihan 1 6 Ruang bedah jantung 1 7 Ruang catch lab 1 8 Ruang ganti pria 1 9 Ruang
ganti wanita 1 8. Daftar Fungsi Fasilatas Ruang Iccu Rsup Sanglah a.Daftar Fasilitas Set
Hygiene Ruangan NO. NAMA ALAT FUNGSI 1 Wastafel Tempat untuk mencuci
tangan 2 Hand wash Surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan
membersihkan tangan sebagai upaya
31. 31. 28 pecegahan dan pengendalian infeksi 3 Tissue papper Untuk mengeringkan tangan
4 Tempat sampah medis Tempat untuk membuang limbah infeksius atau limbah patologi
5 Tempat sampah non medis Tempat untuk membuang limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan di luar medis 6 Poster tahap-tahap cuci tangan Prodesur cuci tangan yang benar
b. Daftar Isi Trolley Injeksi NO. NAMA ALAT FUNGSI 1 Hipavik Perekat yang
digunakan untuk merekatkan pembalutan luka jika terjadi luka 2 Kupet kosong Untuk
meletakan spuit yang akan digunakan. 3 Alcohol swab Cairan untuk mendisenfeksi area
yang akan diinjeksi 4 Provide iodine antiseptic Cairan antiseptic jika terdapat luka pada
pasien. 5 Hand rub Cairan alcohol yang digunakan untuk mencuci dan membersihkan
tangan sebagai upaya pecegahan dan pengendalian infeksi 6 Aqua gell Membantu
melembabkan dan memulihkan fungsi barrier kulit. 7 Tourniquet Alat untuk
Mengerutkan (constricting) dan menekan (compressing) 8 Gunting perban Untuk
menggunting perban jika
32. 32. 29 dibutuhkan 9 Tempat sampah medis Tempat untuk membuang limbah infeksius
atau limbah patologi 10 Tempat sampah tajam Alat untuk meletakan sampah tajam
seperti jarum yang telah digunakan. c. Daftar Isi Trolley Obat Oral NO. NAMA ALAT
FUNGSI 1 Obat oral pasien Obat yang cara pemberiannya melalui oral atau mulut 2
Cucing Tempat untuk meletakkan obat oral pasien saat diberikan kepada pasien d. Daftar
Isi Trolley Ekg NO. NAMA ALAT FUNGSI 1 Mesin EKG Alat untuk merekan aktivias
kelistrikan jantung 2 Hand rub Cairan alcohol yang digunakan untuk mencuci dan
membersihkan tangan sebagai upaya pecegahan dan pengendalian infeksi 3 Gell
(watersoluble) Membantu melembabkan dan memulihkan fungsi barrier kulit e. Daftar Isi
Trolley Ventilator NO NAMA ALAT FUNGSI 1 Mesin ventilator Alat bantu nafas untuk
memenuhi kebutuhan oksigenisasi pasien agar kadar oksigen dan status asam basa
33. 33. 30 dalam darah kembali normal. f. Ruang Penyimpanan Alat NO NAMA ALAT
Fungsi 1 Tempat kabel rool Alat untuk menyimpan kabel rool yang tidak digunakan. 2
Tempat botol urine culture Alat untuk menyimpan semple urine yang akan dicek
dilaboratorium 3 Tempat tensimeter Alat untuk meletakan tensi meter yan tidak
digunakan 4 Tempat manset Alat untuk meletakan manset yang tidak digunakan g.
Perlengkapan Lain NO. NAMA ALAT FUNGSI 1 Oxygen tabung kecil Alat untuk
menyimpan oksigen dalam jumlah kecil yang bisadibawa saat pasien berpindah tempat. 2
Oxygen regulator untuk pengaturan keluarnya oksigen sesuai dengan kebutuhan dari
masing masing pemakai 3 Kabel conector Alat yang digunakan sebagai penghubung
antar kabel diruangan. 4 Buku monitoring pengecekan I C shock (recharge) Buku yang
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pengecekan I C shock 5 Komputer Billing
dan Form pasien Alat yang digunakan untuk
34. 34. 31 menyimpaan dan mencari data pasien. 6 X-ray viewer (lampu baca rontgen) Alat
berupa papan berisi lampu yang digunakan untuk memperjelas tim medis melihat hasil
rontgen pasien. 7 Sally board Alat berupa papan untuk memindahkan pasien agar tidak
terlalu banyak terjadinya mobilisasi. 8 Lemari obat pasien Alat yang digunakan untuk
menyimpan obat masing-masing pasien meminimalisir terjadinya obat tertukar. 9 Kulkas
penyimpan obat Alat yang digunakan untuk menyimpan obat-obat yang memang
memerlukan suhu ruangan. h. Fasilitas Penunjang Lain NO. NAMA FASILITAS
PENUNJANG FUNGSI 1 Toilet umum Toilet khusus untuk keluarga pasien iccu 2
Spoelhook Tempat untuk membersihkan alat alat medis yang telah digunakan 3 Gudang
linen dan instrument Tempat penyimpanan linen dan instrument 4 Ruang petugas
Ruangan khusus petugas iccu untuk menyimpan tas atau tempat
35. 35. 32 istirahat. 5 Ruang penyimpanan alat kebersihan Ruangan untuk menyimpan alat-
alat mandi pasien dan alat kebersihan ruangan iccu 6 Ruang bedah jantung Ruangan yang
digunakan untuk melakukan bedah jantung, namun belum beroprasi. 7 Ruang catch lab
Ruangan kateterisasi jantung yang merupakan tindakan/prosedur diagnostik invasif
menggunakan sinar x (x-ray) untuk menggambarkan pembuluh darah diberbagai bagian
tubuh termasuk jantung, otak dan ginjal untuk melihat apakah ada penyakit, penyempitan,
pelebaran atau penyumbatan pada pembuluh darah, namun belum beroperasi. 8 Ruang
ganti pria Ruang ganti untuk pasien pria 9 Ruang ganti wanita Ruang ganti untuk pasien
wanita 9. Keterangan Fasilitas Penunjang a. Semua tempat tidur di ruang ICCU memakai
sistem elektrik yang mudah untuk merubah posisi jika di perlukan b. Penyimpanan alat
kesehatan terdapat di dalam ruang ICCU itu sendiri sehingga mudah dalam pengambilan
jika diperlukan c. Terdapat troli emergensi yang berisi obat-obat resusitasi, mudah
diambil jika diperlukan. d. Ruang perawatan terdapat di tengah-tengah ruang sehingga
mudah mengawasi dan menolong pasien
37. 37. 34 11) Intubasi 12) Memasang/ merawat/ mencabut ETT, NTT, TT 13) Memasang/
merawat/ mencabut NGT 14) Memberi diet oral atau per NGT 15) Memasang kateter
urin 16) KIE/HE 17) Lavement/ cukur area operasi 18) Aistensi/ mencabut drain WSD
19) Balance cairan 20) Rawat luka 21) Mengambil material darah (urin/sputum/veses 22)
RJP/defibrilasi/kardioversi 23) Nebul/fisioterapi dada 24) Tranfusi 25) T. piece 26)
Asistensi/eksistensi ATIF 27) Pindah/pulang, merawat jenasah, membawa pasien ke OK
atau radiologi 2. Tindakan khas yang dilakukan di ruang ICCU RSUP Sanglah Denpasar :
a. Electrode dan monitor EKG Dilakukan setiap pagi hari untuk mendeteksi aktivitas
listrik jantung pasien 3. Tindakan umum KDM yang dilakukan di ruang ICCU RSUP
Sanglah Denpasar : a. Memandikan pasien Tindakan memandikan biasanya setiap pagi
hari dan sore hari oleh perawat b. BAB/ BAK Dilakukan karena pasien tidak bisa
toileting dan dilakukan di bed
38. 38. 35 c. Miring kiri miring kanan/ mobilisasi L. Mengetahui Form Pengkajian Yang
Digunakan Di Ruangan Iccu Rsup Sanglah Form Pengkajian a) Pengkajian keperawatan
b) Pengkajian risiko gangguan integritas kulit Skala Braden (Braden Skin Risk
Assessment) c) Pengkajian dekubitus (Pressure Ulcer Assessment) Gambar 8: Form
Pengkajian Ruang ICCU RSUP Sanglah Pada From Pengkajian ini terdapat Indentitas
pasien, Anamnesa, dan Pemeriksaan fisik
39. 39. 36 Gambar 9: Form Rencana Keperawatan Ruang ICCU RSUP Sanglah Pada From
Rencana Keperawatan Bisa Dilihat Tindakan-Tindakan Yang Akan Di Lakukan Untuk
Mengatasi Masalah Yang Ada Pada Pasien. Gambar 10: Form Monitoring Pada Form
Monitoring Digunakan Untuk Mengetahui Keadaan Pasien 24 Jam, DilihatDari Data
Hemodinamik, Respirasi, Observasi, Cairan Masuk Dan Cairan Keluar.
40. 40. 37 M. Hasil Wawancara Salah Satu Pasien Ruang ICCU RSUP Sanglah Pasien
dengan nama Tn.S umur 58 tahun dengan diagnose medis IMA + DM datang ke RSUP
Sanglah pada tanggal 4 Februari 2015 pukul 10.00 wita. Pasien datang dengan keluhan
nyeri pada dada yang sangat hebat, nyeri seperti tertindih benda berat dengan skala nyeri
9 (0-10) dan nyeri menjalar ke punggung atas sebelah kiri. Riwayat penyakit sebelumnya
pasien pernah dirawat di RS. Wangaya Denpasar dengan keluhan yang sama. Pasien
mengatakan tindakan yang diberikan oleh dokter serta perawat sudah sangat baik, cepat,
tanggap dan pasien merasa nyaman dengan pelayanan diruang ICCU RSUP Sanglah.
Pasien berharap bisa segera pulih dan sehat seperti sedia kala.
41. 41. 38 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah melakukan orientasi di ruang
ICCU Sanglah pada tanggal 4-5 Januari 2015 dapat kami simpulkan diruang ICCU
terdapat delapan ruangan yaitu ruangan rawat pasien, persiapan, nurse station, CT-ICU,
cocth lab, spoelhook, linen & instrument, dan ruang petugas. Diruangan ICCU ada
beberapa jenis penyakit yang dirawat jenis penyakit seperti stemi dan penyakit kegawatan
kardiovaskuler lainnya, ruangan ini mempunyai 17 tenaga perawat. Tindakan yang sering
dilakukan adalah pengukuran CVP, memasang infus, injeksi, vital sign, dan KIE ini
merupakan tindakan umum yang dilakukan. Adapun tindakan khusus yang di lakukan
yaitu memonitor EKG. Biasanya jika melakukan tindakan perawat menggunakan APD
lengkap. Dan pengunjung tidak diperbolehkan menunggu pasien namun penunggu pasien
akan dipanggil ketika dibutuhkan dan keadaan tertentu terkait dengan keadaan pasien.
Secara umum fasilitas ruang ICCU sudah lengkap meliputi alat-alat medis, formulir-
formulir administrasi maupun catatan medis. Fasilitas dan pelayanan sudah memenuhi
standar. Perawat-perawat ruangan sudah mampu menjalakan peran dan fungsinya dengan
baik. B. SARAN 1. Komunikasi dengan kepala ruangan diharapkan lebih maksimal serta
mempersiapkan daftar pertanyaan yang lebih spesifik sebelum melakukan wawancara. 2.
Etika saat berada di RSUP Sanglah terutama ruangan intensif sebaiknya mahasiswa
menaati peraturan serta mencegah terjadinya infeksi silang.